21,671 research outputs found

    BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA BIDAN DI DESA DALAM PENURUNAN KASUS KEMATIAN MATERNAL DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT TAHUN 2003 FACTORS RELATED TO THE PERFORMANCE OF MIDWIFE IN THE VILLAGE IN DECREASING MATERNAL MORTALITY CASE AT WEST LAMPUNG DISTRICT 1N 2003

    Get PDF
    Angka kematian ibu merupakan salah satu indikator status kesehatan ibu dan bayi baru lahir. Pada tahun 2003 di Kabupaten Lampung Barat indikator yang dapat membantu menggambarkan upaya penurunan kasus kematian maternal sebagian besar mengalami penurunan cakupan dari tahun 2002 dan masih dibawah target yang telah ditentukan. Kondisi tersebut menggambarkan bahwa kinerja bidan di desa belum optimal dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dan juga peran bidan sebagai tenaga terdepan dalam upaya penurunan kasus kematian maternal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja bidan di desa dalam penurunan kasus kematian maternal di Kabupaten Lampung Barat. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei dengan pendekatan cross sectional. Lokasi penelitian di Kabupaten Lampung Barat dengan jumlah responden sebanyak 48 orang bidan di desa. Sumber data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner dan data sekunder diperoleh dari instansi yang terkait. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan analitik dengan menggunakan uji korelasi rank spearman dan chi square dengan derajat kepercayaan 95% dan signifikansi ditentukan apabila p-value < 0,05. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 10.0. Berdasarkan uji korelasi rank spearman dan chi square menunjukkan bahwa variabel motivasi (p-value=0,000), sarana kerja (p-value=0,013), kompensasi (p-value=0,000) dan pelatihan (p-value=0,001) terbukti secara statistik mempunyai hubungan yang signifikan dengan kinerja bidan di desa sedangkan variabel masa kerja (p-value=0,689), status perkawinan (p-value=0,415), asal daerah (p-value=0,634), supervisi dinas kesehatan )p-value=0,231), supervisi kepala puskesmas (p-value=0,850) dan letak desa (p-value=0,082) tidak memiliki hunbungan yang signifikan dengan kinerja bidan di desa. Guna meningkatkan kinerja bidan di desa agar lebih menekankan pada variabel organisasi dengan memberikan kompensasi bagi yang beprestasi dan mengadakan pelatihan dalam rangka peningkatan ketrampilan teknis bagi bidan di desa. Kepustakaan : 37, 1994-2004 The maternal mortality rate is one of indicator of mother and newborn baby's health status. In 2003 indicator which can hel to describe an effort to decrease maternal mortality case mostly experienced a scope decreasing rom 2002 and was still under the determined target. This condition indicated that the performance of midwife in the village hasn't been optimum yet in conducting its main duty and function and also the midwife's role as foremost labor in decreasing maternal mortality case. The research aims to know factors related to the performance of midwife in the village in decreasing maternal mortality case at West Lampung District. Kind of the used research was survey research with cross sectinal approach. The research location was in West Lampung District with respondents were in the amount 0f 48 midwifes in the village. The primary data source was obtained by using questioner and the secondary data was obtained from related instition. The data analysis was conducted in the way of descriptive and analytic by using a correlation test of rank spearman and chi square with trust degree of 95% and the significance was determined if p-value < 0,05. The data processing was performed by using SPSS version 10.0. Based on the correlation test of rank spearman and chi square, it was obtained that motivation variable (p-value=0,000), work means (p-value=0,013), compensation (p-value=0,000) ang training (p-value=0,001) statistically have significant correlation with the performance of midwife in the village, meanwhile the variable of work period (p-value=0,689), marriage status (p-value=0,415), place orogin (p-value=0,634), supervision of health official (p-value=0,231), supervision of the head of public health center (p-value=0,850) and the village location (p-value=0,082) have no significant correlation with the performance of midwife in the village. In order to increasing the performance of midwife in the village, it should stresses the organizational variable by giving compensation having achievement and carry out a training to increasing technical skill for midwife in the village. Literature : 37, 1994-2004 Kata Kunci: Kinerja, bidan di desa, kematian maternal Performance, midwife in the village, maternal moralit

    HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PRAKTIK KESEHATAN GIGI DAN MULUT TERHADAP KEJADIAN KARIES GIGI (STUDI KASUS PADA SD MLATI I DAN SD SENDANG ADI I KECAMATAN MLATI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

    Get PDF
    Gigi karies yang mempengaruhi proses pengunyahan makanan dalam mulut sehingga pemenuhan gizi akan berkurang. Hasil penelitian di Yogyakarta melaporkan bahwa karies gigi sulung di 100 taman kanak-kanak sebesar 85%, tanpa menyebutkan indek def-tnya. Profil Kesehatan Kabupaten Sleman menyebutkan bahwa kejadian karies gigi golongan umur 1-9 tahun berjumlah 1.524 anak. Hasil analisa 5 jenis penyakit gigi dan mulut yang diderita masyarakat yang datang berobat di Puskesmas Mlati I pada tahun 2004. Jenis penelitian observasional dengan rancangan penelitian Cross Sectional Study. Data yang dikumpulkan dianalisa dengan uji korelasi Somers. Sampel dalam penelitian adalah 77 siswa kelas 6 terdiri dari siswa SDN Mlati I Yogyakarta, serta 47 siswa SDSendang Adi I Yogyakarta. Hasil penelitian berdasarkan jawaban responden tentang pengetahuan kesehatan gigi dan mulut (menggosok gigi) disimpulkan pengetahuan cukup sebanyak 39 orang (50,6%), pengetahuan baik 31 orang (40,3%) dan pengetahuan kurang hanya 7 orang (9,1%). Sikap responden tentang kesehatan gigi dan mulut yang sudah baik sebanyak 58 orang (75,2%) dan 19 orang (24,7%)cukup. Sedangkan praktik kesehatan gigi dan mulut (menggosok gigi)terbanyak 54 orang (70,1%) dengan praktik cukup dan 23 orang (29,9%) praktik responden cukup. Hasil identifikasi karies gigi menyimpulkan sebagian besar karies gigi dengan kategori rendah yaitu 53 orang (68,8%), karies gigi sedang sebanyak 20 orang (26,0%) dan 4 orang (5,2%) diidentifikasi karies gigi tinggi. Hasil dari analisa statistik menyimpulkan ada hubungan antara tingkat pengetahuan, sikap dan praktik responden dengan karies gigi pada siswa SD Mlati I dan SD Sendang Adi I Sleman Yogyakarta (p=0.000 Kata Kunci: Pengetahuan,sikap,praktik,karies gigi THE CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE,ATTITUDE,AND PRACTICE OF DENTAL AND MOUTH HEALTH TOWARD THE INCIDENCE OF DENTAL KAREES (CASE STUDY AT MLATI 1 AND SENDANG ADI 1 ELEMENTARY SCHOOL OF MLATI SUB DISTRICT SLEMAN REGENCY,YOGYAKARTA) Dental karees will affect the process of food chewing in the mouth, so that the nutrient fulfillment will be decreased, this may influence the child's nutrient status. The result of the research in yogyakarta states that baby teeth karees in 1000 kindergaten school is as much as 85%, withoutstating is def t index. Health profile of Sleman Regency states that the incidence of dental karees in the goup of 1-9 yeas old is as much as 1.524 children. The analysis result of 5 types of dental and mouth disease suffered by people sho come to teat at Mlati 1 Publich Health Center in 2004. The research is akind of an observational research with research design of cross sectional study. The collected data analyzed by using Somers Correlation Test. Sample in this eseach is 77 sixth grade students consisting of 30 stydents of Mlati 1 Elementary School Sleman Yogyakarta, and 47 students of Sendang Adi 1 Elementary School Sleman Yogyakarta. The result of the research based on the respondents answer on the knoledge of the dental and mouth health (bushing the teeth) indicates that medium knowledge is as much as 39 people (50.6%), good knowledge is 31 people (40.3%)and bad knowledge is only 7 people (9.1%). Respondent's good attitude on the dental and mouth health is 58 people (75.2%) and 19 people (24.7%) have medium knowledge. Mean while for the practice of dental and mouth health (bushing the teeth) is the most, namely 54 people (70.1%)with medium practice and 23 people (29.9%) of espondent's practice enough. The identification result of dental karees concludes that most of dental karees with low category is 53 people (5.2%)is identified as having high karees . The result of statistical analysis concludes that there is correlation between the degree of respondent knowledge, attitude and practice with dental karees upon the students of Mlati 1 and Sendang Adi 1 Elemmentary School, Sleman Yogyakarta (p=0.000. Keyword: knowledge,attitude,practice,dental karee

    BOOK REVIEW OF STHEPHEN CRANE’S THE RED BADGE OF COURAGE

    Get PDF
    The Red Badge of Courage merupakan buku yang menyajikan pengalaman perang kepada pembaca dan tidak berdasar pada perang secara umun dengan rancangan megah dari strategi besar, namun dari sisi terdalam dari seorang pejuang yang berada dalam peperangan. Buku ini juga merupakan cerminan perjuangan menjadi pejuang yang gagah berani melawan musuh dan juga melawan ketakutan dalam hati. Kepanikan, ketakutan, dan rasa malu menjadi faktor utama yang mendominasi karakter utama. Permasalahan lainnya adalah ketika mereka takut menghadapi permasalahan hidup dan mencoba lari darinya. Cerita The Red Badge of Courage diharapkan dapat menjadi inspirasi untuk menumbuhkan keberanian pembaca. Tujuan lainnya adalah untuk meningkatkan nasionalisme masyarakat sehingga mampu membela tanah air dan membela apa yang mereka percayai

    Do the ECB and the Fed really need to cooperate? Optimal monetary policy in a two-country world.

    Get PDF
    A two-country model with monopolistic competition and price stickiness is employed to investigate the implications for macroeconomic stability and the welfare properties of three international policy arrangements: (a) cooperative, (b) non-cooperative and (c) monetary union. I characterize the conditions under which there is scope for policy cooperation and quantify the costs of non cooperation and monetary union. The non-cooperative equilibrium may be suboptimal because of beggar-thy-neighbor and beggar-thyself effects, while monetary union may be suboptimal because of the sluggishness of relative prices. Both the costs of policy competition and of a monetary union are sensitive to the values assumed for the intertemporal and international demand elasticity and the degree of openness of the economy. Independently of the calibration scenario adopted, the ECB has little to gain by coordinating with the Fed.

    Financial Ratios, Size, Industry and Interest Rate Issues in Company Failure: An Extended Multidimensional Scaling Analysis

    Get PDF
    Three-way multidimensional scaling methods are used to study the differences between UK failed and continuing companies from 1993 to 2001. The technique allows for visual representations of the results, so that qualitative information can be brought to bear when judging the health of a company. It is shown that it is important to take into account company size and area of activity. Results also suggest that the ratio structure of the companies varies between years in response to changes in the interest rates, suggesting that the frontier between failing and continuing firms moves in response to the economic cycle

    Does it cost to be virtuous? The macroeconomic effects of fiscal constraints

    Get PDF
    We study whether and how fiscal restrictions alter the business cycle features of macrovariables for a sample of 48 US states. We also examine the ”typical” transmission properties of fiscal disturbances and the implied fiscal rules of states with different fiscal restrictions. Fiscal constraints are characterized with a number of indicators. There are similarities in second moments of macrovariables and in the transmission properties of fiscal shocks across states with different fiscal constraints. The cyclical response of expenditure differs in size and sometimes in sign, but heterogeneity within groups makes point estimates statistically insignificant. Creative budget accounting is responsible for the pattern. Implications for the design of fiscal rules and the reform of the Stability and Growth Pact are discussed.Budget restrictions, Fiscal policy transmission, Policy Rules, Dynamic Panels

    PERENCANAAN PENGENDALIAN BANJIR KALI KRUKUT JAKARTA

    Get PDF
    Bencana yang berpotensi melanda wilayah Jakarta adalah banjir, kebakaran dan gempa bumi, namun bencana yang menjadi perhatian khusus bagi Jakarta adalah banjir. Kali Krukut termasuk wilayah Sungai Ciliwung Cisadane dengan lokasi DAS Krukut meliputi wilayah Kota Depok dan DKI Jakarta merupakan bagian dari sistem drainase kota yang sering meluap saat musim hujan tiba. Banjir yang meluap akibat curah hujan yang deras, saluran drainase yang buruk, sedimentasi, penyempitan sungai dan penggunaan lahan di sepanjang bantaran Kali Krukut memerlukan perencanaan pengendalian banjir yang tepat untuk menangani permasalahan pada Kali Krukut secara struktural. Simulasi debit banjir kala ulang 20 tahun telah dilakukan dengan metoda pendekatan 1 dimensi menggunakan perangkat lunak HEC-RAS 4.1. Debit banjir yang diperoleh tersebut didapatkan dari analisis hidrologi Kali Krukut yang berupa perhitungan curah hujan, perhitungan hujan wilayah, analisis frekuensi, perhitungan Q base flow, dan perhitungan unit hidrograf. Hasil simulasi menunjukkan bahwa kapasitas Kali Krukut debit banjir kala ulang 20 tahun tidak mampu menampung debit banjir yang terjadi, dengan muka air banjir yang tinggi terutama di bagian hulu. Simulasi yang kedua dengan menormalisasi penampang melintang sungai atau perbaikan sungai dengan pelebaran yang berbentuk penampang trapesium. Dengan normalisasi ketinggian muka air menurun secara signifikan namun masih terdapat banjir terutama di beberapa stasioning bagian hulu. Dengan demikian normalisasi belum mampu menampung debit banjir di bagian hulu sehingga dilakukan simulasi ketiga yaitu menambahkan storage area pada penampang yang sudah dinormalisasi. Dari hasil simulasi dengan storage area, dapat diprediksikan mampu menampung debit banjir dengan kala ulang 20 tahun dan merupakan perencanaan yang tepat untuk pengendalian banjir Kali Krukut Jakarta. Kata kunci : banjir, Kali Krukut, analisa hidrologi, Q20, normalisasi, storage area

    PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DI SMK NEGERI 4 SURAKARTA

    Get PDF
    Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh mahasiswa program S1 kependidikan. Program PPL bertujuan untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam bidang pembelajaran di sekolah, dalam rangka melatih dan mengembangkan kompetensi keguruan atau kependidikan; memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal, mempelajari, dan menghayati permasalahan sekolah yang terkait dengan proses pembelajaran; dan meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai secara interdisipliner kedalam pembelajaran di sekolah. Kegiatan PPL dilaksanakan pada tanggal 1 Juli 2014 – 17 September 2014 sebanyak 16 kali praktik terbimbing dan mandiri. Sedangkan kompetensi yang diampu adalah Produk Cake dan Pengolahan dan penyajian Masakan Indonesia dengan alokasi waktu tiap minggu, 5 jam untuk pelajarn Produk Cake dan 7 jam untuk pelajaran Pengolahan dan penyajian Masakan Indonesia. Mahasiswa mengampu dua kelas yaitu XI BOGA 4 dan XI BOGA 2. Kompetensi Produk Cake dijadwalkan untuk kelas XI BOGA 4 pada hari jum’at dan kompetensi PPMI dijadwalkan untuk kelas XI BOGA 2 pada hari sabtu. Selain itu mahasiswa juga mendapatkan tambahan mengajar untuk kompetensi Produk Cake kelas XII BOGA 4 yang dijadwalkan hari senin, Pastry Bakery kelas XI BOGA 4 pada hari Selasa. Kegiatan yang dilakukan selama PPL antara lain: persiapan sebelum mengajar meliputi penyusunan RPP, penyusunan materi ajar, penyusunan dan pengembangan media pembelajaran, dan evaluasi. Secara keseluruhan program kerja PPL terlaksana dengan baik meskipun terdapat hambatan-hambatan selama pelaksanaan kegiatan. Hambatan-hambatan selama pelaksanaan diharapkan dapat menambah pengalaman mahasiswa sehingga mahasiswa dapat meningkatkan kompetensi diri dibidang pendidikan. Selain itu kerjasama yang telah terjalin dengan baik antara pihak sekolah dan pihak universitas diharapkan dapat terjalin lebih erat dan dapat ditingkatkan lagi
    corecore