79 research outputs found
Do hidden liabilities unravel the credit spread puzzle?
Masteroppgave(MSc) in Master of Science in Business, Finance - Handelshøyskolen BI, 2017 Masteroppgave(MSc) in Master of Science in Finance - Handelshøyskolen BI, 2017This work is based on the so-called “Credit Spread Puzzle” phenomenon. It suggests a
new way to deal with the phenomenon, namely, the consideration of hidden debt in
specific firms’ balance sheets. This information serves as an input in assessing a firm’s
credit risk and default probabilities. The work’s aim is to test, through known credit risk
models, whether the modified input helps to bridge the gap between theoretical and
observed credit prices and spreads and to determine the extent to which it does make a
change
Analisis Penerapan SOP Dalam Pengendalian NRW (Non Revenue Water) Pada Perumdam Tirta Tarum Kabupaten Karawang Cabang Kotabaru
Perumdam Tirta Tarum Karawang Regency, an agency providing drinking water services with service coverage for a population of 22.58%, has an NRW (Non-Revenue Water) level of 32.16% and the NRW level for the Kotabaru Branch service area is 29.21% in 2022. Analysis of the implementation of SOPs (standard operating procedures) in NRW control needs to be carried out so that monitoring of quality consistency can be carried out and makes it easier to evaluate the implementation of NRW control activities that have been carried out. This research uses quantitative and qualitative methods by conducting observations and interviews with related parties that focus on 7 (seven) indicators in the SOP: efficiency, consistency, error minimization, problem-solving, workforce protection, work maps, and defense boundaries. The results of the analysis carried out on the implementation of SOPs at Perumdam Tirta Tarum Karawang Regency related to 7 (seven) SOP indicators showed that the effectiveness of the performance of 5 (five) SOP indicators was good, while 2 (two) SOP indicators were still in the sufficient category. Overall, the implementation of existing SOPs is easy to understand and has been implemented well. However, if you look at the details of this reference SOP, it is still passive NRW control. The implementation of the SOP can only be carried out after receiving reports and complaints from the public. Keywords: SOP (standard operating procedures), NRW, Perumdam Tirta Tarum. Abstrak Perumdam Tirta Tarum Kabupaten Karawang sebagai instansi penyedia jasa air minum dengan cakupan pelayanan terhadap jumlah penduduk sebesar 22,58 % memiliki tingkat NRW (Non Revenue Water) sebesar 32,16 % dan tingkat NRW untuk wilayah pelayanan Cabang Kotabaru sebesar 29,21 % pada Tahun 2022 Analisis penerapan SOP (standar operasional prosedur) dalam pengendalian NRW perlu dilakukan agar pemantauan terhadap kosistensi kualitas dapat dilakukan dan memberikan kemudahan dalam mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pengendalian NRW yang telah dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif dengan melakukan observasi dan wawancara dengan pihak-pihak terkait yang difokuskan pada 7 (tujuh) indikator dalam SOP yaitu efisiensi, kosistensi, minimalisasi kesalahan, penyelesaian masalah, perlidungan tenaga kerja, peta kerja, dan batasan pertahanan . Hasil analisis yang dilakukan terhadap penerapan SOP pada Perumdam Tirta Tarum Kabupaten Karawang dikaitkan dengan 7 (tujuh) indikator SOP didapatkan hasil bahwa penerapan 5 (lima) indikator SOP secara efektifitas sudah baik., sedangkan 2 (dua) indikator SOP masih masuk dalam kategori cukup. Sehingga secara keseluruhan penerapan SOP yang sudah ada mudah dipahami dan sudah diterapkan dengan baik, namun jika dilihat dari detail SOP acuan ini masih bersifat pengendalian NRW secara pasif, penerapan SOP baru dapat dilakukan setelah mendapat pelaporan, aduan dari masyarakat.
SHALAT BERJAMAAH DAN SOLIDARITAS MASYARAKAT MUSLIM (Studi pada Jamaah Masjid Jamie An-Nashihah Tegineneng)
Menyatukan masyarakat pada zaman modern dalam suatu wilayah bukan
hal yang mudah, harus adanya dukungan dari pemerintahan dan kegiatan rutin
yang dapat mempererat hubungan masyarakat. Suatu cara menyatukan masyarakat
yaitu dengan Shalat Berjamaah. Shalat Berjamaah yang dilakukan di Masjid
dijanjikan oleh Allah dengan jaminan pahala yang besar, dibandingkan dengan
Shalat di rumah. Shalat Berjamaah yang menjadi fokus penelitian ini yaitu pada
waktu magrib dan subuh yang dimana mempunyai nilai-nilai yang baik, salah
satunya membentuk kebersamaan antar masyarakat muslim khususnya masyarakat
yang bertempat tinggal di sekitar Masjid Jamie An-Nashihah. Masjid selain
menjadi tempat beribadah juga difungsikan sebagai pusat kegiatan masyarakat.
Untuk melihat kegiatan-kegiatan dalam mewujudkan solidaritas antar masyarakat
peneliti tertarik untuk melihat bagaimana bentuk solidaritas sosial pada Jamaah
Masjid Jamie An-Nashihah Tegineneng dan Apa faktor pendukung dan
penghambat solidaritas sosial pada Jamaah Masjid Jamie An-Nashihah. Tujuan
dari Penelitian ini untuk mengetahui bentuk solidaritas sosial pada Jamaah Masjid
Jamie An-Nashihah Tegineneng dan untuk mengetahui faktor pendukung dan
penghambat solidaritas sosial pada Jamaah Masjid Jamie An-Nashihah. Metode
yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif dengan pendekatan
Fenomenologi dan Sosiologis, prosedur penelitian dengan penelitian lapangan,
desain penelitian menggunakan naratif, teknik penelitian menggunakan teknik
snowball sampling dan teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan
observasi, wawancara dan dokumentasi. Objek dalam penelitian ini jamaah yang
rutin melaksanakan Shalat Berjamaah di Masjid Jamie An-Nashihah Tegineneng.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk solidaritas pada Jamaah Masjid
Jamie An-Nashihah dengan melakukan kegiatan perkumpulan pengajian bapakbapak
dengan melakukan siraman rohani ceramah untuk masyarakat sekitar,
pengajian ibu-ibu dan remaja. kegiatan gotong royong dan tolong menolong antar
masyarakat seperti Membantu ketika salah satu masyarakat melakukan hajatan,
terkena musibah tolong menolong kegiatan pembangunan masjid seperti menjadi
relawan tukang bangunan, sehingga dapat menjalin komunikasi yang baik antar
masyarakat, baik masyarakat sekitar masjid maupun masyarakat beda lingkungan,
serta menjaga silaturahmi dan menumbuhkan rasa kepedulian, kesetiakawanan
dan kebersamaan sesama Jamaah Masjid Jamie An-Nashihah. Faktor pendukung
dalam mewujudkan solidaritas pada Jamaah Masjid Jamie An-Nashihah adalah
dukungan dari aparatur desa, kesadaran antar masyarakat dan dukungan dari
lingkungan sedangkan faktor penghambat kurangnya kesadaran,belum mendapat
hidayah dan faktor kemiskinan. Masyarakat diharapkan agar lebih aktif dalam
melaksanakan Shalat Berjamaah dan mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di
Masjid Jamie An-Nashihah agar solidaritas yang ada di desa Bumi Agung terjalin
kuat
PENGEMBANGAN MEDIA GAMES EDUKASI CIRCLE LUCKY DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA : Design and Development di Kelas 5 SDN 135 Turangga Bandung
Proses pembelajaran pada umumnya hanya menjelaskan, bertanya, dan memahami saja oleh sebab itu pembelajaran terasa sangat membosankan. Maka dari itu diperlukan media pembelajaran memfasilitasi proses pembelajaran agar tidak membosankan. Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan di SDN 135 Turangga Bandung, diperoleh bahwa pembelajaran matematika di sana bosan dan mengurangi ketertarikan siswa dalam belajar. Berdasarkan hasil tersebut maka peneliti bermaksud untuk mengembangkan Media Games Edukasi Circle Lucky untuk membuat siswa lebih tertarik dengan matematika. Penelitian ini berusaha menjawab permasalahan umum yaitu : Bagaimana pengembangan produk Media Games Edukasi Circle Lucky untuk mata pelajaran matematika pada bahasan matematika dasar?. Secara lebih khusus masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana kondisi pembelajaran Matematika di SD Negeri Turangga 135 Bandung? 2. Desain produk Media Games Edukasi Circle Lucky yang bagaimana dapat diterapkan pada sub materi matematika di SD Negeri Turangga 135 Bandung? 3. Bagaimana tanggapan siswa setelah menggunakan Media Games Edukasi Circle Lucky pada sub materi matematika di SD Negeri Turangga 135 Bandung? 4. Bagaimana tanggapan guru setelah menggunakan Media Games Edukasi Circle Lucky pada sub materi matematika di SD Negeri Turangga 135 Bandung? Metode penelitian yang digunakan adalah metode D&D atau disain dan pengembangan. Instrument penelitian berupa angket yang dibagikan kepada siswa di SDN 135 Turangga Bandung. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas 5 di SDN 135 Turangga Bandung dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas 5 B dengan jumlah 30 siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan secara umum dapat disimpulkan bahwa pengembangan Media Games Edukasi Circle Lucky pada mata pelajaran matematika pada materi matematika sudah baik. Secara khusus dapat disimpulkan bahwa: 1. Kondisi pembelajaran di SDN 135 Turangga Bandung sudah baik dengan menggunakan media pembelajaran yang sudah ada hanya masih belum membuat tertarik siswa terhadap mata pelajaran matematika 2. Desain media yang digunakan dalam Media Games Edukasi Circle Lucky berupa identifikasi masalah, tujuan pengembangan, disain dan pengembangan produk, ujicoba produk, evaluasi setelah ujicoba, dan kesimpulanapa 3. Tanggapan siswa setelah menggunakan Media Games Edukasi Circle Lucky sangat baik karena media tersebut membuat mereka tertarik terhadap sub matematika 4. Tanggapan guru setelah menggunakan Media Games Edukasi Circle Lucky sangat tertarik menggunakan media tersebut tetapi hanya untuk meningkatkan ketertarikan siswa terhadap matematika ----
The learning process generally only explains, asks, and understands it, so learning is so boring. Therefore, it is necessary for learning media to facilitate the learning process so as not to be boring. From the preliminary study conducted at SDN 135 Turangga Bandung, it was found that the mathematics learning there was bored and reduced the students' interest in learning. Based on these results, the researchers intend to develop Media Games Education Circle Lucky to make students more interested in mathematics. This research tries to answer the general problem that is: How is the development of Media Games Education Circle Lucky product for mathematics subject on the subject of basic mathematics ?. More specifically research problems can be formulated as follows: 1. How is the condition of learning Mathematics in SD Negeri Turangga 135 Bandung? 2. Design Media Games Education Circle Lucky product design that can be applied to math sub-material at SD Negeri Turangga 135 Bandung? 3. How do students respond after using Media Games Education Circle Lucky Education on sub mathematic in SD Negeri Turangga 135 Bandung? 4. How did the teacher's response after using Media Games Education Circle Lucky on maths sub-material at SD Negeri Turangga 135 Bandung? The research method used is D & D method or design and development. Research instrument in the form of a questionnaire distributed to students at SDN 135 Turangga Bandung. The population in this study were all 5th graders at SDN 135 Turangga Bandung and the samples used in this study were 5 B grade students with a total of 30 students. Based on the results of research conducted in general can be concluded that the development of Media Games Circle Lucky Education on mathematics subjects on mathematics material is good. Specifically it can be concluded that: 1. The condition of learning in SDN 135 Turangga Bandung is good by using the existing learning media just still not make students interested in the subjects of mathematics 2. Media design used in Media Games Education Circle Lucky in the form of problem identification, development goals, product design and development, product testing, evaluation after trial, and conclusion 3. Students' responses after using Media Games Education Circle Lucky are very good because they are interested in sub mathematics 4. Teacher response after using Media Games Education Circle Lucky very interested in using the media but only to increase students' interest in mathematic
MOTIF DAN PENGALAMAN KOMUNIKASI PARA SUAMI DENGAN ISTRI BEKERJA SEBAGAI PENCARI NAFKAH UTAMA DALAM KELUARGA DI KECAMATAN CIKAMPEK
Pada suatu rumah tangga, lazimnya suami diidentikkan dengan sosok pencari nafkah di luar rumah dan menjadi tulang punggung keluarga, sedangkan istri membersihkan rumah, memasak, mengurus anak, dan mengerjakan pekerjaan rumah lainnya. Peran utama laki-laki dalam keluarga adalah keterikatan pada identitas laki-laki, sehingga kehilangan peran sebagai pencari nafkah utama mempengaruhi cara laki-laki melihat diri mereka sendiri. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui motif dan pengalaman komuniksi para suami yang tidak menjadi pencari nafkah utama dalam keluarganya. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan penekatan Fenomenologi. Hasil dari penelitian menunjukkan pertama, motif sebab (because motive) membiarkan istri tetap bekerja sebagai pencari nafkah utama yaitu karena keinginan istri/tidak ada paksaan, faktor ekonomi, karena terpaksa, dan karena suami tidak memiliki soft skill di bidang tertentu Kedua, motif untuk (in-order-to motive) yaitu demi kelangsungan hidup, untuk membiayai pendidikan anak, memanfaatkan keahliaan istri, dan ingin lebih dekat dengan anak cucu. Pengalaman yang dialami para suami yang memiliki istri bekerja sebagai pencari nafkah utama dapat dikategorigkan dalam dua kategori, yaitu pengalaman positif dan pengalaman negatif
BEBAN KERJA MENTAL, FISIK DAN WAKTU PERAWAT DI POLI RSUD dr. SLAMET GARUT
Beban kerja mental merupakan suatu perbedaan antara kapasitas dan kemampuan dalam melakukan pekerjaan atau tugas-tugasnya. Beban kerja yang tinggi bisa menyebabkan beban kerja mental, fisik, dan waktu sedangkan beban kerja yang rendah bisa menyebabkan kebosanan dan kejenuhan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran beban kerja mental, fisik, dan waktu perawat di ruangan poli RSU dr, Slamet Garut. Metode Penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif, Populasi penelitian ini adalah seluruh perawat di ruangan poli RSU dr Slamet Garut. Teknik pengambilan sampel total sampling, dengan besar sampel yaitu 62 orang perawat. Pengukuran beban kerja mental menggunakan NASA TLX yang dinilai oleh peneliti dari lembar kuesioner. Analisis data menggunakan analisis deskritif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan beban kerja mental kategori tinggi sebanyak 58 responden (100,0%), beban kerja fisik kategori tinggi sebanyak 57 responden (98,3%), dan beban kerja waktu kategori tinggi sebanyak 57 responden (98,3%). Kesimpulan penelitian ini menggambarkan bahwa beban kerja perawat di ruangan poli RSU dr Slamet Garut kategori tinggi baik beban kerja mental, fisik, dan waktu. Perlunya perbaikan manajemen keperawatan perawat perlu menjaga kondisi fisik dan mental dalam memberikan pelayanan keperawatan karena beban kerja yang tinggi.
Mental workload is a difference between capacity and ability to do work or tasks. High workload can cause mental workload, physical, time and low workload can cause boredom and burnout. This study is to find out how the mental, physical and nurse workload depictions in the poly room of dr. Slamet Garut Hospital. The research method used quantitative descriptive design. The population of the study was all nurses in the poly room of dr. Slamet Garut Hospital. The sampling technique was total sampling, with 62 nurses. The measurement of mental workload using NASA TLX which was assessed by researchers from the questionnaire sheet. The data analysis used quantitative descriptive analysis. The results showed that mental workload in the high category was 58 respondents (100.0%), physical workload in the high category was 57 respondents (98.3%), and the time workload in the high category was 57 respondents (98.3%). The conclusion was the workload of nurses in the poly room of dr. Slamet Garut Hospital in a high category both mental, physical, and time workloads. There needs to be an improvement in nursing management and nurses need to maintain physical and mental conditions in providing nursing services because of high workloads
PERILAKU POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2019 DI KECAMATAN CIMERAK KABUPATEN PANGANDARAN
Berdasarkan hasil observasi awal, dapat diketahui bahwa perilaku politik masyarakat dalam pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2019 ada beberapa permasalahan, Sikap apatis masyarakat yang muncul karena tidak adanya pilihan dari calon kandidat yang disebabkan oleh ketidakjelasannya program yang dimiliki sehingga masyarakat enggan untuk menentukan pilihan, masyarakat menganggap program tersebut kurang rasional, Kehadiran pasangan calon yang hanya ada dua pasangan membuat masyarakat menjadi terbelah kedalam dua kubu pendukung yang berhadap-hadapan sehingga menyebabkan memanasnya situasi perpolitikan di tanah air dan tidak menutup kemungkinan terjadinya konflik horizontal, Keterbatasan pengetahuan dan rendahnya pendidikan politik masyarakat membuat masyarakat mudah terpengaruh dengan berita hoax politik tanpa tahu tentang kebenarannya, sehingga akan membuat masyarakat tidak lagi objektif dalam memilih. Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.Informan dalam penelitian ini sebanyak 20 orang.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi kepustakaan dan studi lapangan (observasi dan wawancara). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Perilaku politik masyarakat dalam pemilihan Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019 di Kecamatan Cimerak kabupaten Pangandaran yang lebih dominan adalah pemilih rasional yatu nasyarakat yang memilih kandidat berdasarkan pertimbangan rasional seperti visi dan misi serta program kerja, pengalaman kerja kandidat dan juga menilai dari hasil kinerja yang sudah terbukti nyata kebaikannya. Sedangkan angka partisipasi masyarakat dalam pemilihan Presiden dan wakil Presiden tahun 2019 mencapai 82,21 %.
EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM E-PLANNING PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH OLEH BADAN PERENCANAAN DANPEMBANGUNAN DAERAH KOTA BANJAR
ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi karena kurang efisiensinya program e-planning yang diterapkan di BAPPEDA Kota Banjar; Dari sisi kepuasan, banyak keluhan dari pegawai BAPPEDA; Pada aspek keadaptasian, masih ada program kegiatan yang belum terakomodasi pada program di e-planning tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas sistem e-planning program pembangunan daerah di BAPPEDA Kota Banjar; mengetahui hambatan-hambatan dalam penerapan sistem e-planning di BAPPEDA Kota Banjar; dan mengetahui upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam penerapan sistem e-planning di BAPPEDA Kota Banjar.Metode yang digunakan dalam penelitian ini kualitatif. Sumber data sebanyak 5 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam. Teori untuk mengukur efektivitas menggunakan teori Gibson et al dalam Tangkilisan (2005:141).Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil penelitian menunjukkan bahwa:1) Efektifitas sistem e-planning program pembangunan daerah di BAPPEDA Kota Banjar menunjukkan bahwa sebagian besar ketercapaian pengusulan program kegiatan dari setiap OPD sudah dilakukan dengan baik. Keefektifitasan tersebut tampak bahwa keuntungan usulan sistem e-planning terkunci dan terdokumentasikan berupa softcopy, mobilitas pegawai yang hemat waktu dalam meng-input data sehingga adanya pengurangan biaya. Hal ini cukup direspon dengan baik oleh pegawai dari masing-masing OPD, karena adanya pertanggungjawaban mengintegrasikan antara program yang diusulkan dengan alokasi anggaran, sehingga adanya kesinergiasan antara sistem aplikasi lama dengan e-planning yakni berfungsi sama mengusulkan program prioritas. Sementara keefektifitasan yang dianggap belum baik tampak terjadi pada keluhan pegawai dalam mengaplikasikan sistem e-planning, selain itu antara keinginan penerima usulan program sistem e-planning harus mengacu pada alokasi kegiatan anggaran yang ada. 2) Efektifitas hambatan-hambatan dalam menerapkan sistem e-planning di BAPPEDA Kota Banjar antara lain: terhambat dengan kekurangmampuan pegawai OPD dalam menerapkan sistem e-planning. Hal tersebut mengakibatkan kurang terintegrasinya e-planning sebagai lanjutan dari SIMDA, Patroman sistem, dan Kresna sistem. 3) Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam efektivitas penerapan sistem e- Planning di Bappeda Kota Banjar dilakukan dengan memberikan pemahaman, pensosialisasian, dan latihan kepada OPD dalam menerapkan sistem e-planning dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas OPD dalam mengintegrasikan sistem sebelumnya yakni SIMDA, Patroman sistem, dan Kresna sistem. Kata Kunci: Efektivitas, Sistem e-planning, Badan Perencanaan dan Pembanguan Daerah Kota Banjar
Keseimbangan ritual Dan moderenitas: Studi ritual labuh saji di masyarakat nelayan Pelabuhan Ratu
Indonesia sebagai negara dengan keberagaman budaya yang kaya, menyimpan berbagai tradisi adat yang diwariskan secara turun temurun. Salah satu tradisi yang khusus dilakukan oleh masyarakat nelayan Pelabuhan Ratu, Sukabumi, adalah ritual labuh saji. Ritual ini bukan hanya sekadar upacara adat, melainkan juga menjadi wujud penghormatan kepada leluhur dan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Suci atas limpahan kesejahteraan dan keberkahan yang diterima oleh masyarakat nelayan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sikap dan perilaku keberagamaan masyarakat melalui ritual labuh saji di masyarakat nelayan pelabuhan ratu. Menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, penelitian ini bersumber dari data lapangan berupa fenomena ritual labuh saji pada masyarakat nelayan pelabuhanratu. Data penelitian didapatkan melalui teknik pengumpulan observasi, wawancara, dan dokumentasi dan kemudian diabstraksi serta dideskripsikan melalui serangkaian analisis data menggunakan kerangka teoritis yang relevan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adanya keseimbangan antara tradisi dan moderenitas pada ritual labuh saji yang ditandai dengan resiliensi budaya atau kemampuan individu untuk menerima dan menyesuaikan budaya yang relevan terhadap resiko atau kesulitan yang dialami
Pembinaan Karakter Moral Siswa Melalui Projek Profil Pelajar Pancasila dengan Tema Bangunlah Jiwa dan Raganya di SMA N 1 Koto Balingka
Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk pembinaan karakter moral siswa dan mendeskripsikan dampak dari adanya pembinaan karakter moral siswa melalui Projek Profil Pelajar Pancasila dengan tema bangunlah jiwa dan raganya di SMA N 1 Koto Balingka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk pembinaan dari kegiatan bertema bangunlah jiwa dan raganya yaitu adanya penguatan nilai-nilai pancasila dengan kegiatan gotong royong dan pembiasaan perilaku positif, pelatihan keterampilan dan pembentukan karakter moral. Adapun dampak dari pembinaan karakter moral siswa melalui projek profil pelajar pancasila dengan tema bangunlah jiwa dan raganya di SMA N 1 Koto Balingka yaitu adanya motivasi dalam diri siswa terhadap pentingnya berpartisipasi dalam gotong royong, dan siswa mampu berkolaborasi dan kerjasama dengan terlibat satu kegiatan Projek Profil Pelajar Pancasila
- …
