6 research outputs found
Coffee resistance to the main diseases : leaf rust and coffee berry disease
Sucesso considerável tem sido obtido no uso do melhoramento clássico para o controle de doenças de plantas economicamente importantes, tais como a ferrugem alaranjada das folhas e a antracnose dos frutos do cafeeiro (CBD). Há um grande consenso de que o uso de plantas geneticamente resistentes é o meio mais apropriado e eficaz em termos de custos do controle das doenças das plantas, sendo também um dos elementos chave do melhoramento da produção agrícola. Tem sido também reconhecido que um melhor conhecimento do agente patogênico e dos mecanismos de defesa das plantas permitirá o desenvolvimento de novas abordagens no sentido de aumentar a durabilidade da resistência. Após uma breve descrição de conceitos na área da resistência das plantas às doenças, nesta revisão tentou-se dar uma idéia do progresso na investigação da ferrugem alaranjada do cafeeiro e do CBD relativamente ao processo de infecção e variabilidade dos agentes patogênicos, melhoramento do cafeeiro para a resistência e mecanismos de resistência do cafeeiro
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN TERINTEGRASI MENGGUNAKAN WEB SERVICE DI CV. SEJAHTERA
Web service atau layanan web digunakan untuk media komunikasi dengan berbagai sistem atau platform yang berbeda. REST (Representational State Transfer) merupakan salah satu arsitektur dari web service, dengan arsitektur REST yang dapat membantu perusahaan untuk saling terintegrasi. Perusahaan CV. Sejahtera bergerak di bidang penjualan ban, memasarkan barang ke 300 Toko, sekaligus sebagai distributor ban Dunlop. Terdapat 300 Toko yang telah memiliki sistem informasi penjualan digunakan untuk transaksi ke pelanggan, namun untuk pemesanan barang, dilakukan menggunakan empat cara yaitu melalui e-mail, telepon, Sales atau mendatangi langsung ke CV. Sejahtera, menyebabkan beberapa informasi yang tidak tersampaikan dengan benar karena semua pesanan dilakukan pencatatan ulang ke dalam sistem informasi CV. Sejahtera. Sehingga menyebabkan terjadinya beberapa kesalahan pengiriman barang ke Toko dan memerlukan biaya operasional untuk melakukan penukaran barang. Tujuan penelitian yang dilakukan untuk membangun sistem informasi penjualan terintegrasi menggunakan web service dengan menggunakan metode transformasi proses bisnis dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan membangun sistem informasi penjualan terintegrasi menggunakan web service. Dengan adanya teknologi web service tersebut Toko dapat langsung memesan barang melalui masing masing sistem informasi yang dimiliki Toko ke sistem informasi CV. Sejahtera tanpa harus adanya melakukan pencatatan ulang.Kata kunci : Sistem Informasi, CV. Sejahtera, web service, Transformasi Proses Bisnis.
Rancang Bangun Alat Monitoring Penggunaan Daya Listrik Gedung Terpadu Politeknik Negeri Balikpapan Menggunakan Arduino Berbasis Internet of Things
Dalam pemanfaatannya, daya listrik merupakan salah satu kebutuhan manusia sebagai sumber daya ekonomi yang dibutuhkan dalam berbagai kegiatan. Penggunaan daya listrik yang berlebihan dan tidak efisien akan meningkatkan biaya penggunaan daya listrik, oleh karena itu perlu adanya program pemantauan penggunaan daya listrik. Oleh karena itu pula dirancang alat yang dapat mempermudah melakukan aktivitas pemantauan daya listrik. Pengumpulan data penggunaan daya listrik ini dilakukan menggunakan Power Meter PM2120 yang diletakan terhubung dengan panel distribusi utama di gedung tersebut. Untuk memudahkan pengumpulan data digunakan tambahan alat komunikasi serial berbasis Internet of Things berupa mikrokontroler Arduino Uno dan Ethernet Shield yang dapat terhubung dengan jaringan internet dan terintergritas ke dalam Website agar data hasil pemantauan daya litrik dapat ditampilkan ke dalam Website. Berdasarkan hasil pengujian alat pemantauan penggunaan daya listrik ini dapat terhubung secara online dan real time, serta dapat dipantau secara jarak jauh dengan menggunakan Website Blynk. Penggunaan daya listrik dalam sehari pada Gedung Terpadu terpantau untuk daya aktif sebesar 17 kW sampai dengan 42.04 kW sedangkan untuk daya reaktive 0,4 kVAR sampai dengan 5 kVAR dan untuk daya semu 17 kVA sampai dengan 43 kVA. Peningkatan penggunaan daya listrik terjadi dimulai pukul 06:00 WITA sampai pukul 18:00 WITA hal ini disebabkan terdapat aktivitas perkuliahan di Gedung Terpadu pada Politeknik Negeri Balikpapan
Germination and growth of Colletotrichum acutatum and Colletotrichum gloeosporioides isolates from coffee in Papua New Guinea and their pathogenicity to coffee berries
The biology and pathogenicity of Colletotrichum acutatum and C. gloeosporioides isolates from infected coffee berries with anthracnose in Papua New Guinea (PNG) was investigated in vitro and in vivo. Optimum germination in vitro occurred at concentrations of 1 x 10 conidia/mL, while germination was inhibited by 1 x 10 conidia/mL. Optimum germination of C. acutatum and C. gloeosporioides conidia occurred at temperatures between 21-29°C and 25-31°C respectively, after 18-24 h incubation periods, between pH5- pH7 and 100% RH. Maximum growth of C. acutatum occurred at 21°C and C. gloeosporioides at 25-31°C. Conidial germination increased in the presence of free water in both species. Colletotrichum acutatum produced abundant secondary conidia in culture. The process of infection of attached and detached coffee berries by conidia of C. gloeosporioides and C. acutatum was investigated and demonstrated to be equivalent for the two species. The optimum temperatures for conidia germination, appressoria formation and anthracnose development ranged between 25-31°C. Conidia germinated after 3-12 h, appressoria were formed after 6-48 h and anthracnose symptoms appeared 6 days after inoculation. Colletotrichum acutatum infected both non-wounded and wounded green and ripe red berries whereas C. gloeosporioides only infected ripe red non-wounded and wounded berries. This is the first report of C. acutatum as an etiological agent of coffee berry anthracnose
