2,145 research outputs found

    FAKTOR-FAKTOR KURANG BERFUNGSINYA PERPUSTAKAAN DESA (SUATU PENELITIAN DI DESA MIRUEK TAMAN KECAMATAN DARUSSALAM KABUPATEN ACEH BESAR)

    Get PDF
    ABSTRAKKata Kunci: Faktor Kurang Berfungsinya, Perpustakaan DesaDesa Miruek Taman merupakan salah satu desa yang mempunyai perpustakaan desa. Perpustakaan yang ada di Miruek Taman banyak di minati pengunjung, pengujung tersebut ada dari masyarakat sekitar maupun masyarakat di luar desa tersebut. Namun seiring berjalannya waktu, sekarang ini hal yang terjadi di perpustakaan di desa Miruek Taman pengunjung untuk membaca di dalam pustaka tersebut semakin berkurang. Rumusan Masalah (1) Bagaimana persepsi pengelola perpustakaan terhadap faktor-faktor kurang berfungsinya perpustakaan di Desa Miruek Taman? (2) Bagaimana persepsi masyarakat mengenai faktor-faktor kurang berfungsinya perpustakaan di Desa Miruek Taman?. Tujuan (1) Untuk mengetahui bagaimana persepsi pengelola perpustakaan terhadap faktor-faktor kurang berfungsinya perpustakaan di Desa Miruek Taman (2) Untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat mengenai faktor-faktor kurang berfungsinya perpustakaan di Desa Miruek Taman. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah sebanyak 14 orang yang terdiri dari 5 orang pengelola perpustakaan, 5 orang masyarakat dan 4 orang anak-anak yang ada di desa Miruek Taman. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara. Analisis data model interaktif dimulai dari proses pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Faktor-faktor kurang berfungsinya perpustakaan di desa Miruek Taman menurut pengelola perpustakaan yaitu tempat yang tersedia untuk para pembaca masih terlalu sempit dan tidak memiliki ruangan khusus, sebagian pengelola mengundurkan diri, kurangnya dana yang dimiliki untuk pengelola perpustakaan dan bantuan dari pihak pemerintah. Faktor-faktor kurang berfungsinya perpustakaan di desa Miruek Taman menurut masyarakat di desa Miruek Taman yaitu kurang nyamannya perpustakaan karena ruangan yang sempit dan tidak memiliki AC, buku-buku yang ada di perpustakaan kurang lengkap dan lebih banyak buku-buku lama. Agar perpustakaan di desa Miruek Taman bisa aktif kembali diperlukan dana serta daya dukung masyarakat. Saran bagi aparatur desa hendaknya segera mengaktifkan kembali perpustakaan di desa Mireuk Taman dan segera mencari pengelola perpustakaan yang baru, bagi masyarakat agar mendukung dan membantu merenovasi sarana perpustakaan sehingga adanya keterlibatan masyarakat dalam menangani ketidak berfungsinya perpustakaan, bagi Pemerintah hendaknya menyediakan dan memenuhi kebutuhan setiap desa dalam hal sarana dan prasarana perpustakaan desa

    PEMANENAN AIR HUJAN (RAINWATER HARVESTING) PADA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN AIR BERSIH

    Get PDF
    Sumber air Pada Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala yaitu dari sumur bor, untuk mengurangi pemakaian air tanah maka dilakukan pemanenan air hujan di Gedung A1, A2 dan Musholla sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan air sanitasi dan air wudhu di Musholla. Tujuan penelitian ini adalah untuk merencanakan Penampungan Air Hujan (PAH) sebagai wadah tampungan air hujan guna memenuhi kebutuhan air untuk keperluan sanitasi di Gedung Fakultas Teknik dan untuk mendesain PAH di Gedung Fakultas Teknik. Manfaat yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah mengurangi ketergantungan penggunaan air bersih dari sumur bor dan memanfaatkan air hujan dengan cara yang modern. Dari hasil analisis neraca air pada Gedung A2, ternyata suplai air untuk Gedung A2 100% kebutuhan terpenuhi, akan tetapi dalam perencanaan ini hanya di ambil 50% saja untuk memenuhi kebutuhan di Gedung A2, sisanya akan dialirkan ke PAH Musholla untuk memenuhi kebutuhan air wudhu pengguna Musholla. Ketersediaan air di Musholla bersumber dari Gedung A2 yaitu 50% dari ketersediaan air yang ada, sehingga nanti akan dibuat pipa melintang dari PAH yang berada di Gedung A2 ke PAH yang berada di Musholla. Hasil yang didapat yaitu air hujan yang ditampung pada Gedung A1 yang memiliki luas atap sebesar 6.247,33 m2 dapat memenuhi 55% dari kebutuhan air sanitasi total. Sedangkan air yang ditampung di Gedung A2 yang memiliki luas atap sebesar 6.751,36 m2 dapat memenuhi 50% dari kebutuhan air sanitasi total dan Musholla dapat memenuhi 80% dari kebutuhan total air wudhu. Bangunan PAH yang direncanakan yaitu dari pasangan batu bata. Pada Gedung A1 direncanakan 1 PAH dengan dimensi 5 m x 4 m x 2 m. Pada Gedung A2 direncanakan 1 buah PAH dengan dimensi 6 m x 6 m x 2,5 m dan pada Musola direncanakan 1 buah PAH dengan dimensi 5 m x 5 m x 2,5 m

    Pengaruh Pendekatan Bermain Terhadap Pemahaman Permainan Sepakbola Siswa dan Siswi Di Sekolah SMP Negeri 3 Lembang

    Get PDF
    Dalam penelitian ini, Penulis merumuskan permasalahan apakah Pendekatan Bermain dapat berpengaruh terhadap pemahaman permainan sepakbola siswa dan siswi SMPN 3 Lembang? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pendekatan bermain terhadap pemahaman permainan sepakbola siswa dan SMPN 3 Lembang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah Pretest and Posttest Group Design. Populasi yang SMPN 3 Lembang dengan sampel 30 orang dengan teknik Purposive Sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya dan lembar observasi keterampilan bermain. Uji statistika yang digunakan adalah uji kesamaan dua rata-rata atau uji t satu pihak. Hasil analisis statistika dengan menggunakan uji t menunjukan bahwa t hitung 2,85 > dari t tabel 2,048 dengan taraf nyata 0,05. Dengan demikian terdapat perbedaan yang signifikan. Dari hasil tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pendekatan bermain dapat meningkatkan secara signifikan terhadap hasil pemahaman permainan sepakbola. Berdasarkan hasil kesimpulan, maka dapat penulis sarankan dalam pembelajaran sepakbola sebaiknya menggunakan pendekatn bermain

    STUDI RELEVANSI ANTARA PROGRAM STUDI KETENAGALISTRIKAN DENGAN DUNIA KERJA

    Get PDF
    Persaingan ketat dalam mendapatkan pekerjaan, mengakibatkan lulusan SMK terpaksa mencari pekerjaan yang tidak sesuai dengan kompetensinya. Padahal, dengan semakin berkembangnya kemajuan zaman saat ini, pendidikan harus mampu berorientasi pada kompetensi yang dibutuhkan di dunia kerja. Sehingga dalam hal ini lembaga pendidikan harus mampu membuat program pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan kompetensi di dunia kerja agar terjadi link and match. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kesesuaian (relevansi) antara program studi ketenagalistrikan dengan dunia kerja yang diwakili oleh lulusan yang bekerja di dunia kerja tersebut. Fokus penelitian ini adalah 1) profil lulusan yang meliputi masa tunggu lulusan dan jenis pekerjaan, 2) kesesuaian kompetensi yang dimiliki lulusan dengan bidang kerja yang ditekuni, 3) kendala yang dihadapi alumni di dunia kerja, dan 4) harapan lulusan terhadap prodi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif melalui analisis statistik. Tempat penelitian ini adalah SMK Negeri 4 Bandung. Responden dalam penelitian ini mencakup alumni (lulusan) yang telah bekerja di berbagai lembaga. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif. Penelitian ini menemukan bahwa 1) lama waktu tunggu lulusan dalam mendapatkan pekerjaan kurang dari 1 tahun, dan jenis pekerjaan lulusan saat ini, paling dominan adalah sebagai teknisi listrik. Sehingga tingkat relevansi dilihat dari jenis pekerjaan termasuk cukup tinggi karena sebanyak 28 dari 53 lulusan bekerja pada bidang ketenagalistrikan. Sementara itu, 2) kesesuaian antara kompetensi lulusan dengan bidang kerja dari 53 lulusan, sebanyak 32 alumni kemampuan dalam menguasai kompetensi keahlian teknik instalasi tenaga listrik cukup tinggi. Hal tersebut didukung dengan lulusan yang menilai sangat baik terhadap layanan pembelajaran yang disedikan selama di bangku sekolah. 3) Kendala yang paling banyak dihadapi lulusan saat ini adalah lingkungan pekerjaan yang berbahaya karena pekerjaannya berhubungan dengan tenaga listrik. 4) Bentuk harapan yang dibutuhkan bagi siswa dalam meningkatkan kompetensinya adalah pelatihan ketenagalistrikan khususnya pelatihan teknik gambar. Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang diajukan oleh peneliti adalah 1) sekolah harus mampu meningkatkan kerjasama dengan dunia industri untuk memudahkan keterserapan lulusan di dunia kerja, 2) Sekolah dapat memanfaatkan masukan-masukan dari alumni sebagai bahan pertimbangan untuk pengembangan sekolah jangka panjang, 3) Sekolah harus mampu meningkatkan dan memperbaiki fasilitas pembelajaran praktik, dan 4) Sekolah mampu menyusun program pelatihan ketenagalistrikan khususnya dalam melatih teknik gambar dan K3. Tough competition in getting jobs resulted vocational high school graduates are forced to look for jobs that are not in accordance with their competences. And with the development of the current progress of the age, education must be capable oriented competencies required in the workforce. So that educational institutions must be able to create educational programs that fit the needs of competence in the workforce to enable the link and match. This study aims to assess the suitability of the electrification program of study with the workforce represented by the graduates who work in that workforce. The focus research is 1) Profile graduates include graduates waiting period and type of work, 2)Suitability competency of graduates by field work occupied, 3)Constraints faced by graduates in the industrial environment, and 4) Hope graduates of the study program. This research is descriptive quantitative research through statistical analysis. The place research in SMKN 4 Bandung. Respondents in this study include an alumnus who has worked in various institutions. Techniques of data collection while using the questionnaire and documentation, techniques of data analysis using descriptive analysis. The results of the study are 1) graduates waiting period in getting a job less than 1 year, and the type of graduate work now, the most dominant is as an electrician. Thus the relevance of this type work seen are categorized either as many as 28 of the 53 graduates working in the field of electricity. Meanwhile, 2) fit between the competencies of graduates to the field of work of 53 graduates, a total of 32 graduates have been very master competencies installation of electric power engineering. This is supported by an excellent graduates who rate the services were provided during learning in school. 3) the most constraints facing graduates today are environmentally hazardous work as work related to electrical power. 4) The form of hope is needed for student to improve their competence in particular electricity is technical images training. Based on the research results, the suggestions put forward by the researchers in 1) the school should be able to increase cooperation with industry to facilitate the absorption of graduates in the workforce, 2) schools can utilize input from the alumni as a material consideration for long-term school development, 3) schools should be able to enhance and improve the practice of learning facilities, and 4) the school was able to develop a training program to train electrification, especially in the engineering drawings and K3

    ANALISIS KESIAPAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL (Studi Kasus Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan pemerintah Kota Bandung yang diindikasikan dengan komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi dalam menerapkan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual di Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, dokumentasi dan wawancara. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer tersebut materi sosialisasi SAP basis akrual, IHPS LHP 2014, nota dinas, dan surat edaran yang berhubungan dengan SAP basis akrual. Data sekunder meliputi kegiatan wawancara dengan 3 informan pejabat pemerintah Kota Bandung di Bidang Akuntansi DPKAD. Hasil pengumpulan data dianalisis dengan metode kualitatif menggunakan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapan Pemerintah Kota Bandung dalam penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) Berbasis Akrual, untuk indikasi komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi adalah siap. ----------- This research is aims to know the readiness of the Government of Bandung City which is indicated with the communication, resources, disposition and bureaucratic structures in implementing governmental accounting standards in the Departement of Financial Management and Assets area of Bandung city. The descriptive cualitative method are in this research. Observation, interview and documentation used are the technique of data collections. The typical data are divided into two, primary and secondary. The primary data consists of material socialization GAS Accrual Basis, IHPS LHP 2014, dinas notes, and circulars which related to SAP Accrual Basis. The Secondary data got after interviewing with 3 informants of Bandung city government officials in the field of Accounting DPKAD. The data collection results, analyzed by qualitative method using triangulation. The results showed that the Government of Bandung City in applying Government Accounting Standards Accrual Basis with indication of communication, resources, disposition and bureaucratic structure is ready

    STUDI DESKRIPTIF PEMBELAJARAN SENI TARI MELALUI GAME INTERAKTIF PADA SISWA KELAS VII SMPN 3 CIMAHI

    Get PDF
    Penelitian ini berjudul “Studi Deskriptif Pembelajaran Seni Tari Melalui Game Interaktif Pada Siswa Kelas VII SMPN 3 Cimahi”. Permasalahan dalam penelitian ini, yaitu terhambatnya motivasi dan daya kreatif siswa dalam pembelajaran seni tari. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan perencanaan, proses, dan hasil pembelajaran seni tari melalui media pembelajaran game interaktif pada siswa kelas VII di SMP Negeri 3 Cimahi. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian dilakukan di SMP Negeri 3 Cimahi dengan subjek penelitian pada guru seni tari dan siswa kelas VII. Hasil penelitian diperoleh selama empat kali pertemuan yaitu motivasi dan kreativitas siswa terdorong saat guru menggunakan media Pembelajaran game interaktif dalam pembelajaran seni tari pada kelas VII F di SMP Negeri 3 Cimahi, hal tersebut dapat dilihat dari penilaian siswa dan sebaran angket pada siswa yang menyatakan 82,5% siswa termotivasi dalam pembelajaran seni tari dan 60% siswa setuju dengan diterapkannya media pembelajaran game interaktif. Oleh karena itu dengan menggunakan media pembelajaran tersebut dapat meningkatkan motivasi dan daya kreatif siswa dalam pembelajaran seni tari. Pembelajaran seni tari dengan media game interaktif dapat mengembangkan cara mengajar guru dengan media pembelajaran lainnya yang mendukung agar menghasilkan siswa yang aktif dan kreatif.; Title of this study "Descriptive Study of Learning Dance Through Interactive Game In Seventh Grade Students of SMPN 3 Cimahi”". Problems in this study, the inhibition of motivation and the creative power of students in learning the art of dance.The purpose of this study to describe the planning, process, and learning the art of dance through the medium of interactive learning game in the seventh grade students at SMP Negeri 3 Cimahi.The method used is descriptive analysis with qualitative approach. The research location is in SMP Negeri 3 Cimahi with the subject of research on teacher dance and seventh grade students. The results obtained during the four meetings is motivation and creativity of the students can be motivated when teachers use media learning interactive games in learning the art of dance in class seventh F SMP Negeri 3 Cimahi, it can be seen from the assessment of students and the distribution of questionnaires to students who declare 82.5% of students motivated in learning the art of dance and 60% of students agree with the implementation of interactive learning media game. Therefore, by using these learning media can increase the motivation and the creative power of students in learning the art of dance. Learning the art of dance with interactive game media can develop teacher to teach with other instructional media in order to produce students who are active and creative

    PERSYARATAN PENCAIRAN KREDIT PROAKTIF PT. BPR NGUTER SURAKARTA

    Get PDF
    Kredit Proaktif PT. BPR Nguter Surakarta adalah suatu kredit yang di berikan khusus bagi para pengusaha atau pedagang otomotif yang kekurangan modal dalam menjalankan usahanya. Produk Proaktif dari PT.BPR Nguter ini terbilang produk yang belum lama diluncurkan di PT. BPR Nguter Surakarta atau Produk Proaktif ini adalah Produk baru di PT. BPR Nguter Surakarta. Dalam memberikan kredit proaktif ini PT. BPR Nguter Surakarta mempunyai tujuan sendiri yaitu ingin membantu pedagang–pedagang kecil atau rumahan khususnya yang mempunyai showroom (kurang modal) atau mengalami masalah dalam pendanaan. Dengan munculnya produk ini, maka pedagang–pedagang tersebut tidak perlu kesulitan lagi dalam memperoleh pinjaman modal. Dengan persyaratan yang mudah dan cepat dalam pencairannya maka produk Kredit Proaktif ini menjadi produk unggulan dari PT. BPR Nguter Surakarta. Proses pemberian kredit di PT. BPR Nguter Surakarta yaitu nasabah datang ke PT. BPR Nguter Surakarta, pengambilan blangko dan pengisian, penyerahan blangko, melengkapi persyartan dan apabila lengkap akan di survei oleh petugas PT. BPR Nguter Surakarta. Dan syarat–syarat yang harus dipenuhi oleh nasabah antara lain BPKB asli, gesekan nomor rangka dan nomor mesin sesuai fisik jaminan, kwitansi kosong bermaterai Rp. 6000,- yang ditandatangani oleh pihak yang tertera dalam BPKB, Faktur, foto copy STNK yang masih berlaku, rekomendasi dari supervisior pemeriksa fisik mobil, apabila jaminan (mobil)atas nama badan usaha harus dilengkapi dengan surat pelepasan yang menyatakan jika jaminan tersebut sudah berpindah tangan ke pihak lain. Produk Proaktif PT. BPR Nguter ini karena terbilang Produk yang baru maka banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang Produk Proaktif, Sehingga PT. BPR Nguter surakarta harus lebih giat untuk mempromosikan Produk Proaktif ini pada masyarakat luas. Untuk meningkatkan mutu Produk Proaktif ini kinerja kariawan harus ditingkatkan agar nasabah nerasa puas dengan pelayanan yang diberikan dan tidak merasa kecewa. Kata Kunci: Persyaratan Kredit Proaktif PT. BPR Nguter Surakarta

    ANALISIS PRAGMATIK IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM FILM BIENVENUE CHEZ LES CH’TIS KARYA DANY BOON

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan wujud implikatur percakapan yang terdapat dalam film ‘Bienvenue Chez Les Ch’tis’ karya Dany Boon yang disebabkan oleh pelanggaran terhadap maksim percakapan dan bentuk kalimat atau tuturan dari wujud implikatur percakapan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ujaran atau percakapan dalam film ‘Bienvenue Chez Les Ch’tis’ yang berjumlah 500 ujaran. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposif atau purposive sampling. Adapun teknik yang digunakan peneliti untuk menganalisis data penelitian yaitu teori maksim percakapan dari Paul Grice (1975) yang mengatakan bahwa terdapat empat maksim percakapan yang harus dipatuhi oleh penutur dan lawan tutur ketika sedang melakukan percakapan yaitu maksim relevansi, maksim kualitas, maksim kuantitas dan maksim cara, serta teori bentuk kalimat atau tuturan dari Grevisse (1988) yaitu kalimat deklaratif, kalimat tanya, kalimat perintah dan kalimat seruan. Sedangkan untuk proses analisis data, peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara studi pustaka dan studi dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat 57 data yang merupakan wujud implikatur percakapan yang disebabkan oleh pelanggaran empat maksim percakapan

    PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING BERBASIS INFORMATION COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya kemampuan pemecahan masalah dan fakta rendahnya kemampuan pemecahan masalah siswa SMP. Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengetahui kualitas peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh pembelajaran model Discovery Learning berbasis ICT dan siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model konvensional; (2) mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model Discovery Learning berbasis ICT lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model konvensional yang ada di sekolah; (3) mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran matematika dengan model Discovery Learning berbasis ICT. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan desain penelitiannya adalah kelompok kontrol non-ekuivalen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 14 Bandung kelas IX tahun ajaran 2015/2016. Pada penelitian ini diambil dua kelas sampel, satu kelas sebagai kelas eksperimen mengikuti pembelajaran dengan model Discovery Learning berbasis ICT dan satu kelas sebagai kelas kontrol mengikuti pembelajaran dengan model konvensional. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari instrumen tes kemampuan pemecahan masalah dan instrumen non tes yaitu angket sikap siswa dan lembar observasi aktivitas kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa: (1) siswa yang memperoleh pembelajaran model Discovery Learning berbasis ICT memiliki kualitas peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis lebih baik daripada kualitas peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model konvensional; (2) peningkatan kemampuan pemecahan masalah siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model Discovery Learning berbasis ICT lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional; (3) siswa memberikan sikap positif terhadap pembelajaran matematika menggunakan model Discovery Learning berbasis ICT.----------This research is motivated by the importance of mathematical problem solving ability and based on the fact that junior high school students’ mathematical problem solving ability is still low. The purposes of this research are: (1) to find out the quality improvement of students’ mathematical problem solving ability who obtain Discovery Learning model based on ICT and students’ who obtain conventional learning; (2) to determine whether the improvement of student’s mathematical problem solving ability who obtain Discovery Learning model based on ICT is better than the students who obtain conventional learning model at school; (3) to find out students’ attitudes toward mathematics using Discovery Learning model based on ICT. The method applied in this research was a quasi experimental which is designed by using non-equivalent control group design. The populations in this research were all ninth grade students of SMP Negeri 14 Bandung in academic year of 2015/2016. There are two sample classes, one class is as an experimental class that studies mathematics using Discovery Learning model based on ICT and the other class is as a control class that studies mathematics using conventional learning model. The data collection of the instrument used in this research consists of mathematical problem solving ability instrument test and non-test instruments such as questionnaires of students’ attitude and observation sheet of students’ learning activity. The results of this research are: (1) Students who obtain Discovery Learning Model based on ICT has a better quality improvement than students who obtain conventional learning model; (2) The improvement of students’ mathematical problem solving ability who obtain Discovery learning model based on ICT is better than students who obtain the conventional learning model at school; (3) Students give positive attitude toward mathematics learning using Discovery Learning Model based on ICT
    corecore