9,750 research outputs found
HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA REMAJA KELAS X DI SMA NEGRI 2 SITUBONDO
Self-value is need for everyone especially for adolescents. Wisely speaking, self-value correlated to any adolescent behaviours such as ganking, drugging, reletionship, and even prestice in school achievements. Related to the adolescent phase, the results of many researches conducted in different countries indicate that the most significant period in establashing the development of anyone’s self-value is the adolescent phase. In this phase, the dependentcy of child to the family is quite decrease in which they will be more often spend their times with their friends. Because of they oftenly hang out the house, we can understood that they must carry out good social engangement in order to be received by their surroundings as well as they capable to prevent and avoid any behaviours that unlikely to the society. In the adolescent phase, self-value is the prime things to have in order to be received by the social surroundings and even by their friedsmate.
Wisely speaking, by having good self-value helps someone to perform good social engagements. Based on the review above, the researcher interested to conduct a research entitle “The Correlation Between Self-value and Social Engagements at SMAN 2 Situbondo”. This reserch is non-experimental reserch desaign where rating scales which is well-known as Likert Scale, includes scale of self-value and scale of social engangements, is used as the research instument. The questionaires distribute on june,9 to 10 2008 trought substructing the samples from 70 students either male and female at SMAN 2 Situbondo using quota random sampling techkniqes. The analyses techniques that is applied in this research is Product moment analyses. The results of this research indicates that there is positives and very extremely significant Correlation between self-value and social engangement which can be known trought the the coeficient correlation (r) i.e 0,611 by missinterpretation (p) 0,000 . It means that the higher the (p) of sel-value, the better the social enggagement will be. In other words, the researcher conclude that if the self-value indicates positives, the better the social enggagement will be but contrastly speraking, if the self-value enggagement indicates negatives, the worst the social enggagement will be. While the contribution of self-value to the social engagement is effectiv by 37,3% and the rest is affective by other factors i.e 62,7%
PENGEMBANGAN DESAIN MEDIA PRESENTASI BERBASIS GOOGLE SLIDES ADD-ON PEAR-DECK PADA MATERI BARISAN DAN DERET SMA
This research to describe the process of creating, feasibility and practicality of Google Slides Add-on Pear-Deck based presentation media on sequence and series SMA material. This research uses the 4-D development research method. The results of media validation by experts obtained an average of 93.3% with "good" criteria. The results of validation of the response questionnaire by experts were 90% with "good" criteria. Before the trial, the media was revised again according to comments and suggestions from the Validator. The test results obtained were an average of 80.178% with "good" criteria. Apart from that, this research also contains the flow of using presentation media based on the Google Slides Add-on Pear-Deck. The research results show that using the Google Slides Add-on Pear-Deck media is practical and feasible to use. The research results show that the Google Slides Add-on Pear-Deck media really helps students and teachers in learning both online and face-to-face. So, it can be concluded that "the Google Slides Add-on Pear-Deck media is very good and suitable for learning in the current digital era.
Design improvement of toner cartridge using design for assembly method
DFMA or known as Design for Manufacture and Assembly, consists of two main components which are Design for Manufacturing and Design for Assembly. To review the design for product evaluation, DFMA is an important methodolgy to be used. Reducing the number of parts to be assembled in a product is very significant. This can contribute to reducing the cost of assembly and assembly time for manufacturer. DFMA methodology is therefore applied to reduce the cost of the product by selecting a consumer product which is a toner cartridge as a case study of the product. The DFA Worksheet table is used for product evaluation and the original product design is reviewed, improved and re-evaluated. The significant result shows the new toner cartridge design is achievable with fewer parts from 32 to 27 parts. This method is also eligible for application to manufacturing industries to improve the effectiveness of their design
PENERAPAN PEER ASSESSMENT DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN DINAMIKA KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN NASIONAL DI KELAS VIII SMP PARIPURNA KEC. DEPOK KAB. CIREBON
ALIF TIADAM :
Berdasarkan hasil observasi awal di SMP Paripurna dari 15 siswa
terdapat 10 siswa berpendapat bahwa pembelajaran IPS merupakan pelajaran yang
sulit serta kurang menarik. Hal tersebut dikarenakan dalam materi dituntut
menghafal nama-nama atau istilah-istilah ilmiah dalam IPS, para siswa dituntut
untuk memahami konsep secara kontekstual. Guru bidang studi IPS menyatakan
bahwa banyak siswa yang tidak tuntas dalam belajar atau hasil belajar rendah
(rata-rata klasikal ≤ 65) dan tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimum (KKM)
di SMP Paripurna adalah 70.
Penelitian ini dilakukan di SMP Paripurna Desa Kasugengan Kidul
Kec. Depok Kab. Cirebon dan bertujuan Untuk : mengetahui aktivitas siswa,
seberapa besar peningkatan hasil belajar dan mengetahui respon siswa saat
penerapan pembelajaran dengan peer assesment terhadap hasil belajar siswa pada
pokok bahasan Dinamika Kependudukan dan Pembangunan Nasional.
Peer assessment merupakan suatu penilaian yang secara langsung
melibatkan siswa, sehingga siswa mampu mengembangkan kerjasama,
mengkritisi proses dari hasil belajar orang lain, serta mendorong siswa untuk
memiliki rasa tanggung jawab terhadap proses belajarnya sehingga siswa dapat
mandiri. Berdasarkan uraian tersebut penerapan peer assesment dapat dijadikan
sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran IPS yang membawa siswa
belajar dalam suasana yang lebih nyaman, menyenangkan dan mandiri. Siswa
akan lebih bebas dalam menemukan berbagai pengalaman baru dalam belajarnya,
sehingga diharapkan dapat tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa. Dalam
kegiatan belajar siswa, guru berperan sebagai fasilitator, sedangkan siswa
berperan sebagai penerima.
Penelitan ini termasuk dalam penelitian tindakan kelas (PTK),
sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kuantitatif dengan pendekatan empirik dan menggunakan tenik pengumpulan data
melalui observasi, soal, angket dan catatan lapangan .Berdasarkan penelitian yang
telah di lakukan di peroleh kesimpulan sebagai berikut.
Sebesar 90% siswa kelas VIII pada siklus III mengalami ketuntasan
belajar klasikal dalam pembelajaran IPS khususnya dalam pencapaian kompetensi
dasar mendeskripsikan Dinamika Kependudukan dan Pembangunan Nasional.
Hasil belajar siswa juga telah memenuhi standar ketuntasan individu yaitu siklus I
61,07, siklus II 75,09, siklus III 86,4. Secara keseluruhan penelitian yang
dilakukan dengan penerapan model pembelajaran inkuiri, dalam siklus III telah
menunjukan adanya keberhasilan dalam keterampilan guru (dalam kriteria baik),
aktivitas siswa (dalam kriteria baik), dan dalam hasil belajar siswa yang sudah
memenuhi standar KKM mata pembelajaran IPS VIII yaitu 60 (rata-rata yang
diperoleh sudah mencapai 86.4). Juga dalam ketuntasan klasikal berhasil
mencapai 90%. Oleh arena itu penelitian berhenti pada siklus III.
Kata Kunci : Peer assessment, Peningkatan hasil belajar Sisw
INTERRELATIONSHIP BETWEEN EARNINGS MANAGEMENT AND CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY REPORTING Research on Indonesian Listed Companies in BEI for 2012-2013
This research aims to examine the interrelationship between earnings
management (EM) and corporate social responsibility reporting (CSR). This
research uses GRI G3.1 Indeces to measure CSR while earnings management is
measured with real activities manipulation proxie.
Population of this research is all Indonesian Listed Companies in
Indonesian Stock Exchange for the year 2012 and 2013. Companies from
financial and banking groups are excluded because they have the characteristics of
assets which are very different from the other industries. Two-Stages Least
Squares (2SLS) Analysis on SPSS22 is used to examine the data.
This research indicates that there is simoultanity relationship between
earnings management and CSR reporting. But then, only CSR reporting which
affects earnings management practices, but it isn’t found prove that earnings
management affects CSR reporting
HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN TERJADINYA INSOMNIA PADA WANITA PREMENOPAUSE DI DUSUN NGABLAK DESA KEDUNGRUKEM KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK
Kecemasan yang terjadi pada wanita premenopause menyebabkan terjadinya insomnia, karena adanya perubahan fisik. Kebanyakan wanita premenopause tidak siap menghadapi perubahan-perubahan tersebut, sehingga apabila tidak ditangani akan berlanjut pada depresi. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan dengan terjadinya insomnia pada wanita premenopause di Dusun Ngablak Desa Kedungrukem Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik.
Desain penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi adalah wanita premenopause berjumlah 80 orang, besar sampel 66 responden diambil dengan teknik Simple Random Sampling. Variabel independen tingkat kecemasan dan variabel dependen terjadinya insomnia. Instrumen menggunakan lembar kuesioner. Data yang diperoleh diuji dengan Mann-Whitney dengan tingkat kemaknaan (α = 0,05).
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar (56,1%) mengalami kecemasan ringan dan sebagian besar (68,2%) mengalami insomnia. Hasil uji Mann-Whitney diperoleh ρ = 0,000 dan α = 0,05, berarti ρ < α maka H0 ditolak artinya terdapat hubungan tingkat kecemasan dengan terjadinya insomnia pada wanita premenopause di Dusun Ngablak Desa Kedungrukem Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik..
Sebagian besar wanita premenopause mengalami tingkat kecemasan ringan dan sebagian besar mengalami insomnia. Peran perawat memberikan pembinaan dan penyuluhan tentang menopause dan cara penanganan dari keluhan yang dirasakan sehingga wanita premenopause tidak mengalami kecemasan
Hezbollah: enter the Arab Summer
This week Meor Alif examines Hezbollah and a Middle East changed by the Arab Spring. From its modest beginnings, Hezbollah has emerged as an eminent force in the region bolstered by Iran but this alliance faces a number of challenges. Hezbollah and Iran, argues Meor Alif, will have to adapt to a post-Arab Spring that has reshaped the political landscape in the region
Analisis Pengaruh Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance (GCG) terhadap Kepercayaan Nasabah pada Bank Muamalat Kendal
menetapkan hubungan antara pemangku kepentingan, pengurus, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta para pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya. Corporate Governance sebagai sistem yang terdiri dari fungsi – fungsi yang dijalankan oleh pihak-pihak yang berkepentingan untuk memaksimalkan penciptaan nilai perusahaan sebagai entitas ekonomi maupun entitas sosial melalui penerapan prinsip-prinsip dasar Corporate Governance untuk mempengaruhi kepercayaan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh prinsip – prinsip Good Corporate Governance terhadap kepercayaan nasabah pada Bank Muamalat Kendal.
Metode penelitian ini menggunakan metode survai dengan teknik analisis regresi. Subyek penelitian sebanyak 95 responden. Pengumpulan data menggunakan angket. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif, pengujian hipotesis penelitian menggunakan analisis regresi berganda.
Dari hasil penelitian mengungkapkan bahwa ada pengaruh antara prinsip – prinsip Good Corporate Governance terhadap kepercayaan nasabah dengan menggunakan program SPSS.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS diperoleh :
- Persamaan Regresi Linier Berganda Y= 0,164 + 0,009 X1 + 0,003 X2 + 0,067 X3 + 0,063 X4 + 0,047 X5 + 0,013 X6 + 1,035 X7 , berarti semakin baik transparansi (X1), kemandirian (X2), profesional (X3), akuntabilitas (X4), pertanggungjawaban (X5), kewajaran (X6), dan sikap kepedulian (X7) maka semakin tinggi Kepercayaan Nasabah (Y)
- Koefisien Determinasi diperoleh nilai R Square 0,986 atau 98,6% yang berarti bahwa 98.6% kepercayaan nasabah(Y) dipengaruhi oleh transparansi (X1), kemandirian (X2), profesional (X3), akuntabilitas (X4), pertanggungjawaban (X5), kewajaran (X6), dan sikap kepedulian (X7), sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
- Hasil uji t pada variabel transparansi(X1) diperoleh t hitung (0,720) >t tabel (0,05) , kemandirian(X2) t hitung (0,226) > t tabel(0,05), profesional(X3) t hitung (1,092) >t tabel(0,05), akuntabilitas(X4) t hitung (0,567) >t tabel(0,05), pertanggungjawaban(X5) t hitung (0,394) > t tabel(0), kewajaran(X6) t hitung (0,307) > t tabel(0,05) dan sikap kepedulian(X7) t hitung (18,553) > t tabel(0,05) sehingga dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh secara parsial terhadap kepercayaan nasabah(Y) , dan semua hipotesisnya dapat diterima. Hasil Uji F pada variabel transparansi, kemandirian, profesional, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kewajaran dan sikap kepedulian diperoleh F hitung (860.146) > F tabel (0,989). Sehingga terdapat pengaruh secara simultan terhadap kepercayaan nasabah dan hipotesisnya dapat diterima
PENERAPAN PEER ASSESSMENT DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN DINAMIKA KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN NASIONAL DI KELAS VIII SMP PARIPURNA KEC. DEPOK KAB. CIREBON
ALIF TIADAM :
Berdasarkan hasil observasi awal di SMP Paripurna dari 15 siswa
terdapat 10 siswa berpendapat bahwa pembelajaran IPS merupakan pelajaran yang
sulit serta kurang menarik. Hal tersebut dikarenakan dalam materi dituntut
menghafal nama-nama atau istilah-istilah ilmiah dalam IPS, para siswa dituntut
untuk memahami konsep secara kontekstual. Guru bidang studi IPS menyatakan
bahwa banyak siswa yang tidak tuntas dalam belajar atau hasil belajar rendah
(rata-rata klasikal ≤ 65) dan tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimum (KKM)
di SMP Paripurna adalah 70.
Penelitian ini dilakukan di SMP Paripurna Desa Kasugengan Kidul
Kec. Depok Kab. Cirebon dan bertujuan Untuk : mengetahui aktivitas siswa,
seberapa besar peningkatan hasil belajar dan mengetahui respon siswa saat
penerapan pembelajaran dengan peer assesment terhadap hasil belajar siswa pada
pokok bahasan Dinamika Kependudukan dan Pembangunan Nasional.
Peer assessment merupakan suatu penilaian yang secara langsung
melibatkan siswa, sehingga siswa mampu mengembangkan kerjasama,
mengkritisi proses dari hasil belajar orang lain, serta mendorong siswa untuk
memiliki rasa tanggung jawab terhadap proses belajarnya sehingga siswa dapat
mandiri. Berdasarkan uraian tersebut penerapan peer assesment dapat dijadikan
sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran IPS yang membawa siswa
belajar dalam suasana yang lebih nyaman, menyenangkan dan mandiri. Siswa
akan lebih bebas dalam menemukan berbagai pengalaman baru dalam belajarnya,
sehingga diharapkan dapat tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa. Dalam
kegiatan belajar siswa, guru berperan sebagai fasilitator, sedangkan siswa
berperan sebagai penerima.
Penelitan ini termasuk dalam penelitian tindakan kelas (PTK),
sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kuantitatif dengan pendekatan empirik dan menggunakan tenik pengumpulan data
melalui observasi, soal, angket dan catatan lapangan .Berdasarkan penelitian yang
telah di lakukan di peroleh kesimpulan sebagai berikut.
Sebesar 90% siswa kelas VIII pada siklus III mengalami ketuntasan
belajar klasikal dalam pembelajaran IPS khususnya dalam pencapaian kompetensi
dasar mendeskripsikan Dinamika Kependudukan dan Pembangunan Nasional.
Hasil belajar siswa juga telah memenuhi standar ketuntasan individu yaitu siklus I
61,07, siklus II 75,09, siklus III 86,4. Secara keseluruhan penelitian yang
dilakukan dengan penerapan model pembelajaran inkuiri, dalam siklus III telah
menunjukan adanya keberhasilan dalam keterampilan guru (dalam kriteria baik),
aktivitas siswa (dalam kriteria baik), dan dalam hasil belajar siswa yang sudah
memenuhi standar KKM mata pembelajaran IPS VIII yaitu 60 (rata-rata yang
diperoleh sudah mencapai 86.4). Juga dalam ketuntasan klasikal berhasil
mencapai 90%. Oleh arena itu penelitian berhenti pada siklus III.
Kata Kunci : Peer assessment, Peningkatan hasil belajar Sisw
- …
