560 research outputs found
Power quality enhancement using power balance theory based DSTATCOM
The DSTATCOM (Distributed Static Compensator) is used for current harmonic mitigation, Power Factor Correction (PFC), reactive power compensation, load balancing and neutral current compensation in the Power Distribution System (PDS). In this paper, the power balance theory based DSTATCOM is used for power quality enhancement like current harmonic mitigation, power factor correction (PFC), reactive power compensation, load balancing and neural current compensation and load balancing. A non-isolated star/delta transformer is to reduce dc-link voltage v_(dc) of Voltage Source Converter (VSC) and neutral current compensation. The reference source currents can be extracted quickly by using proposed power balance theory. The proposed power balance theory based DSTATCOM is modeled and simulated using MATLAB/SIMULINK under PFC and ZVR (Zero Voltage Regulation) operations
The Reformed-Roman Catholic dialogue on the eucharist with focus on the contribution of Thomas F. Torrance
This thesis investigates the possibilities of theological agreement between the Reformed and the Roman Catholic churches on the Eucharist from the Reformed perspective. The first chapter is dedicated to the theology of Ulrich Zwingli and John Calvin on the Lord’s Supper. It unveils two aspects: first it shows that although they have different perspectives on the Christ’s Eucharistic presence, their views converged; second, it shows that their views stand in contrast to the Roman Catholic conception of the sacrificial aspect of the Eucharist. The second chapter deals with the fourth session of the first phase of the Reformed–Roman Catholic dialogue, which focused on the Eucharist. It highlights that the final report does not reflect all the convergences of the dialogue concerning the real presence of Christ in the Eucharist. The third chapter argues that agreement or at least greater convergence is possible on the sacrificial aspect of the Eucharist by the contribution of Thomas F. Torrance, who has developed a Reformed Eucharistic theology through what he called a Christological and Eschatological correction
Implementasi Perpres Percepatan Manajemen Penangulangan Kemiskinan Melalui Program Keluarga Harapan Di Kelurahan Rawa Makmur Permai Kota Bengkulu
This research is motivated by the increasing poverty rate in Rawa Makmur Permai Village and to improve the welfare of the local community, the Implementation of Presidential Regulation No. 15 of 2010 concerning the acceleration of poverty reduction through the Family Hope Program (PKH) in Rawa Makmur Permai Village was implemented. This study aims to determine the communication and bureaucracy implementation of Presidential Regulation No. 15 of 2010 concerning Poverty Alleviation to reduce poverty through the PKH Program in Rawa Makmur Permai Village and to find out the inhibiting factors in the implementation of Presidential Regulation No. 15 of 2010 in tackling poverty through the PKH program in Rawa Makmur Permai Village. The type of research in this study is qualitative with descriptive methods, for data sources using primary and secondary data using collection techniques, namely observation, interviews and documentation. After the interviews were conducted with the selected informants, the researcher would process the data using data analysis techniques, namely data collection, data reduction, data presentation, and conclusion.
The results showed that communication and bureaucracy in the implementation of Presidential Regulation no. 15 of 2010 concerning the acceleration of poverty reduction to reduce poverty through the PKH Program in Rawa Makmur Permai together has a real influence and is the most important thing in the proper implementation of Presidential Decree No. 15 of 2010 concerning the acceleration of poverty alleviation to reduce poverty through the PKH Program in Rawa Makmur Permai. Communication and bureaucracy went well in RT 10, Rawa Makmur Permai. The availability of resources, especially human resources in carrying out the PKH Program is a factor that needs to be considered to realize the PKH program in Rawa Makmur Permai Village. Especially for the 3 (three) RTs which are the focus of research, sufficient human resources make the implementation of the response to be carried out properly with the presence of resources that work well before and after the provision of assistance. The inhibiting factors in the implementation of Presidential Regulation No. 15 of 2010 concerning the acceleration of poverty alleviation to reduce poverty through the PKH Program in Rawa Makmur Permai, namely the role of companion and coordination between related agencies which have not all worked well
Genetic divergence and evaluation of yield potential of Jatropha curcas accessions collected from Peninsular Malaysia
Widening of the narrow genetic base of Jatropha curcas through germplasm collection, diversity study and evaluation is needed to bring about much needed improvement in its seed yield and oil content. This study was carried out to profile the divergence patterns of 45 Jatropha curcas from three populations (Kelantan, Selangor and Terengganu) and to evaluate their yield over a period of three years. Eleven (11) morphological traits together with ISSR markers were used in this study. The percentage of polymorphism for the ISSR markers among the three populations was very high, ranging from 90.38-100%. Shannon information index (I) and expected heterozygosity (He) were found to be highest in the Kelantan population, at 0.58 and 0.40 respectively. Genetic differentiation (Analysis of molecular variance) expressed as fixation index (0.46) revealed that variations within the population accounted for about 100% of the total variation. Interestingly, the cluster analysis based on molecular and morphological traits, as presented in the dendrogram, grouped the 45 accessions into seven and five clusters respectively. For morphological traits, variability in terms of coefficient of variation (CV) was very high, as much as 53.19 and 51 % in total number of seeds and oil yield/ha. Small differences were seen between phenotypic and genotypic coefficient of variation (≤ 10%) for the yield trait. Broad sense heritability for virtually all the yield and yield components was very high (≥ 67.8). Accessions B-01- 03, D-01-06, T-01-06, B-06-02 have been identified and recommended for further evaluation under field conditions before they are chosen for future breeding programmes for seed yield and oil improvement
TATA CARA PELAKSANAAN BERWAKAF TANAH MENURUT UNDANG -UNDANGNOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF ( Studi Kasus. Di Desa Tempirai Kecamatan Penukal Utara Kabupaten Pali )
Di Desa Tempirai merupakan desa mayoritas penduduknya beragama Islamtidak lupa dari sudut tata cara pelaksanaan berwakaf tanah bahwa. Peroses pelaksanan berwakaf tanah di desa tempirai itu belum efektif dan dinamis. Pokok masalah tersebut selanjutnya diuraikan kedalam beberapa sub-masalah atau pertanyaan penelitian,yaitu 1.BagaimanakahTata Cara Pelaksanaan Berwakaf TanahDi Desa Tempirai Kacamatan Penukal Utara Kabupaten PALI 2. BagaimanakahTinjauan Undang Undang RI Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf Terhadap Tata Cara Pelaksanan Wakaf Tanah Di Desa Tempirai Kecematan Penukal Utara Kabupaten PALI. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis empiris yaitu suatu cara atau prosedur yang di gunakan untuk memecahkan masalah dengan terlebih dahulu meneliti data sekunder yang kemudian dilanjutkan dengan penelitian terhadap data primer di lapangan. Data yang dipergunakan adalah data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari lapagan dengan menggunakan pedoman wawancara,serta data sukunder yang diperoleh dengan metode studi pustaka. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif yang di penarikan kesimpulan secara dedukatif. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui pelaksanan wakaf tanah berdasarkan Undang Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf di Desa Tempirai Kecamatan Penukal Utara Kabupaten Pali masih banyak yang melaksanakan wakaf nya langsung kepada pihak nazir tanpa bukti peneriman yang kuat. Ada pula hanya bersifat keagamaan atau keluargaan, Kendalanya dari segi pengetahuan wakif yang masih rendah, hal seperti ini akan menyebakan perselisihan antara beberapa orang yang berhak atas tanah wakaf tersebut, Sehingga dapat dikatakan belum sesuai dengan Undang Undang RI Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf. Kurangnya sosialisasi terhadap Undang – Undang RINomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf dan pemahaman wakif tentang peraturan wakaf, fungsi wakaf merupakan beberapa hambatan dalam pelaksanan berwakaf tanah selama ini. Undang –Undang RI Nomor 41 Tentang Wakaf perlu adanya sosialisai terhadap masyarakat, sehingga pelaksanan dan fungsi berwakaf tanah dapat optimal serta tanah wakaf juga dapat kepastian dari hukum yang jelas
Pengaruh Sistem Pemilihan Jurusan Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Di Smu Negeri (Studi Pada Jurusan Ipa Di Smu Negeri 1 Labuan Amas Selatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah)
Sistem pemilihan jurusan merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam proses belajar mengajar di sekolah, termasuk juga aktivitas belajar. Karena dengan adanya penempatan siswa pada masing-masing Jurusan yang sesuai dengan kriteria penjurusan diharapkan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam mempelajari materi pelajaran yang diberikan pada jurusan tersebut, sehingga aktivitas belajar siswa dapat dilakukannya dengan baik dan tujuan belajar dapat tercapai.
Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis mengadakan penelitian di SMUN 1 Labuan Amas Selatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Penelitian ini dilakukan dengan permasalahan bagaimana sistem pemilihan jurusan, bagaimana aktivitas belajar siswa, apakah ada hubungan sistem pemilihan jurusan dengan aktivitas belajar siswa dan apakah ada pengaruh sistem pemilihan jurusan terhadap aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran khusus jurusan IPA di SMUN 1 Labuan Amas Selatan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pemilihan jurusan dan aktivitas belajar siswa serta untuk mengetahui ada tidaknya hubungan dan pengaruh sistem pemilihan Jurusan terhadap aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran khusus Jurusan IPA di SMUN 1 Labuan Amas Selatan, sehingga dirumuskan hipotesa pertama: "Ada hubungan sistem pemilihan jurusan dengan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran khusus jurusan IPA di SMUN 1 Labuan Amas Selatan", dan hipotesa kedua: "Ada pengaruh sistem pemilihan jurusan terhadap aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran khusus jurusan IPA di SMUN 1 Labuan Amas Selatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas III jurusan IPA yang berjumlah 24 orang siswa, sedangkan yang menjadi sampel adalah seluruh populasi dijadikan sebagai sampel yang disebut dengan sampel total. Adapun tehnik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, angket dan dokumentasi, sedangkan tehnik analisa data untuk mengetahui ada hubungan digunakan rumus korelasi product moment, untuk mengetahui apakah hubungan tersebut signifikan atau tidak digunakan rumus t hitung dan untuk mengetahui ada pengaruh digunakan rumus regresi linier.
Setelah diadakan terhitungan diketahui bahwa hubungan sistem pemilihan jurunan dengan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran khusus jurusan IPA. didapat nilair hitung 0.59 yang menunjukkan bahwa korelasi tersebut berada pada kategori sedang atau cukup. Kemudian dilanjutkan dengan hitung 3,43 dikonsultasikan dengan tabel pada taraf signifikan 5% 2,07 dan taraf signifikan 1% 2,82, apabila t hitung dibandingkan dengan t tabel marathitung lebih besar dari pada tabel. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara sistem pemilihan jurusan dengan aktivitan belajar siswa. Untuk mengetahui pengaruh mintem pemilihan jurusan terhadap aktivitas belajar siswa diperoleh melalui regresi linier dengan nilai a 1,47 dan b 0.18, sehingga diperoleh Y 1,47 + 0,48 (X) yang berarti bahwa setiap kenaikan 1 satuan variabel X maka akan mengakibatkan kenaikan 1 satuan pada variabel Y dengan nilai a konstan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh sistem pemilihan jurusan terhadap aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran khusus jurusan IPA di SMUN 1 Labuan Amas Selatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah
TATA CARA PELAKSANAAN BERWAKAF TANAH MENURUT UNDANG -UNDANGNOMOR 41 TAHUN 2004 TENTANG WAKAF
Di Desa Tempirai merupakan desa mayoritas penduduknya
beragama Islamtidak lupa dari sudut tata cara pelaksanaan
berwakaf tanah bahwa. Peroses pelaksanan berwakaf tanah di
desa tempirai itu belum efektif dan dinamis. Pokok masalah
tersebut selanjutnya diuraikan kedalam beberapa sub-masalah
atau pertanyaan penelitian,yaitu 1.BagaimanakahTata Cara
Pelaksanaan Berwakaf TanahDi Desa Tempirai Kacamatan
Penukal Utara Kabupaten PALI 2. BagaimanakahTinjauan
Undang Undang RI Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf
Terhadap Tata Cara Pelaksanan Wakaf Tanah Di Desa Tempirai
Kecematan Penukal Utara Kabupaten PALI.
Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis empiris yaitu
suatu cara atau prosedur yang di gunakan untuk memecahkan
masalah dengan terlebih dahulu meneliti data sekunder yang
kemudian dilanjutkan dengan penelitian terhadap data primer di
lapangan. Data yang dipergunakan adalah data primer yaitu data
yang diperoleh langsung dari lapagan dengan menggunakan
pedoman wawancara,serta data sukunder yang diperoleh dengan
metode studi pustaka. Analisis data yang digunakan adalah
analisis kualitatif yang di penarikan kesimpulan secara dedukatif.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui pelaksanan wakaf
tanah berdasarkan Undang Undang Nomor 41 Tahun 2004
Tentang Wakaf di Desa Tempirai Kecamatan Penukal Utara
Kabupaten Pali masih banyak yang melaksanakan wakaf nya
langsung kepada pihak nazir tanpa bukti peneriman yang kuat.
Ada pula hanya bersifat keagamaan atau keluargaan, Kendalanya
dari segi pengetahuan wakif yang masih rendah, hal seperti ini
akan menyebakan perselisihan antara beberapa orang yang
berhak atas tanah wakaf tersebut, Sehingga dapat dikatakan
belum sesuai dengan Undang Undang RI Nomor 41 Tahun 2004
Tentang Wakaf. Kurangnya sosialisasi terhadap Undang –
Undang RINomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf dan
pemahaman wakif tentang peraturan wakaf, fungsi wakaf
merupakan beberapa hambatan dalam pelaksanan berwakaf
tanah selama ini. Undang –Undang RI Nomor 41 Tentang Wakaf
perlu adanya sosialisai terhadap masyarakat, sehingga pelaksanan dan fungsi berwakaf tanah dapat optimal serta tanah wakaf juga
dapat kepastian dari hukum yang jelas.
Kata Kunci : Wakaf tanah,Wakif, Nazir
In vitro propagation of Dactylosphaera vitifolii SHIMER (Homoptera: Phylloxeridae) on shoot and root cultures of a Vitis hybrid
Using a Vitis hybrid, methods of long-term micropropagation of shoots and culture of hairy roots (transformed by Agrobacterium rhizogenes) were developed. The growth of these organ cultures was characterized. The cultures were used as feeding substrates for grapevine phylloxera. Starting with eggs, at 23.6°C the parthenogenetic life cycle of the aphid proceeded in vitro. Within 2 weeks after inoculation, more than 80 % of the shoot cultures responded with the formation of galls on young leaf blades and swellings on petioles, and, exceptionally, young shoots. At about the same time new eggs were deposited. Gall formation and propagation of phylloxera could be perpetuated for 2.5 years by aseptical transfer of eggs to freshly micropropagated shoots every 1-3 weeks. Within 1 week after inoculation, more than 90 % of the younger parts of root cultures harboured larvae and responded with curvatures and thickenings. After 2 weeks, phylloxera oviposited and during the following weeks the number of eggs and animals increased considerably. Thus, both forms of dual culture enable leaf and root gall formation and propagation of phylloxera excluding further organisms
- …
