1,131 research outputs found

    The Listening Comprehension of SMK Students in Demak

    Get PDF
    Listening is a language skill that assists the students to comprehend spoken language. However, listening is often neglected at schools in Indonesia due to the system of school curriculum in which listening to oral English is the skill least taught at school. As a result, listening becomes a difficult language skill for the students, especially vocational school students. There are many factors that students have to cope with in order to comprehend spoken English. To achieve a certain level of listening comprehension, students have to master micro and macro skills as mentioned in Brown\u27s taxonomy in listening comprehension. This study proved that there were four major factors that hindered students\u27 ability in listening comprehension: sounds, vocabulary, grammatical awareness and pragmatic differences. It was concluded that the main cause of the students\u27 inability to comprehend spoken language was micro skills, which happened to the students at low level, especially recognition of word sounds. Accordingly, micro skills should be introduced to enrich students\u27 knowledge of language

    PENGGUNAAN INSTRUCTIONAL MANAGEMENT JACOB KOUNIN HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR DAN MUTU LAYANAN PENDIDIKAN DI SDN TENAJAR KIDUL KECAMATAN KERTASEMAYA KABUPATEN INDRAMAYU

    Get PDF
    M. ATIK. Penggunaan Instructional Management Jacob Kounin Hubungannya dengan Prestasi Belajar dan Mutu Layanan Pendidikan di SDN Tenajar Kidul Kecamatan Kertasemaya Kabupaten Indramayu Permasalahan yang ditemukan dalam pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri Tenajar Kidul adalah kurangnya minat belajar siswa, kurangnya kemampuan berpikir ilmiah, lemahnya kemampuan siswa, kurangnya kesadaran dalam beribadah dan berakhlaqul karimah. Kondisi demikian disebabkan antara lain karena kurang bervariasinya dalam penggunaan metode pembelajaran, khususnya kemampuan guru dalam memanajemen kelas. Jadi masalahnya dengan diterapkannya model pembelajaran jacob kounin di SDN Tenajar Kidul dapat meningkatkan prestasi belajar dan mutu layanan pendidikan? Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan proses perencanaan penerapan, penilaian, dan dampak yang ditimbulkan oleh pelaksanaan pembelajaran dengan manajemen pembelajaran Jacob Kounin terhadap prestasi belajar dan mutu layanan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri Tenajar Kidul Kecamatan Kertasemaya Kabupaten Indramayu. Penelitian ini bertolak dari pemikiran bahwa manajemen pengajaran Jacob Kounin dapat meningkatkan prestasi belajar dan mutu pembelajaran, karena model Kounin mengarahkan konsistensi perhatian siswa dan mengantisipasi terjadinya perilaku menyimpang yang merupakan hal yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik angket, studi dokumentasi dan studi pustaka. Kemudian data penyebaran angket dianalisis dengan menggunakan rumus persentase dan penafsirannya serta rumus komparasi. Kesimpulan bahwa manajemen kelas di SDN Tenajar Kidul Kecamatan Kertasemaya Kabupaten Indramayu termasuk dalam kategori sangat baik.. Prestasi belajar dan mutu layanan pendidikan di SDN Tenajar Kidul termasuk dalam kategori sangat baik. Terdapat hubungan yang signifikan dari manajemen Jacob Kounin terhadap prestasi belajar dan mutu layanan pendidikan di SDN Tenajar Kidul Kecamatan Kertasemaya Kabupaten Indramayu

    SINTESIS KHITOSAN BERAT MOLEKUL RENDAH DARI LIMBAH UDANG PUTIH (Penaeus merguiensis) MELALUI PROSES HIDROLISIS ENZIMATIS DENGAN PAPAIN DAN UJI AKTIVITAS TERHADAP BAKTERI Staphylococcus epidermidis.

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mensintesis khitosan dan khitosan berat molekul rendah dari limbah udang putih (Penaeus merguiensis) 2) mengkarakterisasi khitosan dan khitosan berat molekul rendah, 3) menguji aktivitas khitosan berat molekul rendah terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Sintesis khitosan dilakukan melalui proses deproteinasi, demineralisasi, dan deasetilasi. Selanjutnya dilakukan Karakterisasi terhadap khitosan yang meliputi rendemen, kadar air, kadar abu, berat molekul, daya ikat air, daya ikat lemak, kelarutan, viskositas, derajat polimerisasi, derajat deasetilasi, dan struktur menngunakan FTIR. Sintesis khitosan berat molekul rendah dilakukan melalui proses hidrolisis secara enzimatis menggunakan enzim papain. Karakterisasi khitosan berat molekul rendah dilakukan dengan menghitung rendemen, berat molekul, derajat polimerisasi, derajat deasetilasi, dan struktur mennggunakan FTIR. Uji aktivitas antibakteri khitosan berat molekul rendah dilakukan terhadap bakteri S. epidermidis dilakukan menggunakan metode difusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Khitosan dapat disintesis dari limbah udang putih melalui proses deproteinasi, demineralisasi, dan deasetilasi. 2) Karakteristik fisik khitosan yang dihasilkan adalah rendemen 52,82%, kadar air (2,3±0,1)%, kadar abu 4,038%, berat molekul 2.679,57 g/mol, daya ikat air (590±21,3)%, daya ikat minyak (569±4,29)%, kelarutan (28±3,2)%, viskositas (1,33 ± 0,04) cp, derajat polimerisasi 16,627,dan derajat deasetilasi 82,72% dan karakteristik fisik khitosan berat molekul rendah. 3) Khitosan berat molekul rendah dapat disintesis dengan cara hidrolisis enzimatis menggunakan enzim papain. 4) Karakteristik khitosan berat molekul rendah meliputi rendemen 60%, berat molekul 2.401,80 g/mol, derajat polimerisasi 14,903, dan derajat deasetilasi 83,71%. 5) Dari aspek struktur kimia, produk khitosan, Khitosan berat molekul rendah dapat dibuktikan dari analisis FTIR. 6) Uji aktivitas antibakteri khitosan berat molekul rendah terhadap bakteri S. epidermidis pada konsentrasi 0,4% memiliki daya hambat 8,71 mm, konsentrasi 0,6% memiliki daya hambat 10,38 mm dan konsentrasi 0,8% memiliki daya hambat 15,91 mm. Kata Kunci: Limbah udang, khitosan, berat molekul rendah, hidrolisis, papain, antibakter

    Konvergensi Pendapatan Di Provinsi Sumatera Selatan

    Get PDF
    High inequality rate that tend to decrease every year indicated poor area has reach growth higher than rich area or convergence income. This study aims to analyze income convergence in Sumatera Selatan province used Dynamic Panel. The result shows the existence of income convergence in Sumatera Selatan. But, this condition require six years to decrease inequality between area. Mean year schooling and capital not significantly effect income convergence. Length of street have small contribution in improving per capita income although have positive significant impact. All factor are human capital investment and physical capital investment that have impact to income convergence. It is cause require long time for six year to reach income convergence in Sumatera Selatan. Optimalization of human capital dan physic capital will faster income convergence between area in Sumatera Selatan
    corecore