274 research outputs found
Fatigue crack growth in a laser shock peened residual stress field
Laser Shock Peening is a surface treatment technique used in the aerospace sector to increase fatigue life, as well as resistance to fretting fatigue and stress corrosion cracking. In this study, laser shock peening was applied to a 6-mm-thick middle-crack tension specimen made of aluminium 2524-T351. Residual stress was measured with neutron diffraction and the contour method, along the predicted crack path prior to fatigue testing. Fatigue crack growth test results showed that fatigue life improved by a factor of 4 compared to an untreated component, owing to a significant crack growth rate reduction inside the laser peened area. A linear-elastic finite-element crack growth prediction model was also developed, obtaining predicted results in excellent agreement with the experimental data.</p
Multimedia Pembelajaran Motif Kembang Dangar Khas Lombok Utara Berbasis Android (Android-Based Learning Multimedia for Dangar Flower Motifs Typical of North Lombok)
Motif Kembang Dangar merupakan motif batik khas Kabupaten Lombok Utara yang kaya akan sejarah kuno. Akan tetapi, motif ini kurang dikenal oleh masyarakat, terutama di kalangan generasi muda karena kurangnya sosialisasi. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan mengenalkan motif Kembang Dangar melalui penerapan materi motif Kembang Dangar ke dalam kegiatan pembelajaran, khususnya ke dalam pelajaran Seni Budaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan multimedia pembelajaran motif Kembang Dangar berbasis android. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan. Prosedur pengembangan mengadopsi model 4D dari Thiagarajan. Analisis data terdiri dari analisis data hasil penilaian produk dan analisis data hasil belajar. Hasil pengembangan menghasilkan produk berupa multimedia pembelajaran motif Kembang Dangar yang terdiri dari halaman awal, halaman menu, halaman materi dan halaman kuis. Produk yang dikembangkan layak digunakan, hal ini dibuktikan dengan hasil penilaian kelayakan oleh ahli materi dan ahli media yang memperoleh nilai dalam kategori “Sangat Layak”. Media pembelajaran motif Kembang Dangar dapat meningkatkan hasil belajar Seni Budaya pada ranah kognitif dan membantu menambah pengetahuan terkait motif Kembang Dangar, hal ini dibuktikan dengan hasil analisis hasil belajar yang menyatakan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan pada ranah kognitif sebelum dan sesudah penggunaan multimedia pembelajaran motif Kembang Dangar berbasis android.Abstract: The Kembang Dangar motif is a typical batik motif of North Lombok Regency which is rich in ancient history. However, this motif is less well known to the public, especially among the younger generation due to lack of socialization. One solution that can be done is to introduce the Kembang Dangar motif through the application of Kembang Dangar motif material into learning activities, especially into Cultural Arts lessons. This study aims to develop an android-based multimedia learning of Kembang Dangar motifs. The research used a research and development approach. The development procedure adopted Thiagarajan's 4D model. Data analysis consists of data analysis of product assessment results and data analysis of learning outcomes. The results of the development produced a product in the form of multimedia learning motif Kembang Dangar which consists of an initial page, menu page, material page and quiz page. The product developed is feasible to use, this is evidenced by the results of the feasibility assessment by material experts and media experts who scored in the “Very Feasible” category. Learning media for Kembang Dangar motif can improve Cultural Arts learning outcomes in the cognitive domain and help increase knowledge related to Kembang Dangar motif, this is evidenced by the analysis of learning outcomes which states that there is a significant increase in the cognitive domain before and after the use of android-based Kembang Dangar motif learning multimedia
Penyusunan E-Modul Dasar Seni Rupa Untuk Mata Kuliah Pendidikan Seni Rupa SD (Development of the Basic Visual Arts E-Module for the Elementary School Visual Arts Education Course)
Dasar seni rupa sangat penting karena merupakan fondasi yang mendasari pemahaman dan pengembangan keterampilan dalam berkarya seni. Penelitian ini bertujuan untuk Menyusun e-modul dasar seni rupa yang sesuai untuk mahasiswa program studi PGSD di mata kuliah Pendidikan Seni Rupa SD, mengetahui dan mendeskripsikan penerapan e-modul dasar seni rupa untuk pembelajaran di kelas, mengetahui dan mendeskripsikan kelayakan e-modul dasar seni rupa yang disusun untuk mahasiswa program studi PGSD Universitas Mataram. Hasil penilaian e-modul didapatkan melalui validasi ahli media, juga penilaian dari mahasiswa. Berdasarkan rata-rata hasil penilaian, e-modul dasar seni rupa termasuk dalam kategori yang “sangat layak” digunakan sebagai media pembelajaran di kelas.Abstract. The foundation of visual arts is very important as it serves as the basis for understanding and developing skills in creating art. This study aims to develop an e-module on the basics of visual arts that is suitable for students in the PGSD program (Primary School Teacher Education) in the course of Visual Arts Education for Elementary School. It also aims to assess and describe the application of the e-module for classroom learning, as well as evaluate the feasibility of the e-module designed for PGSD students at the University of Mataram. The evaluation of the e-module was obtained through media expert validation and student assessments. Based on the average evaluation results, the e-module on the basics of visual arts falls into the category of "very feasible" to be used as a teaching media in the classroom
LAPORAN INDIVIDU PPL UNY 2016 SMP N 1 PRAMBANAN KLATEN
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Universitas Negeri Yogyakarta yang berlokasi di SMP Negeri 1 Prambanan Klaten telah dilaksanakan oleh mahasiswa pada tanggal 15 Juli sampai dengan 15 September 2016. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini merupakan salah satu syarat wajib yang harus ditempuh oleh seluruh mahasiswa Universitas Negri Yogyakarta Program Kependidikan.
Adapun kegiatan PPL yang telah dilakukan meliputi beberapa tahap diantaranya yaitu tahap persiapan, praktek mengajar dan analisis hasil. Praktek mengajar dilakukan di empat kelas yaitu VII B, VII C, VII D dan VII E. Dari keseluruhan praktik mengajar praktikan melakukan praktik mengajar sebanyak 40 kali.
Secara umum, praktik mengajar yang dilakukan berjalan baik dan lancar. Praktikan telah berusaha untuk menekan semua hambatan yang terjadi selama melaksanakan kegiatan mengajar.
Dengan adanya kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), praktikan mendapat bekal pangalaman dan gambaran nyata tentang kegiatan dalam dunia pendidikan khususnya di sekolah. Diharapkan dapat tercipta tenaga kepenidikan yang profesional dan berkualitas setelah diadakannya kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini
Manajemen strategi Pondok Pesantren Roudhotul Ulum Cisewu Kabupaten Garut dalam meningkatkan kualitas Santri di era globalisasi 4.0
Pondok Pesantren memiliki sejarah panjang dalam pendidikan di Indonesia, dikenal dengan sistem tradisionalnya yang kuat. Namun, kemajuan zaman dan era globalisasi menuntut Pesantren untuk beradaptasi dan berkembang, termasuk dalam peningkatan kualitas santri. Pondok Pesantren Roudhotul Ulum Cisewu Kabupaten Garut, yang berdiri dibawah Yayasan Roudhotul ulum adalah contoh sukses dari adaptasi dan kemajuan ini. Lembaga ini telah mampu memanfaatkan infrastrukturnya secara efektif dan menerapkan strategi manajemen yang baik untuk meningkatkan kualitas santri di era globalisasi.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk menggali dan memahami tiga tahapan utama dalam strategi manajemen, yaitu formulasi strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi manajemen yang diterapkan oleh Pondok Pesantren Roudhotul Ulum Cisewu Kabupaten Garut dalam meningkatkan kualitas santri di era globalisasi.
Kerangka konseptual yang dibuat peneliti agar tetap fokus untuk menemukan jawaban dari permasalahan penelitian. Peneliti akan menganalisis menggunakan teorin David (2015) yaitu formulasi strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi. Teori yang digunakan disini mengambil Teori David.
Metode yang digunakan dalam Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif untuk memberikan gambaran yang jelas dan lengkap. Dengan proses pengumpulan data hasil proses observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan Pertama Formulasi Strategi Penelitian ini menunjukkan bahwa Pondok Pesantren Roudhotul Ulum Cisewu Kabupaten Garut telah berhasil merumuskan strategi manajemen yang jelas dan efektif. Dibuktikan dengan adanya visi, misi, dan analisis lingkungan yang baik yang kemudian diterapkan dalam strategi organisasi. Kedua, Implementasi Strategi Pondok Pesantren Roudhotul Ulum Cisewu Kabupaten Garut menerapkan strategi mereka melalui berbagai program unggulan, seperti program bahasa dan komputerisasi. Selain itu, mereka juga menggunakan kurikulum gabungan dan metode pengajaran yang inovatif dan efektif. Ketiga, evaluasi Strategi Pondok Pesantren Roudhotul Ulum Cisewu Kabupaten Garut melakukan evaluasi strategi mereka melalui dua cara, pertama evaluasi program yang mana ada evaluasi harian, evaluasi minguan, evaluasi bulanan serta evaluasi tahunan. Kedua evaluasi hasil capaian program
ANALISIS PENDAPATAN PARA PENGUSAHA DAN PEKERJA HOUSEHOLD INDUSTRY MEUBEUL DI DESA SINDANGMEKAR
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan para pengusaha
dan pekerja pada industry Mebel di Desa Sindangmekar Kecamatan
Dukupuntang Kabupaten Cirebon Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penelitian kualitatif dimana penelitian yang dilakukan secara
langsung di lapangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan
teknik wawancara.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keberadaan Mebel telah
memberikan dampak positif terhadap peningkatan pendapatan masyarakat Desa
Sindangmekar sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat. Peningkatan
perubahan pendapatan tersebut tercipta dari kesempatan untuk usaha dan bekerja,
meskipun perubahannya tidak terlalu mencolok karena pengusaha Mebel masih
terbilang usaha kecil sehingga pengrekrutan pekerjanya juga masih terbillang
kecil tapi memberikan perubahan pada masyarakarat, dibandingkan sebelum
didirikan Toko Rahmat Mebel
In vitro synthesis of uniform poly(dG)–poly(dC) by Klenow exo(−) fragment of polymerase I
In this paper, we describe a production procedure of the one-to-one double helical complex of poly(dG)–poly(dC), characterized by a well-defined length (up to 10 kb) and narrow size distribution of molecules. Direct evidence of strands slippage during poly(dG)–poly(dC) synthesis by Klenow exo(−) fragment of polymerase I is obtained by fluorescence resonance energy transfer (FRET). We show that the polymer extension results in an increase in the separation distance between fluorescent dyes attached to 5′ ends of the strands in time and, as a result, losing communication between the dyes via FRET. Analysis of the products of the early steps of the synthesis by high-performance liquid chromatography and mass spectroscopy suggest that only one nucleotide is added to each of the strand composing poly(dG)–poly(dC) in the elementary step of the polymer extension. We show that proper pairing of a base at the 3′ end of the primer strand with a base in sequence of the template strand is required for initiation of the synthesis. If the 3′ end nucleotide in either poly(dG) or poly(dC) strand is substituted for A, the polymer does not grow. Introduction of the T-nucleotide into the complementary strand to permit pairing with A-nucleotide results in the restoration of the synthesis. The data reported here correspond with a slippage model of replication, which includes the formation of loops on the 3′ ends of both strands composing poly(dG)–poly(dC) and their migration over long-molecular distances (μm) to 5′ ends of the strands
Reoperation in Horizontal Strabismus and its Related Risk Factors
This study was performed to determine the surgical outcomes and the related risk factors of second operation in patients with residual horizontal deviations. In this interventional case series study, a total of 119 patients with a history of reoperation were included (39 exotropia and 80 esotropia). Cases with consecutive strabismus, muscular palsy, systemic disease, lack of ocular fixation, and those, who had vertical deviation and Dissociated Vertical Deviation (DVD)>5 Prism Diopters (pd) were excluded. Medial Rectus (MR) resection in residual Exotropia (XT) and Lateral Rectus (LR) resection in residual Esotropia (ET) were performed. Unilateral or bilateral operations were considered if the preoperative residual deviation was < 20 pd or > 20 pd, respectively. Success of the reoperation was considered if the postoperative angle of deviation was ≤ 10 pd. Unilateral and bilateral MR resection was performed in 26% and 74% of patients with XT, respectively, with greater dose response in unilateral cases (2.8 versus 2.6 mm/pd). Successful surgical outcomes were observed in 94.9% of patients with XT. Unilateral and bilateral LR resection was also performed in patients with residual ET, each in 50% of patients. Unilateral cases showed greater dose-response compared to bilateral ones (2.6 versus 2 mm/pd) and successful surgical outcomes were observed in 83.8% of patients with ET. No variable was found as a risk factor of reoperation in both groups. In conclusion, both LR and MR resection are easy and predictable surgical approaches with high success rate in patients with residual ET and XT. Generally, MR resection is more effective than LR resection. Unilateral operation is less recommended in the residual exotropic group, due to its lower success compared to the bilateral operation. Unfortunately, none of the mentioned variables were found to be the risk factor of reoperation in the sampled patients.Â
Bioconversion of bread waste into high-quality proteins and biopolymers by fermentation of archaea Haloferax mediterranei
The valorization of bread waste into high-quality protein and biopolymers using the halophilic microorganism Haloferax mediterranei presents a sustainable approach to food waste management and resource optimization. This study successfully coproduced protein and poly(3-hydroxybutyrate-co-3-hydroxyvalerate) (PHBV) biopolymer with a biomass content of 8.0 ± 0.1 g L−1 and a productivity of 11.1 mg L−1 h−1. The fermentation process employed 3.0% w/v of enzymatically hydrolyzed bread waste. The amino acid profile of the cell biomass revealed a total content of 358 g kg−1 of biomass dry weight (DW), including 147 g kg−1 DW of essential amino acids. The protein quality, assessed through in-vitro enzyme digestion, indicated a high-quality protein with a digestibility value of 0.91 and a protein digestibility-corrected amino acid score (PDCAAS) of 0.78. The PHBV biopolymer component (36.0 ± 6.3% w/w) consisted of a copolymer of 3-hydroxybutyrate and 3-hydroxyvalerate in a 91:9 mol% ratio. This bioconversion process not only mitigates food waste but also generates valuable biomaterials
- …
