116 research outputs found

    Rates of neutrino conversion and decay in hot and dense QED plasma

    Full text link
    Using a real-time formalism of equilibrium and nonequilibrium quantum-field theory, we derive the reaction-rate formula for neutrino-conversion (νν\nu \to \nu') process and ννˉ\nu \bar{\nu}' annihilation process, which take place in a hot and dense QED plasma with background (anti)neutrinos out of equilibrium. Also derived is the formula for the inverse processes to the above ones. Using the hard-thermal-loop resummation scheme, we include the contribution from the coherent processes. The decay/production of a neutrino causes an evolution of its spatial distribution. A scheme for dealing with this evolution is presented. For the case of isotropic neutrino distribution, numerical computation is carried out for the parameter region of type-II super-nova explosion. Defferential reaction rate exhibits characteristic peak structure, which comes from the coherent processes. The contribution from the above processes to the decay or damping rate of a parent neutrino ν\nu is also studied.Comment: 27 pages and 13 figure

    Flame Evolution During Type Ia Supernovae and the Deflagration Phase in the Gravitationally Confined Detonation Scenario

    Full text link
    We develop an improved method for tracking the nuclear flame during the deflagration phase of a Type Ia supernova, and apply it to study the variation in outcomes expected from the gravitationally confined detonation (GCD) paradigm. A simplified 3-stage burning model and a non-static ash state are integrated with an artificially thickened advection-diffusion-reaction (ADR) flame front in order to provide an accurate but highly efficient representation of the energy release and electron capture in and after the unresolvable flame. We demonstrate that both our ADR and energy release methods do not generate significant acoustic noise, as has been a problem with previous ADR-based schemes. We proceed to model aspects of the deflagration, particularly the role of buoyancy of the hot ash, and find that our methods are reasonably well-behaved with respect to numerical resolution. We show that if a detonation occurs in material swept up by the material ejected by the first rising bubble but gravitationally confined to the white dwarf (WD) surface (the GCD paradigm), the density structure of the WD at detonation is systematically correlated with the distance of the deflagration ignition point from the center of the star. Coupled to a suitably stochastic ignition process, this correlation may provide a plausible explanation for the variety of nickel masses seen in Type Ia Supernovae.Comment: 14 pages, 10 figures, accepted to the Astrophysical Journa

    Persepsi Masyarakat Terhadap Keberadaan Industri Bisnis Songket Di Desa Sukarara Kabupaten Lombok Tengah

    Get PDF
    Sukarara adalah sentral kajian kain songket, usaha industri kain songket di wariskan oleh masyarakat untuk mendapatkan upah dari hasil pembuatannya. Bila masyarakat Sukarara tidak melestarikan pembuatan songket yang merupakan penerus warisan budaya leluhur  yang telah mendunia ini, suatu saat akan hilang termakan zaman seperti yang sudah banyak terjadi pada warisan budaya kita lainnya. Tujuan dalam penelitian ini ada tiga. Yang pertama untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat terhadap keberadaan industri songket di desa Sukarara Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah. Kedua,  untuk mengetahui kendala yang dihadapi oleh pemilik industri songket dalam menjalankan usahanya dan yang ketiga adalah untuk mengetahui cara mengatasi kendala dalam menjalankan usaha industri songket.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, yang menjadi Informan kunci dalam penelitian ini Kepala Desa Sukarara, pemilik industri songket dan masyarakat sedangkan yang menjadi kepala Dusun dan masyarakat. Sumber data yang digunakan yaitu data primer yang diperoleh melalui wawancara secara langsung dengan informan dan data skunder diperoleh dengan cara pencatatan, pengumpulan data atau dokumen dari kantor desa. Metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan atau verifikasi.Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka peneliti dapat menyimpulkan mengenai Persepsi Masyarakat Terhadap Keberadaan Industri Songket Di Desa Sukarara Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah yaitu, 1) Membuka lapangan kerja dan mengurangi pengangguran. Hal ini terlihat dari kebanyakan masyarakat yang menjalankan usaha industri songket sebagai pekerjaan dan dapat memberikan pekerjaan bagi masyarakat yang tidak memiliki usaha industri songket. 2) Meningkatkan ekonomi masyarakat. Hal ini terlihat dari kehidupan masyarakat yang lebih baik dan bisa terpenuhinya kebutuhan hidup masyarakat desa Sukarara dan 3) Meningkatkan pendapatan masyarakat hal ini terlihat dari jumlah pendapatan yang di peroleh masyarakat yang ada di desa Sukarara

    Daya Tahan Sektor Rumah Tangga Dalam Rangka Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan Di Griya Pagutan Indah Kota Mataram

    Get PDF
    Krisis tahun 1997 merupakan gambaran tingginya kenaikan inflasi di Indonesia. Fenomena inflasi saat itu mencapai 82,40% (Anas, 2006). Awal pertengahan tahun 1998 juga mengalami pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar. Kondisi perekonomian yang stabil merupakan dambaan setiap negara dibandingkan dengan keadaan perekonomian yang selalu berfluktuasi. Stabilitas perekonomian akan menciptakan suasana perekonomian yang kondusif. kondisi iklim yang stabil dalam tingkat kesejahteraan yang diharapkan adalah tujuan di setiap negara. Salah satu upaya menjaga stabilitas ekonomi adalah melalui kebijakan moneter. Misalnya dengan pertumbuhan ekonomi, menjaga stabilitas harga (inflasi), pencapaian neraca pembayaran dan pengurangan pengangguran (Natsir, 2008). Stabilitas sistem keuangan suatu negara di antaranya tercermin dari adanya stabilitas harga, dalam artian terdapat harga yang tinggi yang dapat merugikan masyarakat, baik konsumen maupun produsen yang akan merusak sendi-sendi perekonomian. Namun dalam pelaksanaan kebijakan tersebut, Bank Indonesia sebagai otoritas moneter menggunakan variabel moneter seperti suku bunga dan jumlah uang beredar untuk mengatasi guncangan ekonomi seperti inflasi. Selain itu perlunya peran pemerintah dalam menjaga rupiah agar tidak terjadi gejolak dalam perekonomian. Pentingnya pengendalian inflasi didasarkan pada pertimbangan bahwa inflasi yang tinggi dan tidak stabil berdampak negatif terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat. Diantaranya inflasi yang tinggi akan menyebabkan turunnya pendapatan riil masyarakat sehingga taraf hidup masyarakat turun dan pada akhirnya membuat setiap orang terutama yang miskin semakin miskin. Dari salah satu dampak inflasi yang begitu luas akan berdampak tuntutan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan semakin sulit. Mereka terus meneruskenaikan harga yang diimbangi dengan peningkatan pendapatan masyarakat, dapat dipastikan keadaan Indonesia akan semakin terpuruk. Akibatnya banyak kebutuhan masyarakat yang tidak dapat dipenuhi, sehingga banyak hal yang harus dipenuhi dengan cara kredit. Banyaknya kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi akan menimbulkan peluang yang luas bagi perbankan untuk menawarkan kredit yang siap tersedia untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Ketiga objek penelitian di atas (inflasi, kemiskinan, dan kredit) apakah berpengaruh terhadap stabilitas sistem keuangan? Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia (BI) dengan data time series dari tahun 2007-2015. Proses analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi OLS dengan Eviews 8.0. Berdasarkan penelitian, jika hanya uji parsial variabel kemiskinan berpengaruh signifikan terhadap stabilitas sistem keuangan sebesar 2,023 dengan α = 10%. Sedangkan dua variabel lainnya (inflasi dan kemiskinan) tidak signifikan terhadap stabilitas sistem keuangan, sedangkan dua variabel lainnya (inflasi dan kemiskinan) tidak signifikan terhadap stabilitas sistem keuangan. Sedangkan nilai R-Square (0.629900), menunjukkan bahwa ketiga variabel independen/bebas yang terdiri dari inflasi, kemiskinan dan kredit secara simultan berpengaruh yang membuat stabilisasi sistem keuangan meningkat atau menurun. Artinya secara bersama-sama variabel independen (inflasi, kemiskinan dan pinjaman) berkontribusi/ pengaruh sebesar 62,9% terhadap stabilitas sistem keuangan

    Towards Realistic Progenitors of Core-Collapse Supernovae

    Full text link
    Two-dimensional (2D) hydrodynamical simulations of progenitor evolution of a 23 solar mass star, close to core collapse (about 1 hour, in 1D), with simultaneously active C, Ne, O, and Si burning shells, are presented and contrasted to existing 1D models (which are forced to be quasi-static). Pronounced asymmetries, and strong dynamical interactions between shells are seen in 2D. Although instigated by turbulence, the dynamic behavior proceeds to sufficiently large amplitudes that it couples to the nuclear burning. Dramatic growth of low order modes is seen, as well as large deviations from spherical symmetry in the burning shells. The vigorous dynamics is more violent than that seen in earlier burning stages in the 3D simulations of a single cell in the oxygen burning shell, or in 2D simulations not including an active Si shell. Linear perturbative analysis does not capture the chaotic behavior of turbulence (e.g., strange attractors such as that discovered by Lorenz), and therefore badly underestimates the vigor of the instability. The limitations of 1D and 2D models are discussed in detail. The 2D models, although flawed geometrically, represent a more realistic treatment of the relevant dynamics than existing 1D models, and present a dramatically different view of the stages of evolution prior to collapse. Implications for interpretation of SN1987A, abundances in young supernova remnants, pre-collapse outbursts, progenitor structure, neutron star kicks, and fallback are outlined. While 2D simulations provide new qualitative insight, fully 3D simulations are needed for a quantitative understanding of this stage of stellar evolution. The necessary properties of such simulations are delineated.Comment: 26 pages, 1 table, 4 figure

    Finite-temperature reaction-rate formula: Finite volume system, detailed balance, T0T \to 0 limit, and cutting rules

    Get PDF
    A complete derivation, from first principles, of the reaction-rate formula for a generic process taking place in a heat bath of finite volume is given. It is shown that the formula involves no finite-volume correction. Through perturbative diagrammatic analysis of the resultant formula, the detailed-balance formula is derived. The zero-temperature limit of the formula is discussed. Thermal cutting rules, which are introduced in previous work, are compared with those introduced by other authors.Comment: 35pages (text) plus 4pages (figures
    corecore