51,185 research outputs found

    The Use of Project Work to Promote Students’ Motivation toward English Class among 10 Graders of State Senior High School 1 Purworejo

    Get PDF
    This classroom action research aimed at using project work to promote the students’ motivation toward English class among 10 graders of State Senior High School 1 Purworejo in the Regency of Purworejo. This research employed Kemmis & McTaggart’s model with two cycles. The subjects of the research were 10 graders of State Senior High School 1 Purworejo in the academic year of 2010/2011. The objects of this research were the project work and the students’ motivation toward English class. The data in this research were collected through observations, field notes, and interviews. The data of the research were in the forms of qualitative and quantitative data. The qualitative data were the observation records, interview records, field notes, students’ notes and photographs. The data were analyzed through the reduction of data, display of data, and conclusion. The quantitative data were in the students’ scores from the questionnaire on motivation. The average scores of the preliminary test, first cycles’ test and the second cycle’s test were compared to see the progress made by the students on their motivation. The results of the research showed that the use of project work promoted 80% of the students to have a high motivation toward English class on their attitudes, desires, and efforts in learning English. The results of the research were as follows. 1) The use of project work as a teaching technique changed the attitudes of students to be more proactive in English class. They found that learning English through project work was interesting and challenging. 2) The use of project work as a teaching technique promoted the effort of the students in mastering English. The students became active participants in practicing English in real life context. 3) Use of project work promoted the desire of students in learning English. 4) Project work also promoted the students' innovative, communicative and cooperative abilities. The results of the analysis of the questionnaire on motivation showed that project work promoted the students’ motivation. In the preliminary test, it was found that 9.38% of students had low motivation, 59.38% of students had fair motivation, and 31.25% of the students had high motivation. Therefore, it was concluded that project work improved the students' motivation toward English class among 10 graders in State Senior High School 1 Purworejo

    Karaterisasi fungsi probalititas normal

    Get PDF
    417(1?17. sTqaq oul?A TaqTTAA wopw2J 4eTJ'JA-d :rsncITA45TP 4e4j3-4T4.-Ts v.,500Tges •74.1i,tT.AvA1.'un lnqueci w131:14) qaulJadTp bus,A Ts 6u114. AnqUaq dieTe5 A-m1TPTCTP qt.-.N112p qi?tJeA -0 AaquT-IwA T-10 TSEILIM4 "11:-"--2AT71:01,1 ITWJou. s1,?4TsY0P - . TsT,5Un4_ Tlarp Tsvt,g-TJalveJTA sugTcITO U1' :r11? TI.ITTa NOT4sT4vls TA0a4 ttn OuT4uad 41'5ty?s O4-IA: Out.?Jad p?Aundm•w Va'fluaN TtiincIT-4sTP TJep AT4sTJa4AA'2A TsOund AV8ISG

    AN ANALYSIS OF SPEAKING ANXIETY OF 7th GRADE STUDENTS AT MTS DARURRAHMAN SAMPANG

    Get PDF
    ABSTRACT Nowadays, anxiety is a big issue in mastering EFL for Indonesian learners and it is also one of the factors that interfere with smoothness in the learning process, particularly in learning to speak. The objectives of this research are to find out the problems of students’ anxiety in speaking English and the strategies used by the teacher of a 7th-grade class at MTS Darurrahman Sampang. This research used the Descriptive-qualitative Method, with instruments of observation questionnaire, and interview. The respondents consisted of 38 students who experienced anxiety in the English class of 7th Grade Students at MTS Darurrahman Sampang. The data was gathered through an observation checklist, distributed open-ended questionnaires, and interviews. The speaking anxiety problems are divided into 2 types, namely state anxiety and trait anxiety. Fear of making mistakes, feeling dizzy and heartbeat are included in the trait anxiety type. In comparison, Nervous and Shyness are included in the anxiety trait type. Then, the teacher applied peer groups and games as strategies to avoid problems with students’ anxiety in speaking English

    MEDIA PEMBELAJARAN FILTER SINYAL AUDIO UNTUK MATA PELAJARAN TEKNIK AUDIO

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui desain, unjuk kerja, dan tingkat kelayakan Media Pembelajaran Filter Sinyal Audio sebagai media pembelajaran mata pelajaran teknik audio pada jurusan Teknik Audio Video di SMK Negeri 3 Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development. Objek penelitian ini adalah Media Pembelajaran Filter Sinyal Audio yang dilengkapi modul pembelajaran. Tahap pengembangan produk meliputi 1). Analisis, 2). Desain, 3). Implementasi, 4). Pengujian, 5). Validasi, dan 6). Ujicoba pemakaian. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data meliputi 1). Pengujian dan pengamatan unjuk kerja, 2). Angket penelitian. Adapun validasi media pembelajaran melibatkan dua ahli materi pembelajaran dan dua ahli media pembelajaran dan ujicoba pemakaian dilakukan oleh 33 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa unjuk kerja Media Pembelajaran Filter Sinyal Audio sudah sesuai dengan tujuannya sebagai media pembelajaran filter audio. Hasil pengujian rangkaian AFG dapat menghasilkan sinyal keluaran dengan tiga bentuk gelombang yaitu sinus, gigi gergaji dan kotak dengan frekuensi antara 10 Hz–30 KHz. Rangkaian frekuensi counter dapat menghitung frekuensi antara 10 Hz–25 KHz dan dapat membaca amplitudo dengan rentang antara 0,3 Vp-p–10 Vp-p. Masing-masing board rangkaian filter dapat bekerja dengan baik pada rentang frekuensi antara 20 Hz-20 KHz. Hasil validasi isi oleh ahli materi pembelajaran memperoleh tingkat validitas dengan persentase 81,77% dengan kategori sangat layak, validasi konstruk oleh ahli media pembelajaran memperoleh tingkat validitas dengan persentase 87,5% dengan kategori sangat layak. Sedangkan dalam uji pemakaian oleh siswa di SMK N 3 Yogyakarta mendapatkan validitas sebesar 78,5% dengan kategori sangat layak. Kata kunci: media, pembelajaran, filter, sinyal audi

    LEARNING MEDIA OF SIGNAL AUDIO FILTER FOR AUDIO ENGINEERING SUBJECT

    Get PDF
    This research aims to determine the design, performance, and advisability level of “Learning Media of Signal Audio Filter for Audio Engineering Subject” as a learning medium of audio engineering subjects at Audio Video Engineering department at SMKN 3 Yogyakarta. This research is a Research and Development. Object of this research is the “Learning Media of Signal Audio Filter for Audio Engineering Subject” be equipped learning module. Development steps consist of 1). Analysis, 2). Design, 3). Implementation, 4). Testing, 5). Validation, and 6). Trial usage. The method to collect the data consist of 1). Testing and observation of performance, 2). Questionnaire research. The media validation involving two experts learning media and two experts learning materials and usage trials conducted by 33 students. The results show that the performance of “Learning Media of Signal Audio Filter for Audio Engineering Subject”is fit for purpose as a learning medium of audio filter. Test results of AFG circuit can produce output signal with three waveforms are sine, sawtooth and a square with a frequency between 10 Hz-30 KHz. Circuit frequency counter can count frequencies between 10 Hz-25 KHz and amplitude can be read with a range between 0.3 Vp-p-10 Vp-p. Each filter circuit board can work well in frequency range between 20 Hz-20 KHz. The results validate the content of the learning material experts get a level of validity with the percentage of 81.77% with a very decent category. The validation of the construct by expert learning media get the level of validity with the percentage of 87.5% to the category of very decent. While in used test by students in SMK N 3 Yogyakarta a validity of 78.5% to the category of very decent. Keywords: media, learning, filters, audio signal

    PENGEMBANGAN DIKTAT LAS OKSI ASETILEN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMK PIRI SLEMAN YOGYAKARTA

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini untuk menciptakan produk diktat yang tepat sebagai bahan ajar pembelajaran pekerjaan las dasar, mengetahui proses pembuatan diktat sebagai bahan ajar pembelajaran pekerjaan las dasar, serta mengetahui kelayakan produk diktat sebagai bahan ajar pembelajaran pekerjaan las dasar di SMK Piri Sleman. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X Jurusan Teknik Mesin SMK Piri Sleman Yogyakarta sebanyak 19 siswa. Sedangkan desain penelitian ini meliputi beberapa tahap yaitu tahap penelitian pendahuluan (pengamatan di sekolah, relevansi silabus, tujuan pembelajaran, kompetensi, permasalahan proses belajar mengajar, saran dan masukan, memilih bahan pembelajaran), perencanaan pembuatan diktat, pengumpulan bahan, membuat desain produk awal, produk awal, uji alpha, revisi 1 (revisi dari uji alpha), uji betha, revisi 2 (revisi dari uji beta), dan tahap penyempurnaan diktat. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen dan kuesioner dengan skala Guttman. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif untuk menggambarkan karasteristik data pada masing-masing variabel instrumen, dan untuk mengetahui kelayakan diktat las oksi asetilen. Hasil penelitian ini adalah media pembelajaran yang berbentuk diktat. Uji kelayakan terhadap diktat las oksi asetilen yang dikembangkan menurut penilaian ahli materi memperoleh skor rata-rata 1 (layak), dari ahli media memperoleh skor rata-rata 1 (layak), dan dari uji coba siswa dengan skor rata-rata 0,94 (layak). Hasil skor yang diperoleh dari ahli materi, ahli media dan siswa tersebut mengindikasikan media pembelajaran yang berupa diktat yang dikembangkan layak digunakan sebagai pendukung pembelajaran pengelasan oksi asetilen

    HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP TATA TERTIB SEKOLAH DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP KEPRIBADIAN TEMAN SEBAYA DENGAN DISIPLIN SISWA SMK 1 SEDAYU

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi siswa terhadap tata tertib sekolah dengan disiplin siswa, mengetahui hubungan antara persepsi siswa terhadap kepribadian teman sebaya dengan disiplin siswa, dan untuk mengetahui hubungan antara persepsi siswa terhadap tata tertib sekolah dan persepsi siswa terhadap kepribadian teman sebaya dengan disiplin siswa. Penelitian ini merupakan jenis penelitian korelatif (hubungan) dan subjek penelitian ini adalah siswa kelas X dan XI SMK 1 Sedayu tahun ajaran 2011/2012. Populasi pada penelitian ini sebanyak 780 siswa dan sampel diambil berdasarkan tabel penentuan jumlah sampel yang dikembangkan dari Isaac dan Michael, sehingga ditetapkan sampel penelitian ini sebanyak 200 siswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan proportional random sampling. Data dikumpulkan menggunakan angket dengan empat skala likert. Uji validitas instrumen menggunakan expert judgment dan rumus product moment, sedangkan uji reabilitas instrumen menggunakan rumus alpha cronbach. Uji coba instrumen dilakukan kepada 30 responden diluar sampel yang diambil pada penelitian ini. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis korelasi product moment dan teknik analisis korelasi ganda (multiple correlation). Hasil penelitian menunjukkan bahwa, yang pertama terdapat hubungan antara persepsi siswa terhadap tata tertib sekolah dengan disiplin siswa yang ditunjukkan oleh koefisien korelasi antara variabel tersebut sebesar 0,566. Kedua, terdapat hubungan antara persepsi siswa terhadap kepribadian teman sebaya dengan disiplin siswa yang ditunjukkan oleh koefisien korelasi antara variabel tersebut sebesar 0,253. Ketiga, terdapat hubungan antara persepsi siswa terhadap tata tertib sekolah dan persepsi siswa terhadap kepribadian teman sebaya dengan disiplin siswa SMK 1 Sedayu yang ditunjukkan dengan nilai korelasi ganda sebesar 0,576

    PENGARUH PENGGUNAAN VARIASI MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF PADA PEMBELAJARAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR DI SMK MUHAMMADIYAH PEKALONGAN

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mengetahui perbedaan motivasi belajar siswa antara kelas yang menggunakan variasi media pembelajaran dengan kelas yang tidak menggunakan variasi media pembelajaran; (2) mengetahui perbedaan prestasi belajar siswa antara kelas yang menggunakan variasi media pembelajaran dengan kelas yang tidak menggunakan variasi media pembelajaran. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif SMK Muhammadiyah Pekalongan tahun ajaran 2010/2011 sebanyak 2 kelas (72 siswa). Semua populasi di atas menjadi subjek penelitian dengan pertimbangan jumlah populasi kurang dari 100 orang, sehingga memungkinkan dilakukan penelitian populasi. Instrumen untuk pengambilan data menggunakan angket dan soal test. Untuk mengetahui validitas isi instrumen dengan mengkonsultasikan kepada para ahli (expert judgement) dan validasi konstruk menggunakan rumus Product Moment dari Pearson dan korelasi biserial. Reliabilitas instrumen diuji dengan menggunakan rumus Alpha Chronbach, dengan koefisien reliabilitas angket sebesar 0,955 dan reliabilitas tes sebesar 0,798. Prasyarat Normalitas data menggunakan rumus Kolomogorov Smirnov dan Homogenitas dihitung menggunakan rumus One-Way Anova. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah statistik inferensial parametris yaitu Independent Sample T-Test dengan bantuan komputer program SPSS 19 dan Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Motivasi belajar siswa yang menggunakan variasi media lebih tinggi daripada siswa yang tidak menggunakan variasi media. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil uji-t, yaitu thit= 3,312 lebih besar dari ttt5%= 1,667 dan p= 0,001 lebih kecil dari α= 0,05; (2) Prestasi belajar siswa yang menggunakan variasi media lebih tinggi daripada siswa yang tidak menggunakan variasi media. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil uji-t, yaitu thit= 2,651 lebih besar dari ttt5% = 1,667 dan p= 0,010 lebih kecil dari α=0,05. Dengan demikian penggunaan variasi media pembelajaran berpengaruh terhadap peningkatan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa

    KEDUDUKAN PEKERJA/ BURUH SEBAGAI KREDITOR PREFEREN DALAM KEPAILITAN

    Get PDF
    Setiap Badan Usaha yang dibentuk, dalam menjalankan kegiatan usaha membutuhkan modal. Permodalan biasanya dilaksanakan dengan instrumen perjanjian utang-piutang antara pihak Debitor dan Kreditor. Hukum kepailitan menggolongkan macam-macam Kreditor menjadi 3 (tiga), yaitu: Kreditor konkuren, Kreditor Preferen dan Kreditor Separatis. Pasal 95 ayat (4) UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan memberikan hak istimewa kepada Pekerja/ Buruh untuk “didahulukan pembayarannya” atas utang upah dan hak-hak lainnya dalam hal perusahaan dinyatakan pailit. Permasalahannya adalah kedudukan Pekerja/ Buruh sebagai Kreditor preferen dalam kepailitan yang seharusnya didahulukan pembayarannya dalam praktek menempati posisi pembayaran setelah pembayaran piutang Negara atas pajak. Sehingga Pasal 95 ayat (4) UU Ketenagakerjaan tidak berlaku efektif, dan kedudukan Pekerja/ Buruh sebagai Kreditor preferen dalam kepailitan tidak terlindungi. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat normatif dengan spesifikasi penelitian deskriptif analitis menggunakan data sekunder yang diperoleh dari studi kepustakaan, kemudian dianalisa secara kualitatif menggunakan alur deduktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedudukan Pekerja/ Buruh dalam Kepailitan masih sangat lemah, karena frasa “didahulukan pembayarannya” dalam Pasal 95 ayat (4) UU Ketenagakerjaan tidak memberikan kepastian hukum. Praktek Hukum Kepailitan menunjukkan yang didahulukan pembayarannya adalah piutang Negara atas pajak yang juga merupakan Kreditor preferen berdasarkan Pasal 21 UU KUP. Dengan adanya Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 67/PUU-XI/2013, uji materiil terhadap Pasal 95 ayat (4) UU Ketenagakerjaan, memberikan perlindungan terhadap kedudukan Pekerja/ Buruh. Putusan tersebut memprioritaskan pembayaran upah Pekerja/ Buruh di atas pembayaran utang terhadap Kreditor separatis maupun konkuren dan atas piutang pajak kepada Negara. Namun, hak-hak lain dari Pekerja/ Buruh yang berupa pesangon dan uang penggantian dalam hal dilakukannya pemutusan hubungan kerja pada Kepailitan oleh Kurator di bayarkan setelah pembayaran piutang kepada Kreditor separatis
    corecore