710 research outputs found
The Implementation of Accounting for Environmental Liabilities
This study aims to discuss the accounting implementation by the Indonesia Companies in recognizing, measuring, presenting, and disclosing environmental obligations that occur as a result of the company\u27s operations. The analysis is carried out by reviewing disclosures on environmental management activities that have been carried out by the company, which has financial reports and annual reports. The method used is descriptive qualitative method with the data used are secondary data, financial statements, and annual reports obtained from the official website of the Indonesia Stock Exchange from 2015 to 2017 fiscal years. The samples employed in this study is thirteen food and beverage subsector companies listed on the Indonesia Stock Exchange from 2015 to 2017. The results of this study suggest that from 2015 to 2017, the food and beverage sub-sector companies have not reported any environmental obligations in the form of social-environmental responsibilities in the financial statements. The companies report their environmental responsibility activities as a company expense reported on the income statement. Accounting for environmental obligations related to recognition, measurement, recording, disclosure, and reporting has not been regulated in financial accounting standards, so reporting environmental obligations is still voluntary
A Semiotic Analysis on the Logos of Three Cafes in Malang
Keywords: Semiotics, Logo, Sign, Connotation, Icon, Index, Symbol.Cafe is very popular in Malang and it usually has a logo to show the characteristics of the cafe and all identities or all aspects of the cafe. In this research, the researcher chooses three logos of cafes in Malang. Then, to get the meaning of the logos, the researcher analyzes them by using semiotic study. This research has three problems of the study to be answered: (1) What typology of signs are found on the logos of three cafes in Malang? (2) What are the connotations of the logos of three cafes in Malang?, and (3) What are the relationships between the sign connotation of the logos of cafes and the history, concept and goals of the cafes?Descriptive qualitative research with content or document analysis is applied in this research. The data analysis is conducted by applying Pierce's theory (1931 in Chandler 2007) that is typology of sign. In order to interpret the meaning of the signs found, connotation theory offered by Chandler (2007) and Fiske (2012) are also used. Purposive sampling is used in this research to select the objects. In this research, the researcher selected Uno cafe, Mochi Maco cafe, and Omah Coffee Cafe.The result of this research discovers that the icon, index, and symbol are found in the logos. The iconic signs are mostly applied and the symbolic signs are used more than the indexical one. The meaning of signs combination found in the logos is interpreted through connotation theory. In accordance with the analysis, the three cafes represent their characteristics through their logos and the three logos of cafes show relationships between the signs connotation and the history, concept, and goals of the cafes. Moreover, the three logos represent characteristics and relation between the sign connotation of the logo and the history, concept, and goal of the café through their symbolic signs in their names.The researcher finally suggests the next researchers analyze other objects as the data source conducting a research related to semiotics study such as posters, novel covers, posters and different logos of cafes in areas other than Malang
Penafsiran Pasal 33 UUD 1945 dalam Membangun Perekonomian di Indonesia
Setiap peraturan Perundang-undangan bersifat abstrak dan pasif. Abstrak karena sifatnya umum, dan pasif karena tidak menimbulkan akibat hukum. Kalau tidak terjadi peristiwa konkrit. Peraturan yang bersifat abstrak itu memerlukan rangsangan agar dapat aktif. Oleh karena itu, setiap peraturan Perundang-undangan perlu ditafsirkan terlebih dahulu sehingga dapat diterapkan. Dalam Pasal 33 UUD 1945 merupakan dasar peraturan perekonomian di Indonesia, sehingga Pasal tersebut sangat penting bagi pembentukan peraturan-peraturan yang ada dibawahnya. Pemahaman terhadap Pasal 33 UUD 1945 tersebut perlu di tafsirkan, sehingga niat dari pembentukan Peraturan tentang perekonomian dapat berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan dalam Pasal 33 UUD 1945
Pengaruh Green Intellectual Capital Dan Manajemen Lingkungan Organisasi Terhadap Green Organizational Identity Dan Dampaknya Terhadap Green Competitive Advantage
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh green intellectual capital dan manajemen lingkungan organisasi terhadap green organizational identity dan dampaiknya terhadap green competitive advantage. Green intellectual merupakan total cadangan seluruh aktiva tidak berwujud, pengetahuan, kemampuan dan hubungan terkait dengan perlindungan lingkungan dan green innovation baik tingkat individu maupun tingkat organisasi dalam sebuah Perusahaan, sementara itu manajamen lingkungan organisasi adalah aktivitas manajerial, proses, pendekatan atau konsep yang dapat membantu Perusahaan memperoleh tujuan lingkungan mereka, taat terhadap kebijakan lingkungan, mengantisipasi dampak lingkungan dari operasi mereka, mengambil ukuran untuk menurunkan limbah dan polusi sebelum adanya regulasi atau mencari cara positif untuk mengambil keuntungan dari kesempatan bisnis, sedangkan green organizational identity adalah skema interpretasi tentang manajemen lingungan dan perlindungan yang anggotanya secara bersama-sama membangun untuk memberikan arti kepada perilaku mereka. Sementara itu, green competitive advantage tercermin dari tindakan-tindakan yang dilakukan oleh Perusahaan dalam bentuk corporate social responsibility (CSR) untuk mencapai keunggulan bersaing yang berkelanjutan.Dalam penelitian ini, green intellectual capital diwakili oleh green human capital, green structural capital dan green relational capital. Sedangkan manajemen lingkungan organisasi diwakili oleh budaya organisasi yang berorientas lingkungan, kepemimpinan yang berorientasi lingkungan dan kemampuan yang berorientasi lingkungan environmental capability. Penelitian ini menerapkan survei dengan menggunakan kuisioner yang disebarkan kepada responden yang memiliki jabatan fungsional (dosen) dan kepada responden yang memiliki jabatan manajerial sebanyak 70. Adapun pemilihan sampel untuk fungsional adalah responden memiliki pengaruh dan pengalaman di dalam organisasi dimana respoden bekerja. Jumlah kuisioner yang berhasil dikembalikan dari responden sebanyak 46, sedangkan yang terisi penuh dan dinyatakan valid sebanyak 38 kuisioner yang terdiri dari 22 responden fungsional dan 16 responden yang bekerja dalam level manajerial.Dari hasil penguji hipotesis diketahui bahwa green human capital dan budaya berorientasi lingkungan berpengaruh signifikan positif terhadap identitas organisasional hijau, sementara itu green structural capital, green relational capital, kepemimpinan berorientasi lingkungan, dan kemampuan berorientasi lingkungan tidak berpengaruh terhadap identitas organisasional hijau. Green structural capital, green relational capital berpengaruh signifikan positif terhadap keunggulan bersaing hijau, sedangkan green human capital, budaya berorientasi lingkungan berpengaruh, kepemimpinan berorientasi lingkungan, dan kemampuan berorientasi lingkungan, identitas organisasional hijau tidak berpengaruh terhadap keunggulan bersaing hijau
Determination of Relative Sedimentation Velocity Using Benthic Foraminifera in Pasaman Barat Sasak Beach Waters West Sumatra Province
This research was conducted in May - August 2018 in the waters of Sasak Beach Pasaman Barat, West Sumatra Province. The purpose of this research was to determine the relative sedimentation velocity, the type of benthic foraminifera, and the distribution pattern of benthic foraminifera in the waters of Sasak Beach Pasaman Barat, West Sumatra. The method used in this research is purposive sampling method which is divided into 3 stations. The highest relative sedimentation velocity is found at Station I with a value of 28.0%, the relative sedimentation velocity is highest at station II with a value of 35.0%, and at station III 20.0%. The most commonly found foraminifera species are Ammonia beccarii, Quinqueloculina disparilis and Quinqueloculina laviegata. Benthic foraminifera from 3 observation stations can be divided into 6 groups. Group I was characterized by Ammonia beccarii (Line Form B), Ammonia beccarii (Line Form C), Textularia aglutinans and Trochammina inflate. Group II is characterized by Ammonia beccarii (Line Form A, B and C), Nonionoides gratelouupi, Quinqueloculina laviegata, and Spiroloculina laviegata. Group III is characterized by Ammonia beccarii (Line Form A, B and C), Spiroloculina laviegata, and Triloculina oblonga. Group IV is characterized by Ammonia beccarii (Line Form A, B and C), Nonionoides gratelouupi, Quinqueloculina disparilis, and Miliolina subrotunda. Group V is characterized by Ammonia beccarii (Line Form A, B and C), Quinqueloculina laevigata and Spiroloculina laevigata. Group VI is characterized by Ammonia beccarii (Line Form A, B and C), and Sigmoilinita distort. The distribution pattern of benthic foraminifera tends to clumpe
Kelayakan Model Integrasi Usahatani Tebu Dengan Usaha Ternak Sapi Dalam Menunjang Kesejahetraan Petani Peternak Di Kabupaten Kerinci
The research aimed was to assess the technical, institutional, commercial, financial and economic feasibility of integration model of cattle production with sugarcane farming and its effect on the prosperity of farmers in Kayu Aro Barat District, Kerinci Regency. The method used was survey method with Stratified Random Sampling technique. Sampling technque consisted of 2 strata i.e. strata I was sugarcane farmers who integrate to cattle production, and strata II was sugarcane farmers who not integrate to cattle production. Each index used present value from cost and benefit flows that were NPV, Net B/C ratio and IRR. For assessing the effect of integration model of cattle production with sugarcane farming on the prosperity of farmer was used path analysis. The study found that integration cattle production with sugarcane farming in Kayu Aro Barat District, Kerinci Regency was feasible. Technical, commercial, financial and economical aspects were partially affect to farmers' prosperity in Kayu Aro Barat District, Kerinci Regency
Kemampuan Mahasiswa Pendidikan Kimia Dalam Menganalisis Ayat-ayat Kauniyah Yang Berasal Dari Al-Quran Dan As-Sunnah Sebagai Petunjuk Pengembangan Kimia Berbasis Wahyu
Kemampuan mahasiswa Pendidikan Kimia dalam menganalisis Ayat-ayat Kauniyah yang berasal dari Al-Quran dan As-Sunnah sebagai petunjuk pengembangan riset kimia berbasis wahyu telah dilakukan. Al-Quran dan As-Sunnah merupakan sumber hukum agama dan sains bagi Muslim sehingga dikatakan bahwa dalam Islam tidak terjadi dikotomi antara agama dan sains, justru integrasi agama dan sains. Ayat-ayat Kauniyah dalam Al-Quran dan As-Sunnah dapat dijadikan sumber gagasan sebagai petunjuk pengembangan riset kimia berbasis wahyu. Pada mata kuliah Keterpaduan IPTEK dan Islam di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Walisongo, mahasiswa dilatih menggali gagasan riset kimia dari ayat-ayat Kauniyah dalam Al-Quran dan As-Sunnah menjadi satu makalah ilmiah. Kemampuan mahasiswa Pendidikan kimia secara keseluruhan dalam menganalisis Ayat-ayat Kauniyah ini cukup baik yang dapat diketahui dari menganalisis makalah yang telah disusun secara mandiri, lembar refleksi, dan wawancara
Evaluasi Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Dengan E-procurement Di Kota Malang Ditinjau Dari Segi Keterbukaan, Adil/tidak Diskriminatif, Dan Bersaing
E-procurement merupakan suatu proses pengadaan yang mengacu pada penggunaan internet sebagi sarana informasi dan komunikasi. Secara umum tujuan dari diterapkannya e-procurement yaitu untuk menciptakan keterbukaan, transparansi, efisiensi, efektifitas, akuntabilitas serta persaingan yang sehat dalam pengadaan barang dan jasa melalui media elektronik antara pengguna jasa dan penyedia jasa. Penelitian ini tentang evaluasi pengadaan pekerjaan konstruksi dengan e-procurement di Kota Malang. Dilakukan dengan metode objek penelitian diminta pendapatnya dalam bentuk skala likert. Dimana objek penelitian ini adalah responden yang melaksanakan pengadaan pekerjaan konstruks e-procurement di Kota Malang, yang terjadi selama kurun waktu 2012 samapi dengan akhir tahun bulan Desember 2013. Responden penelitian ini adalah kontraktor grade 5, 6 dan 7 serta PPK dan Pokja ULP selaku panitia pengadaan di Kota Malang. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan pengujian hipotesis dan metode IPA (Importance Performance Analysis). Setelah mendapat hasil penelitian dapat diketahui pada analisa deskriptif bahwa semua variabel termasuk dalam kategori kriteria persentase tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa semua variabel mendapat respon Penyedia Jasa dan Pengguna Jasa telah berhasil dalam prinsip segi keterbukaan, adil/tidak diskriminatif dan persaingan sehat pada pengadaan pekerjaan konstruksi dengan e-procurement di Kota Malang. Pada metode IPA dari segi keterbukaan dihasilkan penilaian kinerja termasuk dalam kategori sangat baik dengan memperoleh IP (Index Performance) yaitu sebesar 93,32 %, dari segi adil/tidak diskriminatif memperoleh IP yaitu sebesar 91,81 %, dan dari segi persaingan sehat memperoleh IP yaitu sebesar 86,56 %. Variabel yang kinerjanya sudah baik dan dianggap penting oleh Penyedia Jasa dan Pengguna Jasa dari segi keterbukaan yaitu Pengumuman Lelang, Berita acara hasil pelelangan (BAHP), dan Pengumuman Pemenang, dari segi adil/tidak diskriminatif yaitu Dokumen Pengadaan, Evaluasi dan Sanggahan peserta lelang dan untuk dari segi persaingan sehat yaitu Upload dokumen pengadaan. Dokumen pengadaan, Aanwijzing/Berita acara pemberian penjelasan, dan Evaluasi
Implementasi Kebijakan Registrasi Tenaga Kesehatan Di Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah
The purpose of research, to find out how the registration of health policy implementation in Central Sulawesi provincial health department and the factors that influence the policy. This study analyzed four factors that affect the implementation of policies according to the theory of George C. Edward III, namely: communication, resources, disposition, and Bureaucratic Structure. The method used is descriptive qualitative determination of informants snowball while a key informant was the section head bimdal registration and accreditation. Data collection techniques by observation, interviews, and documentation. The results showed all four factors in the analysis, 1) Communication in the bureaucracy as well as to the applicant has been pretty good. 2) Resources of facilities that are not adequately support the implementation of the policy influence. 3) Disposition of the policy implementers from honest attitude and commitment both indicated that pelaksan policy strongly supports the policy. 4) The bureaucratic structure is already quite good in terms of uniformity in the operation of the organization operationally because the implementers refers Permenkes
- …
