678 research outputs found

    Model Strategi Kemitraan pada Lembaga Pendidikan Islam (Studi Kasus di Man 2 Mataram)

    Full text link
    Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, juga sebagai sasaran utama upaya pembangunan manusia. Pendidikan diyakini mampu mengubah pola pikir masyarakat yang nantinya diharapkan membawa Perubahan bagi bangsanya. Setiap lembaga atau organisasi sosial, khususnya sekolah/madrasah dalam melaksanakan aktivitas selalu berkaitan dengan USAha mengembangkan kerja sama satu kesatuan, dengan memanfaatkan sumber daya yang ada guna mencapai tujuan tertentu dalam organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya (pre determine objective).. Untuk memudahkan dalam mencari data atau informasi yang terkait dengan kajian ini, maka perlu membatasi masalah. Kajian akan fokus pada proses, visualisasi, konstruksi dan tujuan membagun keunggulan bersaing  di MAN 2. Dan lebih khusus adalah tentang bagaimana analisis lingkungan, bagaimana akuntabillitas lembaga, dan bagaimana bentuk kerjasama lembaga dengan masyarakat baik masyarakat sekitar maupun masyarakat luas pada umumnya. Kajian ini  diharapkan dapat berkonstribusi pada; (1)  menambah dan  memperkaya khazanah keilmuan pendidikan khususnya manajemen pendidikan Islam dalam mengaplikasikan bagaimana strategi kemitraan dalam membangun keunggulan bersaing guna menciptakan lembaga pendidikan yang bermartabat dan berdaya saing dalam rangka mengembangkan dan memajukan pendidikan. (2) Bagi para pembuat dan pengambil kebijakan sebagai salah satu acuan terkait dengan strategi kemitraan dalam membangun keunggulan bersaing pada lembaga pendidikan guna mengembangkan dunia pendidikan Islam formal maupun non formal, (3) Bagi para pelaksana kebijakan pendidikan dalam mensosialisasikan dan menanamkan nilai-nilai kebersamaan guna membangun dunia pendidikan dan lembaga pendidikan dengan menerapkan strategi kemitraan dalam membangun keunggulan bersaing di lembaga pendidikan Islam. Bagi para peneliti lainnya sebagai bahan acuan dalam melaksanakan penelitian selanjutnya terutama tentang strategi lembaga pendidikan Islam

    The relationships between cage floor preferences and performance in broiler chickens

    Get PDF
    Two experiments were conducted with broiler chickens to determine cage floor preferences, the strength of preference for a particular floor type and to evaluate the effect of rearing broilers on the preferred cage floor on productivity. In experiment 1, chicks when offered free access to either wire (WF) or plastic (PF) mesh flooring, preferred the former. However, when the perferred floor type (WF) was illuminated at 800 lux, birds spent longer time on PF. Also provision of incandescent lamps at PF resulted in broilers spending significantly longer period on WF. In experiment 2, while floor type had no effect on growth of female chicks throughout the duration of study, male chicks grown on PF were heavier than their WF counterparts on Days 21, 28, 35 and 42. Neither livability, nor incidence of breast blisters and leg deformities was affected by floor type

    Sistem Monitoring Jaringan PT. Exhibition Network Indonesia DenganThe Dude Berbasis Mikrotik

    Get PDF
    Along with higher needs and higher USAge of the network who want some form of network that can deliver maximum results in terms of both efficiency and enhance the security of the network itself. Berlandasakan on those desires, the improvement continued efforts made by various parties. The Dude is a network monitoring software built from MikroTik. The Dude provide some facilities to see the active hosts in a network and equipped with an image display host and its network, as well as other facilities such as ping, traceroute, snmpwalk, scan, winbox, terminal, remote connection, torch, bandwidth test, etc. Keywords: The Dude, Monitoring, Mikrotik, bandwidt

    Petrography and Mineral Chemistry of Magmatic and Hydrothermal Biotite in Porphyry Copper-Gold Deposits: a Tool for Understanding Mineralizing Fluid Compositional Changes During Alteration Processes

    Full text link
    DOI: 10.17014/ijog.5.1.47-64This study aims to understand the petrography and chemistry of both magmatic and hydrothermal biotites in porphyry copper-gold deposits, and to evaluate the fluid compositional changes during alteration processes. A total of 206 biotite grains from selected rock samples taken from the Batu Hijau porphyry Cu-Au deposit was analyzed. Detailed petrography and biotite chemistry analysis were performed on thin sections and polished thin sections, respectively, representing various rocks and alteration types. A JEOL JXA-8900R electron microprobe analyzer (EMPA) was used for the chemistry analysis. The biotite is texturally divided into magmatic and hydrothermal types. Ti, Fe, and F contents can be used to distinguish the two biotite types chemically. Some oxide and halogen contents of biotite from various rocks and alteration types demonstrate a systematic variation in chemical composition. Biotite halogen chemistry shows a systematic increase in log (XCl/XOH) and decrease in log (XF/XOH) values from biotite (potassic) through chlorite-sericite (intermediate argillic) to actinolite (inner propylitic) zones. The y-intercepts on the log (XCl/XOH) vs. XMg and log (XF/XOH) vs. XFe plotted for biotite from potassic and intermediate argillic zones are similar or slightly different. In contrast, the y-intercepts on the log (XCl/XOH) vs. XMg and log (XF/XOH) vs. XFe plotted for biotite from inner propylitic zone display different values in comparison to the two alteration zones. Halogen (F,Cl) fugacity ratios in biotite show a similar pattern: in the potassic and intermediate argillic zones they show little variation, whereas in the inner propylitic zone they are distinctly different. These features suggest the hydrothermal fluid composition remained fairly constant in the inner part of the deposit during the potassic and intermediate argillic alteration events, but changed significantly towards the outer part affected by inner propylitic alteration. High halogen content, particularly Cl, in hydrothermal biotite may portray that copper and gold were transported in mineralizing fluids in the form of chloride complexes CuCl2- and AuCl2-, respectively

    Analisis Kesiapan Akreditasi Berbasis SAPTO Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Mataram

    Full text link
    Sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi meliputi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) yang lebih dikenal dengan Akreditasi. Salah satu indikator mutu program studi adalah baik tidaknya nilai akreditasi prodi yang menggambarkan program studi secara menyeluruh. Pelaksanaan akreditasi prodi yang merupakan sistem penjaminan mutu eksternal terus berkembang dari waktu ke waktu dan sistem yang berlaku adalah berbasis SAPTO (Sistem Akreditasi Perguruan Tinggi Online). Prodi Pendidikan Biologi adalah salah satu prodi di lingkungan FKIP UNRAM yang akan mengajukan akreditasi disebabkan masa berlakunnya akan segera berakhir dalan satu tahun mendatang. Namun demikian untuk bisa memperoleh nilai tersebut perlu dilakukan persiapan-persiapan baik di tingkat prodi maupun fakultas, sehingga perlu dilakukan kajian kesiapan program studi dan fakultas dalam mengahadapi akreditasi prodi berbasis SAPTO. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis kesiapan Prodi Pendidikan Biologi dan institusi/fakultas dalam menghadapi akreditasi berbasis SAPTO yang mencakup 7 estándar akreditasi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian evaluatif kualitatif. Penelitian dilaksanakan mulai dari akhir bulan Mei 2018 sampai dengan akhir Nopember 2018.Tempat pelaksanaan di FKIP Universitas Mataram. Subjek penelitian dan sumber adalah dosen program studi, tenaga kependidikan dan dekanat di lingkungan FKIP UNRAM serta dokumen. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui angket, dokumen dan wawancara. Teknik analisis data dilakukan dengan cara merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting untuk dicari tema dan polanya data reduction , kemudian data display, setelah itu ditarik sebuah conclusion drawing. Hasil menunjukan bahwa tingkat kesiapan prodi untuk akreditasi pada tingkatan kurang siap dengan data dan informasi sesuai dengan tagihan dari standar pada borang seperti : standar Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Serta Strategi Pencapaian, Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan Mutu, Mahasiswa dan Lulusan Sumber Daya Manusia, Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik, Penelitian, Pelayanan Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Kerjasama, Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Infsi.ormasi. Dengan demikian perlu dipersiapkan data informasi yang dibutuhkan serta penjelasan yang fokus dan komprehensif untuk bagian-bagian tertentu dari standar pada borang akreditasi

    Partisipasi Kontak Tani dalam Perencanaan Program Penyuluhan Pertanian di Kecamatan Konda Kabupaten Konawe Selatan

    Full text link
    This research was conducted in Konda Subdistrict, South Konawe Regency from July to August 2017. The purpose of this study was to determine the level of farmer participation in planning agricultural extension programs in Konda Subdistrict, South Konawe District. The population of agricultural contacts is 118 people and the number of contact samples of selected farmers is 32 people plus 1 informant namely Field Extension Officer (PPL), sampling technique is done randomly using the method (Simple Random Sampling) of the total population 118 and Number of respondents taken as a sample of 32 people. Data analysis techniques used are quantitative and quantitative by tabulating and presented. Based on the description of the discussion from the results of the research conducted, it can be concluded that the level of farmer contact participation in planning agricultural extension programs in Konda Subdistrict is generally classified into the medium category (53.12%), in the low category (37.5%), and in the category high as much (9.37%) Forms of farmer contact participation in giving and receiving information Generally classified as high (50%), in the moderate category as much (34.37%), and in the low category as much (15.62%). Participation in giving responses and suggestions is generally classified as low (50%), in the moderate category as much (34.37%), and in the high category as much (15.62%). While participation in planning extension programs is generally classified as moderate (56.25%), in the low category as much (25%), and in the high category as much (18.75%)
    corecore