PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT ASURANSI JIWAS RAYA CABANG MALANG

Keywords: Pelatihan, Kinerja Penelitian ini merupakan studi yang dilakukan pada PT. Asuransi Jiwasraya Cabang Malang yang bergerak dalam bidang Jasa Asuransi dengan judul “PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI JIWASRAYA CABANG MALANG “ Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelatihan terhadap kinerja karyawan. Untuk mengetahui tingkat kinerja karyawan dan untuk mengetahui apakah pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan. Alat analisis yang digunakan untuk mengetahui pelatihan terhadap kinerja karyawan pada PT. Asuransi Jiwasraya Cabang Malang adalah alat analisis rentang skala, sedangkan untuk mengetahui pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan digunakan alat analisis regresi linier sederhana. Hasil analisis rentang skala menunjukan bahwa pelaksanaan pelatihan pada PT. Asuransi Jiwasraya Cabang Malang pada skala penilaian baik, dimana diperoleh rata-rata sebesar 104 pada kriteria 100-129. Dengan rentang kriteria tersebut, maka dapat disimpulkan pelaksanaan pelatihan pada PT. Kutai Timber Indonesia pada kriteria penilaian sangat baik. Sedangkan kinerja karyawan pada PT. Asuransi Jiwasraya Cabang Malang terletak pada kategori tinggi, di mana diperoleh rata-rata skor sebesar 106 pada kriteria penilaian 100-129 yang tergolong penilaian tinggi. Hasil analisis regresi linear sederhana pelatihan terhadap kinerja karyawan yaitu perhitungan koefisien korelasi (r) sebesar 0,890 dan koefisien korelasi yang berarti bahwa keeratan hubungan antara pelatihan terhadap kinerja karyawan pada PT. Asuransi Jiwasraya Cabang Malang adalah sebesar 0,890 merupakan nilai yang positif Dari perhitungan yang menggunakan analisis regresi linier sederhana pelaksanaan pelatihan terhadap kinerja diperoleh persamaan Y= 5,038+ 0,805 X + e, sedangkan untuk pengujian hipotesis (t) untuk mengetahui adanya pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan adalah hasil pengujian secara parsial nilai t hitung sebesar 12,047 sedangkan t tabel sebesar 2,021 pada tingkat kepercayaan 95%, oleh karena t hitung > t tabel maka Ho ditolak, maka secara parsial variabel pelatihan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis dapat mengimplikasikan bahwa pihak manajemen hendaknya memberikan motivasi berupa pemberian bonus atau insentif yang lebih besar kepada karyawan yang dapat memenuhi target yang ditetapkan perusahaan, lebih lanjut perusahaan dapat memberikan rekomendasi kenaikan jabatan setelah karyawan dapat memenuhi target selama beberapa periode yang sudah ditentukan. Bagi penulis selanjutnya diharapkan penelitian ini dijadikan referensi

Automatic summarization of rushes video using bipartite graphs

In this paper we present a new approach for automatic summarization of rushes video. Our approach is composed of three main steps. First, based on a temporal segmentation, we filter sub-shots with low information content not likely to be useful in a summary. Second, a method using maximal matching in a bipartite graph is adapted to measure similarity between the remaining shots and to minimize inter-shot redundancy by removing repetitive retake shots common in rushes content. Finally, the presence of faces and the motion intensity are characterised in each sub-shot. A measure of how representative the sub-shot is in the context of the overall video is then proposed. Video summaries composed of keyframe slideshows are then generated. In order to evaluate the effectiveness of this approach we re-run the evaluation carried out by the TREC, using the same dataset and evaluation metrics used in the TRECVID video summarization task in 2007 but with our own assessors. Results show that our approach leads to a significant improvement in terms of the fraction of the TRECVID summary ground truth included and is competitive with other approaches in TRECVID 2007

The Conditions For Ethical Application of Restraints

Despite the lack of evidence for their effectiveness, the use of physical restraints for patients is widespread. The best ethical justification for restraining patients is that it prevents them from harming themselves. We argue that even if the empirical evidence supported their effectiveness in achieving this aim, their use would nevertheless be unethical, so long as well known exceptions to informed consent fail to apply. Specifically, we argue that ethically justifiable restraint use demands certain necessary and sufficient conditions. These conditions are that the physician obtain informed consent for their application, that their application be medically appropriate, and that restraints be the least liberty-restricting way of achieving the intended benefit. It is a further question whether their application is ever medically appropriate, given the dearth of evidence for their effectiveness

Mood, motility and 17-hydroxycorticoid excretion - a polyvariable case study

Mood, motility, and 17-hydroxycorticoid excretion in cyclic manic-depressive patien

Conocimientos, actitudes y prácticas sobre VIH-SIDA en los adolescentes del Centro Escolar “Los Cedros”, Municipio de Villa El Carmen, Departamento de Managua, durante el periodo de Septiembre-Noviembre del 2012

Actualmente Nicaragua vive problemas de salud propios del subdesarrollo y uno de ellos son las Infecciones de Transmisión Sexual en las adolescentes, problema de salud pública, que actualmente afecta a todos los países. En Nicaragua las infecciones de transmisión sexual en los adolescentes cada día alcanza tasas de infección más alta y en los últimos años el comportamiento se ha feminizado. La infección por el VIH-SIDA no escapa a este comportamiento condicionado sobre todo por una deficiente base de información que provoca un mayor impacto negativo en nuestra población y sobre todo en los estratos sociales más vulnerables, en donde se destaca la población adolescente, ya que es un hecho que las infecciones por VIH en Nicaragua van aumentando año con año. El impacto socioeconómico que conllevan estos problemas, hace que la información acerca del VIH sida hacia los adolescentes sea un tema de especial interés sobre todo porque en ellos descansa el futuro socioeconómico de Nicaragua, ya que ellos representan la fuerza productiva de nuestro país. La adolescencia es una etapa crítica en el desarrollo del ser humano pues hay mucha inseguridad e inmadurez y por otro lado un sentimiento de invencibilidad, un comportamiento normativo, con el fin de sentirse aceptados por los demás, factores que conllevan muchas veces a prácticas de riesgo. riesgo. Debido a la importancia que reviste el tema se realizó un estudio en una muestra de 388 adolescentes estudiantes de secundaria del Centro Escolar “Los Cedros”, Municipio de Villa El Carmen, Departamento de Managua, aplicándose una encuesta dirigida a los adolescentes en estudio para valorar los conocimientos, actitudes y prácticas sobre el VIH-SIDA. De los 388 estudiantes encuestados el 35.3% correspondió al grupo de 10 a 14 años y 64.7% al grupo de edad de 15 a 19 años. Respecto al sexo, el 59.5% correspondió al sexo femenino, y el 40.5% al masculino. Según el estado civil predominó el soltero con un 90.8%, Acompañados el 6.4%, y solamente un 2.8% se encontraban casados. En cuanto a la religión, los adolescentes en estudio en 24.2% profesaban la religión católica y un 40.2% la evangélica, 4.1% pertenecían a otras entidades religiosas. En el 31.5% de los adolescentes encuestados indicaron que no profesaban ningún tipo de religión en el momento de recolectar la información del presente estudio. En la escolaridad encontramos que el 37.6% cursaba 1ro y 2do año, 35.8% 3ro y 4to año y un 26.6 % se encontraban en 5to año. De manera general encontramos un buen nivel de conocimientos y actitudes favorables en los adolescentes pero un mal nivel de prácticas. Lo que nos hace reflexionar en el papel que se está desempeñando en materia preventiva para que los adolescentes adopten prácticas sexuales seguras que disminuyan los riesgos de infecciones de transmisión sexual o embarazos no deseados. Cabe señalar que un buen nivel de conocimientos no conlleva a prácticas adecuadas pero si es importante a la hora de tomar decisione

rancang bangun robot pantilt: pendeteksian posisi kepala manusia menggunakan algoritma genetika

ABSTRAK Pada saat ini, banyak sekali metode pendeteksian kepala manusia. Salah satunya adalah dengan menggunakan metode algoritma genetika. Pada proyek akhir ini dikembangkan untuk tidak mendeteksi saja, tetapi koordinat yang dihasilkan nantinya digunakan untuk menggerakkan robot sehingga robot tersebut dapat mengikuti pergerakan kepala manusia. Pada proyek akhir ini, pendeteksian posisi kepala manusia ini diawali dengan merubah warna RGB menjadi warna hitam, coklat dan putih,. Proses ini dinamakan proses deteksi kulit. Setelah selesai, maka dilakukan proses GA untuk mencari posisi dari kepala manusia. Setelah ditemukan, maka komputer akan mengirim data berupa posisi x, y, lebar dan tinggi dari kepala manusia ke robot secara serial. Parameter tersebut akan dirubah sedemikian rupa sehingga robot dapat mengikuti pergerakan kepala manusia. Pada hardware robot otu sendiri digunakan 2 buah motor servo dan microcontroller ATMEGA16 dan komunikasi yang digunakan dengan komputer adalah komunikasi serial. Kata kunci: algoritma genetika, pendeteksian posisi kepala manusia

The business cycle implications of banks' maturity transformation

This paper develops a DSGE model where banks use short-term deposits to provide firms with long-term credit. The demand for long-term credit arises because firms borrow in order to finance their capital stock which they only adjust at infrequent intervals. Within an RBC framework, we show that maturity transformation in the banking sector dampens the consumption and investment response to a technology shock. Our model also implies that the average deposit rate is less persistent than the average long-term loan rate, which we show is in line with corporate interest rate data in the US

Establishing a Research Framework to Assess Permeable Pavement Sites at Ohio State

ENR 2367Ohio State has several permeable pavement sites, but university officials are not convinced that permeable pavement is right for campus. This project is a framework for student-led research that will assess permeable pavement's durability and impact on soil quality at Ohio State.Academic Major: Environment, Economy, Development, and SustainabilityAcademic Major: Environmental Scienc