7,963 research outputs found
Incumbent di Mata Pemilih
Nalar politik selalu megamini proposisi bahwa incumbent sebagai kandidat paling diuntungkan dalam kontestasi pemilukada. Meskipun demikian, incumbent tidak selalu dapat memenangkan pemilihan, sebab di beberapa tempat, incumbent mengalami kekalahan. Ada dua aspek yang dapat dilihat sebagai penentu kemenangan incumbent, yakni; faktor subjektifitas pemilih dan faktor objektivitas pemilih. Faktor pertama mencakup; persepsi, sikap dan perilaku positif pemilih terhadap incumbent bersangkutan. Faktor kedua mencakup; kebijakan publik, birokrasi, partai politik, dan ormas. Faktor pertama berfungsi sebagai yang mengkonstruksi faktor pertama
Penerapan Konsep Good Governance dalam Rekrutmen dan Pengembangan Pns di Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Tengah
Penelitian ini menelisik tiga permasalahan; kondisi pegawai negeri sipil (PNS), rekrutmen dan pengembangan PNS, serta permasalahan dan solusi kebijakan praktek good governance dalam rekrutmen dan pengembangan PNS. Loksai studi di Pemerintah Daerah Lombok Tengah. Hasil penelitian menunjukkan, terjadi surplus (kelebihan) jumlah PNS yang menduduki jabatan pada Eselon III sebanyak 4.241 orang dan eselon II sebanyak 73 orang. Implikasinya terjadi persaingan tidak sehat untuk mendapatkan jabatan struktural, kondisi ini mengganggu kesehatan organisasi birokrasi. Rekrutmen PNS berpedoman pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 98 tahun 2000 yang mengkosntruksikan enam tahapan pekerjaan; perencanaan, pengumuman, pelamaran, penyaringan, pengangkatan CPNS sampai dengan pengangkatan menjadi PNS. Praktek kebijakan pengembangan PNS melahirkan tiga kondisi; tumbuhnya praktek spoils system, tidak murninya penggunaan hasil kerja Baperjakat yang menyebabkanterganggunya independensi kerja Baperjakat. Praktek good governance dalam rekrutmen PNS telah mempraktekkan aspek-aspek efisiensi, transparansi, dan kesetaraan, tetapi belum terlihat pada aspek pengembangan. Berdasarkan kondisi di atas, penelitian ini menawarkan solusi kebijakan kepada pemerintah daerah
Analisis Daya Dukung Potensi Wisata Bahari Baru di Kawasan Wisata Pulau Weh sebagai Pulau Terluar
Analisis Daya Dukung Potensi Wisata Bahari Baru Di Kawasan Wisata Pulau Weh Sebagai Pulau Terluar. Pulau Weh memiliki panorama alam yang menarik yang tersebar dihampir semua wilayah, salah satunya adalah keindahan pantai, pemandangan bawah laut dengan terumbu karang, berbagai jenis ikan hias, pemandangan alam pegunungan, dan monumen tugu kilometer nol Indonesia. Lokasi penelitian dilakukan di Pulau Sabang. Metode penelitian yang digunakan dalam bentuk deskriptif kualitatif, dengan menggunakan pendekatan survei. Polupasi dan sampel dalam penelitian ini adalah pelaku bisnis, masyarakat dan wisatawan yang berkunjung ke Objek Wisata Pantai Iboh. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara, pengamatan, dokumentasi, studi pustaka, kuesioner. Analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif berdasarkan persentase, tentang penilain aspek fisik dan penialaian aspek prilaku masyarakat. Sedangkan untuk mengkaji potensi objek wisata, dilakukan analisis penilaian dan pengharkatan berdasarkan potensi yang dimiliki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, empat aspek yang dianalsis, yaitu: atraksi, aktifitas, aksesibilitas dan amenitas menunjukkan bahwa semua aspek diatas memberikan kontribusi dalam pengembangan potensi wisata baru yang dapat dikembangkan di Pulau Weh, namun fokus pengembangan potensi daya tarik wisata yang ada di Pulau weh yaitu pada aspek fisik untuk mendukung atraksi dan aktivitas wisata yang ada
Why Does Employee Choose Participatory Performance Measurement?
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki mengapa karyawan memilih pengukuran kinerja secara partisipatoris. Munandar (2015) mengemukakan bahwa karyawan lebih menyukai pengukuran kinerja secara partisipatoris dalam melakukan penilaian evaluasi diri. Di samping itu, penelitian empiris telah menunjukkan bahwa pengukuran kinerja secara partisipatoris adalah sistem evaluasi kinerja yang efektif (Roberts, 2003). Selanjutnya, Islam dan Shuib (2005) berpendapat bahwa keterlibatan karyawan dalam pengukuran hasil dari formula penilaian adalah cukup baik dan tidak bias. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara semi terstruktur. Metode sampling yang digunakan adalah convenience sampling. Berdasarkan wawancara, jawaban mengapa pekerja memilih pengukuran kinerja secara partisipatoris adalah mereka mengetahui bagaimana kinerja mereka diukur. Karyawan akan lebih puas bila mereka mengetahui pengukurannya dan bagaimana pengukuran itu disimpulkan. Alasan lain untuk memilih pengukuran kinerja secara partisipatoris adalah pengakuan eksternal. Karyawan akan lebih puas bila mereka mendapatkan pengakuan secara eksternal sebab karyawan berpendapat bahwa pengakuan ekternal lebih baik daripada pengakuan internal
Premarital Sex Among Adolescent Street Children in Pekanbaru
Premarital sex is any behavior that is driven by sexual desire with the opposite sex before marriage. Some premarital sex activities include feeling, kissing, necking, petting, and intercourse. Premarital sex in adolescents has a negative impact such as unwanted pregnancy, unsafe abortion, resulting in increased maternal, neonatal deaths and perinatal, increasing the incidence of HIV / AIDS, dropping out of school. To Know Relations factors knowledge, girlfriend status, exposure to pornography, family harmony, the negative influence of peers and parental supervision with premarital sex on street adolescent girls. Quantitative analytical observational method with cross sectional design. Samples of 100 teenage children street children in Pekanbaru City. Snow ball sampling technique, Instrument is a questionnaire. Univariate data analysis, multivariate bivariate with logistic regression test. showed 65% (65 people) prenup sex, 78% dating, 74% pornography exposure, peer influence 70%, lack of knowledge of youth 61%, family not harmonious 80%, and low parental supervision 57 %. The related variables (p value <0.05) with premarital sex behavior are boyfriend status, pornographic exposure and peer influence. Status girlfriend most risky 39 times premarital sex. There is relationship and influence of 3 factors to premarital sex on adolescent child of Street of Pekanbaru Town. Suggestions for the formation of containers such as peer counselor and BKR (Youth Family Development) as a precautionary measure to increase the number of premarital sex incidents in the juveniles Street Children Pekanbaru
Infection of Phytophthora Palmivora From Soil in Cocoa Plantation
Phytophthora palmivora causes serious losses on cocoa in Indonesia and world-wide. The research aimed to assess the potential of soil as source of inocula for Phytophthora diseases in cocoa. Soil samples were baited using a healthy cocoa pod tissue, and the pathogen was isolated for morphological and molecular identification. Baiting technique was successfully used to detect the presence of P. palmivora in soil samples, and this was confirmed by morphological and molecular identification. P. palmivora can be detected in soil in all year around in wet areas indicating that soil is a massive and consistent source of inocula. Surveys conducted on the soil of Amazonian, Amelonado and Trinitario blocks of various ages showed that P. palmivora can be found in old and young cocoa blocks, even as young as 3 or 4 years. P. palmivora infection from soil to the pods appears to be mainly through contact or rain splash. Baiting with whole healthy pods exposed at different heights above undisturbed litter and above bare soil showed that the infection still occurred at 100 cm above the soil, even though it decreased gradually with the height. Infection from litter was not different to that from bare soil, indicating that the litter layer is not acting physically as a shield preventing rain from splashing the inocula up from wet soil to the pods. However, in tests for the possibility of P. palmivora carried through air convection, no pod was found to be infected, suggesting that the pathogen was not carried through convective accend of aerosol droplets from soil surface up to pods in the canopy
- …
