Pengaruh Penataan Produk, Jenis Kelamin, dan Daftar Belanja terhadap Keputusan Pembelian Tidak Terencana (Studi Kasus pada Konsumen Ritel di Kota Denpasar)

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penataan produk (display), jenis kelamin dan daftar belanja terhadap keputusan pembelian tidak terencana (impulse buying) yang dilakukan oleh konsumen ritel di Kota Denpasar.Penelitian ini menggunakan riset kualitatif yaitu dengan menggunakan survey dan kuesioner terhadap 110 responden. Diperoleh temuan bahwa penataan produk (display) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan impulse buying yang dilakukan konsumen, sedangkan perbedaan jenis kelamin yang diuji dengan uji t sampel berpasangan mendapatkan temuan bahwa tidak terdapat perbedaan antara laki – laki dan perempuan dalam perilaku impulse buying. Pada variabel daftar belanja, memperoleh hasil bahwa daftar belanja berpengaruh negatif terhadap keputusan impulse buying yang dilakukan oleh konsumen ritel di Kota Denpasar

Peran Gender dalam Menjelaskan Pengaruh Sikap dan Norma Subyektif terhadap Niat Beli

Changing attitudes dan behavior patterns of people in Denpasar are turning to the use of cosmetic products that are healthy dan environmentally friendly than chemical based products, lead to behavior change dan purchase intention. The purpose of this research was conducted to determine the influence of consumer attitudes dan subjective norms, dan to see the gender differences on the intention to buy green cosmetics brdan Oriflame in Denpasar. Data collection was performed using the non-probability sampling method in the form of purposive sampling. These results indicate that the regression models used have met the assumptions of classical test. This study concludes that each variable attitudes dan subjective norms positive dan significant effect on purchase intention, besides there are positive but not significant differences between consumer purchase intentions of women to men on purchase intention

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi dan Dampaknya terhadap Kesempatan Kerja di Provinsi Bali

Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui apakah ada pengaruh signifikan secara tidak langsung Investasi, Pengeluaran pemerintah, Ekspor melalui pertumbuhan Ekonomi terhadap penyerapan tenaga kerja di Provinsi Bali, danuntuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh signifikan secara langsung Investasi, Pengeluaran pemerintah, Eksport melalui pertumbuhan Ekonomi terhadap penyerapan tenaga kerja di Provinsi Bali. Jumlah data yang diambil adalah dari tahun 1990-2010.Metode yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengumpulan datadengan caramengali data dari beberapa laporan, seperti buku-buku, beberapa catatan-catatan yang ada di Badan Pusat Statistik (BPS) dan Instansi Lainnya. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan serta melakukan wawancara mendalam dengan berbagai Narasumber penting, sedangkan untuk teknik analisis yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis).Berdasarkan hasil analisis yang Pertama bahwa Variabel Investasi, Pengeluaran pemerintah, Eksport berpengaruh positif terhadap Pertumbuhan Ekonomi, hanya variabel esport yang secara parsial tidak berpengaruh terhadap Pertumbuhan Ekonomi, kemudian untuk analisis yang kedua didapatkan hasil bahwa variabel Investasi, Pengeluaran pemerintah, Eksport berpengaruh melalui Pertumbuhan Ekonomi terhadap kesempatan kerja adalah significant secara serempak, tetapi secara parsial variabel ekspor tidak significan tetapi positif serta secara langsung terhadap Kesempatan kerja. Kemudian untuk variabel Pengeluaran Pemerintah tidak berpengaruh signifikan dan negatif terhadap Kesempatan kerja di Provinsi Bali

PHSYSICAL AND ANTIMICROBIAL CHARACTERISTICS OF ALOE VERA TREATED SPLIT SUEDE LEATHER

This study examined some characteristics of split suede leathers that were treated with a range of Aloe vera concentrations. Following the tanning process of split suede leathers, Aloe vera was applied at five different concentrations (2%, 4%, 6%, 8% and 10%). Leathers treated with Aloe vera took on a yellowish-brown color. Also, the moisture content and softness of the leathers increased according to the concentration of Aloe vera used, and the highest levels of both moisture content and softness were obtained at 8% and 10% application concentrations. The leathers that were treated with 6% or more Aloe vera had slightly higher tear load values when compared with control leathers. In addition, ethanol-based and water-based extracts of Aloe vera showed antimicrobial properties against some Gram (-) and Gram (+) bacteria and C. albicans. RESUMENEste estudio examinó algunas de las características de cerrajes agamuzados que fueron tratados con un rango de concentraciones de Aloe Vera. Tras el proceso de curtido de cerrajes agamuzados, el Aloe Vera se aplicó a cinco diferentes concentraciones (2%, 4%, 6%, 8% y 10%). Los cueros tratados con Aloe Vera tomaron un color pardo amarillento. Además, el contenido de humedad y suavidad de los cueros aumentaron de acuerdo a la concentración de Aloe Vera utilizada, y los niveles más altos tanto por contenido de humedad y la resultante suavidad que se obtuvieron a concentraciones de aplicación del 8% y 10%. Los cueros que fueron tratados con un 6% o más de Aloe Vera tuvieron valores de desgarre ligeramente superiores en comparación con los cueros del control. Además, los extractos de Aloe Vera a base de etanol y a base de agua mostraron propiedades antimicrobianas en contra de algunas bacterias Gram (-) y Gram (+) y C. albicans

UTILIZATION OF COLLAGEN HYDROLYSATE IN KERATINASE PRODUCTION FROM Bacillus subtilis ATCC 6633

In this study, chrome shavings from tanning industry were hydrolyzed with a commercial protease in alkali medium. Some chemical analyses were made and amino acid composition of collagen hydrolysate obtained from chrome shavings determined. This collagen hydrolysate was used for the production of keratinase from Bacillus subtilis ATCC 6633 as a carbon and nitrogen source. The culture grew in fermentation medium containing various proportion of collagen hydrolysate (1-5% w/v) at pH 7.0 and pH 10.0 with agitation rate of 200 rpm. The best keratinase production was obtained from the medium containing 1% hydrolysate (w/v) at pH 7.0 for 36 hours and with 3% hydrolysate (w/v) at pH 10.0 for 24 hours.RESUMENEn este estudio, las virutas de cromo de la industria curtidora fueron hidrolizadas con un proteasa comercial en medio alcalino. Algunos análisis químicos fueron realizados y la composición de aminoácido del hidrolizado del colágeno obtenida de las virutas del cromo determinadas. Este hidrolizado del colágeno fue utilizado para la producción de queratinasa desde el bacilo subtilis ATCC 6633 como fuente del carbón y del nitrógeno. El cultivo creció en el medio de la fermentación que contenía variadas proporciones del hidrolizado de colágeno (1-5% w/v) en pH 7.0 y pH 10.0 con un índice de la agitación de 200 rpm. La mejor producción del queratinasa fue obtenida del medio que contenía el hidrolizado del 1% (w/v) a pH 7.0 por 36 horas y con el hidrolizado del 3% (w/v) a pH 10.0 por 24 horas

Cone beam computed tomography evaluation of ponticulus posticus in patients with cleft lip and palate: a retrospective radio-anatomic study

Background: Ponticulus posticus (PP) is an abnormal bony bridge on the atlas. It plays a significant role in patients undergoing C1 lateral mass screw procedure. Patients with cleft lip and palate (CLP) have higher risk than patients in general population for the appearance of cervical vertebral anomalies. The purpose of the this study was twofold: to determine the prevalence and characteristics of PP in patients with CLP, and to compare the findings with patients in general population using cone beam computed tomography. Materials and methods: Cone beam computed tomography images from 54 individuals who had undergone surgical repair of cleft lip and/or palate were analysed as the study group. For comparison purposes a control group was randomly selected from 108 patients and matched with the CLP subjects. Results: Although 12 of the 54 (22.3%) patients with surgically repaired cleft lip and/or palate in the study group were identified to have PP, only 10 of the 108 (9.2%) patients in the control group had PP. The distribution of the presence of PP between the groups was statistically significant. Conclusions: Ponticulus posticus is an important anomaly and the presence of PP is important for patients. PP can have clinical significance in cervical spine surgery as this study has indicated that the likelihood of encountering PP is higher in patients with CLP. We suggest that PP should be taken into account prior to cervical vertebral surgery in patients with CLP. (Folia Morphol 2018; 77, 1: 72–78)

Teknik Pengemasan dan Penyimpanan Virgin Coconut Oil (VCO) Yang Benar dan Halal Pada Produksi Skala Rumah Tangga

Women in the community in  RT 03 Kekupu village, Depok wants to help the family finances by having a skill that can produce a product that can be sold. In this area, a lot of pineapples grow so the Community Service Faculty of Pharmacy and Science has taught the making of Virgin Coconut Oil (VCO) in the previous service.  This service will continue with education on the correct and halal packaging, storage and critical points of Virgin Coconut Oil (VCO) products. The partners also obained a pocket book to assist them practice independently. They are interested in this activity because their new insights are inclined. Nearly 100% who attended the community service were very excited to join the program and they hope this activity will continue.Komunitas ibu-ibu RT 03 desa Kekupu, Depok  ingin membantu keuangan keluarga dengan memiliki suatu ketrampilan yang dapat menghasilkan suatu produk yang dapat dijual. Pada daerah ini banyak nenas yang tumbuh sehingga tim pengabdian masyarakat Fakultas Farmasi Dan Sains telah mengajarkan pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) pada pengabdian sebelumnya. Pada pengabdian ini dilanjutkan dengan edukasi tentang pengemasan, penyimpanan dan titik kritis suatu produk Virgin Coconut Oil (VCO) yang benar dan halal. Mitra juga diberikan buku saku untuk membantu mereka menerapkan secara mandiri. Mereka tertarik dengan kegiatan ini karena menambah wawasan baru. Hampir 100 % peserta yang hadir sangat antusias dengan kegiatan ini dan mereka berharap ada keberlanjutan program in