84 research outputs found

    Hubungan Kumpulan Mineral Berat Pada Sedimen Pantai Dan Lepas Pantai Dengan Batuan Asal Darat Di Perairan Teluk Pelabuhan Ratu, Jawa Barat

    Full text link
    DOI: 10.17014/ijog.v5i1.93Based on the depth contour, the sea bottom morphology in southern part of the researched area is very steep, while in the northern area it is sloped slightly. It shows that sedimentation process is from south to the north and continues to the west. It is supported by the current process in studied area. Rock slope stability of hilly morphology in the Cimandiri River area is related to weathering, erosion, and transportation process in coastal and nearshore areas. The presence of mineral in the studied area caused by those processes, was accumulated in the mouth of Cimandiri River, coastal, and nearshore areas. Those minerals were deposited in Cibelendung to Karangbeureum nearshore area by the longshore current. Magnetite and pyroxene minerals are dominant along the coastal and offshore areas of Pelabuhan Ratu Bay. The presence of augite and diopside shows that the source rock is basic igneous rocks (basalt), while the presence of hornblende and biotite minerals tend to indicate that the source rock is intermediate igneous rocks (andesite)

    Karakteristik Pantai di Kawasan Pesisir Timur Pulau Natuna Besar, Kabupaten Natuna, Propinsi Riau

    Full text link
    Kawasan pesisir timur pulau Natuna Basar memiliki garis pantai yang bervariasi, dari pantai berpasir, pantai berbatu hingga pantai berbakau. Tipe pantai barbakau hanya menempati pada kawasan muara-muara sungai yang sangat dangkal dan berlumpur. Sedangkan pantai berpasir adalah tipe pantai yang mendominasi kawasan pesisir timur pulau Natuna Besar, memanjang dari utara hingga selatan. Pantai berbatu adalah pesisir pantai dengan bongkah granit yang tersebar di kaki Gunung Ranai. Sebaran bongkah granit secara tidak beraturan dan tumpang tindih di kawasan pesisir menyebabkan garis pantai ini menjadi garis pantai yang bernilai wisata tinggi. Bongkah granit ini adalah bagian dari batholit granit Ranai yang merupakan batuan dasar dari kawasan kepulauan Natuna. Kata kunci : pantai, bakau, wisata, bongkah. East coast of Natuna Besar island has variation beach lines, sandy beach, stony beach and mangrove beach. Apparently type of mangrove beach develops in the river mouths, which are muddy and shallow. Sandy beach dominated eastern coast of Natuna Besar island, distributs form the north to the south coast. Stony beach is a coast with boulders of granite in the foot mountain of Ranai. Distribution of Granite boulders are disorientation and unorganized along the east coast, because of these, the coast line has highly tourism value. Granite boulders are part of batholite Ranai granite which is base rock of Natuna islands. Keywords : coast, mangrove, tourism, boulder

    Kandungan Mineral pada Sedimen Pantai dan Laut, Hubungannya dengan Batuan Sumber di Pesisir Kabupaten Rembang, Jawa Tengah

    Full text link
    Sedimen di sepanjang pantai Kabupaten Rembang terdiri atas sedimen muda (aluvial) dan sedimen tua (breksi dan batugamping). Sedimen muda merupakan sedimen lepas dan terdapat di daerah sedimentasi. Sedimen tua berupa sedimen kompak yang secara fisik mempunyai resisitensi tinggi terhadap abrasi Batuan yang terdapat di kawasan pesisir adalah: pasir kuarsa, andesit, tras kaolin, batugamping, batubara dan lempung. Peta sebaran sedimen dasar laut perairan Kabupaten Rembang, menunjukkan dominasi endapan pasir, lanau (pasir halus) dan lanau pasiran (pasir halus - kasar). Kandungan mineral yang terdapat di perairan Kabupaten Rembang terdiri dari: magnetit, pirit, hematit, zirkon, ilmenit diopsid, augit, hornblende, kuarsa, biotit, muskovit dan dolomit Kata Kunci: sedimen, mineral, Rembang The coastal sediment along the coastal of Rembang District consists of young sediment (alluvium) and old sediment (breccias and limestones). Young sediment is placer sediment that occupies the sedimentation area. Old sediment is massive sediment that has a high resistance to abrasion Rocks content in the coastal zone area consist of quarzt sand, andesite, caoline, limestone, trass, coal and clay. Seafloor surficial sediments map of the Rembang water area shows the domination of sand deposits, silt (fine sand) and sandy silt (fine to medium sand). Mineral content in Rembang waters area consists of magnetites, pyrites, hematites, zircons, ilmenite diopsides, augitse, hornblendas, quartzs, biotitse, muskovites and dolomites. Keywords: sediment, mineral, Remban

    Harga-diri (Self-esteem) Terancam Dan Perilaku Menghindar

    Get PDF
    Penelitian ini berkaitan dengan self-esteem terancam dan prasangka, yang bisa muncul dalam bentuk perilaku menghindar dari kelompok minoritas. Hipotesis yang diajukan adalah bahwa partisipan dengan self-esteem terancam akan menunjukkan: (1) perilaku lebih menghindar dari kelompok minoritas (yaitu beretnis Tionghoa), dan (2) sedikit kesediaan (willingness) untuk berinteraksi dengan mereka. Penelitian ini melibat- kan 60 mahasiswi di Bandung, berusia 18-20 tahun. Mereka beretnis Sunda yang dipandang sebagai kelompok mayoritas. Dalam penelitian eksperimen ini, mereka menerima umpan Balik terhadap hasil tes intelegensi rekaan, positif atau negative. Setelahnya mereka diminta untuk berinteraksi dengan target, yang tergabung pada kelompok minoritas (beretnis Tionghoa) atau pada kelompok majoritas (beretnis Sunda). Hasil penelitian memberi konfirmasi pada hipotesis 1, t(28)=5,245

    Characteristic of Rare Earth Element in Sediment at Coastal and Offshore Area of Kundur Island, Riau Province

    Full text link
    The study area is located at coastal and offshore Kundur and Adjacent Area, geographically located at coordinates of 0º 39'00 "0º 50'00" N and 103º 10'00 "103º 25 '00" S. Rare earth elements are found in seven seafloor surfacial sediment and 3 core samples are Cerium (15.41 to 16.88 ppm), Lanthanum (5.40 to 6.80 ppm), Ytrium (5.18 to 5, 58 ppm), Zirconium (5.05 to 5.95 ppm) and Neodymium 20.25 to 20.95 ppm). The minerals that containing of rare earth elements at the study area are apatite, zircon, monazite, and pyrochlore and xenotime. Seafloor surfacial sediment at Kundur are composed by silt (Z), sandy silt (sZ), sandy gravel, mud and sand. Silt unit covering nearly 55% of the study area and followed by sandy gravel, sand, silt and sandy silt. Seafloor morphology varies those are flat morphology with gradually depth changes and a regularly shaped identation curves and holes likely a result of sand mining. Coastal characteristics consists of: sandy and muddy beach. Sandy beach has medium relief (5° - 8°), composed by medium to coarse sand, brownish yellow. The muddy beach has low relief (1° - 5°) where the edges of the beach is mangroves planted by the local peoples. Key words : rare earth elements, seabed sediments, sea floor morphology, and Kundur Island Daerah penelitian terletak di kawasan pantai dan lepas pantai perairan Pulau Kundur dan Sekitarnya. Secara geografis terletak pada koordinat 0º 39’00†- 0º 50'00†LU dan 103º 10'00â€- 103º 35' 00â€BT. Mineral di daerah penelitian yang mengandung unsur tanah jarang adalah mineral apatit, zirkon, monazit, dan mineral pyrochlore. Unsur tanah jarang yang dijumpai pada tujuh contoh sedimen permukaan dasar laut dan 3 contoh bor inti adalah Cerium (15,41 – 16,88 ppm), Lanthanum (5,40 – 6,80 ppm), Ytrium (5,18-5,58 ppm), Zirkonium ( 5,05-5,95 ppm) dan Neodimium 20,25 – 20,95 ppm). Sedimen permukaan dasar laut di perairan Kundur tersusun oleh lanau (Z), lanau pasiran (sZ), kerikil pasiran, lumpur dan pasir. Satuan lanau menutupi hampir 55% dari seluruh daerah penelitian diikuti oleh krikil pasiran , pasir, lumpur dan lanau pasiran. Morfologi permukaan dasar laut sangat bervariasi ada yang landai dengan Perubahan kedalaman yang teratur ada juga yang berbentuk lekukan lekukan dan lubang lubang besar kemungkinan akibat dari penambangan pasir. Karakteristik pantainya terdiri dari : pantai berpasir dan pantai berlumpur.  Pantai berpasir, berelief sedang (5° - 8°), tersusun oleh pasir ukuran butir sedang sampai kasar, berwarna kuning kecoklatan. Pantai berlumpur berelief rendah berkisar antara (1° - 5°) dimana pada bagian tepinya ditanami bakau oleh penduduk setempat. Kata kunci: unsur tanah jarang, sedimen permukaan dasar laut, morfologi permukaan dasar laut, dan Pulau Kundu

    Proses Sedimentasi dan Erosi Pengaruhnya terhadap Pelabuhan, Sepanjang Pantai Bagian Barat dan Bagian Timur, Selat Bali

    Full text link
    Pemetaan karakteristik pantai merupakan kegiatan awal untuk mengetahui daerah potensi erosi dan sedimentasi di pesisir barat dan timur Selat Bali. Faktor-faktor yang berperan dalam menganalisis proses sedimentasi dan erosi pantai, yaitu faktor litologi, gelombang dan arus. Pelabuhan di pesisir barat Selat Bali yaitu Pelabuhan Barang, Pelabuhan Pertamina (Meneng), serta Pelabuhan Fery (Ketapang), merupakan daerah sedimentasi, sedangkan pelabuhan di pesisir timur adalah Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk. (Bali). Kawasan pesisir Selat Bali di sisi barat batuan penyusunnya berupa batuan gunungapi muda, (lava, breksi dan tuf). Kawasan pesisir Selat Bali di sisi timur, Pulau Bali terdiri dari batugamping, konglomerat, batupasir, lava, breksi, tufa dan aluvium Pantai sebelah timur Selat Bali sebagian besar merupakan pantai berpasir (kemiringan 0o - 15o). Pantai di daerah ini merupakan daerah sedimentasi dengan lebar pantai antara 10 sampai 20 meter. Pantai barat Selat Bali dicirikan oleh pantai yang memiliki kemiringan yang landai (kemiringan 0° - 10°) dengan lebar pantai antara 3 meter sampai 15 meter merupakan daerah sedimentasi. Kata Kunci: Selat Bali, karakteristik pantai, sedimentasi, erosi Coastal characteristics mapping is an early step to know erosion and sedimentation potencies in west and east Bali Strait. Analysis factors in erosion and sedimentation potencies are lithology, current, and wave. The harbour western Bali Strait consist of Commodity Harbour, Pertamina Harbour (Meneng), and Ferry Harbour (Ketapang), was is sedimentation area, while eastern Bali Strait is Ferry Harbor (Gilimanuk). The lithology in eastern Bali Strait consists of young volcanic (lava, breccia and tuff). The lithologi in western Bali strait consists of limestone, conglomerate, sandstone, lava, breccia and tuff. In eastern Bali Strait coastal area is dominated by sandy beach (slope 5o - 20o). Coastal in this area has 10 to 20 meters wide. It is a sedimentation process area. Eastern Bali Strait area is characterized by a lower beach (slope 0o - 10o). Coastal in this area has 3 to 15 meters wide, It is a sedimentation process area. Keywords: Bali Strait, coastal characteristic, sedimentation, abratio

    Heavy Minerals In Placer Deposit In Singkawang Waters, West Kalimantan, Related To Felsic Source Rock Of Its Coastal Area

    Full text link
    Placer deposits are physically accumulated by fluvial and marine processes in coastal area. Thirty six samples were selected from seventy seven samples of seafloor sediment of Singkawang waters. Those samples have been analyzed microscopically for heavy mineral contents. Based on this analysis, the heavy minerals can be divided into four groups: oxyde and hydroxyde, silicate, sulphide, and carbonate. The source of most heavy minerals in the study area is commonly formed by Felsic igneous rock and finally deposited on the seafloor sediments. Keywords: heavy minerals, placer deposit, felsic igneous rock, Singkawang Endapan letakan secara fisik umumnya terakumulasi oleh proses sungai dan laut. Sebanyak 36 contoh dipilih dari 77 contoh sedimen permukaan dasar laut di Perairan Singkawang. Contoh tersebut telah dilakukan analisis kandungan mineral berat secara mikroskopis. Berdasarkan hasil analisis mineral berat ini dapat dibedakan menjadi empat kelompok yaitu oksida dan hidroksida, silikat, sulfida, dan karbonat. Sebagian besar sumber mineral berat di daerah penelitian pada umumnya berasal dari batuan beku felsik yang akhirnya diendapkan di permukaan dasar laut. Kata kunci: mineral berat, endapan letakan, batuan beku felsik, Singkawang

    Mineral Content of Surficial Sediment of the Rangsang Island and Its Surrounding Area, Meranti Regency, Archipelago Riau Province

    Full text link
    According to the regulation No 4 of 2009 of Mineral and Coal Mining Management stated that the requirement of an inventory for mineral resources data was created to support the establishment of mining area. This study is intended to obtain mineral resources content and surficial sediment data, Geographically the study area belongs to Meranti Archipelago Regency, Riau Province. it is located between 102o00'00" - 103o 15'00" E and 00o35'00" - 01o28'00" N. Grain size analyses result show that surficial sediment in the study area consists of silt, silty sand and sand which is dominated by silt. Based on the mineral identification, some of the minerals such as quartz, cassiterite, magnetite, hematite, dolonite, biotite and zircon have been found. Silt distribution is very wide started from estuarine southeast part northen part of Rangsang Island toward southeast of rangsang island. Sandy silt only found at the southeast of Rangsang Island, while sand sediment is found at the south and southeast of Rangsang Island. The presence of silt and sand grains is influenced by moderate to strong currents and wave patterns, so that the silt and sand grains sediment was transported along coastal to offsore area, while the fine grained (clay - silt) are deposited in the valley at the western part of Rangsang Island.Keywords: mineral, surficial sediment, Rangsang Island Berdasarkan Undang Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Pengelolaan Pertambangan Mineral dan Batubara, disebutkan bahwa inventarisasi data sumber daya mineral diperlukan dalam rangka mendukung penetapan Wilayah Pertambangan (WP). Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data kandungan sumber daya mineral dan sedimen dasar laut. Daerah penelitian, secara geografis termasuk dalam Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, dan terletak pada koordinat antara 102o00'00" - 103o15'00" BT dan 00o35'00" - 01o28'00" LU. Hasil analisis besar butir menunjukkan sedimen permukaan dasar laut di daerah penelitian terdiri atas lanau, lanau pasiran dan pasir yang didominasi oleh lanau. Berdasarkan identifikasi mineral pada sedimen permukaan dasar lautnya menunjukkan kehadiran mineral kasiterit, magnetit, hematit, dolomit, biotit, zirkon dan kuarsa. Penyebaran lanau sangat luas dimulai dari daerah estuari barat laut dan bagian utara Pulau Rangsang, hingga ke sebelah tenggara Pulau Rangsang. Lanau pasiran hanya terdapat di tenggara Pulau rangsang, sedangkan pasir hanya terdapat di daerah di bagian selatan - tenggara Pulau Rangsang. Adanya butiran lanau - pasir dipengaruhi oleh pola arus dan gelombang yang sedang sampai kuat, sehingga butiran berukuran lanau - pasir dapat terangkut ke arah lepas pantai, sedangkan butiran halus (lempung) mengendap di daerah lembah di bagian barat Pulau Rangsang
    corecore