369 research outputs found

    Maybe Sometime: Song

    Get PDF
    https://digitalcommons.library.umaine.edu/mmb-vp/4903/thumbnail.jp

    Game Clash of Klungkung Kingdom Sebagai Media Pengenalan Sejarah Kerta Gosa Berbasis Android

    Get PDF
    Klungkung merupakan sebuah kerajaan yang sangat terkenal di Bali dan merupakan pusat pemerintahan Bali kuno. Klungkung mengalami sebuah peristiwa besar yaitu peristiwa perang puputan. Kerajaan Klungkung di zaman dahulu meninggalkan warisan bangunan dengan benda bersejarah yang sekarang dikenal dengan Kerta Gosa. Berdasarkan periodisasinya, Situs Kerta Gosa tergolong dalam zaman Bali Baru yakni masa penjajahan Belanda (Kolonial), merupakan tempat peradilan warisan dari Keraton atau Puri Semarapura (1686-1908). Akan tetapi, di zaman sekarang warisan kerajaan Klungkung yaitu Kertagosa kurang diperhatikan dan banyak yang tidak tahu akan keberadaan Kerta Gosa. Agar generasi muda dapat mengenal sejarah pembangunan Kerta Gosa, dibuatlah “Game Clash of Klungkung Kingdom sebagai Media Pengenalan Sejarah Kerta Gosa Berbasis Android.” Tujuan dari game ini adalah memberikan pengenalan secara umum bangunan Kerta Gosa dan sejarah dari Kerta Gosa. Game ini dibangun dengan metode GDLC (Game Development Life Cycle). Berdasarkan hasil pengujian Black-box testing, dapat disimpulkan bahwa game dapat berjalan dengan lancar dan baik sesuai dengan rancangan. Berdasarkan jawaban 30 responden yang diberi kuesioner dengan 10 pertanyaan  diolah dan didapatkan hasil skor System Usability Scale sebanyak 82,67 dengan predikat “Excellent ”

    PENGEMBANGAN USAHA DUPA SATRYA PERKASA MELALUI PELATIHAN KONTEN VIDEO & MANAJEMEN KEUANGAN

    Get PDF
    Usaha industri rumah tangga (IRT) Dupa Satriya Perkasa yang terletak di banjar dinas Kelod desa BusungBiu kecamatan Busungbiu kabupaten Bulelelng Bali, merupakan usaha IRT yang produktif yang didirikan pada tahun 2022. Permasalahan utama dari produk dupa Satrya Perkasa adalah masih belum bisa meningkatkan skala usaha IRT ke level lebih tinggi. Hal ini disebabkan oleh belum efektifnya pemasaran media sosial yang dilakukan dan hanya masih menyasar pasar lokal sekitar kecamatan Busungbiu. Permasalahan kedua adalah pengelolaan manajemen keuangan usaha masih belum berjalan secara optimal, pencatatan transaksi belum dilakukan secara teratur. Pemecahan masalah yang diberikan dalam kegiatan ini adalah melaksanakan pelatihan pembangunan video content media sosial untuk menunjang pemasaran melalui media digital, serta memberikan pelatihan manajemen keuangan. Teknik atau tahapan kegiatan pengabdian ini adalah melalui kegiatan penegnalan / sosialisasi, kegiatan utama yaitu pelatihan, dan pengawasan serta evaluasi. Dari output evaluasi yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa proses kegiatan pelatihan pembuatan konten video dan pelatihan manajemen keuangan berjalan dengan baik. Hal ini termonitor dengan semakin tinggi nilai dari pretest dan postest, serta peserta pelatihan sangat tertarik dan puas. Dari hasil evaluasi bahwa IRT juga telah mempunyai video company profile untuk meningkatkan branding produk dup

    THE INFLUENCE OF TILLAGE SYSTEM UPON WEED DEVELOPMENT ON A CORN

    Get PDF
    The strategy for suppressing weeds in a minimum tillage system has to be prior and different from the classical soil tillage system. A tremendous importance must be taken for the indirect methods of weed suppressing especially crop rotation method. The soil tillage system and weed suppressing methods play a key role for all the weeding crops. Especially at the first stages of plant development when all the weeding crops are extremely sensible for weed activity. The most common weed species that infestate corn crops are: Setaria sp., Echinochloa crus-galli, Digitaria sanguinalis, Agropyron repens, Amaranthus retroflexus, Chenopodium album, Sinapis arvensis, Raphanus sativus, Xantium strumarium, Polygonum sp., Galinsoga parviflora, Hibiscus trionum, Matricaria sp., Capsela bursa pastoris, Lepidium draba, Cirsium arvense, Convolvulus arvensis, Sonchus sp., Rubus caesius

    STUDI DESKRIPTIF LEVEL BERPIKIR GEOMETRI VAN HIELE SISWA DI SMP NEGERI PERCONTOHAN DI LEMBANG

    Get PDF
    Geometri sekolah mempunyai peluang besar untuk dipahami oleh siswa dibandingkan dengan cabang ilmu matematika yang lainnya. Hal ini dikarenakan pengenalan konsep dasar geometri sudah dikenal oleh siswa sejak usia dini, seperti mengenal bangun-bangun geometri. Namun beberapa penelitian menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar geeometri, khususnya pada tingkat SMP. Oleh karena itu diperlukan penelitian terhadap level berpikir geometri siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) level berpikir geometri siswa di SMP Negeri percontohan di Lembang, dan (2) menelaah apakah pembelajaran geometri yang berlangsung di sekolah menerapkan tahapan pembelajaran Van Hiele atau tidak. Metode dalam penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan subjek penelitian adalah siswa kelas IX dari dua sekolah menengah pertama di Lembang. Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari: (1) instrumen tes, yaitu tes level berpikir geometri Van Hiele pada materi bangun datar. Hasil dari tes ini dianalisis dengan kategori level berpikir sebagai berikut: level 0 adalah tahap pengenalan; level 1 adalah tahap analisis; level 2 adalah tahap pengurutan; level 3 adalah tahap deduksi formal; dan level 4 adalah tahap akurasi. (2) Instrumen non tes, yaitu berupa wawancara terhadap guru dan murid. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa: (1) secara keseluruhan siswa SMP telah memasuki tahap berpikir geometri Van Hiele. Sebagian besar siswa berada pada tahap pengenalan (level 0) yaitu 81,16%, sedangkan sisanya telah memasuki tahap analisis (level 1) sebesar 17,39% dan tahap pengurutan (level 2) sebesar 1,45%. (2) Pembelajaran geometri di sekolah kurang memperhatikan tahapan pembelajaran geometri Van Hiele---------- Student has a big opportunity to understand geometry because the basic concept has early familiar, such as know the geometry’s objects. However, some of the research were show that many student difficult to learn geometry, specifically for junior high school. Because of that, it necessary to research about the geometry level thinking. The goal of the research are to know: (1) student geometry level thinking at the model of junior high school in Lembang, and (2) observe the lesson geometry at school by use the phase of Van Hiele geometry learning. The method is descriptive study with the subject are the student from IX class of two junior high school in Lembang. The instrument is: (1) test instrument, is Van Hiele geometry level test. The result will be analysis by categories of Van Hiele: level 0 is visualization; level 1 is analysis; level 2 is informal deduction; level 3 is deduction; and level 4 is rigor. (2) Non-test instrument, is interview to the teacher and student. Base of the research, the conclusion are: (1) by and large the student has include the Van Hiele geometry level. Student at level 0 is 81, 16%, at level 1 is 17,3% and at level 2 is 1,45%. (2) School did’nt use the phase of Van Hiele geometry learning

    Arcula: A Secure Hierarchical Deterministic Wallet for Multi-asset Blockchains

    Get PDF
    This work presents Arcula, a new design for hierarchical deterministic wallets that brings identity-based addresses to the blockchain. Arcula is built on top of provably secure cryptographic primitives. It generates all its cryptographic secrets from a user-provided seed and enables the derivation of new public keys based on the identities of users, without requiring any secret information. Unlike other wallets, it achieves all these properties while being secure against privilege escalation. We formalize the security model of hierarchical deterministic wallets and prove that an attacker compromising an arbitrary number of users within an Arcula wallet cannot escalate his privileges and compromise users higher in the access hierarchy. Our design works out-of-the-box with any blockchain that enables the verification of signatures on arbitrary messages. We evaluate its usage in a real-world scenario on the Bitcoin Cash network

    Pemanfaatan Desain Label Kemasan sebagai Media Promosi Kastengel Buana Sari

    Get PDF
    Kue kering adalah makanan ringan yang dibuat dari tepung dengan tekstur renyah yang memiliki kadar air yang sangat rendah karena dibuat dengan cara dioven. Salah satu UKM yang kegiatannya memproduksi kue kering adalah UKM Buana Sari.UKM Buana Sari menerima pesanan berbagai jenis kue kering, namun produksi utamanya adalah kue kering kastengel. Kue kastengel dibuat dengan cara mencampurkan semua bahan untuk adonan, kemudian dicetak, diberi olesan margarin dan ditaburi keju di atasnya untuk selanjutnya dioven hingga matang. Proses pengemasan dilakukan dengan menggunakan plastik mika berbagai ukuran dan bentuk, mulai dari plastik mika berbentuk bundar, oval sampai dengan hati. Plastik mika kemudian diberi isolasi bening di sekelilingnya agar kue kering menjadi lebih awet. Sayangnya, saat ini pengemasan belum dilengkapi oleh desain label kemasan, sehingga daya tarik promosi terhadap produk tersebut menjadi kurang dan tampilan produk juga kurang menarik. Padahal desain kemasan suatu produk sangat diperlukan sebagai bagian dari strategi pemasaran. Desain kemasan sebuah produk merupakan salah satu unsur yang mempengaruhi banyaknya pembelian oleh konsumen terhadap produk tersebut. Sehingga dengan adanya pelatihan desain label kemasan mampu meningkatkan minat konsumen terhadap kue kastengel

    The System of Long-Term Care in Poland

    Full text link
    In the field of social protection, Poland belongs to the EU group of countries with the familybased welfare model, what is extremely visible for the long-term care where family is the main care provider for elderly individuals with limitations in activities of daily living. At the same time the proportion of elderly in the coming decades is projected to be among the highest in the European Union, what raises questions on the design of the long-term care. For the moment the system is highly unregulated and disintegrated between social assistance and health care services. But it is the health sector that concentrates policy debate with a proposal of an introduction of nursing insurance. In the social sector, the significant changes that were favorable to LTC services development were introduced by the law on the social assistance (2004) and family benefits (2003) widening the scope of care available at home and in adult day care centers. But still provision of services is insufficient and a market of private services, paid out-of-pocket rapidly develops. It seems that main problems of the long-term care development in the future will be raising demand against insufficient resources and diversified priorities of the health care system

    Evaluasi Pertumbuhan dan Keragaman Genetik Tanaman Palahlar Gunung (Dipterocarpus retusus blume.) dan Palahlar (Dipterocarpus hasseltii blume.) Berdasarkan Penanda RAPD

    Get PDF
    Dipterocarpus hasseltii (palahlar) and Dipterocarpus retusus (mountain palahlar) are plant species of Dipterocarpaceae family that originate from West Java which population is getting rare. Information about growth development and genetic variation of palahlar is important to support culturing program and its genetic conservation. One of the techniques to study palahlar growth is through observation of the plant height and stem diameter increment. DNA analysis is use to gain information of palahlar genetic diversity. One of the DNA based molecular marker widely used as plant genetic marker is RAPD. There were 2 primary that resulting the best amplifying quality in genetic diversity analysis that was OPO-13 dan OPY 20. Analysis result with POPGENE 32 was resulting average genetic diversity between classes as much as 0.1869. The biggest genetic diversity for palahlar was on the medium growth class  as much as 0.2498 dan for mountain palahlar was in small growth class as much as 0.2240. Cluster analysis shows that there were 2 big groups that were medium-high growth class group   and small growth class group. Dendrogram shows that there were 2 species in one group, that was palahlar and mountain palahlar that was in one group of small growth class. The closed genetic distance existed between medium growth class group of palahlar and high growth class group (0.0383), while the far distance is between palahlar of small growth class group  with mountain palahlar of mediaum growth class group as much as 0.1826
    corecore