STUD I SELF - EFFICACY MELALUI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN BAHAN AJAR BERBENTUK KOMIK SI KABAYAN SUB K ONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN PADA SISWA SMA KELAS X

B iolog i merupakan mata pelajaran yang konkrit yang banyak ditemukan bahkan dirasakan dalam kehidupan sehari - hari. Namun masih ada saja sebagian siswa yang menga nggap mata pelajaran ini sulit. M enurunnya minat membaca serta menurunnya minat untuk me lestarikan kebudayan. Hal ini mengakibatkan rendahnya penguasaan konsep serta kurang ke yakinan diri ( self - efficacy ) siswa dalam proses pem b e lajaran. Maka dari itu diperlukan ide - ide kreatif untuk menciptakan pembelajaran yang tepat dan inovatif. Salah satu ide kreatif dalam pemb elajaran yai tu menggunakan bahan ajar komik yang dapat mempengaruh i pemahaman, minat, belajar serta keyakinan diri ( self - efficacy ) siswa dalam belajar sehingga berpengaruh terh a d ap hasil belajar . Penelitian ini dilakukan di SMA PGRI 1 Bandung Kelas X MIA dengan jumlah 37 siswa sebagai sampel. Metode penelitian yang digunakan mixe met hod de n gan desain skuensial eksplorartori tanpa menggunakan kelas kontrol. Menggunakan 2 bentuk instrumen yaitu instrumen kualitatif dengan pengukuran versi Bandura, keyakinan siswa saat mengisi soal. Instrumen kuantitatif berupa tes objektif pilihan ganda 20 butir soal pr etest dan posttest serta angket. H asil analisis data pengukuran keyakinan diri ( self efficacy ) menunjukkan rat a - rata nilai 30,00 % dengan kategori cukup bisa mela kukan, serta pendapat keyakinan mengisi soal rata - rata nilai 78,51 % dengan kategori sangat ya ki n. Didukung dengan hasil belajar siswa dengan hasil uji gain ternormalisa s i 0,24 yang termasuk ke dalam kategori rendah. Responden siswa yang kebanyakan memberi respon positif yaitu 48,64% siswa setuju tampilan bahan ajar dibuat dalam bentuk komik . Kata kunci : S elf efficacy, Hasil belajar, Bahan ajar Komik Si Kabayan, Subkonsep pencemaran lingkungan

PEMBELAJARAN ME NGINTERPRETASI TEKS BERITA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL JIGSAW PADA SISWA KELAS X II SM A NEGERI 1 PADALARANG TAHUN AJARAN 201 5 /201 6

i ABSTRAK Membaca merupakan suatu aktifita s alternatif untuk menangkap ide, gaga - san, da n pikiran dalam mengekspresikan diri dari pen garang . Bagi sebagaian orang , membaca menjadi suatu rutinitas yang menye nangkan, karena apa yang di - baca da pat menambah wawasan yang luas . Oleh karena itu , penulis tertarik mela - kukan penelitian yang b erjudul “Pembelajaran Menginterpretsi Tek Berita dengan Menggunakan Model Jigsaw pada Sis wa Kelas X II SM A Negeri 1 Padalarang ”. Permasalahan Penelitian dalam hal ini sebagai berikut . (1) Mampukah pe - nulis melaksan akan pembelajaran menginterpretasi teks berita pada siswa kelas XII SMA Neger 1 Padalarang dengan menggunakan model jigsaw ? (2) Mampuhkah siswa kelas X I I SMA Negeri 1 Padalarang me ngi kuti pembelajaran menginterpretas i teks berita dengan menggunakan m odel jigsaw pada s is wa kelas X II SM A Negeri 1 Padalarang ? (3) Tepatkah model jigsaw digun ak an untuk pembelajaran menginterpretasi teks berita pada siswa kelas X I I SMA Negeri 1 Padalarang ? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan penulis, kema mpuan siswa dan ketepatan m odel jigsaw dalam pembelajaran me nginterpretasi teksberita pada siswa kelas X II SM A Negeri 1 Pdalrang . Hipotesis yang penulis rumuskan sebagai berikut. (1) Penulis mampu me - laksana kan pembelajaran menginterpretsi teks berita dengan menggunakan m odel jigsaw pada s is wa Kelas X II SM A Negeri 1 Padalarang . (2) Siswa kelas XII SMA negeri 1 Padalarang mampu mengnterpretasi teks berita dengan menggunakan model jigsaw . (3) M odel jigsaw tepat digun ak an dalam pembelajajaran menginter - pretasi teks berita pada siswa kelas XII SMA Negeri 1 Padalarang . Berdasarkan pengolahan data penelitian yang telah penulis lakukan, penu - lis mengambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Penulis mampu me laksanakan pembelajaran menginterpretsi teks berita dengan menggunakan m odel jigsaw pada s is wa kelas X II SM A Negeri 1 Padalarang . Hal ini dibuktikan dengan hasil yang diperoleh penulis dalam persiapan pem - belajaran mendapatka nila i 3,5 6 dengan kategori sangat baik. 2. Siswa kelas X II SM A Negeri 1 Padalarang mampu menginterpretasi teks berita dengan menggunakan m odel jigsaw . Hal ini terbukti dari hasil nilai rata - rata pretes sebesar 35,33 dan nilai rata - rata postes 79,5 . Peningkatannya sebesar 44,17 . Ja di, selisish nilai rata - rata pr et es dan nilai rata - ra - ta postes yaitu 44,17 . 3. M odel jigsaw tepat digu nakan da lam pembelajaran menginterpretasi teks beri - ta . Hal ini dibuktikan dari hasil perhitungan statistik dengan hasil t hitung sebesar 16,54 , t tabel sebesar 2,04 pada tingkat keper - cayaan 95%, taraf signif ikan 5% dan derajat kebebasan 35 . Dengan demikian, penulis menyimpulkan pembelajaran menginterpretasi teks berita dengan menggunakan m odel jigsaw menunju k kan keberhasilan. Kata Kunci : Pembelajaran , menginterpretasi, teks berita, model jigsa ii ABSTRACT Reading is an alternative activity for expressing ide as, concept, and tho - ughts . For some , reading i s a routine and fun activity , because what people think can i ncluded to the script . Therefore, the author is interested in condu cting research entitled "Interpret Text Of Report Using Jigsaw’s Model Class X II students of SM A Neger i 1 Padalarang ". The research problem s in this case are fol lows . (1) C an the author conduct the learning interpret text of repot at X II stu dents of SMA Negeri 1 Padalarang using a model of jigsaw ? (2) C an the XII of SMA Negeri 1 Padala - rang interpet text of report u sing jigsaw’s model ? (3) I s jigsaw’s model accurate in learning interpret report of teks at XII students of SMA Negeri 1 Padalarang ? This research aimed to determine the ability of the author, the ability of students, and the accurate of the jgsaw’s model on a report of text teaching reading class X II student of SM A Negeri 1 Padalarang . Hypothesis that the writer fo rmulated are follows. (1) Writer is able to car ry out t he teaching interpret of report using the jgsaw’s model at XII students of SMA Negeri 1 Padalarang . (2) XII students of SMA Negeri 1 Padalarang are able to interpret report of text using jigsaw’s model . (3) jigsaw model ’ s is accura te in learning interpret text of report . Based on the data processing research that has been done, the authors conclude as follo ws. 1. Writer is able to car ry ou t the teaching of interpret of report’s text using the jigsaw’s model at XII students of SMA Negeri 1 Padalarang . This is proved by the results obtained by the authors in the preparation of the learning gain score of 3.56 with a very good category. 2. XII students of SMA Negeri 1 Padalrang are able to interpret text of report u sing jigsaws model . This is proved by the re sults of t he average value of 35.33 prete st and posttest mean score of 79.5. Increase by 44,17 . Thus, the average difference of va lue pretest and posttest av erage score is 44,17 . 3. Jigsaw’s model is accurate in learning interpret text of report . It is proved by t he results of calculations with the results of t statistic of 16.54, ttable of 2.04 at 95% confidence le vel, 5% significance level and 3 5 degrees of freedom. Accordingly, the authors concluded interpret text of report using jigsaws model . The author offers suggestions for teachers and their students and education contribute to the building of subjects Indonesian language and literature in order to better develop. Key Word : Learning, Interpret, Text Of Report, Jigsaw’s Mode

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI RANGKA MANUSIA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV A terhadap pembelajaran IPA pada materi rangka manusia yang dilatar belakangi oleh mas ih rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa terhadap materi pembelajaran tersebut. Desain penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari II siklus. Setiap siklusnya meliputi tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observ asi dan refleksi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa yang terlihat dari hasil belajar menunjukkan peningkatan di setiap tes. Hasil p retes siklus I menunjukkan dari hasil belajar berjumlah sebesar 16. 21% . Hasil p retes siklus II menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan, pada siklus II siswa yang mencapai nilai KKM sebanyak 62.16%, terjadi peningkatan sebesar 45.95% dari hasil p retes siklus I. Hasil postes siklus I menunjukkan dari hasil belajar berjumlah sebesar 37.83% . Hasil postes siklus II menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan, pada siklus II siswa yang mencapai nilai KKM sebanyak 91.89%, terjadi peningkatan sebesar 54.06% dari hasil postes sikl us I. Sedangkan untuk hasil penilaian aktivitas siswa yang menyatakan dirinya aktif dalam belajar pada siklus I yaitu 32.43 %. Pada siklus II 81.08 % siswa menyatakan dirinya berperan aktif dalam belajar. Artinya adanya peningkatan aktivitas yang dirasakan o leh siswa sendiri setelah mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw . Sementara aktivitas siswa terhadap pembelajaran terlihat efektif, hal tersebut terlihat dari keaktifan siswa dalam proses pembelajaran, siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran dan penggunaan media pembelajaran. Respon siswa terhadap pembelajaran sangat positif, siswa bersemangat dan merasa senang dalam pembelajaran dan mampu menguasai kelas. Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian adalah penin gkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dari hasil postes siklus I dan postes siklus II menunjukan peningkatan yang baik, hasil pelaksanaan postes siklus II menunjukkan siswa yang mencapai KKM sebanyak 81 %, hal tersebut melebihi target yang ditentukan pen ulis yaitu 80%. Kata Kunci: Model Kooperatif Tipe Jigsaw , Aktivitas, Hasil Belajar Sisw

Use of W-Boson Longitudinal-Transverse Interference in Top Quark Spin-Correlation Functions: II

This continuation of the derivation of general beam-referenced stage-two spin-correlation functions is for the analysis of top-antitop pair-production at the Tevatron and at the Large Hadron Collider. Both the gluon-production and the quark-production contributions are included for the charged-lepton-plus-jets reaction p p or p bar{p} --> t bar{t} --> (W^+ b)(W^- bar{b}) --> (l^{+} nu b)(W^- bar{b}). There is a simple 4-angle beam-referenced spin-correlation function for determination of the relative sign of, or for measurement of a possible non-trivial phase between the two dominant helicity amplitudes for t --> W^{+} b decay. There is an analogous function and tests for bar{t} --> W^{-} bar{b} decay. This signature requires use of the (t bar{t}) c.m.-energy of the hadronically decaying W-boson, or the kinematically equivalent cosine of the polar-angle of W-boson emission in the anti-top (top) decay frame. Spinors and their outer-products are constructed so that the helicity-amplitude phase convention of Jacob & Wick can be used throughout for the fixing of the signs associated with this large W-boson longitudinal-transverse interference effect.Comment: Continuation of hep-ph/0506240 to include gluon-production contribution; 3 "postscript" figures. Equation numbers as in published-on-line EPJ

Final state interaction effects in semi-inclusive DIS off the deuteron

The effects of the final state interaction (FSI) in semi-exclusive deep-inelastic scattering of electrons off the deuteron are analyzed paying particular attention to two extreme kinematical regions: i) the one where FSI effects are minimized, so that the quark distribution of bound nucleons could be investigated, and ii) the one where the re-interaction of the produced hadrons with the spectator nucleon is maximized, which would allow one to study the mechanism of hadronization of highly virtual quark. It is demonstrated that when the recoiling spectator nucleon is detected in the backward hemisphere with low momentum the effects from FSI are negligible, whereas at large transverse momenta of the spectator the FSI effects are rather large. Numerical estimates show that the FSI corrections are sensitive to the theoretical models of the hadronization mechanism.Comment: 18 pages 6 figures A draft of the paper was erroneously sent instead of the paper itsel

Transport and Localisation in the Presence of Strong Structural and Spin Disorder

We study a tight binding model including both on site disorder and coupling of the electrons to randomly oriented magnetic moments. The transport properties are calculated via the Kubo-Greenwood scheme, using the exact eigenstates of the disordered system and large system size extrapolation of the low frequency optical conductivity. We first benchmark our method in the model with only structural disorder and then use it to map out the transport regimes and metal- insulator transitions in problems involving (i) scattering from random magnetic moments, and (ii) the combined effect of structural disorder and magnetic scattering. We completely map out the dependence of the d.c conductivity on electron density (n) the structural disorder (\Delta) and the magnetic coupling (J'), and locate the insulator-metal phase boundary in the space of n-\Delta-J'. These results serve as a reference for understanding transport in systems ranging from magnetic semiconductors to double exchange `colossal magnetoresistance' systems. A brief version of this study appears in our earlier paper Europhys. Lett. vol 65, 75 (2004).Comment: 14 pages revtex. Final version, to appear in EPJ

Qualitative analysis of current dietary behavior and associated factors in elderly individuals in need of care

Journal Article本研究は要支援高齢者の食行動の現状と食行動に影響を及ぼしている内容をグループインタビューにより質的に分析し、要支援高齢者の栄養状態改善の支援方法を検討する基礎資料にすることを目的とした。対象者は在宅にて介護予防サービスを利用して生活している在宅要支援高齢者11名である。要支援高齢者の食行動の現状は、【食事メニューの単一化】【出されたものは我慢して食べる】【高齢者が認識する体に良くない食事内容】【高齢者が認識する身体に良い食事内容】【食生活についての意欲が弱まる1【食事管理することは健康管理だと思っている】【買い物には自由にいけない】という内容が明らかになった。 また食生活に影響を及ぼしている要因として、【悪いと認識しているが変えない価値観】【変えるつもりはない食に対する価値観】【身体機能低下による食行動への影響】【現在の購買システムと商品の変化に対応できない】【経済状況が食生活に影響する】【買い物に影響を及ぼす地理的・気候的条件】【家族構成がもたらす食行動への影響】という内容が認められた。 要支援高齢者の食行動の現状と食行動に影響を及ぼす内容をふまえながら支援をしていくことが必要であると考える。This s tudy provides, by means of group interviews, a qualitative analysis of the dietary behavior of elderly individuals in need of care and of the factors affecting their dietary behavior, and uses this analysis as basic information in discussing support methods for improving nutrition among elderly individuals in need of care. The study looks at eleven elderly individuals living at home who use preventive care services in their own home. The following factors in the dietary behavior of elderly individuals in need of care became clear: [menus tend to be lacking in variety], [they might not like what is put in front of them but they force themselves to eat it], [contents of meals that elderly people think are not good for them], [contents of meals that elderly people think are good for them], [they take less interest in what they eat], [they believe that supervising what they eat is equivalent to supervising their health], [they can't go shopping whenever they want to]. Factors which influence their diet are: [they are aware that their diet is bad, but their sense of values means that they are unable to change it], [their sense of values about food which they have no intention of changing], [influence on dietary behavior of reduction in bodily functions], [they cannot cope with the present food buying system and the change in products], [their financial situation affects their diet], [geographical and climatic conditions affect going shopping], [influence on diet of family composition]. The dietary behavior of elderly individuals in need of care must be supported on the basis of their current dietary situation and factors affecting their diet.journal articl

T-odd Correlations in the Decay of Scalar Fermions

We define a CP sensitive asymmetry in the sfermion decays \ti f \to f \ti\chi^0_j \ell \bar \ell, f \ti\chi^0_j q \bar q, based on triple product correlations between the momenta of the outgoing fermions. We study this asymmetry in the MSSM with complex parameters. We show that the asymmetry is sensitive to the phases of the parameters $\mu$ and $M_1$. The leading contribution stems from the decay chain \ti f\to f \ti\chi^0_j\to f \ti\chi^0_1 Z\to f \ti\chi^0_1 \ell \bar \ell (f \ti\chi^0_1 q \bar q), for which we obtain analytic formulae for the amplitude squared. The asymmetry can go up to 3% for \ti f\to f \ti\chi^0_1 \ell \bar \ell, and up to 20% for \ti f\to f \ti\chi^0_1 q \bar q. We also estimate the rates necessary to measure the asymmetry.Comment: 18 pages, 5 figures, 2 tables; comments and references added; two tables added; version to appear in Eur. Phys.

Low temperature magnetic phase diagram of the cubic non-Fermi liquid system CeIn_(3-x)Sn_x

In this paper we report a comprehensive study of the magnetic susceptibility (\chi), resistivity (\rho), and specific heat (C_P), down to 0.5 K of the cubic CeIn_(3-x)Sn_x alloy. The ground state of this system evolves from antiferromagnetic (AF) in CeIn_3(T_N=10.2 K) to intermediate-valent in CeSn_3, and represents the first example of a Ce-lattice cubic non-Fermi liquid (NFL) system where T_N(x) can be traced down to T=0 over more than a decade of temperature. Our results indicate that the disappearance of the AF state occurs near x_c ~ 0.7, although already at x ~ 0.4 significant modifications of the magnetic ground state are observed. Between these concentrations, clear NFL signatures are observed, such as \rho(T)\approx \rho_0 + A T^n (with n<1.5) and C_P(T)\propto -T ln(T) dependencies. Within the ordered phase a first order phase transition occurs for 0.25 < x < 0.5. With larger Sn doping, different weak \rho(T) dependencies are observed at low temperatures between x=1 and x=3 while C_P/T shows only a weak temperature dependence.Comment: 7 pages, 7 figures. Accepted in Eur. J. Phys.