Unexplained massive subdural haematoma in a newborn delivered by elective caesarian section: a case report

Symptomatic subdural haematoma (SDH) in term infants typically occur following traumatic vaginal delivery. Emergency Caesarean Section (EmC/S) carried out after failed attempts at vaginal delivery may also be complicated by symptomatic SDH but spontaneous symptomatic SDH complicating Elective Caesarean Section (ElC/S) is a rarity. We describe a case of massive SDH in a term baby delivered by Elective C/S in the absence of risk factors for intracranial haemorrhage. The aim of this presentation is to highlight the significance of acute subdural haematoma in the diagnostic work up of neonates presenting with acute neurologic symptoms in the absence of traumatic delivery.Key words: Symptomatic subdural haematoma, Caesarean section, severe birth injuries, neonatal seizur

Scalable production of large quantities of defect-free few-layer graphene by shear exfoliation in liquids

To progress from the laboratory to commercial applications, it will be necessary to develop industrially scalable methods to produce large quantities of defect-free graphene. Here we show that high-shear mixing of graphite in suitable stabilizing liquids results in large-scale exfoliation to give dispersions of graphene nanosheets. X-ray photoelectron spectroscopy and Raman spectroscopy show the exfoliated flakes to be unoxidized and free of basal-plane defects. We have developed a simple model that shows exfoliation to occur once the local shear rate exceeds 10(4) s(-1). By fully characterizing the scaling behaviour of the graphene production rate, we show that exfoliation can be achieved in liquid volumes from hundreds of millilitres up to hundreds of litres and beyond. The graphene produced by this method performs well in applications from composites to conductive coatings. This method can be applied to exfoliate BN, MoS2 and a range of other layered crystals

PENGARUH TEKTONIK DALAM PERKEMBANGAN CLEAT PADA LAPISAN BATUBARA FORMASI MUARA ENIM, KEC. MERAPI TIMUR, KAB. LAHAT, SUMATERA SELATAN

Cleat merupakan rekahan alami yang terbentuk akibat aktivitas struktural ataupun pembebanan dalam proses pembentukan batubara. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan dan karakteristik cleat di lapisan batubara yang terjadi akibat pengaruh rezim tektonik di Cekungan Sumatera Selatan akibat tumbukan Lempeng Indo – Australia dan Lempeng Eurasia pada Formasi Muara Enim di Kecamatan Merapi Timur, Lahat, Sumatera Selatan yang termasuk ke dalam Antiklinorium Muara Enim. Penelitian yang dilakukan meliputi observasi lapangan dengan pengamatan megaskopis, analisa cleat meliputi strike-dip, aperture, spacing dan length dengan scanline method pada beberapa stasiun pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui karakteristik yang ada. Pengukuran cleat dilakukan pada permukaan di beberapa lokasi penelitian, meliputi tiga lokasi tambang batubara dan singkapan pada sungai dan tebing hasil bukaan. Pembentukan Antiklinorium Muara Enim dipengaruhi oleh peningkatan aktivitas tektonik pada Plio – Pliestosen yang membentuk sesar – sesar normal dan perlipatan dengan sumbu mengikuti arah dari jalur pembentukan Sesar Semangko (de Coster, 1974) dimana arah tegasan utama tersebut mempunyai pola yang sama dengan face cleat pada beberapa stasiun lokasi dengan orientasi yang dihasilkan umumnya menunjukkan arah Utara Timurlaut – Selatan Baratdaya. Singkapan pada lokasi penelitian terdiri dari rekahan yang bersifat terbuka akibat aktivitas penambangan ataupun erosi, sehingga memberikan ruang untuk mineral lempung dan pirit sebagai pengisi rekahan. Cleat yang terbentuk dipengaruhi oleh aktivitas eksogenik dari gaya tegasan utama pada Miosen - Resen yang membentuk perlipatan dimana terjadi perbedaan intensitas dan karakteristik dari sayap – sayap lipatan ataupun pada zona sesar sehingga akan mempengaruhi kualitas dan geometri lapisan batubara yang ada. Kata Kunci : batubara, cleat, perlipatan, tektoni

Neraca Kehidupan

buku ini berisi tentang jawaban atas pertanyaan mengapa kita mencari pangkal suatu penyakit dengan harapan bisa menemuakannyavii,254 hlm, cet.

Tathawwur an-nazhriyat wa al-afkar at-tarbawiyyah, 4th.ed./ asy-Syaybani

390 hal.; 24 cm

Min usus at-tarbiyah al-islamiyah, 2nd.ed./ asy-Syaybani

581 hal.; 25 cm