116 research outputs found
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS DAN SELF-CONFIDENCE MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING PADA SISWA SMA
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan model pembelajaran Project
Based Learning (PjBL) terhadap peningkatan kemampuan berpikir kreatif
matematis dan self-confidence siswa. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan
adalah eksperimen semu, dengan desain kelompok kontrol pretes-postes. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA PGRI 1 Bandung dengan
pengambilan sampel siswa kelas XI MIPA 1 sebagai kelas eksperimen dan siswa
kelas XI MIPA 2 sebagai kelas kontrol. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara
acak kelas. Pada penelitian ini digunakan intrumen tes kemampuan berpikir kreatif
matematis tipe uraian dan instrumen non tes self-confidence berupa angket.
Sebelum dilaksanakannya penelitian, kedua instrumen diujicobakan terlebih dahulu
untuk melihat validits, reliabiliatas, indeks kesukaran dan daya pembeda.
Berdasarkan hasil uji coba, kedua instrumen layak untuk dipakai. Analisis data yang
diguanakan ialah Independent sample t-test dengan bantuan program SPSS 20 for
Windows, untuk data angket diubah terlebih dahulu menjadi data kuantitatif dengan
MSI (Method of Succesive Interval). Berdasarkan hasil analisis data diperoleh
kesimpulan, yakni: 1) Kemampuan berpikir kreatif matematis siswa SMA yang
memperoleh model pembelajaran Project Based Learning lebih baik daripada siswa
yang memperoleh pembelajaran Kooperatif tipe STAD. 2) Peningkatan
kemampuan berpikir kreatif matematis siswa SMA yang memperoleh model
pembelajaran Project Based Learning lebih baik daripada siswa yang memperoleh
pembelajaran Kooperatif tipe STAD. 3) Self-confidence matematis siswa SMA
yang memperoleh model pembelajaran Project Based Learning lebih baik daripada
siswa yang memperoleh pembelajaran Kooperatif tipe STAD. 4) Tidak terdapat
hubungan antara kemampuan berpikir kreatif matematis dan self-confidence siswa
SMA yang memperoleh model pembelajaran Project Based Learning. Oleh karena
itu, model pembelajaran Project Based Learning dapat dijadikan salah satu
alternatif bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran matematika di kelas.
Kata Kunci : Model pembelajaran Project Based Learning, Berpikir Kreatif
Matematis, Self-confidence
Molecular dan Genomic Biomarker sebagai Deteksi Dini pada Diagnosis Kanker Prostat
Prostate cancer is a noncutaneous malignancy in men, a heterogeneous disease with varying clinical outcomes. The modern clinical approach to prostate cancer emphasizes the need for treatment to avoid overdiagnosis and overtreatment. Advances in understanding of the pathogenesis of prostate cancer, coupled with technological innovations, have facilitated the development and validation of a number of molecular biomarkers, representing a variety of tested macromolecules from a wide variety of patient samples, to aid clinical management of prostate cancer, including early detection, diagnosis, prognostication, and selection. targeted therapy. Prostate cancer is asymptomatic in the early stages of the disease, there are various clinical-pathological signs and disease progression, and is characterized mostly by indolent cancer types. Therefore, it is imperative to develop individualized approaches for early detection, disease stratification (indolent vs. aggressive) and prediction of treatment response for prostate cancer. This article is a review article in which researchers review the current state of use of genomic biomarkers for early detection of prostate cancer, demonstrating the function of molecular biomarkers in clinical practice. The result of this review article is that the available genomic and proteomic tests can increase the predictive value of the PCa risk classification system based on clinical variables
Strategi Manajemen Perubahan dalam Meningkatkan Disiplin di Perguruan Tinggi
Perkembangan ekspor dan impor di Indonesia saat ini sedang mengalami kemajuan. Perkembangan serta pertumbuhan tersebut harus diikuti dengan fungsi pengawasan dan pelayanan secara maksimal oleh instansi terkait. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) merupakan salah satu instansi pemerintah di bawah Menteri Keuangan yang mempunyai peranan penting dalam mengatur lalu lintas barang masuk (impor) dan barang keluar (ekspor) dari daerah pabean serta melakukan pemungutan bea masuk dan bea keluar.Direktorat Jenderal Bea dan Cukai tersusun atas beberapa level kantor yaitu mulai dari kantor pusat sampai pangkalan operasi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, salah satunya adalah Kantor Pelayanan dan Pengawasan Bea dan Cukai Belawan.Tujuan dibentuknya Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yaitu untuk meningkatkan kelancaran arus barang dalam rangka mendukung sistem logistik nasional (SISLOGNAS), melakukan penegakan hukum yang efektif sertameningkatkan penerimaan negara disektor kepabeanan dan cukai yang optimal Pengaturan lebih lanjut mengenai fungsi dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sendiri sudah diatur dalam UU Nomor 17 tahun 2006 tentang Kepabeanan. Tujuan dibentuknya UU tersebut yaitu untuk menjamin kepastian hukum, keadilan,transparansi dan akuntabilitas pelayanan publik. Selain itu, untuk mendukung upaya peningkatan dan pengembangan perekonomian nasional yang berkaitan dengan perdagangan global, mendukung kelancaran arus barang dan meningkatkan efektivitas pengawasan atas lalu lintas barang yang masuk atau keluar daerah pabean dan lalu lintas barang tertentu dalam daerah pabean, serta untuk mengoptimalkan pencegahan dan penindakan penyelundupan
PRESENTASI DIRI FUNGSIONARIS ORGANISASI MAHASISWA DI MEDIA SOSIAL LINE (Studi Dramaturgi Fungsionaris Badan Eksekutif Mahasiswa Kabinet SHINE Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom University)
Perkembangan teknologi internet secara pesat memudahkan akses manusia bertemu dalam suatu jaringan dengan sesamanya menjadi terasa tidak berjarak dan tidak berbatas dalam berkomunikasi. Sebagai akibat perkembangan tersebut memicu adanya perubahan pada realitas sosial khususnya dalam mempresentasikan diri yang dilakukan oleh individu, kelompok, dan tim organisasi di realitas maya (Boyer, 2006 : 4). Presentasi diri atau sering disebut dengan manajemen impresi (impression management) merupakan sebuah tindakan menampilkan diri yang dilakukan oleh setiap individu untuk mencapai sebuah citra diri yang diharapkan. (Boyer,2006 : 4). Goffman menjelaskan kehidupan sosial menjadi dua bagian yaitu: panggung depan (front stage) dan panggung belakang (back stage). Panggung depan merupakan bagian pertunjukan atas penampilan dan gaya. Dipanggung ini sang aktor akan membangun dan menunjukan sosok ideal dari identitas yang akan ditonjolkan dalam interaksi sosialnya. Sedangkan panggung belakang merupakan tempat individu akan tampit “seutuhnya” dalam arti identitas aslinya. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi dramaturgi. Data diperoleh melalui wawancara terstruktur, dan observasi secara tidak langsung. Informan dalam penelitian ini merupakan fungsionaris inti dari Badan Eksekutif Mahasiswa Kabinet SHINE Fakultas Komunikasi dan Bisnis Telkom University (BEM FKB Tel-U). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fungsionaris BEM FKB TEL-U Kabinet SHINE memanfaatkan kelima (5) fitur LINE yaitu LINE Official Account (LINE OA), Group Chat, Personal Chat, Home Timeline, dan Display Picture & Header sebagai panggung depan untuk mempresentasikan diri sebagai bagian dari BEM, sedangkan pengelolaan kesan pada panggung belakang mereka cenderung mejadi diri mereka apa-adanya yaitu ketika berada di media sosial diluar LINE. Pada penelitian ini, peneliti menemukan perbedaan yang signifikan antara pengelolaan kesan di panggung depan dan panggung belakang yang dilakukan oleh fungsionaris BEM.
Kata Kunci: Presentasi diri, LINE, Pengelolaan Kesan, Panggung Depan, Panggung Belakan
Implementasi Sistem Supply Chain Management (SCM) Pada PT. Carrefour Indonesia
Penerapan Supply Chain Management pada perusahaan retail memiliki pengaruh yang signifikan. Bisa jadi dilihat dari keuntungan yang diperoleh perusahaan retail yang telah menggunakannya. Tidak hanya untuk perusahaan ritel, tetapi juga pemasoknya juga mendapatkan keuntungan kemudahan dalam pendistribusian barang yang akan di delivery. Perusahaan ritel dengan Distribution Center A sistem yang baik akan membantu pendistribusian barang dari supplier ke retail yang dipimpin perusahaan retail. Carefour Indonesia, merupakan salah satu perusahaan retail di Indonesia yang menerapkan sistem dalam bisnis. Carrefour menempatkan gudang pusat mengadaptasi sistem Distribution Center agar memudahkan pemasok dalam melakukan pengiriman barang ke Carrefour
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI ALAT DALAM MELIHAT KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT CAHAYAPUTRA ASA KERAMIK TBK PERIODE 2017-2021
Industri keramik merupakan sebuah usaha yang dilakukan melalui pembuatan keramik dari tanah liat yang kemudian dibentuk, dikeringkan, dibakar, kemudian pengglasiran. PT. Cahayaputra Asa Keramik, Tbk (Kaisar Ceramics) merupakan salah satu usaha yang bergerak di bidang industri keramik dengan menghasilkan bahan – bahan bangunan yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat. Teknik deskriptif kuantitatif digunakan pada penelitian ini, dengan data sekunder Laporan Keuangan dari PT. Cahayaputra Asa Keramik Tbk Periode 2017-2021. Diperoleh rasio lancar tahun 2017 bernilai 132%, 2018 bernilai 502%, 2019 bernilai 385%, 2020 bernilai 121%, 2021 bernilai 90%. Sedangkan rasio cepat 2017 bernilai 57%, 2018 bernilai 309%, 2019 bernilai 201%, 2020 bernilai 74%, 2021 bernilai 47%. ROI 2017 bernilai 0,5%, 2018 bernilai 8%, 2019 bernilai 0,2%, 2020 bernilai 1% dan 2021 bernilai 3%. Sedangkan ROE 2017 bernilai 1,2%, 2018 bernilai 12,7%, 2019 bernilai 0,4%, 2020 bernilai 1,6%, dan 2021 bernilai 6,2%
Penetrasi Sosial Pasangan Muda Penderita Postpartum Disorder: Studi Komunikasi Antarpribadi Suami Istri Pascakelahiran Anak Pertama
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran komunikasi antarpribadi, bentuk keterbukaan diri, serta tahapan pengembangan hubungan yang dilakukan pasangan muda penderita postpartum disorder. Teori dan konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasangan muda, komunikasi antarpribadi, dan teori penetrasi sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi antarpribadi memiliki peranan penting dalam hubungan pasangan muda penderita postpartum disorder karena memperlihatkan hubungan yang terjadi melalui pesan verbal maupun nonverbal dan sudah efektif karena sudah memenuhi lima kualitas efektivitas komunikasi antarpribadi. Dalam melakukan komunikasi antarpribadi, pasangan muda penderita postpartum disorder mengalami hambatan komunikasi berupa physical dan psychological noise. Keterbukaan diri individu berupa penyampaian perasan dan permasalahan pada pasangan muda penderita postpartum disorder sangat diperlukan dalam hubungan untuk memudahkan pasangan memahami kepribadian dan keinginan pasangannya, serta menyelesaikan permasalahan bersama. Bentuk keterbukaan diri yang dilakukan berupa pembahasan mengenai perasaan emosional, cerita keseharian, gejala yang dialami saat postpartum disorder, hal ke depan yang harus pasangan dilakukan, serta permasalahan rumah tangga lainnya. Hubungan pasangan muda penderita postpartum disorder pascakelahiran anak melewati beberapa tahapan pengembangan hubungan, yaitu contact, involvement, intimacy, deterioration, dan repair. Tahapan dissolution tidak terjadi, sebab postpartum disorder bukan suatu konflik yang dapat membuat peceraian suami istri. Penelitian ini menemukan bahwa komunikasi tatap muka sangat berkaitan erat dengan kepuasan penyampaian pesan pada pasangan muda penderita postpartum disorder yang melakukan hubungan pernikahan jarak jauh
Brand Equity As An Interveing Variable In The Relationship Between Celebrity Endorser And The Firm’s Performance Of Medan City Cakes
This research aims to analyze the celebrity endorser on the performance of the Medan City cakes through brand equity as an intervening variable. The target population of the researcher is all people of Medan City who have bought one or more Medan City cakes, such as: Medan Napoleon, Medan Par Par, Bolu Toba Medan and Medan Mulaka at outlets/stores so the number can never be known. The research sample used 300 people, namely the people of Medan City who had bought one or more Medan City cakes, such as: Medan Napoleon, Medan Par Par, Bolu Toba Medan and Medan Mulaka at outlets/stores through the simple random sample method. The hypothesis tested in this study used the t value test. From the results of the tests that have been carried out, it can be obtained that the celebrity endorser variable on the firm performance variable through the brand equity as an intervening variable is a positive and significant relationship. Celebrity endorsers should reflect the company's value and it is hoped that celebrity endorsers will continue to improve their performance so that it creates trust and strong attraction by target consumers and can increase the brand equity of Medan City cakes
- …
