1,783 research outputs found
Legitimizing the Educational Experience in the context of the Didactic Methodology
The didactic methodology reminds of the idea of an efficient functioning of the education process. In this way, the systemic perspective of the didactic methodology illustrates the way in which the educational experience transposed at the level of the teaching-learning-evaluating activity. Thus, the didactic courses of action initiated in the context of the educational reality emphasize an image that legitimizes the experience of learning itself in general. Therefore, from a pragmatic perspective, the didactic methodology represents a transposition of the educational strategies in relevant learning situations and adequate (self) training actions.didactic activity, educational methodology, didactic methodology, didactic technology, educational experience
Penatalaksanaan Fisioterapi pada Cerebral Palsy Flaccid Quadriflegi dengan Metode Neuro Development Treatment di Yayasan Sayap Ibu Yogyakarta
Latar Belakang, karya tulis ilmiah ini di maksudkan untuk memberikan informasi, pengetahuan, dan pemahaman tentang kasus Cerebral Palsy Flaccid yang menyebabkan timbulnya berbagai permasalahan fisik yang berhubungan dengan gangguan tumbuh kembang anak dan kelainan fisik serta kerusakan pada otak. Modalitas yang diberikan pada kasus ini adalah terapi latihan, Neuro Development treatment(NDT). Tujuan, ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana manfaat terapi latihan, Neuro Development Treatment (NDT), guna mencapai tujuan fisioterapi berupa penangan dan pencegahan permasalahan yang berhubungan dengan tumbuh kembang dan kelainan fisik. Pada kasus ini fisioterapi memberikan terapi dengan Neuro Development Treatment (NDT) yang di berikan terapi sebanyak 6 kali tindakan. Hasil, tidak ada perubahan atau peningkatan kekuatan otot anggota gerak atas (AGA)seperti shoulder,elbow.T1 untuk gerakan shoulder dengan nilai 2,untuk gerakan elbowdengan nilai 2 dan T6 dengan nilaitetap sama 2. sedangkan pada anggota gerak bawah ( AGB) seperti hip,knee,dan angkle dengan T1untuk hip dengan nilai 2,untuk knee dengan nilai 2dan ankle dengan nilai 1,sehingga didapatkan hasil antara T1denganT6 adalah nilai otot tetap sama. Adapun untuk evaluasi menilai kemampuan aktivitas fungsional (ADL) menggunakan Gross Motor Function Measure(GMFM) T1=a)berbaring dan berguling dengan nilai 34, b)duduk dengan nilai 23, c)merangkak dengan nilai 0, d) berdiri dengan nilai 0, e) jalan lari,lompat dengan nilai 0. Dengan hasil dari nilai 5 gerakan 8,998% jadi T1 berbaring dan berguling dengan nilai=8,998%, duduk dengan nilai= 8,998%, merangkak dengan nilai =8,998%,berdiri dengan nilai=8,998%, jalan lari, lompat dengan nilai =8,998% sampai T6 hasil tetap sama dengan nilai 8,998% Kesimpulan, didapatkan tidak ada peningkatan kekuatan otot, dan tidak ada peningkatan aktivitas fungsional otot
A Comparative Analysis of In-Market Pharmaceutical Distribution Channel Strategies in Sub-Saharan Africa
Constants of motion and the conformal anti - de Sitter algebra in (2+1)-Dimensional Gravity
Constants of motion are calculated for 2+1 dimensional gravity with topology
R x T^2 and negative cosmological constant. Certain linear combinations of them
satisfy the anti - de Sitter algebra so(2,2) in either ADM or holonomy
variables. Quantisation is straightforward in terms of the holonomy parameters.
On inclusion of the Hamiltonian three new global constants are derived and the
quantum algebra extends to that of the conformal algebra so(2,3). The modular
group appears as a discrete subgroup of the conformal group. Its quantum action
is generated by these conserved quantities.Comment: 22 pages, Plain Tex, No Figure
Some sets of double lacunary invariant sequences defined by four dimensional summable matrices and Orlicz functions
PERBEDAAN HARAPAN DITINJAU DARI RIWAYAT KESEHATAN INDIVIDU
ABSTRAKMasa dewasa merupakan masa yang paling penting dalam rentang kehidupan, dimana kesehatan diharapkan dapat berjalan dengan baik. Pada saat proses mencapai tujuan tersebut, maka akan terbentuk harapan. Tingkat harapan yang dimiliki individu dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami oleh individu. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan harapan ditinjau dari riwayat kesehatan individu. Adapun jumlah sampel sebanyak 60 subjek yang terdiri dari 30 subjek yang memiliki riwayat penyakit kronis dan 30 subjek yang tidak memiliki riwayat penyakit kronis (dan tidak memiliki riwayat inap). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik quota sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan skala adaptasi The Trait Hope Scale. Uji hipotesis menggunakan Independent sample t-test yang menunjukkan taraf signifikansi p=0,177 (p>0,05) dengan koefisien reliabilitas 0,85. Berdasarkan hasil analisis tersebut maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini ditolak, yaitu secara signifikan tidak terdapat perbedaan harapan ditinjau dari riwayat kesehatan individu. Hasil perhitungan statistik juga menunjukkan bahwa keseluruhan subjek dalam penelitian ini memiliki harapan yang tergolong dalam kategori tinggi.Kata Kunci: Harapan, Riwayat Kesehatan, Penyakit Kronis
- …
