956 research outputs found
A Modular Formalization of Reversibility for Concurrent Models and Languages
Causal-consistent reversibility is the reference notion of reversibility for
concurrency. We introduce a modular framework for defining causal-consistent
reversible extensions of concurrent models and languages. We show how our
framework can be used to define reversible extensions of formalisms as
different as CCS and concurrent X-machines. The generality of the approach
allows for the reuse of theories and techniques in different settings.Comment: In Proceedings ICE 2016, arXiv:1608.0313
PENYUSUNAN RUTE DISTRIBUSI ES BALOK DI PT. PUTRI SALJU MENGGUNAKAN FISHER AND JAIKUMAR ALGORITHM
Bernadet Rosita Widiyanti, NIM : I 0301018. PENYUSUNAN RUTE
DISTRIBUSI ES BALOK DI PT. PUTRI SALJU MENGGUNAKAN
FISHER AND JAIKUMAR ALGORITHM. Skripsi. Surakarta: Jurusan
Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Juli 2006
PT. Putri Salju merupakan perusahaan es balok di Karanganyar memiliki kapasitas
produksi maksimal 4860 balok es perhari. Setiap hari perusahaan mengirimkan pesanan
kepada 30 konsumen yang merupakan agen es balok di 7 kabupaten yaitu Surakarta,
Klaten, Purwodadi, Sragen, Karanganyar, Pacitan, Sukoharjo. Pengiriman pesanan
menggunakan suatu armada yang terdiri dari 12 truk berkapasitas 110 balok es/truk
dengan menempuh 10 rute yang telah ditentukan. Permasalahan yang dihadapi adalah
jumlah permintaan konsumen pada beberapa rute melebihi kapasitas kendaraan yang
melayani rute tersebut terutama rute-rute yang melayani kota Surakarta. Pesanan yang
melebihi kapasitas kendaraan memaksa perusahaan melakukan penitipan pada rute lain
atau melakukan pengantaran susulan menggunakan 3 pickup berkapasitas 37 balok
es/pickup. Penitipan dan pengantaran susulan tersebut akan menambah jarak yang harus
ditempuh kendaraan dan pada akhirnya akan menaikkan biaya pengiriman yang harus
dibayarkan perusahaan. Untuk itu maka perlu disusun suatu rute pengiriman usulan yang
telah mempertimbangkan kapasitas kendaraan sehingga meminimalkan penitipan
terhadap rute lain atau pengantaran susulan yang pada akhirnya akan meminimalkan
biaya pengiriman.
Tahap pertama dalam proses penyelesaian masalah adalah inisialiasasi yang
membagi konsumen menjadi beberapa wilayah pengiriman berdasarkan kedekatan lokasi
antar konsumen dan arah pengiriman. Tahap kedua adalah penyusunan rute menggunakan
Fisher and Jaikumar Algorithm yang terdiri dari 2 fase yang acap disebut Cluster First ,
Route Second. Tahap ketiga adalah penghitungan biaya pengiriman dan perbandingan
dengan biaya pengiriman rute perusahaan, jika ternyata biaya pengiriman rute usulan
lebih kecil maka melangkah ke tahap berikutnya yaitu penyusunan jadwal pengiriman.
Tahap terakhir adalah analisis terhadap rute usulan yang dihasilkan. Software yang
digunakan dalam penelitian adalah Microsoft Excel dengan tool Solver yang terutama
digunakan untuk memecahkan Generalized Assignment Problem dalam Fisher and
Jaikumar Algorithm.
Penelitian ini selain menghasilkan rute usulan yang terdiri dari 13 rute dengan
biaya pengiriman yang lebih rendah daripada biaya pengiriman rute perusahaan, juga
mampu mengurangi terjadinya kekurangan kapasitas kendaraan pada tiap rutenya. Jadwal
pengiriman yang disusun sebagai hasil lanjut rute usulan juga telah sanggup mengatur
penggunaan armada dengan lebih optimal sehingga meningkatkan utilitas kendaraan.
Kata kunci: Penyusunan Rute Kendaraan, Fisher and Jaikumar Algorithm, Generalized
Assignment Problem, Jadwal Pengirima
Melanoma maligno: Diagnóstico clínico x histopatológico nas especialidades médicas.
Trabalho de Conclusão de Curso - Universidade Federal de Santa Catarina, Centro de Ciências da Saúde, Departamento de Clínica Cirúrgica, Curso de Medicina, Florianópolis, 199
Filter models: non-idempotent intersection types, orthogonality and polymorphism - long version
This paper revisits models of typed lambda-calculus based on filters of intersection types: By using non-idempotent intersections, we simplify a methodology that produces modular proofs of strong normalisation based on filter models. Non-idempotent intersections provide a decreasing measure proving a key termination property, simpler than the reducibility techniques used with idempotent intersections. Such filter models are shown to be captured by orthogonality techniques: we formalise an abstract notion of orthogonality model inspired by classical realisability, and express a filter model as one of its instances, along with two term-models (one of which captures a now common technique for strong normalisation). Applying the above range of model constructions to Curry-style System F describes at different levels of detail how the infinite polymorphism of System F can systematically be reduced to the finite polymorphism of intersection types
Filter Models: Non-idempotent Intersection Types, Orthogonality and Polymorphism
This paper revisits models of typed lambda calculus based on filters of intersection types:
By using non-idempotent intersections, we simplify a methodology that produces modular proofs of strong normalisation based on filter models. Building such a model for some type theory shows that typed terms can be typed with intersections only, and are therefore strongly normalising. Non-idempotent intersections provide a decreasing measure proving a key termination property, simpler than the reducibility techniques used with idempotent intersections.
Such filter models are shown to be captured by orthogonality techniques: we formalise an abstract notion of orthogonality model inspired by classical realisability, and express a filter model as one of its instances, along with two term-models (one of which captures a now common technique for strong normalisation).
Applying the above range of model constructions to Curry-style System F describes at different levels of detail how the infinite polymorphism of System F can systematically be reduced to the finite polymorphism of intersection types
- …
