GUIDENA: Jurnal Ilmu Pendidikan, Psikologi, Bimbingan dan Konseling
Not a member yet
    148 research outputs found

    PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PUNGGUR LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2007/2008

    No full text
    Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya motivasi belajar siswa, permasalahannya apakah layanan konseling kelompok dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan layanan konseling kelompok dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan desain eksperimen pre-test post-test one group, dengan menggunakan subjek penelitian sebanyak 8 orang siswa kelas VII SMP Negeri 1 Punggur Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2007/2008 yang memiliki motivasi belajar rendah.Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukan bahwa adanya peningkatan motivasi belajar siswa dengan penggunaan layanan konseling kelompok. Hal ini terbukti dari adanya peningkatan skor pre test 61.50 kemudian setelah dilaksanakan layanan konseling kelompok skor post test 72.13, yang berarti ada peningkatan skor sebesar 10.63.Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa layanan konseling kelompok dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Saran yang diajukan dalam penelitian ini adalah: (1). Kepada guru pembimbing (Guru BK), hendaknya dapat membantu siswa dalam meningkatkan motivasi belajarnya dengan menggunakan layanan konseling kelompok, (2). Kepada peneliti lainnya, hendaknya dapat melakukan penelitian mengenai motivasi belajar terhadap subjek yang berbeda dengan menggunakan teknik/model konseling lainnya, (3). Tenaga kependidikan lainnya dapat menjadi motivator dan fasilitator belajar yang baik bagi siswa

    PENGGUNAAN MEDIA DALAM PROSES BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENGEMBANGKAN KREATIVITAS (Pada Siswa SMA Negeri 10 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2007-2008)

    No full text
    Masalah pada penelitian ini adalah rendahnya kemampuan kreativitas siswa. Adapun permasalahannya, apakah penggunaan media dalam proses bimbingan kelompok dapatmeningkatkan kreativitas siswa. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan kreativitas siswa dengan menggunakan media dalam proses bimbingan kelompok. Metode yang digunakan dalam penelitan ini adalah metode eksperimental semu (Quasi Experimental) dengan design One Group Pretest-Posttest. Dengan subjek penelitian 12 orang siswa di SMA Negeri 10 Bandar Lampung. Hasil penelitian menunjukkan skor rata-rata pretest 116,25 dan skor rata-rata posttest 127,50. Setelah dilakukan Uji t menunjukkan adanya perbedaan skor kreativitas yang cukup signifikan antara sebelum dan sesudah mengikuti bimbingan kelompok, perbedaan skor kreativitas sampai pada taraf signifikansi 0,01, maka dapat dikatakan adanya peningkatan kreativitas antara sebelum dan sesudah dilakukan bimbingan kelompok. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan media dalam proses bimbingan kelompok dapat meningkatkan kemampuan kreativitas siswa. Saran dari hasil penelitian ini menyarankan kepada guru pembimbing untuk dapat memanfaatkan media sebagai alat bantu dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling disekolah. Bagi peneliti dan mahasiswa bimbingan konseling diharapkan dapat berinovasi untuk mengembangkan media-media bimbingan yang lain dalam rangka pengembangan diri siswa

    PELATIHAN EFIKASI DIRI UNTUK MENURUNKAN KECEMASAN PADA SISWA-SISWI YANG AKAN MENGHADAPI UJIAN AKHIR NASIONAL

    No full text
    Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah pelatihan efikasi diri dapat menurunkan kecemasan pada siswa yang akan menghadapi Ujian Akhir Nasional. Partisipan dalam penelitian berjumlah 20 orang, yang dibagi dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Karakteristik partisipan yangdigunakan dalam penelitian adalah siswa-siswi kelas 3 SMA baik laki-laki maupun perempuan yang cemas dalam menghadapi UAN dengan rentang usia 16-18 tahun. Hipotesa penelitian yaitu ada perbedaan kecemasan menghadapi ujian akhir nasional antara siswa-siswi yang mendapatkan pelatihan efikasi diri dibandingkan dengan siswa-siswi yang tidak mendapatkan pelatihan efikasi diri.Pengukuran kecemasan dilakukan dengan menggunakan skala kecemasan menghadapi UAN. Hasil penelitian dengan analisa uji t menunjukkan bahwa ada perbedaan gain score 17,5 dengan signifikansi 0,000 (p<0,05) yang menujukkan bahwa siswa yang mendapat pelatihan efikasi diri secara signifikan menujukkan ada penurunan kecemasan dalam menghadapi Ujian Akhir Nasional.Kata kunci: efikasi diri, kecemasan menghadapi ujia

    PERANAN BIMBINGAN GURU DAN MOTIVASI BELAJAR DALAM RANGKA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 METRO TAHUN 2010

    No full text
    Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan meningkatkan peranan bimbingan guru dalam memberikan motivasi belajar demi meningkatkan prestasi belajar peserta didik SMA Negeri 1 Metro tahun pelajaran 2010/2011. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dalam bentuk korelasional dengan menggunakan metode survey dan dokumentasi. Populasi penelitiannya peserta didik SMA Negeri 1 Metro pada tahun pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 590 orang. Sampel penelitian sebanyak 60 orang yang ditetapkan dengan teknik sampling, statifitikasi proporsional random sampling. Instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah 1) angket tertutup untuk mengumpulkandata bimbingan guru, dalam memotivasi belajar, dan 2) dokumentasi sekolah (nilai raport) untuk memperoleh data tentang prestasi belajar. Angket dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan korelasi product moment dan rumus alpha. Teknik analisis data menggunakan korelasi sederhana dengan uji persyaratan normalitas dan homogenitas. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa: terdapat hubungan positif (berperan) dan signifikan antara bimbingan guru dengan prestasi belajar, koefisien korelasi ryx1= 0,568. Terdapat hubungannya erat antara motivasi belajar dengan prestasi belajar pada taraf signifikansi 1%, korelasinya ryx2 = sebesar 0.617. Menunjukkan bahwa bimbingan guru, dan motivasi belajar secara bersama-sama hubungannya erat dengan prestasi belajar pada taraf signifikansi 1%, dengan nilai korelasinya ryx1 x 2 = sebesar 0,647. Selanjutnya hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan dan pendorong bagi guru, khususnya guru pembimbing untuk lebih memperhatikan kebutuhan peserta didik dalam proses pembelajaran, sehingga peserta didik mampu mengatasi kesulitan belajar yang dihadapi dan mendorong motivasi belajar dan mampu mengembangkan potensi yang dimiliki secara optimal. Kata kunci: bimbingan guru, motivasi belajar dan prestasi belaja

    MENGATASI KONFLIK RUMAH TANGGA (STUDI BK KELUARGA)

    No full text
    Semua orang dalam membina keluarga, menginginkan keluarga yang sakinah, yang mampu memberikan cinta dan kasih sayang pada anggota keluarganya, sehingga mereka memiliki rasa aman, tenteram, damai dan bahagia dalam mengusahakan tercapainya kesejahteraan hidup dunia dan akhirat. Berbagai upaya dilakukan untuk meraih kebahagiaan dan kelanggengan suatu keluarga. Namun demikian perlu diingat bahwa pembentukan keluarga sakinah, yang diawali dengan perkawinan yang berarti “ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga ( rumah tangga ) yang bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa”, atau dikatakan bahwa “ perkawinan adalah persatuan cinta antara sepasang pria dan wanita yang dikukuhkan didepan petugas agama atau pencatatan sipil “ tidak mudah untuk mewujudkannya. Ada yang bisa mewujudkan keluarga sakinah, ada yang kurang bahkan ada yang tidak bisa bahkan hancur ditengah jalan

    PERANAN KONSULTASI KONSELOR SEKOLAH

    No full text
    Konsultasi sebagai satu komponen bimbingan adalah segala usaha memberikan asistensi kepada seluruh anggota staf pendidik dan pada orang tua siswa demi perkembangan siswa yang lebih baik (Winkel, 1997). Sedangkan konseling adalah usaha membantu merefleksi diri siswa melalui wawancara konseling individual maupun kelompok, terlebih lagi bila permasalahan yang dihadapi siswa belum terselesaikan secara tuntas. Konsultasi dalam kamus bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai “pertukaran pikiran untuk mendapatkan kesimpulan berupa nasehat atau saran yang sebaik-baiknya”. Konsultan dinyatakan sebagai orang ahli yang memberikan petunjuk atau nasehat dalam suatu kegiatan. Konsultasi diartikan sebagai tukar pikiran untuk meminta pertimbangan dalam memutuskan sesuatu. Artinya lebih menekankan pada unsur nasehat yang diberikan oleh orang yang berkompeten dibidangnya

    ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA PADA ANAK USIA DINI (TINGKAT PRA SEKOLAH/TK) DAN ALTERNATIF PEMECAHANNYA

    No full text
    Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Hasil penelitian yang dilaksanakan menunjukkan bahwa subyek tidak mengalami kesulitan untuk menyelesaikan operasi perhitungan penjumlahan dalam bentuk gambar dan angka, sedangkan untuk pengurangan mengalami kesalahan perhitungan. Tetapi untuk penyelesaian soal penjumlahan dan pengurangan dalam bentuk soal cerita, subyek belum mampu menyelesaikannya. Hal tersebut dikarenakan subyek belum mampu memaknai isi dari soal yang diberikan. Untuk mengatasipermasalahan tersebut, alternatif yang diberikan pada saat penelitian adalah memberikan bimbingan untuk memaknai isi dari soal yang diberikan, setelah subyek dapat memaknai isi dari soal kemudian subyek diminta untuk menyelesaikan soal tersebut.Kata Kunci: Kesulitan Belajar Matematika, Anak Usia Dini

    INDEKS PERSEPSI KORUPSI DITINJAU DARI IQ NASIONAL DAN GDP DI ASIA TENGGARA

    Get PDF
    Saat ini, hasil tes kecerdasan (IQ) tidak hanya digunakan untuk melihat variasi kecerdasan secara invidual, tapi mulai digunakan untuk melihat variasi kecerdasan secara kelompok bahkan negara. Richard Lynn dan Tatu Vanhanen’s merupakan peneliti pertama yang menggunakan IQ nasional sebagai variabel penelitian, yang kemudian berkembang dan banyak di teliti. Peneliti tertarik mencoba melihat keterkaitan variasi IQ nasional, Gross Domestic Product (GDP), dan Indeks Persepsi Korupsi antara beberapa negara di Asia Tenggara. Hasil penelitian yang dilakukan pada tujuh negara Asia Tenggara didapatkan korelasi yang singnifikan antara IQ nasional dengan GDP dan IQ nasional dengan Indeks Persepsi Korupsi

    8

    full texts

    148

    metadata records
    Updated in last 30 days.
    GUIDENA: Jurnal Ilmu Pendidikan, Psikologi, Bimbingan dan Konseling
    Access Repository Dashboard
    Do you manage Open Research Online? Become a CORE Member to access insider analytics, issue reports and manage access to outputs from your repository in the CORE Repository Dashboard! 👇