1,738 research outputs found
EFISIENSI PENGGUNAAN LIQUID PHOTO POLYMER PADA PROSES PRA PRODUKSI KEMASAN KARTON BOX MENGGUNAKAN METODE PLAN DO STUDY ACTION (PDSA)
Peningkatan harga bahan baku produksi yang dapat menjadikan harga jual produk tidak
lagi kompetitif menjadi perhatian besar bagi pelaku bisnis. Upaya perbaikan proses untuk
meningkatkan efisiensi penggunaan berbagai jenis sumber daya yang dimiliki perusahaan
termasuk pada perusahaan penghasil produk kemasan karton box. Penelitian ini berupaya
menerapkan metode yang seringkali dipakai pada bidang perbaikan kualitas yaitu 7 langkah
perbaikan dan 7 alat untuk mengefisienkan penggunaan bahan baku.Hasil dari penelitian ini
diharapkan dapat diterapkan di perusahaan untuk mengelola efisiens
HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA KARYAWAN PERUM BULOG KANTOR SUB DIVRE VI WILAYAH PEKALONGAN
Nyeri punggung bawah adalah gangguan muskuloskeletal non traumatik pada punggung bagian bawah. Kasus nyeri punggung bawah banyak terjadi di tempat kerja dan menyebabkan berbagai dampak, mulai dari tidak nyaman saat bekerja, kehilangan hari kerja hingga alih pekerjaan. Faktor penyebab nyeri punggung bawah dapat berasal dari faktor individu dan faktor tempat kerja, beberapa diantaranya adalah kepuasan kerja dan umur. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara kepuasan kerja dan umur dengan keluhan nyeri punggung bawah pada karyawan Perum BULOG Kantor Sub Divre VI Wilayah Pekalongan. Penelitian ini adalah jenis penelitian survei dengan pendekatan cross sectional. Variabel terikat adalah keluhan nyeri punggung bawah dan variabel bebas adalah kepuasan kerja dan umur. Metode sampling adalah purposive sampling. Uji statistik yang digunaka Uji Rank Spearman. Populasi pada penelitian ini adalah karyawan Perum Bulog Kantor Sub Divre VI Wilayah Pekalongan berjumlah 26 orang. Sampel penelitian berjumlah 22 orang. Hasil penelitian diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara keluhan nyeri punggung bawah dengan kepuasan kerja (p=0,008) dan terdapat hubungan antara keluhan nyeri punggung bawah dengan umur (p=0,008). Bagi karyawan, disarankan untuk melakukan latihan peregangan rutin dengan beberapa gerakan alternatif dan meningkatkan hubungan sosial antar sesama
Kata Kunci: Nyeri punggung bawah, umur, kepuasan kerj
POLA KOMUNIKASI LINTASBUDAYA DI THE NATURE CONSERVANCY(TNC) Studi Etnografi Komunikasi Mengenai Komunikasi Lintasbudaya Antara Staf Asing dan Staf Lokal di The Nature Conservancy (TNC) Indonesia
Esmeralda Ardini Pakpahan, 132050434, Jurusan Hubungan Masyarakat, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pasundan Bandung. Penelitian ini berjudul “Pola Komunikasi Lintasbudaya antara Staf Asing dan Lokal di The Nature Conservancy.” Dengan pembimbing Dra. Hj. Yulia Segarwati M.Si.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peristiwa komunikasi yang sering dilakukan antara staf asing dan lokal di TNC berikut komponen penunjangnya, serta untuk mengetahui hubungan antara peristiwa dan komponen komunikasi penunjangnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnografi komunikasi dengan pisau analisis interaksi simbolik.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif studi etnografi komunikasi. Ruang lingkup penelitian ini adalah staf TNC asing dan lokal dengan jumlah sampel 10 orang menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria yang ditentukan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan, wawancara mendalam dan studi kepustakaan. Teknik analisis data deskriptif melalui tahapan reduksi data, penyajian data serta verifikasi dan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat dua peristiwa komunikasi yang terjadi di TNC antara staf asing dan lokal. Kedua peristiwa tersebut adalah peristiwa komunikasi menggunakan media elektronika dan peristiwa komunikasi tatap muka sebagai sarana komunikasi yang dominan digunakan. Komponen penunjang peristiwa komunikasi dipengaruhi oleh bahasa, kalimat sederhana, jarak, kondisi psikologis, alat bantu, simbol, norma dan jabatan. Perbedaan budaya bukan faktor yang terpenting dalam peristiwa komunikasi melainkan karakter pribadi masing-masing. Terdapat hubungan antara peristiwa dan komponen penunjang komunikasinya.
Kesimpulan penelitian ini adalah staf asing dan lokal menggunakan dua saluran komunikasi, yaitu komunikasi menggunakan media elektronika dan komunikasi tatap muka sekaligus ini menjadi indikator utama dalam peristiwa komunikasi. Surel dan conference call menjadi sarana komunikasi yang dominan, sementara komunikasi lainnya adalah komunikasi kelompok dan interpersonal. Komponen komunikatif, bentuk pesan, kaidah interaksi dan norma interpretasi akan berubah sesuai dengan partisipan dan setting tempat peristiwa. Berdasarkan hubungan antar peristiwa dan komponen komunikasi dikemukakan empat pola komunikasi, yaitu pola komunikasi menggunakan surel, pola komunikasi melalui conference call, pola komunikasi kelompok dan pola komunikasi interpersonal.
Saran peneliti adalah di masa yang akan datang akan ada penelitian lebih lanjut dan lebih komprehensif tentang masing-masing pola komunikasi lisan dan tulisan serta memunculkan pemahaman baru tentang pola komunikasi khususnya lintasbudaya
Error Analysis of Phonetic Fossilization Uttered by English Department Students University of PGRI Semarang
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tipe dan latar belakang fosilisasi fonetik yang diucapkan oleh mahasiswa semester 5 Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas PGRI Semarang tahun 2014/2015. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan data kualitatif. Populasi dari penelitian ini adalah para mahasiswa semester 5 yang mengambil mata kuliah English Phonology dengan jumlahmahasiswa 200. Sampel penelitian adalah kelas 5E, kelas yang paling aktif dan dominan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya 15% kata di dalam kuesioner penelitian yang berhasil dilafalkan dengan baik oleh para responden. Itu artinya bahwa fosilisasi fonetik dilakukan lebih dari 75% responden. Tipe kesalahan yang dibuat adalah tipe fosilisasi fonetik baik dalam kategori perseorangan maupun kelompok, sementara itu alasan-alasan mereka melakukan kesalahan adalah; 1)Simbol fonetik yang masih tidak familier bagi mahasiswa semester. 2) Terdapat habituasi dan kebiasaan-kebiasaan yang merujuk pada dua faktor: internal dan eksternal. Faktor internalnya adalah mahasiswa itu sendiri, yang berarti motivasi untuk belajar dan hasrat untuk lebih dalam mempelajari simbol -simbol fonetik. Faktor eksternalnya merujuk pada proses pembelajaran dan sudut pandang dosen. 3) Metode yang digunakan oleh para dosen pengampu mata kuliah English Phonology and Pronounciation. Masalah ini harus diturunkan karena 90% dari mahasiswa menyatakan di dalam wawancara bahwa mereka sangat tertarik dengan subjek ini danjuga menyatakan bahwa para dosen tidak memberikan tekanan, namun faktanya persentase kesalahan dalam pelafalan di atas rata-rata.Berdasarkan pada hasil-haasil ini, peneliti memberika saran sebagai berikut; 1) Permasalahan ini menjadi tugas bagi seluruh dosen bahasa Inggris, tidak hanya dosen yang mengajar mata kuliah English Phonology and Pronunciation. 2) Simbolsimbol fonetik harus diterapkan secara intensif dan integral sehingga para mahasiswa dapat familier dengan simbol-simbol tersebut. 3) Kebutuhan akan penelitian lebih lanjut yang terkait dengan metode-metode yang digunakan oleh para dosen
EFEKTIVITAS BIMBINGAN KARIR DENGAN STRATEGI PERMAINAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIR PESERTA DIDIK
Penelitian dilatarbelakangi dengan adanya fenomena kurangnya kemampuan peserta didik dalam merencanakan karir masa depan. Oleh sebab itu, permasalahan utama yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah merumuskan layanan bimbingan karir dengan strategi permainan kelompok untuk meningkatkan kemampuan perencanaan karir peserta didik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode Quasi-Eksperimen dan desain penelitian non-equivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X SMK Negeri 12 Bandung Tahun Ajaran 2016/2017 yang berjumlah 277 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan, secara keseluruhan peserta didik kelas X SMK Negeri 12 Bandung memiliki kemampuan perencanaan karir pada kategori sedang. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa strategi permainan kelompok teruji efektif untuk meningkatkan kemampuan perencanaan karir peserta didik, yang ditandai dengan peningkatan skor kemampuan perencanaan karir kelompok eksperimen yang lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Rekomendasi berdasarkan hasil penelitian ini untuk guru BK adalah menggunakan permainan kelompok untuk meningkatkan kemampuan perencanaan karir peserta didik di kelas lain; dan untuk peneliti selanjutnya dapat mengembangkan program bimbingan karir berbasis teknologi dan informasi, agar memudahkan peserta didik dalam mengakses informasi terkait pilihan studi lanjutan atau pekerjaan.;--- This research was driven by the lack of students capablity in career planning phenomenon. Thus, this researh was spesifically aimed to formulate an effective career guidance program with group games strategy effectiveness of group games to improve students career planning capability. This research uses quasi experiment with nonequivalent control group design. Population of this study are 277 students of class X in SMK N 12 Bandung. Research sample was conducted with purposive sampling technique. Result showed that in generally the students of class X SMK N 12 Bandung has the capabilty of career planning in the medium category. Result also showed that group game design is effective to improve students’ career planning capability. Post-test score showed that experimental group’s score is higher than control group score. In this effort, counselors or practitioners could redistribute the group game design to improve students’ career planning capability for another class. Findings from this study also suggest that future researchers could develop the career guidance programs using technology to facilitate students in accessing the career information
Radiographic Study of Developmental Alteration in Tooth Number Among Children in IIUM Dental Clinic
Background: The aim of this research was to determine the prevalence, distribution and association of developmental alteration in tooth number with gender, location, and presence of delayed eruption of tooth among children who attended to Student's polyclinic of IIUM Kuantan, Malaysia. Methods: A cross sectional study on total 727 Orthopanthomograms (OPGs) of 3-17 years old children from April 2009 to July 2012. OPGs with presence of alteration number were scrutinized to find out the prevalence, distribution and association. The data was analyzed comparing gender, location and presence of delayed eruption and tested using Chi-square test. Results: Out of 727 OPGs, 71 OPGs showed developmental alteration in tooth number. The prevalence was 98/1000 OPGs within 3 years. Among those 71 OPGs, the gender differences were: males (49.3%) and females (50.7%). Locations were found in maxilla (45.1%), mandible (40.8%) and both (14.0%). The finding of delayed eruption was (7.0%). There were significant differences between alteration in tooth number with location as (p<0.05) while there were no significant differences with gender and delayed eruption as (p>0.05). Conclusions: This study showed that hyperdontia was considerably lower than hypodontia. There was association between alteration in tooth number with location, but no association with gender and delayed eruption
Pembentukan Huruf Vokal Dan Konsonan Dalam Bernyanyi
Dalam bernyanyi digunakan kata-kata yang terdiri dari 2 unsur, yaitu: unsur vokal (huruf hidup) dan unsur konsonan ( huruf mati ). Adapun proses terjadinya unsur vokal dan konsonan adalah :
1) Jika pita suara bergetar, lalu menimbulkan suara yang menyebabkan saluran vokalnya terbuka untuk udara dari luar, maka hasilnya adalah suara-suara vokal.
2) Jika saluran vokalnya tertutup atau terhalang untuk udara dari luar, maka hasilnya adalah suara-suara konsonan. Terbentuknya konsonan dengan sendirinya melibatkan unsur lidah, bibir, gigi dan langit-langit.Latihan untuk membentuk dan membunyikan huruf-huruf vokal harus dimulai sejak dini dengan menggunakan cermin sebagai alat kontrol hingga tercipta suatu kebiasaan yang mantap. Latihan dapat dimulai dengan mengucapkan huruf-huruf A, E, I, O, dan U. Posisi rongga mulut dalam pembentukan huruf hidup nampak pada gambar berikut
- …
