1,012 research outputs found

    Compliments Given by a Teacher in Symphpnia Music School Surabaya to High-, Mid-, and Low-ability Students

    Full text link
    This research aimed at observing compliment and non-compliment feedbacks between a teacher at a private music school and her students who had different abilities. The data were the recorded piano lesson of each student and the analysis was focused on the compliments and exchange structures as directed by Holmes (1988) and Coulthart (1992). The findings showed that all students received more compliments than non-compliments. For the compliment, all types of student received ‘Good' token the most. On the second place high-ability student received ‘Very Good', while mid- and low-ability student got mitigation. As for the non-compliment feedback, high- and low-ability student got criticism the most and it was found that the frequency of no feedback in mid-ability student occured the most

    Relationship Between Physiological Characteristic and Bean Quality on Some Cocoa Clones (Theobroma Cacao L.)

    Get PDF
    Photosynthesis is one of the physiological process that influence the bean weight and this process related with the efectiveness of the stomata character and chlorophyll content in the leaves. The research was conducted at Kaliwining Research Station, Indonesian Coffee and Cocoa Research Institute. Design of experiment was randomized complete block design (RCBD) consisted of six clones as treatment were Sulawesi 1, Sulawesi 2, Sca 6, ICS 60, TSH 858, ICCRI 03, PA 300. Each treatment was replicated three times. Stomata resistance diffusion, tranpiration,the content of chlorophyll a, chlorophyll b, chlorophyll total (a+b), bean number and bean weight were observed. The resuts of experiment showed that difference in chlorophyll a, chlorophyll b, chlorophyll total (a+b), stomata resistance diffusion, bean number and bean weight existed within six clones tested. Transpiration rate did not show the significantly different between six clones tested. Sulawesi 1 showed the highest content of chlorophyll a and ICS 60 and ICCRI 03 showed higher content of chlorophyll b than the other clones. Chlorophyll a, b and total (a+b) showed positively influence on bean number and bean weight. Transpiration rate had negatively influence to bean number per pod, on the otherhand it showed positively influence to bean weight. Chlorophyll total (a+b) showed high genetic variance (σg2), high phenotypic variance (σf2) and high estimated value of heritability (H). The chlorophyll a,b had moderate genetic variance, moderate phenotypic variance and high of estimated value of heritability. Chlorophyll total (a+b) could be used a selection criteria based on the value of correlation, genetic variance, phenotypic variance and estimated value of heritability would give high opportunity in selection process

    COMPUTER CENTRE DI KARTASURA ( Pusat Perdagangan, Promosi, Informasi, Jasa Pelayanan Dan Hiburan Dengan Penekanan Desain Arsitektur High Tech )

    Get PDF
    Masyarakat Kartasura sebagian besar adalah Pelajar dan Pegawai kantoran yang akan selalu butuh akan informasi dan hiburan, dengan adanya data tersebut maka masyarakat kartasura membutuhkan akan sebuah alat yang dapat memenuhi keperluan itu semua dan alat itu adalah computer, karena perkembangan dunia teknologi saat ini semakin memudahkan manusia dalam menjalankan aktifitas dan peranannya dalam pembangunan sumber daya manusia. Computer, sebagai alat yang memiliki peran besar dalam membantu manusia dalam menguasai ilmu pengetahuan yang pesat dan meluas ke berbagai profesi dan menyebar ke seluruh pelosok dunia. Salah satu kecanggihan dari jaringan computer adalah media internet yang merupakan media paling efektif dalam mengakses arus informasi. Media internet ini merupakan media paling efektif dalam mengakses arus informasi. Media internet ini merupakan salah satu contoh jaringan internasional yang digunakan untuk berbagai interaksi. Selain internet akhir – akhir ini juga banyak bermunculan aplikasi – aplikasi computer yang menjurus pada hiburan, seperti misalnya : seni lukis computer, music techno, game computer, game online. Game ini tidak hanya ditujukan bagi anak –anak tetapi juga untuk orang dewasa yang biasanya dimanfaatkan untuk mengisi waktu luang. Kartasura memiliki posisi yang cukup trategis yaitu sebagai sentral perdagangan dan industri. Keberadaan pusat pelayanan computer di kota ini dirasakan semakin berkembang dari tahun ke tahun. Hal ini dapat dilihat dengan semakin banyak bermunculan outlet – outlet kecil yang sederhana yang tersebar lokasinya baik di pusat kota, sekitar lembaga pendidikan, maupun daerah pinggiran. Sedangkan dalam mempromosikan produk – produk computer, biasanya mereka secara bersama – sama menyewa sebuah fasilitas umum, seperti : supermarket atau bahkan menyewa tempat – tempat tertentu lainnya. Dengan melihat berbagai potensi dan kebutuhannya dalam jasa pelayanan computer di Kartasura dan juga mengingat bahwa di Kartasura sendiri belum terdapat suatu wadah khusus yang mampu menampung berbagai kegiatan jasa pelayanan computer, baik dalam bidang perdagangan, promosi, informasi, maupun hiburan maka dirasakan perlu untuk mendirikan suatu computer centre, supaya nantinya bangunan tersebut ( computer centre ) diharapkan mampu menampung berbagai kebutuhan/aktivitas yang berhubungan dengan dunia computer, baik itu dalam bidang perdagangan promosi, informasi, jasa pelayanan maupun hiburan. Sehingga untuk memenuhi semua kebutuhan masyarak Kartasura dan sekitarnya maka diadakan suatu perencanaan dan perancangan “COMPUTER CENTRE DI KARTASURA (Pusat Perdagangan, Promosi, Informasi, Jasa Pelayanan Dan Hiburan Dengan Penekanan Desain Arsitektur High Tech)”. Dalam pembangunan ini nantinya diutamakan pada pembahasan mengenai pusat orientasi, gaya arsitektur High Tech yang akan dipadukan pada bentuk fisik bangunan Computer Centre

    Komposisi Jenis Burung Bawah Tajuk: Perbandingan antara Sistem Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI) dan Tebang Pilih Tanam Indonesia Intensif (TPTII)

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan keragaman burung bawah tajuk di tiga tapak hutan yaitu tapak hutan dipterokarpa dengan sistem TPTI, TPTII (Silin) tahun 2005 dan TPTII (Silin) tahun 2008. Perbedaan ini dapat mengungkap pengaruh penerapan Silin pada burung bawah tajuk. Pada setiap tapak hutan yang dibandingkan dipasang masing-masing sepuluh buah mist net berukuran panjang 10 m dan tinggi 4 m selama 6 hari. Setiap hari jaring dibuka dari jam 06:00 hingga Jam 17:00 (11 jam per hari). Hasil penelitian berhasil menangkap 257 ekor burung dari 50 jenis dengan indeks keragaman 3.11. Jumlah yang terperangkap pada hutan TPTI, 91 ekor dari 27 jenis dengan indeks keragaman 2.73, pada Silin 2005, 86 ekor dari 29 jenis dengan indeks keragaman 2.98 dan pada Silin tahun 2008, 80 ekor dari 23 jenis dengan indeks keragaman 2.41. Uji statistik menunjukkan bahwa perbedaan jumlah individu, jumlah jenis dan indek keragaman jenis dari ketiga tapak hutan secara statistik tidak berbeda nyata pada tingkat kepercayaan 0.5. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa silin tidak berdampak negatif secara ekologis pada komunitas burung bawah taju

    Chromatographic Identification of Leaf Color Characteristics on Fine-flavor and Bulk Cacao as Selection Indicator

    Get PDF
    A problem encountered in plant breeding process to determine bean color quality of fine-flavor cocoa is a long selection period. Preliminary results indicatedthat the fine-flavor cocoa has a low color reflectance than bulk cocoa. The objectiveof this study is to find more applicable and easier method to do the early detectionof fine-flavor cocoa on the breeding population. Detection of the leaf color haracteristics was done by chromatographic and spectrophotometry analysis. hromatographic analysis was carried out in Kaliwining Experimental Station, IndonesianCoffee and Cocoa Research Institute using complete random design consistedof two types of cocoa; fine-flavor (10 clones) and bulk cocoa (10 clones). pectrophotometric analysis was conducted at Ma Chung University, Malang, East Java.Four clones of bulk cocoa and six clones of fine flavor cocoa were used in thisanalysis. The results of the study showed that the flush color characteristics of thefine-flavor cocoa were different from the bulk cocoa characteristics as shown bythe differences in the value of L*, b* and anthocyanin content. Flush characteristic s ofthe fine-flavor cocoa had brighter color, more toward green with higher yellowlevel, while the bulk cocoa had darker flush, red and lower yellow level. Thecolor parameter of L* and b* had a higher genetic variation compared with theenvironment variation. However, the parameter a* had a higher environmental variation compared with genetic variation. Grouping of fine-flavor cocoa and bulk cocoacould be done through the detection of flush anthocyanin content, when tendencyof flush anthocyanin content on fine-flavor cocoa was lower than bulk cocoa.The detection of flush color particularly L* and b* parameters through hromatographic analysis and anthocyanin content through spectrophotometric analysismay be used as a criteria for selection the fine flavor cocoa on seedling phase

    Manajemen Pengetahuan dan Sikap Berbasis Pendekatan Androgogi Solusi Masalah Lingkungan Akibat Perilaku Kegiatan Ekonomi Batubara

    Full text link
    Pelaku utama kegiatan ekonomi tambang batubara koridor 3 MP3EI di Kalimantan Timur adalah orang dewasa. Dampak perilaku kegiatan ekonomi tambang batu bara koridor 3 MP3EI di Kalimantan Timur terkait masalah lingkungan, ikut dirasakan orang dewasa. Selama ini upaya instasi terkait mengatasi masalah lingkungan tidak efektif karena tidak sesuai akar permasalahan. Akar masalah adalah Perilaku orang dewasa yang dapat diubah melalui pengetahuan, sikap dan keterampilan. Penyebab ketidak efektifan program mengatasi masalah lingkungan, karena tidak disesuaikan dengan pengetahuan, sikap dan keterampilan orang dewasa sebagai sasaran program mengatasi masalah lingkungan setelah kegiatan tambang batu bara. Berdasarkan permasalahan tersebut, menjadi urgen mengelola permasalahan lingkungan terkait pelibatan orang dewasa dalam implementasi program mengatasi masalah lingkungan akibat tambang batu bara. Mengacu pada permasalahan di atas maka tujuan akhir (Tahun 3) penelitian ini adalah mengembangkan manajemen pengetahuan, sikap dan keterampilan berbasis pendekatan androgogi (orang dewasa) sebagai solusi masalah lingkungan akibat kegiatan ekonomi tambang batu bara koridor MP3EI di Kalimantan Timur. Makalah ini menyajikan hasil penelitian tahun 1 terkait analisis kebutuhan untuk pengembangan manajemen. Metode penelitian adalah Penelitian pengembangan diawali analisis kebutuhan dengan teknik wawancara, observasi dan FGD untuk mendapatkan data lembaga pemerintahan dan Perusahaan batu bara dalam memanajemen program mengatasi masalah lingkungan selama ini. Analisis data secara kualitatif melalui reduksi data, display data, dan interpretasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permasalahan lingkungan sebelum dan setelah kegiatan tambang batu bara terjadi peningkatan baik dari macam kerusakan maupun kategori kerusakan, karena manajemen program mengatasi masalah lingkungan oleh pemerintah maupun Perusahaan tambang batu bara, belum berdasarkan pada akar permasalahan. Adapun menejemen program yang diterapkan bersifat top down dan tidak sesuai dengan penyebab kerusakan lingkungan yakni prilaku orang dewasa

    Kedudukan Hubungan Kerja; Berdasarkan Sudut Pandang Ilmu Kaidah Hukum Ketenagakerjaan dan Sifat Hukum Publik dan Privat

    Get PDF
    Employment law is a public law caused by sosialisering process. However, in the arrangement of employment relations can still be found the existence of provisions that are private in nature. This research aims to assess the standing of employment relations standpoint rule employment law studies and the standing of employment relations based on the nature of public and private law. Based on research, the position of employment relations based on rule employment law studies can be a heteronomous law and autonomous law or simultaneously in the form of heteronomous and autonomous law. While the position of employment relations based on the nature of the law can be public and private or at the same time is public and private. IntisariHukum Ketenagakerjaan merupakan hukum publik yang disebabkan oleh sosialisering proses. Akan tetapi dalam pengaturan hubungan kerja masih dapat ditemukan adanya ketentuan-ketentuan yang sifatnya privat. Penulisan ini bertujuan untuk mengkaji kedudukan hubungan kerja berdasarkan sudut pandang Ilmu Kaidah Hukum Ketenagakerjaan dan kedudukan hubungan kerja berdasarkan sifat hukum publik dan privat. Berdasarkan hasil kajian, kedudukan hubungan kerja berdasarkan ilmu kaidah hukum ketenagakerjaan dapat berupa kaidah hukum heteronom dan kaidah hukum otonom atau secara bersamaan berupa kaidah hukum heteronom dan otonom. Sedangkan kedudukan hubungan kerja berdasarkan sifat hukumnya dapat bersifat publik dan bersifat privat atau secara bersamaan bersifat publik dan privat
    corecore