PEMBERIAN REMISI TERHADAP NARAPIDANA TINDAK PIDANA NARKOTIKA (SUATU PENELITIAN DI RUMAH TAHANAN KELAS II B BANDA ACEH)

ABSTRAK Nita Humaida, 2018Adi Hermansyah, S.H., M.HUndang-undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang pemasyarakatan dalam Pasal 14 ayat (1) menjelaskan tentang hak-hak narapidana, salah satunya hak untuk mendapatkan remisi. remisi merupakan hak dari setiap narapidana yang harus dipenuhi. Namun dalam Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak dan Warga Binaan Pemasyarakatan memperketat pemberian remisi terhadap narapidana tindak pidana Narkotika. Namun pada faktanya ketentuan dalam peraturan ini belum berjalan secara maksimal.Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk menjelaskan bagaimana proses pemberian remisi terhadap narapidana narkotika, menjelaskan alasan pemberian remisi terhadap narapidana narkotika dan menjelaskan akibat hukum dari pemberian remisi terhadap narapidana narkotika.Metode penelitian dilakukan dengan menggunakan penelitian kepustakaan dan lapangan. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara membaca buku-buku teks, peraturan perundang-undangan. Sedangkan penelitian lapangan dilakukan dengan cara mewawancarai responden dan informan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pemberian remisi terhadap narapidana Narkotikan dengan cara dilakukan penilaian oleh Tim Pengamat Pemasyarakatn untuk kelayakan, kemudian diajukan kepada Menteri Hukum dan Perundang-undangan oleh Kepala Rutan melalui Kepala kantor Departemen Hukum dan Perundang-undangan usulan remisi ini diajukan setelah memenuhi syarat administrasi yang telah di tentukan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012, alasan pemberian remisi terhadap narapidana Narkotika karena remisi merupakan hak dari setiap narapidana yang tidak dapat diganggu gugat dan dikuatkan dengan Pasal 14 ayat (1) Undang-undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan. Selanjutnya akibat hukum dari pemberian remisi terhadap narapidana Narkotika adalah pengurangan masa pidana yang dijalankan oleh narapidana, menyebabkan pembebasan seketika, dan masa pembebasan bersyarat menjadi lebih singkat.Disarankan dalam proses pemberian remisi terhadap napi narkotika dilakukan sidang uji kelayakan terlebih dahulu, gunanya untuk mengetahui layak tidaknya narapidana tersebut dapat menerima remisi, dan kepada KARUTAN Kelas II B Banda Aceh untuk menambah anggota Tim Pengamat Pemasyarakatan agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan efektif

The important aspects of theme parks using fuzzy logic

Tourism is one of the fastest growing service industries in the global economy.It is an important activity and is rapidly becoming the second most important sector for the Malaysian economy.The growth of the tourism industry impacts several important economic areas such as employment, income, foreign exchange earnings, and generation of value added. Realising that tourism sector is becoming a key component of the economic sources, the Malaysian government is now focusing in this sector.Many tourism packages are being promoted such as eco and agro tourism, festivals and entertainment, such as amusement parks and theme parks.Theme parks are one form of leisure activity designed to suit individuals of all ages and is gaining popularity in Malaysia.The growth of the theme park industry increased the number of theme park operators, which creates intense competition both in products and services they provide to customers.As a result, this situation is developing the implementation of new management techniques such as Knowledge Management (KM) to increase competitive advantage.KM is a new management approach that makes theme parks more competitive by improving the decision-making and the productivity. KM solutions are expected to improve the performance of the theme parks to gain competitive advantage.By measuring the achievement of this competitive advantage, this will enable the operators to monitor the required services being provided to the patrons.In this paper, we implement the LOWA operator to perform linguistic assessments instead of numerical values to express the preferences of theme park patrons.Comparisons are then made between the age group, sex, ethnic of patrons, frequency of visiting theme parks, and also between selected theme parks. This is to identify the key aspects of theme parks services preferred by patrons

Modelling of Magma Density and Viscocity Changes and Their Influences Towards the Characteristic of Kelud Volcano Eruption

DOI: 10.17014/ijog.v6i4.129The effusive eruption of Kelud Volcano in 2007 was different from the previous ones, which in general were more explosive. Among others, density and viscosity are factors that determine the type of eruption. Therefore, the study on the difference of the recent eruption style based on the density and viscosity of magma was carried out. The method used in this study was based on geochemical analysis of the rock and then a modeling was established by using the above parameter. The study on the explosive eruption was emphasized on the data of 1990 eruption, whereas the effusive eruption was based on the data of 2007 eruption. The result shows that the magma viscosity of Kelud Volcano depend on the H O concentration as one of the volatile compound in magma, and temperature which gives the exponential equation. The higher the increase of H O content the smaller the value of its viscosity as well as the higher the temperature. The H O content in silica fluid can break the polymer bond of the silica fluid, because a shorter polymer will produce a lower viscosity. The density of the silica content of Kelud Volcano ranges between andesitic and basaltic types, but andesite is more likely. The fluid density of the material of 1990 eruption is different from 2007 eruption. Compared to the 2007, the 1990 eruption material gave a lower density value in its silica fluid than that of the 2007 one. The low density value of the silica fluid of the 1990 eruption material was reflecting a more acid magma. The level of density value of silica fluid depends on its temperature. At the temperature of 1073 K the density of the 1990 Kelud magma is 2810 kg/m3 and the 2007 magma is 2818 kg/m3, whereas at a temperature of 1673 K, the density is 2672 kg/m3 and 2682 kg/m3 of the 1990 and 2007 eruptions respectively. A modeling by using an ideal gas law of Henry's Law illustrated that the ascent of Kelud's magma to the surface may cause changes in it's physical properties. The evolution of the flow pressure in the conduit is characterized by three different areas; based of the conduit until the pressure is saturated, then at the level between release and fragmentation, and then the level above the fragmentation, that implicates the decrease in the wall friction

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII-3 SMPN 3 PASIR PENYU

Guru, siswa, dan bahan ajar merupakan unsur yang paling dominan dalam proses belajar yang nantinya akan sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas VII-3 SMPN 3 Pasir Penyu. setelah diterapkannya Model Pembelajaran Kooperatif pembelajaran matematika. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Oktober 2015 sampai November 2015 yang merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri atas 4 kali pertemuan. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas VII-3 SMPN 3 Pasir Penyu. yang berjumlah 39 siswa terdiri dari 18 siswa perempuan dan 21 siswa laki-laki, data dalam penelitian ini berupa hasil belajar siswa serta data pendukung berupa lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa, hasil belajar siswa diukur berdasarkan hasil tes setiap akhir siklus serta ketuntasan belajar siswa pada masing-masing siklus. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes, lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa, hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa, jumlah siswa yang mencapai KKM mengalami peningkatan pada ulangan harian I dan II dari skor dasar, pada skor dasar siswa yang mencapai KKM 35,89 %, pada ulangan harian I siswa yang mencapai KKM menjadi 46,15 %, dan pada ulangan harian II jumlah siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 71, 78 %. Dari analisis rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada ulangan harian I dan II dari skor dasar, dari analisis hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan model pembelajaran kooperatif dalam 2 siklus mampu meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VII-1 SMPN 3 Pasir Peny

Pengaruh Kemampuan Pedagogik dan Profesional Guru Pendidikan Agama Islam terhadap Hasil Belajar pada Jurusan Administrasi Perkantoran Kelas XI di SMK Negeri 4 Makassar

Hasil penelitian Uji F yakni uji hipotesis untuk mengetahui pengaruh kemampuan pedagogik dan profesional guru pendidikan agama islam terhadap hasil belajar : (1) Pengaruh kemampuan pedagogik guru PAI terhadap hasil belajar di kelas XI Adm. Perkantoran SMK Negeri 4 Makassar maka dapat di lihat dari nilai rat-rata yang diperoleh sebesar 45,4062 apabila dimasukkan dalam kategori interval 41 X < 50 berada dalam dalam kategori sedang. (2) Pengaruh kemampuan profesional guru PAI terhadap hasil belajar di kelas XI Adm. Perkantoran SMK Negeri 4 Makassar maka dapat di lihat dari nilai rat-rata yang diperoleh sebesar 46.6250 apabila dimasukkan dalam kategori berada pada interval 42 X < 51 dalam kategori sedang. (3) Hasil analisis uji statistik F untuk mengetahui pengaruh antara X1, X2, dan Y di peroleh nilai hitung F sebesar 21,394 dengan tingkat probabilitas 0,000. Probabilitas lebih kecil jika dibandingkan 0,05 maka H0 di tolak dan menerima Ha bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variable kemampuan pedagogik dan profesional guru terhadap hasil belajar kelas XI Apk di SMK Negeri 4 Makassar

The Impact of Organizational Behavior, Trust, Commitment, and Job Motivation on Academic Staff and Employees

The main objective of this research was to investigate the effect of the following factors affecting organizational development, such as organizational behavior, organizational trust, organizational commitment, and work/job motivation on academic staff and employees of Aljouf University- Faculty of sciences and arts. To fulfill this aim, the researcher employed causal research methodology, and the selected sample consisted of (70) academic staff and employees from both males and females, based on stratified random sampling technique. The instruments of data collection were scales for measuring: organizational behavior, trust, commitment, and work motivation. These scales were statistically manipulated to obtain their reliability and validity through Alpha Cronobach formula. The collected data representing the research’s hypotheses were also analyzed by using (SPSS), the following statistical tests were used to verify the hypotheses: Multiple regression, correlation coefficient, T-test, and ANOVA. The findings revealed that there was significant statistical difference on factors affecting academic staff and employees as human resources, also there was significant correlation and effect as well among above- mentioned factors. Conclusion: These four factors had a mutual impact and were considered as aspects of organizational development in both academic staff and employee

Assessment of the Self-medication with antibiotics behaviors At Khartoum Locality, Sudan,2021.

الخلفية: العلاج الذاتي هو أحد أشكال الاستخدام غير رشيد للمضادات الحيوية. المضادات الحيوية هي أكثر العقاقير التي يتم استخامها للعلاج ذاتي في العديد من أنحاء العالم . يتم الحصول على معظم المضادات الحيوية الفموية المستخدمة في جميع أنحاء العالم بدون وصفة طبية. الأهداف: لتقييم العلاج الذاتي والمعرفة السودانين تجاه فاعلية المضادات الحيوية ومقاومة المضادات الحيوية و سلوكيات المشتركين اتجاه استحدام المضادات الحيوية. الطريقة: في هذه الدراسة الوصفية والمقطعية ، تم جمع البيانات بشكل عشوائي من خلال المقابلات وجهًا لوجه باستخدام الاستبيان. أجريت هذه الدراسة بمحلية الخرطوم في 3 صيدليات تم الوصول اليها ، تم جمع البيانات عن الخصائص الاجتماعية ، والتزام المشاركين وموقفهم تجاه ممارسة العلاج الذاتي بالمضادات الحيوية ، ومعرفة المشاركين تجاه فعالية المضادات الحيوية ومقاومة المضادات الحيوية. تم تحليل البيانات باستخدام برنامج SPSS و و برنامج مايكروسفت اكسل, و كانت القيمة (p > 0.05) النتائج: من بين 50 من المشاركين ، (50٪) من المشتركين الذكور قالو أنهم استخدموا العلاج الذاتي بالمضادات الحيوية في اكثر من شهر سابق. 38٪ من المشاركين الذين تزيد أعمارهم عن 40 عامًا استخدموا المضادات الحيوية لعلاج التهاب الحلق وأعراض الأنفلونزا (القيمة الاحتمالية = 0.000). 50٪ من المشاركين الذين تتراوح أعمارهم بين (18-30) سنة (القيمة الاحتمالية = 0.000) و 35٪ من الطلاب الجامعيين المشاركين (القيمة الاحتمالية = 0.000) حصلوا على المضادات الحيوية من الصيدليات. فيما يتعلق بمعرفة المشاركين ، (62٪) من الذكور المشاركين قالو أن معلوماتهم ضعيفة عن مقاومة المضادات الحيوية. (80٪) منهم كانوا يعتقدون أن المضادات الحيوية تقتل الفيروسات. علي الرغم من ذلك 60٪ من المستجيبين عرفوا أن الاستخدام غير الحكيم للمضادات الحيوية يؤدي إلى مقاومة مضادات الميكروبات. 52٪ تتراوح أعمارهم بين (31-40) سنة استخدموا وسائل التواصل الاجتماعي كمصدر لمعلوماتهم حول العلاج الذاتي مع المضادات الحيوية ومقاومة المضادات الحيوية (القيمة الاحتمالية = 0.000). الخلاصة: كشفت النتائج عن مستوى الغير مرضي من المعرفة، واستخدام العلاج الذاتي للمضادات الحيوية ومقاومة المضادات الحيوية. ينتشر الاستخدام غير المناسب للمضادات الحيوية بشكل كبير ، على الرغم من وجود اتجاه إيجابي في المواقف والالتزام في الاستمرار في تناول الجرعة الدوائية في الوقت المحدد يوميًا. 62 ٪ من المشاركين الذكور العاطلين عن العمل أو المتقاعدين عندما شعروا بتحسن توقفوا عن تناول المضادات الحيوية (القيمة الاحتمالية = 0.000). توصي الدراسة بشدة وزارة الصحة بالاعتراف بالحملات التعليمية للجمهور السوداني لأنها مهمة في جوانب مختلفة. الكلمات الرئيسية: العلاج الذاتي بالمضادات الحيوية ، ومقاومة المضادات الحيوية ، ومستوى المعرفة

Penguatan Nilai Keagamaan dan Silaturahmi Masyarakat melalui Program Ngaji Bersama (Studi Kasus Masjid Toriqotul Huda Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo)

This community service program aimed to strengthen religious values and foster fellowship among congregants through a communal Qur’an study at Toriqotul Huda Mosque, Ngrambing Hamlet, Sahang Village, Ngebel District, Ponorogo Regency. The program was carried out using a participatory approach involving collective Qur’an recitation, short sermons, religious discussions, and group prayers. It was conducted for four consecutive weeks on Saturday nights after the evening prayer, engaging participants across generations. The results indicated improvements in the quality of Qur’an recitation, the emergence of collective awareness to preserve religious traditions, and stronger social bonds among community members. Furthermore, the mosque administrators initiated efforts to establish the communal study as a regular agenda and to expand other religious activities

Penguatan Pendidikan Karakter Religius Anak melalui Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) Nurul Hikmah Desa Sahang

Instilling Islamic religious values from an early age is an important foundation for developing a child's religious and noble character. Madrasah Diniyah, as a non-formal religious educational institution, plays a strategic role in the internalization of these values. This study aims to describe the role of Madrasah Diniyah in shaping the Islamic character of children in Sahang Village and identify supporting and inhibiting factors in its implementation. A qualitative approach was used, using data collection techniques such as observation, in-depth interviews, and documentation. The results show that Madrasah Diniyah Takmiliyah Awwaliyah Nurul Hikmah in Sahang Village actively fosters Islamic values through activities such as worship, Quranic learning, morals, and teacher role models. The main supporting factors include a religious environment, parental involvement, and emotional closeness between teachers and students. Meanwhile, obstacles faced include limited infrastructure, low innovation in learning methods, and challenges from external influences from a less supportive social environment. This study recommends strengthening collaboration between madrasahs, parents, and the community to create a sustainable and holistic religious education ecosystem