5,621 research outputs found
A Tale of Two Countries: Canada\u27s Response to the Peer-to-Peer Crisis and What it Means for the United States
THE ACTIVITIES OF YOGYAKARTA TOURIST INFORMATION CENTRE TO IMPROVE THE SERVICES FINAL PROJECT
ABSTRACT
Virgin Hertika fara Fadhillah. 2010. THE ACTIVITIES OF YOGYAKARTA
TOURIST
INFORMATION CENTRE TO IMPROVE THE SERVICES. English Diploma
Program, Faculty of Letters and Fine Arts, Sebelas Maret University.
This final project is based on the job training which was done at Yogyakarta
Tourist Information Centre (TIC). The objective of this report is to mention and
describe the activities of Yogyakarta TIC for improving the services for the tourists
who visit Yogyakarta Special Province. The data of this report were taken from
observation and library study, by collecting information from books, documents, and
observation.
Based on the observation, it can be concluded that Yogyakarta TIC does
various activities to improve the services continuously given to the tourists. It is done
in order to give the best services to the tourists, so the number of the tourists will
increase. The activities done by Yogyakarta TIC are providing good accommodation
and facilities such as a big sign of TIC, chairs and tables, brochures of tourism
Yogyakarta, serving the tourists well, promoting all of the tourism destinations to
make the tourists easier to get there, and so on
The need to develop a multidisciplinary expertise for the microbiological safety of operating theatres
Operating theatre ventilation systems and microbial air contamination in total joint replacement surgery: results of the GISIO-ISChIA study
PENANGGULANGAN EKSPLOITASI SEKSUAL KOMERSIAL: Sensitifitas Gender dan Kemitraan Antar Stakeholder di Kota Surakarta
Eksploitasi Seksual Komersial merupakan dampak dari sulitnya mencari lapangan pekerjaan yang ada di Indonesia. perbandingan lapangan kerja dan bidang pendidikan dari tenaga kerja yang tidak seimbang menyebabkan adanya ketimpangan. Ditambah dengan peluang perempuan dalam mendapatkan pekerjaan membuat perempuan menjadi kaum yang termarjinalkan. Rentan terhadap Eksploitasi Seksual Komersial. KotaSurakarta sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam hal ini membuat Perda No. 3 Tahun 2006 untuk menaggulangi Ekploitasi Seksual Komersial. Selain pemerintah, ada juga lembaga-lembaga maupun kelompok-kelompok yang ikut serta dalam penanggulangan Eksploitasi Seksual Komersial.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara didukung dengan pengumpulan data melalui telaah dokumen. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktifyang meliputi reduksi data, penyajian data dan penggambaran kesimpulan/verifikasi. Uji validitas data dilakukan dengan menggunakan triangulasi sumber.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam penanggulangan Eksploitasi Seksual Komersial di Kota Surakarta belum sensitif gender dilihat dari kemampuan program-program yang dilaksanakan pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan praktis dan strategis. Program-program yang dilaksanakan masih bersifat untuk perbaikan kehidupan sehari-hari para pekerja seks komersial dan belum program perbaikan jangka panjang. Kemitraan antar stakeholder yang ada dalam pelaksanaan penanggulangan Eksploitasi Seksual Komersial pemerintah seolah-olah hanya pembuat produk hukum dan pemberi ijin apabila ada lembaga, kelompok ingin membuat program penanggulangan eksploitasi seksual komersial.
Kata kunci: Penanggulangan Eksploitasi Seksual Komersial, Sensitifas Gender, Kemitraan antar Stakeholder
PROSES PENGEPAKAN SEMEN PADA PT LAFARGE CEMENT INDONESIA
BAB VPENUTUP5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan pada bab-bab sebelumnya mengenai proses pengepakkan di PT Lafarge Cement Indonesia, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:? Lafarge sangat mengutamakan kedisiplinan, kesehatan dan keselamatan bagipekerja, dan juga kualitas yang baik untuk distributor dan konsumen.? PT Lafarge Cement Indonesia juga mengutamakan kualitas yang baik dalam produksinya untuk konsumen.? Lafarge sangat mempertimbangkan banyak hal dalam mengambil sebuah keputusan yang menyangkut dengan proses dalam menghasilkan output.? Lafarge mempunyai standart kerja oprasional prosedur yang sudah sangat baik, dengan tetap mengutamakan keamanan, keselamatan dan kesehatanpekerja dengan melakukan pengecekkan dan autorize sebelum memulai pekerjaan (oprasional).5.2 Saran-SaranDalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan beberapa saran yang kiranya dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan untuk masa yang akan datang. Adapun saran-saran yang ingin penulis sampaikan diantaranya ialah: 48? Adanya pembaharuan fasilitas untuk safety setiap 1 tahun sekali bagi pekerja casual (kontraktor), seperti : Unifrom.? Adanya peningkatan promosi seperti di Televisi agar lebih mudah menanamkan mainset atau brand dibenak konsumen dan kustomer
DEPENALISASI TERHADAP TINDAK PIDANA MENGEMIS
ABSTRAKFARA HARISA, DEPENALISASI TERHADAP TINDAK PIDANA MENGEMISFakultas Hukum Universitas Syiah Kuala(iv,54) pp.,tabl.,bibl.,Dr. Dahlan Ali, S.H ., M.Hum., M.Kn Dalam Pasal 504 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana menyatakan bahwa perbuatan mengemis dihukum dengan pidana kurungan selama enam minggu. Hal ini berbeda dengan apa yang disebutkan dalam Pasal 34 Undang-Undang Dasar 1945 bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara. Harusnya ada sanksi lain yang lebih baik diterapkan selain mempidanakan pengemis tersebut. Seperti bagaimana konsep depenalisasi terhadap perbuatan mengemis dalam kebijakan hukum pidana, apakah tujuan dari depenalisasi terhadap pengemis, dan bagaimanakah upaya penanggulangan yang dilakukan terhadap pengemis. Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah untuk mengakaji uapaya depenalisasi terhadap pengemis, menjelaskan pentingnya dilakukan depenalisasi terhadap pengemis, dan juga mengkaji upaya penanggulangan terhadap pengemis yang dilakukan oleh pemerintah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode yuridis empiris yaitu teknik pengumpulan data dengan memperoleh informasi melalui studi kepustakaan dan studi lapangan. Studi kepustakaan dilakukan dengan cara mengkaji dan menganalisis data-data kepustakaan, sedangkan penelitian lapangan dilakukan dengan cara mewawancarai responden dan informan. Pada dasarnya mengemis bukanlah suatu perbuatan yang melawan hukum, bahwa suatu perbuatan tidak dapat di katakan sebagai kriminal jika tidak terdapat kehendak jahat di dalamnya, jadi sudah seharusnya penegakan hukum pidana diharmonisasikan dengan peraturan yang lebih tinggi. Oleh karena itu depenalisasi terhadap pengemis merupakan salah satu solusi yang baik untuk memberikan sanksi lain daripada sanksi pidana seperti sanksi denda dan sanksi sosial. Sekiranya sanksi ini dapat dipertimbangkan dengan baik oleh pemerintah. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kebijakan hukum pidana harus dapat mengusahakan, membuat atau merumuskan suatu undang-undangan yang baik yang mengeskpresikan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat. Tujuannya adalah untuk memberikan ketertiban dan keadilan bagi seluruh lapisan masyarakat juga menciptakan suasana yang aman dan tentram. Untuk penanggulangan pengemis dapat meliputi usah-usaha preventif, represif, dan rehabilitatif yang bertujuan mencegah meluasnya pengaruh perbuatan mengemis di dalam masyarakat. Juga pengawasan yang ketat dari pemerintah setempat dalam menertibkan dan mengurangi jumlah pengemis
GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. ZAINOEL ABIDIN KOTA BANDA ACEH
ABSTRAKNama: Fara FatikaFakultas: Kedokteran GigiProgram Studi: Pendidikan Dokter GigiJudul : Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Pada Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Rumah Sakit Umum Daerah dr.Zainoel Abidin Kota Banda AcehKebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan telah bergeser kearah yang lebih bermutu. Masyarakat semakin krirtis dalam menuntut pelayanan yang prima. Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator mutu pelayanan kesehatan. Kepuasan terhadap pelayanan kesehatan adalah perbandingan antara persepsinya terhadap pelayanan yang diterima dengan harapannya sebelum mendapatkan pelayanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat gambaran tingkat kepuasan pasien pada pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Kota Banda Aceh. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan subjek penelitian sebanyak 95 orang. Data diperoleh melalui pembagian kuesioner kepada subjek penelitian yang telah diberi informed consent. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pasien yang merasakan tidak puas terhadap pelayanan yang diberikan, 40 orang merasakan puas, dan 6 orang merasakan cukup puas terhadap pelayanan yang diberikan. Kesimpulannya sebanyak 51,6% subjek merasakan sangat puas terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Rumah Sakit Umum Daerah dr.Zainoel Abidin Kota Banda AcehKata kunci: Kepuasan, Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut, Rumah Sakit
- …
