1,771 research outputs found

    Market Reaction On Changes In Corporate's Name On The Indonesia Stock Exchange

    Get PDF
    The market reaction on changes in corporate's name on the Indonesia Stock Exchange. This study tried to investigate empirically market reaction over the announcement of corporate name changes of companies on the Indonesia Stock Exchange. The market reaction is measured by using abnormal return with a single index model approach. The database of corporate name change announcements on the Indonesia Stock Exchange has obtained from an annual fact book report. The sample of this study consists of the companies that make a name change from 2005 to 2017. Hypothesis test uses one sample t-test. This research's result proves that there was a positive and significant market reaction to the corporate name change announcement. Moreover, This research’s result shows that there was a positive and significant reaction on the corporate name change announcement which is included on major change while at the corporate name change announcement which included on minor change there was no significant market reaction

    THE PSYCHOLOGICAL PROBLEMS FACED BY STUDENTS OF SPEAKING CLASS ENGLISH DEPARTMENT UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH MALANG

    Get PDF
    From four skills which are learned such as listening, speaking, reading and writing, the most important skill is speaking. Some students have psychological problems in communication. \ud Based on the consideration above, it is important to analyze the psychological problems faced by the students of speaking 2 class English Department at University of Muhammadiyah Malang and to solve the problems. \ud This study used descriptive qualitative research because it was intended to obtain information related to psychological problems faced by the students and how they solve those problems. The population of this study was second semester of English Department in speaking 2 class. Thirty students were taken as the sample by using random sampling. The data of psychological problems were obtained from of observation and interview. \ud After analyzing the data, it was found that the students faced four psychological problems, they were: inhabitation (36,6%); in this case, the students were worried making mistake and fearful of criticism when they spoke English in the class because their English was not appropriate. Other \ud problems were nothing to say (16,6%), in this case, the students did not have ideas to express. \ud The third was low or uneven participation (23,3%); the students’ participation was not equal. The last was mother tongue use (23,3%); the students used their English sentence­both of speaking and writing by using Indonesian sentence pattern. Based on the problems above, the solutions of those problems were they should master basic element of speaking namely, vocabulary, grammar, and pronunciation and should motivate themselves to grow their self­confident It can be concluded that the students who joined speaking 2 class still faced psychological problems in speaking 2 class. It was because they did not master basic elements of speaking and have not self­confident

    Potensi Air Tanah Dangkal di Daerah Kelurahan Kota Baru Kecamatan Pontianak Selatan - Kota Pontianak (Studi Kasus Jalan Dr. Sutomo – Ampera)

    Get PDF
    Daerah Kota Baru, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak, tepatnya di jalan Dr. Sutomo sampai jalan Ampera merupakan daerah pemukiman serta perdagangan yang sering mengalami kekurangan air bersih terutama pada musim kemarau. Daerah tersebut sebenarnya sudah terjangkau oleh jaringan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) namun jumlah air masih terbatas dan kualitas masih kurang baik hanya melayani 78.194 pelanggan dengan cakupan 74,1% penduduk (Perusahaan Daerah Air Minum Kota Pontianak, 2012). Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi kekurangan air baku adalah dengan memanfaatkan sumber air tanah bebas sebagai sumber air baku. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kuantitas air menurut Kepmen Energi dan SDM No.1451/10/MEM/2000, kualitas air berdasarkan PP No.82 Tahun 2001 kelas I serta arah aliran/pola sebaran didaerah penelitian. Pengukuran tinggi muka air tanah dan pengambilan sampel air tanah pada waktu sebelum hujan/kemarau pada tanggal 3 Februari 2014 dan setelah hujan pada tanggal 1 Maret 2014. Sumur yang dipilih sebanyak 12 titik untuk pengukuran tinggi muka air tanah serta kuantitas air di daerah penelitian sedangkan uji kualitas dipilih 4 sumur dengan metode pengambilan sampel menggunakan grab sampel. Parameter yang di uji adalah TSS, TDS, Besi (Fe), pH, Sulfat (SO4) dan BOD5. Kuantitas air tanah sebelum hujan untuk debit maksimum 0,003645 l/detik sedangkan setelah hujan debit maksimum sebesar 0,004062 l/detik. Hasil ini menunjukkan bahwa kuantitas air tanah bebas di daerah tersebut masuk kedalam kategori potensi kecil karena berada < 2 liter/detik. Analisis kualitas air sumur parameter TSS tertinggi sebelum hujan 89 mg/l dan terendah 11 mg/l sedangkan nilai tertinggi setelah hujan 73 mg/l dan terendah 3 mg/l. Nilai TDS tertinggi sebelum hujan 742 mg/l dan terendah 189,9 mg/l sedangkan nilai tertinggi setelah hujan 1148 mg/l dan terendah 213 mg/l. Nilai Besi (Fe) tertinggi sebelum hujan 9,294 mg/l dan terendah 0,896 mg/l sedangkan nilai tertinggi setelah hujan 0,306 mg/l dan terendah 0,034 mg/l. Nilai pH tertinggi sebelum hujan sebesar 7,25 dan terendah 6,82 sedangkan nilai tertinggi setelah hujan 6,93 dan terendah 6,142. Nilai Sulfat (SO4) tertinggi sebelum hujan 32 mg/l dan terendah 0 mg/l sedangkan nilai tertinggi setelah hujan 77 mg/l dan terendah 25 mg/l. Nilai BOD tertinggi sebelum hujan 135,59 mg/l dan terendah 17,28 mg/l sedangkan nilai tertinggi setelah hujan 24,91 dan terendah 12,2 mg/l. Hasil uji kualitas air tanah menunjukkan tidak layak untuk digunakan untuk air baku air minum dan/atau Peruntukan lainnya karena masih terdapat parameter yang berada di atas baku mutu. Pola aliran air tanah di daerah penelitian mengalir dari arah selatan menuju ke arah utara yaitu bermuara ke sungai kapuas. Pola sebaran parameter pencemar mengikuti arah arah aliran air tanah dan dipengaruhi oleh aktivitas yang ada disekitar lokasi sumur

    ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL IDENTITAS TRIGONOMETRI PADA SISWA KELAS X SEMESTER 2 SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2015/2016

    Get PDF
    Anisa Astra Jingga. K1312011. ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL IDENTITAS TRIGONOMETRI PADA SISWA KELAS X SEMESTER 2 SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2015/2016. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Mei 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persamaan dan perbedaan letak kesalahan serta faktor-faktor penyebab kesalahan yang dilakukan oleh siswa dari kelompok tinggi, kelompok sedang, maupun kelompok rendah dalam menyelesaikan soal identitas trigonometri. Subjek penelitian terdiri dari dua siswa kelompok tinggi, empat siswa kelompok sedang, dan tiga siswa kelompok rendah. Pengambilan subjek dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode dokumentasi, metode tes, dan metode wawancara. Langkah-langkah analisis meliputi reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa kesalahankesalahan yang dilakukan peserta didik dalam menyelesaikan soal identitas trigonometri beserta penyebabnya adalah sebagai berikut, siswa dari kelompok tinggi, kelompok sedang maupun kelompok rendah melakukan kesalahan berupa memilih strategi menjabarkan masing-masing hubungan perbandingan trigonometri yang mengakibatkan perhitungan menjadi rumit. Kesalahan ini memiliki penyebab yang sama pada kelompok sedang dan kelompok rendah yakni siswa tidak terpikirkan ide lain, sedangkan pada kelompok tinggi, penyebab kesalahan ini adalah siswa menganggap akan lebih mudah jika menjabarkan masing-masing hubungan perbandingan trigonometri terlebih dahulu, penyebab lainnya adalah siswa menganggap bahwa bentuk sederhana tidak akan tercapai apabila masing-masing perbandingan trigonometri tidak dijabarkan. Kesalahan berupa memilih strategi mengeliminasi kedua persamaan yang mengakibatkan perhitungan menjadi rumit dilakukan oleh siswa kelompok sedang maupun kelompok rendah, namun kesalahan ini memiliki penyebab yang berbeda, pada kelompok sedang siswa menganggap bahwa karena ada dua persamaan maka harus dieliminasi, sedangkan pada kelompok rendah saat mencoba menggunakan ide lain, siswa tidak mampu melanjutkan pekerjaaannya. Kesalahan dalam melakukan operasi hitung bentuk aljabar dilakukan oleh kelompok sedang dan kelompok rendah, penyebabnya adalah siswa kurang memahami konsep operasi hitung bentuk aljabar, selain itu pada kelompok rendah, kesalahan ini juga disebabkan oleh siswa yang lupa terhadap konsep penjumlahan, pengurangan, dan perkalian yang dioperasikan secara bersama-sama. Kesalahan menentukan rumus identitas trigonometri hanya dilakukan oleh siswa kelompok tinggi, penyebabnya adalah siswa kurang memahami konsep operasi aljabar dan konsep rumus identitas trigonometri. Kesalahan berupa tidak menuliskan “x” yang menyatakan sudut pada perbandingan trigonometri hanya dilakukan oleh siswa kelompok sedang, penyebabnya adalah siswa terburu-buru dan kurang menganggap penting makna vii simbol matematika. Kesalahan berupa memutuskan menggunakan strategi menjabarkan masing-masing hubungan perbandingan trigonometri dilakukan oleh siswa kelompok rendah, kelompok sedang dan kelompok tinggi. Kesalahan ini memiliki penyebab yang sama pada ketiga kelompok siswa yakni ketidakmampuan siswa menentukan hubungan antara rumus pada identitas trigonometri. Kesalahan berupa jawaban terhenti pada bentuk yang masih dapat disederhanakan lagi dilakukan oleh siswa kelompok tinggi dan kelompok rendah dengan penyebab ketidakmampuan siswa menentukan hubungan antar rumus pada identitas trigonometri. Disisi lain kesalahan berupa ketidakmampuan siswa menyelesaikan soal dengan benar dilakukan oleh kelompok sedang dan kelompok rendah, penyebabnya adalah siswa kurang terampil dalam melakukan manipulasi aljabar, namun pada kelompok rendah, kesalahan ini juga disebabkan oleh kekurangterampilan siswa dalam membuat hubungan logis antar rumus pada identitas trigonometri. Selain itu kesalahan berupa mengeliminasi kedua persamaan dilakukan oleh siswa kelompok sedang dan kelompok rendah, penyebabnya adalah ketidakmampuan siswa menentukan hubungan antara rumus pada identitas trigonometri. Kesalahan menuliskan tanda operasi matematika dan kesalahan menuliskan tanda operasi matematika dan kesalahan dalam melakukan operasi hitung bentuk aljabar dilakukan oleh semua kelompok siswa, sedangkan kesalahan saat melakukan proses eliminasi hanya dilakukan oleh siswa kelompok rendah. Apapun letak kesalahan hitung siswa, penyebabnya sama yaitu karena siswa tidak teliti saat melakukan perhitungan. Kesalahan dalam menyimpulkan rumus identitas trigonometri hanya dilakukan oleh siswa kelompok tinggi, penyebabnya adalah siswa salah menafsirkan rumus identitas trigonometri. Kesalahan berupa operasi hitung tiba-tiba mengalami perubahan yang tidak semestinya dilakukan oleh siswa kelompok sedang dan kelompok rendah, penyebabnya adalah siswa salah menafsirkan tulisannya, selain itu pada siswa kelompok rendah, kesalahan ini juga disebabkan oleh siswa salah menafsirkan operasi hitung bentuk aljabar. Kesalahan berupa melakukan pencoretan yang tidak semestinya hanya dilakukan oleh siswa kelompok sedang, penyebabnya adalah siswa mengalami kebingungan saat mengerjakan. Kesalahan berupa memberikan kesimpulan yang tidak sesuai dengan penalaran logis hanya dilakukan siswa kelompok rendah, penyebabnya adalah siswa hanya sekedar mengarang jawaban. Kata Kunci : Analisis, Kesalahan, Identitas Trigonometr

    3–4aastaste eesti laste üldoskuste tase kolme hindamisvahendi alusel

    Get PDF
    Eesti lasteaiaõpetajatel on kohustus hinnata igal õppeaastal laste individuaalset&nbsp;arengut ning anda lapsevanematele selle kohta tagasisidet. 3–4aastaste laste üldoskuste&nbsp;tasemele hinnangut andes saavad õpetajad lähtuda koolieelse lasteasutuse&nbsp;õppekavast, milles nad on riiklikele juhendmaterjalidele toetudes ära kirjeldanud&nbsp;laste eakohase arengutaseme. Tõenduspõhist teavet 3–4aastaste eesti laste üldoskuste&nbsp;taseme kohta on aga vähe. Aastatel 2014–2016 Tartu Ülikoolis tehtud&nbsp;rakendusuuringu käigus kogusime andmeid 3–4aastaste eesti laste teadmiste ja&nbsp;oskuste kohta. Andmekogumiseks kasutasime sotsiaalsete oskuste küsimustikku&nbsp;(N = 450), Strebeleva metoodikat (N = 262) ja PEP-3 testi (N = 127). Uuringu tulemusena täpsustus teave 3–4aastaste laste üldoskuste taseme kohta ning sellele&nbsp;tuginedes saab eakohase arengutaseme kirjeldusi koolieelsete lasteasutuste õppekavades&nbsp;sõnastada konkreetsemalt. &nbsp;Summar

    Strategies In Teaching Vocabulary At The First Year In Smp N 2 Bringin, Kabupaten Semarang

    Get PDF
    This research is aimed at describing the strategies used by the teacher, problem faced by the teacher, and problem solved by the teacherin teaching vocabulary. The writer uses descriptive qualitative to analyze the data. The data are taken from interview, observation and document. The subject of this study is the English teacher of SMP N 2 Bringin Kabupaten Semarang. The object of this study focuses on the process of teaching vocabulary to the first grade students in SMP N 2 Bringin Kabupaten Semarang. Based on the class observation, interview, and document, the writer draws some conclusion about the strategy by the teacher, problem faced and problem solved by the teacher. The strategies committed by the teacher are: (1) memorization, (2) synonym/antonym, (3) translating, and (4) fill in the blank. The problems faced by the teacher are: (1) classroom management, (2) student’s motivation and (3) student’s laziness. The problems solved by the teacher are: (1) she called the students who make noisy and asked them some questions about the material or she ordered the student who wasnoisy to go out, (2) the teacher gave advice and motivation about the importance of English subject and the importance to improve the vocabulary. Besides, the teacher also implemented another strategy by givingscore to the active students. The students also can consult the difficult materials with the teacher out of class, (3) the teacher gave new vocabulary that wrote in the whiteboard every meeting to improve their vocabulary. The strategies used by the teacher are good because the strategies can make the students more active. Besides that, the strategies used by the teacher can make the students interested in following theclass

    Developing Instructional Material for Sepak Takraw Playing Technique Course Completed with Smart Audiovisual to Improve Competencies of the Students of Sport & Health Education Department Ganesha University of Education

    Get PDF
    This study was conducted with the aim to develop major instructional topics and practices/ tasks needed to support the attainment of the expected graduates\u27 competencies. This study was a descriptive qualitative research that adopted Dick and Carey model (1985). The subjects of the study were the third-semester students of Sport and Health Education Department who took up the course. This study used questionnaire and interview guide as the instruments. The data were analyzed descriptively. The results showed that (a) the need for the instructional materials for “Sepak Takraw” Playing Technique was very urgent; (b) there were six major topics in Sepak Takraw Playing Technique course: The history of “sepak takraw”, facilities, defending techniques, smashing techniques, service techniques and rules &amp; refereeing; c) there were two types of practice/tasks developed: answering open-ended questions, and demonstration; d) the audiovisual major topics, i.e., audiovisual materials consisted of the implementation of all knowledges, skills, and basic technique skill for playing sepak takraw that has to be mastered by the students as prospective professional teachers and training coaches; e) the practices available in smart audiovisual were responses/judgments of the students on the progress of him/herself and that of other students

    Eessõna

    Get PDF
    Eesti Haridusteaduste Ajakirja kolmandas vabanumbris esitatakse läbilõige meie hariduselu olulistest teemadest õpetajate ja õppijate silme läbi. Välisautor Michele Knobel annab analüütilise ülevaate remiksimist, kirjaoskust ja loovust käsitlevast teaduskirjandusest, lõimides uudsel ja põneval viisil eri teemasid. Teised artiklid võib tinglikult jagada kolme teemaplokki. Esimeses räägivad õpetajad eesmärkidest, kolleegide koostööst ja tundlike teemade õpetamisest ajalootunnis. Teise plokki koondunud artiklites käsitletakse ajast aega aktuaalseid teemasid: kiusamist koolis, haridustee poolelijätmist ja erivajadustega õppijate märkamist. Kolmandas plokis keskenduvad autorid kõrghariduses toimuvale, tundes muret väljundipõhise õppe eesmärkide saavutamise pärast ja uurides õpianalüütika võimalusi. Ajakirja lõpus tutvustatakse kaht värskelt ilmunud raamatut kaasava hariduse valdkonnast: kauaoodatud uut kõrgkooliõpikut logopeedidele ja David Mitchelli teost inimeste mitmekesisusest

    Pengembangan Komik Biografi Sir Isaac Newton sebagai Media Pembelajaran Fisika Menggunakan Aplikasi Paint Tool SAI

    Full text link
    Penelitian ini berisi teknik merancang komik tokoh Sir Isaac Newton menggunakan aplikasi Paint Tool SAI. Komik tokoh Sir Isaac Newton yang dirancang dapat digunakan sebagai media pembelajaran fisika. Komik tokoh Sir Isaac Newton tersebut mengacu kepada buku–buku sejarah mengenai tokoh yang diceritakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode research and development (R&amp;D) dengan model ADDIE. Pengembangan ini terdiri dari 5 tahap, yaitu: analisis, desain, pengembangan, uji coba, dan evaluasi produk. Berdasarkan hasil uji kelayakan, diperoleh rata-rata persentase hasil ahli materi 80,95% dan ahli media 77,69%. Komik sebagai media pembelajaran dapat dirancang dengan mudah menggunakan aplikasi Paint Tool SAI pada gawai yang kita miliki dengan sistem operasi android
    corecore