151 research outputs found
Pengaruh Bokashi terhadap Produksi Cabai Rawit (Capsicum Annuum)
Penelitian ini telah dilakanakan di Desa Montong Are Lombok Barat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh bokashi terhadap produksi cabai rawit pada lahan pertanian Desa Montong Are, (2) kadar optimum bokashi yang harus diberikan pada lahan pertanian Desa Montong Are agar cabai rawit dapat berprokduksi secara optimal. Dalam penelitian ini digunakan rancangan acak lengkap dengan lima ulangan. Data dianalisis dengan analisis sidik ragam dan uji lanjut dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pemberian bokashi berpengaruh signifikan terhadap produksi cabai rawit (2) kadar optimum bokashi yang perlu diberikan pada lahan pertanian Desa Montong Are agar cabai rawit berproduksi secara optimal adalah 1,0 kg untuk setiap 10 kg tanah. Kata
Pengaruh Bokashi terhadap Produksi Terong Ungu (Solanum Melongena L.)
Penelitian ini telah dilaksanakan di di Desa Montong are Kabupaten Lombok Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh pemberian bokashi terhadap produksi terong ungu, (2) kadar optimum bokashi yang harus diberikan pada lahan persawahan Desa Montong Are agar terong ungu dapat berprokduksi secara optimal. Dalam penelitian ini digunakan rancangan acak lengkap dengan enam ulangan. Data dianalisis menggunakan analisis sidik ragam dan uji lanjut dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pemberian bokashi di lahan persawahan Desa Montong Are dapat meningkatkan produksi terong ungu, (2) kadar optimum bokashi yang perlu diberikan pada lahan persawahan Desa Montong Are agar terong ungu berproduksi secara optimal adalah 1,2 kg untuk setiap 10 kg tanah
Pengaruh Jenis Mulsa dan Dosis Pupuk Npk terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Terong Hijau (Solanum Melongena L)
Upaya peningkatan pertumbuhan dan hasil tanaman dapat dilakukan dengan penggunaan mulsa dan pemupukan tanaman. Salah satu pupuk sintetik yang dapat digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman adalah pupuk NPK. Penelitian tentang pengaruh jenis mulsa dan dosis pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terong hijau, telah dilaksanakan di Desa Sukarara Kabupaten Lombok Tengah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) pengaruh jenis mulsa terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terong hijau, (2) pengaruh dosis pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terong hijau, (3) pengaruh interaksi jenis mulsa dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil terong hijau. Dalam penelitian ini digunakan rancangan faktorial yang terdiri atas 2 faktor. Faktor pertama adalah jenis mulsa dan faktor kedua adalah dosis pupuk NPK. Data penelitian dianalisis dengan analisis sidik ragam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) penggunaaan mulsa plastik hitam perak memberikan hasil yang lebih baik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terong hijau dibandingkan mulsa jerami padi. (2) Perlakuan pupuk NPK dengan dosis 20 gram per tanaman meberikan pertumbuhan dan hasil tanaman terong hijau yang lebih baik dari pada perlakuan yang lain (3) interaksi jenis mulsa dan pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil terong hijau. Petani yang menanam terong hijau direkombinasikan untuk menggunakan pupuk NPK dengan dosis 20 gram per tanaman
Aplikasi Pupuk Organik dan Npk untuk Meningkatkan Pertumbuhan Vegetatif Melon (Cucumis Melo L.)
Pupuk merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi tanaman. Di dalam pupuk terkandung berbagai unsur hara yang sangat penting untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Pemupukan tanaman dapat dilakukan dengan menggunakan pupuk sintetik maupun pupuk organik. Telah dilakukan penelitian tentang aplikasi pupuk organik dan pupuk NPK untuk meningkatkan pertumbuhan vegetatif melon yang bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh aplikasi pupuk organik terhadap pertumbuhan vegetatifmelon, (2)pengaruh aplikasi pupuk NPK terhadap pertumbuhan vegetatifmelon, (3)pengaruh interaksi pupuk organik dan pupuk NPK terhadap pertumbuhan vegetatifmelon.Dalam penelitian ini digunakan Rancangan Faktorial yang terdiri atas 2 faktor. Faktor pertama adalah dosis pupuk organik dan faktor kedua adalah dosis pupuk NPK. Perlakuan pupuk organik terdiri atas 4 level yaitu: Po = tampa pemberian pupukorganik (kontrol), P1 = pemberian 0,5 kg pupuk organik/1 m2 lahan, P2 = pemberian 1,0 kg pupuk organik/1 m2 lahan, P3 = pemberian 1,5 kg pupuk organik/1 m2 lahan, Selanjutnya faktor pupuk NPK terdiri atas 5 level yaitu, N0 = tampa pemberian pupuk NPK (kontrol), N1 = pemberian 5 gram pupuk NPK/tanaman, N2 = pemberian 10 grampupuk NPK/tanaman, N3 = pemberian 15 grampupuk NPK/tanaman, N4 = pemberian 20 gr pupuk NPK/tanaman.Parameter pertumbuhan yang diukur adalahpanjang batang dan panjang daun melon, Data kuantitatif hasi pengukuran parameter di atas dianalisis dengan analisis sidik ragam.Dalam penelitian ini disimpulkan bahwa aplikasi pupuk organik berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan vegetatif melon. Aplikasi pupuk NPK berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan melon. Interaksi pupuk organik dan pupuk NPK tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan vegetatif melon
Analisis Komparatif Pendapatan Pedagang Kelapa Muda di Kelurahan Tatura Utara dengan Kelurahan Talise Kota Palu
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar pendapatan yang diperoleh dan tingkat perbedaan pendapatan pada pedagang kelapa muda di Kelurahan Tatura Utara dan Kelurahan Talise Kota Palu. Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Tatura Utara dan Kelurahan Talise Kota Palu, pada bulan Agustus sampai dengan September 2012. Penentuan responden menggunakan metode Sensus, Data yang digunakan berupa data primer dan sekunder. Analisis data yang digunakan adalah Analisis Pendapatan dan Analisis Perbandingan Uji t. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pendapatan rata-rata yang diperoleh pedagang kelapa muda di Kelurahan Tatura Utara sebesar Rp. 5.952.660, atau dalam 1 bulan sebesar Rp. 2.976.330, sedangkan rata-rata pendapatan pedagang kelapa muda di Kelurahan Talise sebesar Rp. 5.590.025, atau dalam satu bulan sebesar Rp. 2.793.013. Hasil Uji t membuktikan bahwa perbedaan pendapatan antara pedagang kelapa muda di Kelurahan Tatura Utara dengan pedagang kelapa muda di Kelurahan Talise berbeda tidak nyata yaitu nilai t-hitung sebesar 0,155 t-tabel pada 0,05 (2,093)
Chromosomes Characteristics of Vegetable Fern (Diplazium esculentum) in Rinjani Mountain National Park
Vegetable fern (Diplazium esculentum) is one type of fern that is utilised by the Indonesian people as one of the food ingredients. Chromosomes are genetic information in cells that are the basic unit of life. The purpose of this study was to determine the number of chromosomes and mitotic index of vegetable spikes (D. esculentum) at various altitudes in Mount Rinjani National Park. The type of research is quantitative research that describes a situation using numbers factually, systematically and accurately quantitative data of vegetable fern chromosomes (D. esculentum). The method used in the research is Squash method. The results showed no difference in the number of chromosomes of vegetable spikes (D. esculentum) at an altitude of 292 masl, 538 masl, 703 masl and 1417 masl. The number of chromosomes of vegetable spikes at all altitudes 2n = 82 (diploid) x = 41. The mitotic index of vegetable spikes showed results that were not significantly different at altitudes of 292 masl, 538 masl, 703 masl and 1417 masl
Efektivitas Penerapan Model Pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep IPA
Penguasaaan konsep IPA siswa SMPN 2 Kayangan masih tergolong rendah. Rendahnya penguasaan konsep IPA siswa disebabkan karena pembelajaran IPA cenderung masih berpusat pada guru (teacher centered learning). Solusinya adalah menggunakan model pembelajaran POE (predict-observe-explain) yang mampu meningkatkan penguasaan konsep siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan model pembelajaran POE (predict-observe-explain) dalam meningkatan penguasaan konsep IPA siswa kelas VII SMPN 2 Kayangan. Desain penelitian yang digunakan adalah Non Equivalence Pretest-Postest Control Group Design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VII SMPN 2 Kayangan tahun 2019. Pengambilan sampel dilakukan dengan Purposive Sampling sehingga didapatkan kelas VII1 sebagai kelas kontrol dan kelas VII2 sebagai kelas eksperimen. Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data yaitu tes penguasaan konsep berupa soal pilihan ganda. Model pembelajaran POE dan konvensional kedua-duanya dapat efektif meningkatkan penguasaan konsep IPA kelas VII di SMPN 2 Kayangan, akan tetapi peningkatan nilai rata-rata N-gain untuk kelas eksperimen yang menggunakan model POE lebih tinggi (0.8) dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional (0.6).
Diversity of Herbs and Lianas in The Suranadi Tourism Park Area, West Lombok Regency in 2024
One of the conservation forests with diverse types of flora and tropical forests that are evenly distributed is Suranadi Nature Tourism Park. The types of herbs and lianas are rare plants that are rarely studied in the Suranadi Nature Tourism Park Area. This study aims to describe the species of Herba and Liana plants in the Suranadi Nature Tourism Park area of West Lombok Regency. The type of research used is quantitative research that is descriptive explorative with exploration or survey methods. The research data were analyzed quantitatively which would then be described and calculated using the Shannon-Wieener index to measure species diversity. The results of the study at the location were: there were 13 species from 11 families found in Herba plants and there were 9 species from 7 families found in Liana plants. The results of this study obtained a richness index of 2.49 for 13 types of herbs and -58.13 for 9 types of lianas found and entered the medium-low richness category. This study proves that the fewer types of plants found in an area, the lower the richness index value
The Relationship between Progressivism Educational Philosophy and Science and Its Relevance in the Era of the Industrial Revolution 4.0 (Society 5.0)
Philosophy and science are human efforts to understand the concepts and methods of a scientific discipline. Changing times and developments have ushered in a philosophy of configuration by showing how the "tree of knowledge" thrives and branches out from the respective disciplines. This study aims to examine philosophy and science and their relevance in the Industrial Revolution 4.0 era. This research method uses the hermeneutic method in explaining the reality that occurs with elements of interpretation and description. The results of the research can be described that the study of the relationship between philosophy and science has developed so rapidly. Philosophy and science are indispensable in the development of science and technology which is marked by sharpening of scientific specialization, because by studying philosophy scientists are expected to be aware of its limitations so as not to get caught up in intellectual arrogance. It is impossible to fight against the discourse on the development of science and technology, but rather to reduce the negative impact of technology itself. In the era of the Industrial Revolution 4.0 and Society 5.0, community groups are heterogeneous, so that very complex problems arise related to technological developments and can change the mindset of human life to patterns of life that are more sophisticated with the power of technology. like robots and the internet. Thus, science which is used as an axiological milestone in directing and controlling the development of science and technology in a positive way for the benefit of humanity and its environment is philosophy and science
MODEL PEMBELAJARAN IPA SECARA KAFAH
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan menemukan model pembelajaran IPA secara kafah sebagai pemecahan permasalahan multidimesional yang dihadapi peserta didik saat ini dan dimasa yang akan datang. Model yang didapat merupakan hasil pemikiran, analisa dan penelahaan buku, artikel, tulisan ilmiah dan diskusi dengan pakar pendidikan serta pengalaman dalam memberikan pelatihan peningkatan kualitas pembelajaran IPA di SEQIP. Model mempunyai 3 tahapan pokok yaitu pembuka pelajaran, kegiatan inti dan kegiatan pemantapan. Tahapan utama yang berisi kebermaknaan konsep yang ditemukan terdapat pada tahapan setelah kesimpulan dan kegiatan pemantapan yaitu menyampaikan kebermaknaan konsep yang didapatkan dengan mengintegrasikan pada religi, moral, sikap dan akhlak dan penerapan konsep yang ditemukan terhadap sains, teknologi, rekayasa dan matematika. Kata kunci: model pembelajaran; IPA; kafah. ABSTRACTThis study aims to find a comprehensive science learning model as a solution to multidimensional problems faced by students today and in the future. The model obtained is the result of thinking, analyzing and reviewing books, articles, scientific writings and discussions with education experts as well as experience in providing training to improve the quality of science learning at SEQIP. The model has 3 main stages, namely opening lessons, core activities and strengthening activities. The main stages that contain the meaningfulness of the concepts found are found in the stages after the conclusion and consolidation activities, namely conveying the meaning of the concepts obtained by integrating them into religion, morals, attitudes and morals and applying the concepts found to science, technology, engineering and mathematics. Keywords: learning model; science; kafa
- …
