20 research outputs found

    Hubungan Antara Persepsi Terhadap Lingkungan Kerja Psikologis Dengan Intensi Menjadi Workaholic Pada Karyawan Bank X Semarang

    Full text link
    Lingkungan kerja psikologis yang ada dalam organisasi menjadi faktor yang mendorong terbentuknya kecenderungan sumber daya manusia yang ada dalam bertindak. Proses ini membuat adanya intensi karyawan menjadi workaholic. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dan seberapa besar sumbangan efektif persepsi terhadap lingkungan kerja psikologis terhadap terbentuknya intensi menjadi workaholic pada karyawan Bank X Semarang.Subjek penelitian ini adalah karyawan tetap Bank X Semarang yang berjumlah 149 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling. Pengambilan data menggunakan skala intensi menjadi workaholic (41 aitem valid, α = 0,910) dan skala persepsi terhadap lingkungan kerja psikologis (34 aitem valid, α = 0,908) yang telah diuji coba pada 31 karyawan Bank X Semarang.Data yang diperoleh berdasarkan hasil analisis analisis regresi sederhana menunjukkan hasil koefisien korelasi sebesar 0,462 dengan p = 0,000 (p,0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan peneliti, yaitu terdapat hubungan positif antara persepsi terhadap lingkungan kerja psikologis dengan intensi menjadi workaholic pada karyawan Bank X Semarang dapat diterima. Nilai koefisien korelasi positif menunjukkan bahwa arah hubungan kedua variabel adalah positif, artinya semakin positif persepsi terhadap lingkungan kerja psikologis maka semakin tinggi intensi menjadi workaholic, begitu pula sebaliknya. Persepsi terhadap lingkungan kerja psikologis memberikan sumbangan efektif sebesar 21,3% terhadap terbentuknya intensi menjadi workaholic

    Sintesis Dan Karakterisasi Perak Nanopartikelbakterial Selulosa Bionanofiber Nanokomposit

    Full text link
    Silver nanoparticle-bacterial cellulose bionanofiber nanocomposite (nano Ag-BSB) has been synthesized by using trisodium nitrate as reducing agent. The arrangement offiber in nano Ag-BSB nanocomposite has random shape after 26 confirmed by scanning electron microscopy (SEM)analysis. Nano Ag-BSB nanocomposite has average 64.1 nm in nanofiber diameter. Fourier infra red spectroscopy and X-ray diffraction analysis showed crystal structure in Ag-BSB nanocomposite is cellulose type L Crystalinity of BSB and Ag-BSB are 94 % and 89 %, respectively.This result showed that presence of silver nanoparticles in BSB decreased crystalinity of BSB. Ag-BSB nanocomposite has good performance in inhibitingE-Coli growth

    Respon Masyarakat Terdampak Terhadap Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Angkasa Pura Bandara Internasional Lombok Praya

    Full text link
    Perhotelan, industri jasa, dan perdagangan bagi masyarakat disekitarnya. Keberadaan BIL memberikan dampak secara ekonomi maupun sosial kepada desa terdampak yang menjadi objek penelitian yaitu Desa Ketara, Tanak Awu, dan Penunjak. Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis respon masyarakat terdampak terhadap programCSR-Comdev PT Angkasa Pura Bandara Internasional Lombok (BIL). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam kepada masyarakat terdampak, stakeholder, dan pihak PT Angkasa Pura.Masyarakat desa terdampak pada dasarnya adalah masyarakat mekanis yang memiliki solidaritas kuat. Keberadaan BIL tidak berdampak pada hubungan sosial dan budaya masyarakat terdampak. Namun, pembangunan BIL telah memberikan dampak munculnya sektor nonagraris seperti perdagangan dan jasa, pariwisata, dan industri kreatif. PT Angkasa Pura telah memberikan kontribusi bagi masyarakat terdampak melalui program-program pemberdayaan ekonomi dan pemberian bantuan (CSR). Namun, jika dilihat secara ekonomi dan sosial, belum ada dampak yang massif terhadap perkembangan perekonomian.Hal ini disebabkan oleh program pemberian pinjaman modal USAha yang diberikan tersebut belum terakses oleh masyarakat secara umum. Harapannya, pihak PT Angakasa Pura dapat memberikan kontribusi lebih terhadap pengembangan ekonomi, sosial, dan budaya dengan pamanfaatan potensi-potensi lokal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat terdampak

    PENETASAN TELUR IKAN PATIN SIAM (Pangasionodon hypopthalmus) DALAM AQUARIUM DENGAN PADAT TEBAR BERBEDA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui padat tebar yang baik pada telur Ikan Patin Siam (Pangasianodon hypophthalmus) terhadap lama waktu penetasan telur dan daya tetas telur di aquarium. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan 31 Oktober  2023 – 30 November 2023 bertempat di Instalasi Budidaya Ikan Lahan Gambut (IBILAGA) Desa Garung, Kabupaten Pulang Pisau. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah  Rancangan Acak Lengkap ( RAL ) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan yaitu perlakuan A (kepadatan telur ikan 1 gram/liter), perlakuan B (kepadatan telur ikan 1,5 gram/liter) dan perlakuan C (kepadatan telur  2  gram/liter).Hasil penelitian menunjukkan penetasan telur Ikan Patin Siam dengan padat tebar telur Ikan Patin Siam yang berbeda berpengaruh sangat nyata terhadap waktu penetasan dengan nilai  signifikan (0,000) melalui analisis sidik ragam (ANOVA) nilai F Hitung 76,319 > F Tabel 5% (2:6) 5,14. Padat tebar telur Ikan Patin Siam yang berbeda juga berpengaruh nyata terhadap daya tetas atau persentase penetasan telur Ikan Patin Siam dengan nilai  signifikan (0,045) dengan nilai F Hitung 5,456 > F Tabel 5% (2:6) 5,14.Kepadatan telur Ikan Patin Siam (Pangasianodon hypophtalmus) sebanyak 1 gram/liter hingga 1,5 gram/liter merupakan respon tercepat dalam waktu penetasan dengan kisaran waktu penetasan 25,16 jam – 25,27 jam dengan daya tetas (hatching rate) mencapai 80,66% - 80,92%

    Memaknai Kuliner Lokal sebagai Daya Tarik Wisata Kota Bandung

    Full text link
    Perkembangan industri pariwisata dapat memberikan peluang bagi produk-produk wisata termasuk kuliner di Kota Bandung. Tingginya perkembangan industri pariwisata, memberikan peluang yang sangat besar bagi masyarakatnya, untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan wisata kuliner, yang saat ini masih sangat terbatas, jumlahnya. Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan makanan tradisional sebagai kuliner lokal dengan jenis Surabi Mila sebagai daya tarik wisata Kota Bandung.Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan menggunakan teori dari Damanik dan Weber (2006:13), yang menjelaskan bahwa daya tarik wisata dapat dibangun melalui keunikan, originalitas, otentisitas, dan keragaman.Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara. Hasil tulisan ini menjelaskan bahwa makanan tradisional kuliner lokal Surabi Mila, merupakan jenis makanan tradisional yang berdaya tarik wisata. Daya tarik wisata pada Surabi Mila adalah karena surabi ini memiliki keunikan, originalitas, otentisitas, dan keragaman. Keunikan dapat dilihat dari adanya kombinasi kelangkaan dan kekhasan yang melekat pada surabi Mila, yaitu jarang terjadi surabi di Kota Bandung yang memiliki 20 jenis rasa dengan topping yang bervariasi, yang juga menggambarkan keragamannya. Originalitas surabi Mila tergambar dari keaslian bahan tepung beras dengan tetap mempertahankan varian asli seperti topping oncom dengan proses pembakaran menggunakan tungku dan cetakan dari tanah liat, juga menggambarkan otentisitasnya

    Pelatihan Penyusunan Rancangan Penelitian Tindakan Bagi Guru Bimbingan dan Konseling SMA di Kabupaten Tanggamus

    Full text link
    Guidance and Counseling Teachers should be accustomed to conducting action research. In fact, BK teachers have not been able to design and carry out research in accordance with the rules and principles of an action research. This training aims to improve the ability of BK teachers to design action research in the field of guidance and counseling. The training was carried out in Tanggamus District using a work-assignment learning method in the form of a workshop and was attended by 40 high school guidance and counseling teachers. The activity begins with briefing and continues with the practice of preparing research proposals in a guided manner. Evaluation of the achievement of activities is carried out to check the level of teacher skills in preparing action research designs correctly using the Action Research Design Quality Assessment Form. The results of the activity showed that in general the skills of the participants had improved. They have been able to formulate the title, problem, objective, and research methodology correctly. Participants categorized as "Highly Skilled" = 15%, "Skilled" = 35%, and "Sufficiently Skilled" = 27.50%, "Less Skilled" = 17.50%, the rest, around 5% are still in the category " Very Unskilled.” Based on the results of the evaluation of activities, it is recommended that this kind of training be followed up by increasing the intensity of the debriefing and expanding the target audience
    corecore