13 research outputs found

    Tingkat Konsumsi Ikan di Indonesia: Ironi di Negeri Bahari

    Full text link
    Ikan sebagai bahan pangan di Indonesia memiliki beberapa keunggulan, diantaranya: sebagai sumber nutrisi esensial, white meat, bersifat universal, harga relatif murah, proses produksi relatif singkat, serta suppy lokal. Tingkat konsumsi ikan di Indonesia relatif rendah dibandingkan dengan potensi sumber daya perikanan yang dimiliki. Angka konsumsi ikan pada tahun 2010 sebesar 30,48 kg/kap/th, meningkat setiap tahunnya hingga mencapai 38,1 kg/kap/th pada tahun 2014 dengan tingkat pertumbuhan sebesar 5,78%. Penyediaan ikan pada tahun 2010 sebesar 38,39 kg/kap/th dan meningkat menjadi 51,8 kg/kap/th pada tahun 2014 dengan tingkat pertumbuhan sebesar 7,85%. Penyebab rendahnya konsumsi ikan diantaranya adalah kurangnya pemahamn masyarakat tentang manfaat mengkonsumsi ikan, kurang lancarnya distribusi ikan, belum optimalnya sarana dan prasarana serta mitos yang berkembang di masyarakat. Regulasi perikanan diantaranya UU No 31 thn 2004 tentang Perikan jo UU No 45 th 2009 , UU No 18 tahun 2012 tentang Pangan serta INPRES No. 1 tahun 20 17 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

    Aplikasi Bawang Merah dan Bawang Putih Memperlambat Pembentukan Bintik Hitam pada Udang Vaname

    Full text link
    Bawang mengandung senyawa bioaktif, seperti organosulfur, komponen fenolik, dan flavonoid yang mempunyai kemampuan antioksidan. Udang pada saat keluar dari air, mengalami reaksi oksidasi enzimatik, asam amino tirosin yang mengandung gugus fenol dioksidasi oleh enzim polifenol oksidase, mengakibatkan pembentukan bintik hitam atau blackspot pada tubuh udang. Pembentukan blackspot tersebut dapat menurunkan nilai ekonomi, sehingga merugikan Perusahaan udang segar. Penelitian bertujuan meneliti bawang merah (Allium cepa L.) dan bawang putih (Allium sativum) yang diekstraksi menggunakan air terhadap pembentukan blackspot pada udang vaname (Litopeneaus vannameii). Udang direndam menggunakan larutan ekstrak bawang merah dan bawang putih (1:1 dan 1:2), disimpan selama 10 hari pada suhu 0 oC. Udang tanpa ekstrak bawang dan udang dengan sodium metabisulfit (SMS) digunakan sebagai kontrol negatif dan kontrol positif. Nilai melanosis udang dengan perendaman ekstrak bawang merah perbandingan 1:1 pada penyimpanan hari ke-10, lebih rendah dibandingkan dengan ekstrak bawang lainnya, sehingga memperlambat pembentukan blackspot namun masih lebih efektif bila menggunakan SMS. Pengaruh ekstrak bawang terhadap kesegaran udang diamati pada atribut kenampakan, secara umum mengalami kemunduran mutu paling cepat dibandingkan atribut bau dan tekstur. Penambahan ekstrak bawang merah dan bawang putih tidak menimbulkan Perubahan mutu atribut tekstur dan bau yang siginifikan dibandingkan dengan kontrol. Nilai indeks browning menunjukkan udang dengan perendaman bawang merah 1:1 mengalami Perubahan yang paling lambat dibandingkan lainnya. Ekstrak air bawang merah : akuades dengan perbandingan 1:1 berpotensi digunakan sebagai bahan penghambat pembentukan blackspot udang vaname, tanpa memberikan pengaruh terhadap bau dan tekstur udang

    Diversitas Plankton dan Kualitas Perairan Waduk Darma Kabupaten Kuningan Jawa Barat

    Full text link
    Penelitian tentang “Diversitas Plankton dan Kualitas Perairan Waduk Darma” telah dilaksanakan pada Bulan Agustus 2017. tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui diversitas plankton dan kualitas air waduk Darma. Sampel diambil dari 3 stasiun pengamatan. Titik pengambilan sampel ditentukan dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian didapatkan, Genera fitoplankton yang ditemukan di Waduk Darma sebanyak 19-32 genera yang mewakili 5 kelas, yaitu Chlorophyceae, Cyanophyceae, Bacillariophyceae, Dinophyceae dan Euglenaphyceae. Serta Genera Zooplankton yang ditemukan di Waduk Darma sebanyak 12-15 genera yang mewakili 3 kelas, yaitu Rotifera, Ciliata dan Malacostraca. Indeks diversitas fitoplankton berkisar antara 0,367 – 1,376 dan diversitas zooplankton berkisar antara 1,379 – 2,023. Hal ini menunjukkan bahwa waduk Darma memiliki tingkat keanekaragaman rendah

    Kinerja Usaha Budidaya Ikan Lele (Clarias SP.) di Kelompok Tani Lele “Mutiara” Desa Kaligelang, Taman, Pemalang

    Full text link
    Penelitian ini dilakukan di Kelompok Tani Lele “Mutiara” Desa Kaligelang, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang dengan tujuan untuk mengetahui sistem produksi dan untuk menganalisis kelayakan usaha budidaya ikan lele. Penelitian ini dilaksanakan melalui magang pada tanggal 12 September 2020 sampai dengan 11 Oktober 2020. Data dianalisis secara deskrptif kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa pada sistem produksi budidaya ikan lele terdapat beberapa tahap yaitu persiapan kolam, penebaran benih, pemberian pakan, pemeliharaan ikan, pengendalian hama dan penyakit, hingga tahap pemanenan. Dalam usaha budidaya ikan lele dengan menggunakan teknologi bioflok, dalam satu siklus pada kolam berukuran 8 m2 rata-rata jumlah produksi mencapai 825 kg dengan SR 92,5% dan produktivitas kolam 102,9 kg.m-2. Budidaya ikan lele khususnya pembesaran ini layak dijadikan usaha dengan indikator kelayakan usaha yaitu BEP = 33,5 kg, PP=1,4 tahun, ROI = 53,37%, dan R/C = 1,53. Pendapatan yang diperoleh yaitu sebesar Rp.17.100.000 dengan keuntungan Rp. 5.951.094 dan biaya produksi Rp. 11.148.906 per siklus

    Kinerja Usaha Pembekuan Ikan Kakatua (Scaridae) dengan Metode Air Blast Freezing di PT Prima Pangan Madani Simeulue

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem produksi dan menganalisis kelayakan usaha pembekuan ikan kakatua (Scaridae) dengan metode Air Blast Freezing di PT Prima Pangan Madani. Penelitian dilaksanakan melalui metode magang di Desa Lugu Kecamatan Simeulue Timur, Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh pada bulan September hingga Oktober 2020. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa PT Prima Pangan Madani menggunakan sistem produksi pembekuan ikan kakatua yang terdiri dari beberapa tahap yaitu penerimaan bahan baku, penyortiran ikan dan kualitas, penimbangan serta pencatatan, penyusunan dalam pan per ukuran, pembekuan ke dalam ABF selama 13 jam, proses glazing, penimbangan dan pencatatan, pengemasan serta penyimpanan. Rata-rata kapasitas bahan baku usaha pembekuan ikan kakatua sebesar 4000 kg per bulan. Persentase produksi pembekuan ikan kakatua ukuran A sebesar 40% dan ukuran B sebesar 60% dalam 1 (satu) bulan, dengan menggunakan suhu ABF yang dapat mencapai -35°C hingga -40°C. Hasil analisis kelayakan usaha menunjukkan bahwa PT Prima Pangan Madani Simeulue ini layak dijadikan usaha dengan indikator kelayakan usaha yaitu BEP (Harga)Rp. 31.193.595, BEP (Unit) 2.259 kg, ROI = 29%, PP = 1,2 tahun, R/C = 1,29 dan menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 120.000.000 per bulan

    Analisis Potensi dan Permasalahan Usaha Perikanan Budidaya di Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

    Full text link
    Kecamatan Bungursari memiliki 253.890 m2 lahan perikanan dan sumber air yang berasal dari sungai Cirombang dan Cidungkui. Terdapat 10 kelurahan yang mencangkup wilayah Kecamatan Bungursari. Dimana 4 kelurahan merupakan kelurahan potensial dibidang Perikanan. Salah satu kelurahannya adalah Kelurahan Cibunigeulis yang memiliki luas wilayah seluas 93.330 m2. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi potensi dan permasalahan usaha perikanan budidaya di Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas umur penduduk Kecamatan Bungursari usia 15-64 tahun sebanyak 67,1 % yang termasuk dalam kategori usia produktif. Sebanyak 41 % masyarakat Kecamatan Bungursari berpendidikan SMP. Terdapat 32 % responden yang berpendidikan SD, 23 % berpendidikan SMA, dan sangat sedikit yang berpendidikan sarjana yaitu 4 %. Tingkat pendapatan Responden di Kecamatan Bungursari rata-rata Rp. 2.538.042.bulan-1. Permasalahan yang terdapat adalah teknologi tradisional, belum ada lembaga penyedia SAPRAS, dan keuntungan masih rendah. Kondisi ini menunjukan bahwa perlu dilakukan identifikasi potensi wilayah untuk meningkatkan sosial ekonomi responden di Kecamatan Bungursari
    corecore