11,964 research outputs found
Microlocal Lefschetz classes of graph trace kernels
In this paper, we define the notion of graph trace kernels as a
generalization of trace kernels. We associate a microlocal Lefschetz class with
a graph trace kernel and prove that this class is functorial with respect to
the composition of kernels. We apply graph trace kernels to the microlocal
Lefschetz fixed point formula for constructible sheaves.Comment: 18 pages, revised, to appear in Publ. RIM
THE USE OF PERSON DEIXIS IN RELATION TO POLITENESS FUNCTION
Penggunaan kata yang merujuk pada suatu hal yang berkaitan dengan konteks penutur disebut dengan deiksis. Dewasa ini, Levinson memaparkan lima bentuk deiksis, yaitu deiksis persona, tempat, waktu, sosial dan discourse yang sangat bergantung pada interpretasi penutur sehingga disebut bersifat egosentris. Penggunaan deiksis persona merupakan salah satu faktor penting dalam berkomunikasi mengingat seorang penutur tidak hanya berkomunikasi dengan orang yang mempunyai kedudukan ataupun kedekatan personal yang sama.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari tahu bagaimana strategi berkomunikasi para mahasiswa dalam menggunakan deiksis persona. Penelitian dalam skripsi ini bersifat deskriptif dengan menggunakan data primer. Metode simak dengan teknik simak libat cakap adalah metode yang digunakan untuk mengumpulkan data. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan Sastra Inggris angkatan 2007, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro Semarang, sedangan sampel diambil dari sebagian populasi dengan menggunakan teknik purposive sampling. Sedangkan untuk menganalisis data digunakan metode padan referensial dan metode padan pragmatis.
Dari penelitian studi kasus yang telah dilaksanakan, dapat diambil kesimpulan bahwa deiksis persona pertama yang digunakan adalah aku, saya, dan kita, sedangkan untuk deiksis persona kedua adalah kamu, kowe, beliau, serta nama mitra tutur. Di sisi lain, untuk deiksis persona ketiga yang digunakan adalah dia, deknen, beliau, nama orang ketiga serta persona kekerabatan. Penggunaan tersebut sangat dipengaruhi oleh tinggi rendahnya kedudukan serta kedekatan antara penutur dan mitra tutur sehingga muncul penggunaan deiksis persona yang tidak pada umumnya. Sementara itu, maksim kesopanan yang muncul adalah maksim kearifan (tact maxim) dan maksim kerendahhatian (generosity maxim)
Evaluasi Taraf Pelaksanaan Industri yang Berkelanjutan Berdasarkan ISO 14001 (Studi Kasus di PT. XYZ)
Abstrak
Kegiatan industri berperan terhadap tiga hal secara signifikan, yaitu kepada faktor ekonomi, faktor sosial, dan faktor lingkungan. Pengaruh industri terhadap ekonomi dan sosial adalah pengaruh positif, dimana kegiatan industri menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan negara. Sementara itu, pengaruh industri terhadap lingkungan, yaitu berupa pencemaran lingkungan adalah pengaruh yang merugikan. Kombinasi yang seimbang dari ketiga faktor terpengaruh tersebut akan mewujudkan industri yang berkelanjutan.
PT. XYZ adalah perusahaan pembuat mainan fashion dolls yang beroperasi di Cikarang, Indonesia sejak tahun 1992. Perusahaan ini menganut komitmen untuk menjalankan strategi industri berkelanjutan yang diutamakan pada masalah lingkungan. Perusahaan juga memiliki kebutuhan untuk memperoleh pengakuan sistem manajemen lingkungan secara internasional, dan tuntutan untuk memenuhi hukum perlindungan lingkungan yang disyaratkan oleh asosiasi pabrik mainan yang diikutinya. Oleh karena itu, perusahaan berusaha mengupayakan praktik industri berkelanjutan di dalam kegiatan manufakturnya demi mendapatkan pengakuan internasional berupa sertifikasi ISO 14001 tentang manajemen lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana kesiapan perusahaan dalam menerapkan praktik industri berkelanjutan. Pengukuran dilakukan dengan instrumen kuesioner, yaitu untuk menilai status perusahaan dan tingkat pengetahuan karyawan, serta korelasi kedua hal tersebut. Kuesioner disebarkan kepada karyawan staff perusahaan. Analisa evaluasi yang dilakukan melalui pendekatan PDCA.
Dari hasil kuesioner diperoleh hasil status perusahaan mendapat nilai 69,92% dan masuk dalam kategori baik. Tingkat pengetahuan karyawan mendapat nilai 70,90% dan masuk dalam kategori baik. Meskipun kedua penilaian mendapatkan hasil baik, namun ada hal yang masih perlu ditingkatkan. Hal yang perlu ditingkatkan adalah pada tahap Act yang kontribusi nilainya paling rendah. Usulan perbaikan yang diberikan kepada perusahaan ditekankan pada tahap Act.
Abstract
Industrial activity contributes to a significant three things, namely the economic, social, and environmental factors. Industry influence on the economic and social development is a positive influence, where industrial activities create jobs and increase state revenues. Meanwhile, the influence of industry on the environment, namely in the form of environmental pollution is the adverse effect. A balanced combination of all three factors affected the industry will achieve sustainable.
PT. XYZ is a company of fashion dolls toy makers operating in Cikarang, Indonesia since 1992. The company is embracing a commitment to run a sustainable industrial strategy that focused on environmental issues. The company also has a need to gain recognition in the international environmental management system, and demands to meet environmental protection laws required by the association of toy manufacturers that follow. Therefore, the company tried to pursue sustainable industrial practices in its manufacturing activities in order to obtain international recognition of ISO 14001 on environmental management. This study aims to measure how far the company's readiness in implementing sustainable industrial practices. Measurements conducted with a questionnaire instrument, namely to assess the status of the company and knowledge level of employees, as well as both of these correlations. Questionnaires distributed to staff employees of the company. Analysis of the evaluation conducted through the PDCA approach.
From the questionnaire results obtained by the status of the company scored 69.92% and classified as good. Knowledge level of employees got an 70.90% and classified good as well. Although both assessments get good results, but there are things that still need to be improved. Things that need to be improved is in the Act phase which contribution is at the lowest value. Proposed improvements to the company emphasized in the Act phase
- …
