Prediksi Safety Stock Produk Filter Oli Sepeda Motor Berbasis Demand Response (DR) - ARMA

Manajemen rantai pasokan merupakan hal krusial yang dibutuhkan dalam menjaga persediaan suatu produk supaya tetap tersedia selama masa tunggu. Hal ini bertujuan untuk menjaga keberlanjutan suatu bisnis sehingga penjualan produk tersebut tidak terganggu dengan permasalahan kurangnya persediaan. Namun, metode prediksi konvensional seperti ARMA-klasik dan ARMA-GARCH seringkali kurang akurat pada data riil yang bersifat sparse yang didominasi nilai nol dan fluktuatif. Penelitian ini bertujuan untuk menggagas sebuah metode Auto Regressive Moving Average (ARMA) baru yang menggabungkan konsep demand response dengan analisis galat yang bernama Demand Response-ARMA (DR-ARMA). Metode ini dikembangkan melalui tiga tahap, yaitu penurunan matematis berbasis RMSE dan analisis tren, adaptasi model untuk data sparse, dan validasi menggunakan data primer penjualan sparepart filter oli dari CV di Kalimantan Barat selama 60 hari. DR-ARMA mengoptimasi prediksi ARMA berdasarkan pada tren penjualan serta mengontrol ketidakpastian prediksi dengan memanfaatkan analisis galat, supaya kesalahan prediksi dapat berkurang selama perhitungan safety stock. Simulasi numerik dilakukan pada data penjualan filter oli dari sebuah perusahaan yang ada di Kalimantan Barat. Hasil simulasi menunjukkan bahwa metode DR-ARMA dapat memprediksi penjualan filter oli dengan akurasi 80%, lebih tinggi dibandingkan metode prediksi lainnya seperti ARMA-Generalized Auto Regressive Conditional Heteroskedasticity (GARCH) (74%) dan ARMA-klasik (57%). Metode DR-ARMA juga dapat digunakan untuk memprediksikan safety stock untuk 60 hari kedepan dengan tingkat kesalahan prediksi sekitar 17%. Hal ini menunjukkan bahwa metode DR-ARMA cocok digunakan untuk memprediksikan safety stock dari data yang bersifat sparse. Metode DR-ARMA dapat membantu pengguna dalam mengatur jumlah persediaan barang yang dibutuhkan tanpa perlu melakukan pengisian gudang secara berlebihan.Manajemen rantai pasokan merupakan hal krusial yang dibutuhkan dalam menjaga persediaan suatu produk supaya tetap tersedia selama masa tunggu. Hal ini bertujuan untuk menjaga keberlanjutan suatu bisnis sehingga penjualan produk tersebut tidak terganggu dengan permasalahan kurangnya persediaan. Namun, metode prediksi konvensional seperti ARMA-klasik dan ARMA-GARCH seringkali kurang akurat pada data riil yang bersifat sparse yang didominasi nilai nol dan fluktuatif. Penelitian ini bertujuan untuk menggagas sebuah metode Auto Regressive Moving Average (ARMA) baru yang menggabungkan konsep demand response dengan analisis galat yang bernama Demand Response-ARMA (DR-ARMA). Metode ini dikembangkan melalui tiga tahap, yaitu penurunan matematis berbasis RMSE dan analisis tren, adaptasi model untuk data sparse, dan validasi menggunakan data primer penjualan sparepart filter oli dari CV di Kalimantan Barat selama 60 hari. DR-ARMA mengoptimasi prediksi ARMA berdasarkan pada tren penjualan serta mengontrol ketidakpastian prediksi dengan memanfaatkan analisis galat, supaya kesalahan prediksi dapat berkurang selama perhitungan safety stock. Simulasi numerik dilakukan pada data penjualan filter oli dari sebuah perusahaan yang ada di Kalimantan Barat. Hasil simulasi menunjukkan bahwa metode DR-ARMA dapat memprediksi penjualan filter oli dengan akurasi 80%, lebih tinggi dibandingkan metode prediksi lainnya seperti ARMA-Generalized Auto Regressive Conditional Heteroskedasticity (GARCH) (74%) dan ARMA-klasik (57%). Metode DR-ARMA juga dapat digunakan untuk memprediksikan safety stock untuk 60 hari kedepan dengan tingkat kesalahan prediksi sekitar 17%. Hal ini menunjukkan bahwa metode DR-ARMA cocok digunakan untuk memprediksikan safety stock dari data yang bersifat sparse. Metode DR-ARMA dapat membantu pengguna dalam mengatur jumlah persediaan barang yang dibutuhkan tanpa perlu melakukan pengisian gudang secara berlebihan

Identifikasi Kelayakan Air Minum Dengan Metode Analisis Komponen Utama Berbasis Entropi

The need for clean water is a fundamental requirement that must be met by humans, as water constitutes 60 to 70% of the total human body weight. Therefore, it is important to be able to determine the quality of the water entering the body, as consuming unsafe water will bring various diseases, such as diarrhea, and in severe cases might lead to death. This study aimed to investigate the factors which determine the potability of drinking water. Specifically, this research aims to produce a fault detection algorithm that can detect the potability of water samples based on Principal Component Analysis (PCA) and entropy-based subset selection methods. This paper addresses the linearity problem that commonly occurred in PCA by finding a subset of data that has a good entropy relation among the parameters contained in the subset, thus maintaining linearity in the data. There were 8 parameters considered in this reseach: pH, hardness, total dissolved solids, chloramines, sulfate, conductivity, organics carbon, trihalomethanes and turbidity. The experiment was conducted with 811 water samples, where 645 samples were used to train the model and the rest for validating the model predictive accuracy. Based on experiments conducted, it is confirmed that the proposed algorithm can determine the potability of drinking water samples from synthetic data sourced from India with an accuracy of over 98% for potable water data and 100% for non-potable water data

SOSIALISASI PENDIDIKAN POLITIK BAGI PELAJAR SMP/SMA DI DESA GUNUNG SARI PONDOK PESANTREN FATIMAH AZ ZAHRAH KECAMATAN TANJUNG SELOR KABUPATEN BULUNGAN

Sosialisasi Pendidikan Politik calon Pemilih Pemula bagi kalangan pelajar SMP/SMA, khususnya yang akan atau sudah memasuki usia pemilih pemula, perlu diberikan agar mereka melek/paham demokrasi. Melalui sosialisasi, para siswa yang bakal menggunakan hak pilihnya bisa berpartisipasi dalam memberikan suaranya pada Pemilu 2024 mendatang. Sehingga kalangan pelajar atau pemilih pemula perlu dibekali dengan pendidikan politik karena mereka adalah calon-calon pemilih yang akan memberikan hak suaranya pada Pemilu 2024 mendatang atau yang akan datang. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk memanfaatkan potensi pemilih pemula  yang dimiliki Desa Gunung Sari dalam keikutsertaannya pada pemilu akan datang maupun kedepannya. Dilaksanakan  dengan metode deskriptif kualitatif dan interaktif. Metode deskriptif kualitatif adalah metode yang berdasarkan pada filsafat postpositivisme yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah Kepada pemiih pemula SMP dan SMA Desa Gunung Sari Kecamatan Tanjung Selor dalam kegiatan tersebut disampaikan tenang kondisi saat ini menjelang pemil

Phylogenetic and multivariate analyses of Gekko smithii Gray, 1842 recover a new species from Peninsular Malaysia and support the resurrection of G. albomaculatus (Giebel, 1861) from Sumatra

An integrative taxonomic analysis of Sundaic populations of Gekko smithii from the Thai-Malaya Peninsula, Sumatra, and Borneo recovered four deeply divergent mitochondrial lineages that are separated by major geographic barriers (mountains and seaways). Furthermore, they bear a number of concordant statistically significant differences in meristic and morphometric features, morphospatial separation in multivariate space, and discrete differences in color pattern. Gekko smithii sensu stricto is restricted to southern Thailand south of the Isthmus of Kra and Peninsular Malaysia west of the Banjaran (mountain range) Titiwangsa, being that the type locality is on Penang Island, Penang. Gekko hulk sp. nov. is a new species from extreme southern Thailand and Peninsular Malaysia east of the Banjaran Titiwangsa and five east coast islands—the type locality being Pulau (island) Tioman, Pahang. Gekko cf. albofasciolatus is tentatively used to include Bornean populations west of the Iran Mountains in Sabah and Sarawak which, in the absence of molecular data, cannot unequivocally be separated morphologically from G. albofasciolatus from the type locality at Banjarmasin, Kalimantan, Indonesia east of the Iran Mountains. In the absence of molecular data, G. albomaculatus is resurrected to include mainland Sumatran, Nias Island, and Banyak Islands populations which, based on their morphology, cannot be separated from descriptions of G. albomaculatus from the type locality of Bangka Island, 15 km off the southeast coast of mainland Sumatra. Further integrative analyses of all Sumatran and Bornean populations are currently underway as well as the enigmatic Wallacean populations from Sulawesi. Data are presented that strongly suggest all references to G. smithii from Java stem from a 151 year-old misidentification of a specimen of G. gecko of unknown provenance. Additionally, there are no vouchered records of G. smithii from Myanmar. The phylogeographic patterns of Sundaic populations of the G. smithii complex are concordant with those of a plethora of other Sundaic lineages

The natural and human-mediated expansion of a human-commensal lizard into the fringes of Southeast Asia

Background Human‐commensal species often display deep ancestral genetic structure within their native range and founder‐effects and/or evidence of multiple introductions and admixture in newly established areas. We inves‐ tigated the phylogeography of Eutropis multifasciata, an abundant human‐commensal scincid lizard that occurs across Southeast Asia, to determine the extent of its native range and to assess the sources and signatures of human introduction outside of the native range. We sequenced over 350 samples of E. multifasciata for the mitochondrial ND2 gene and reanalyzed a previous RADseq population genetic dataset in a phylogenetic framework. Results Nuclear and mitochondrial trees are concordant and show that E. multifasciata has retained high lev‐ els of genetic structure across Southeast Asia despite being frequently moved by humans. Lineage boundaries in the native range roughly correspond to several major biogeographic barriers, including Wallace’s Line and the Isth‐ mus of Kra. Islands at the outer fringe of the range show evidence of founder‐effects and multiple introductions. Conclusions Most of enormous range of E. multifasciata across Southeast Asia is native and it only displays signs of human‐introduction or recent expansion along the eastern and northern fringe of its range. There were at least three events of human‐introductions to Taiwan and offshore islands, and several oceanic islands in eastern Indonesia show a similar pattern. In Myanmar and Hainan, there is a founder‐effect consistent with post‐warming expansion after the last glacial maxima or human introduction

Implementasi Metodologi Prototyping Dalam Perancangan Sistem Informasi Pencatatan Refferal Pada PT Bank Central Asia Tbk Berbasis Android

Referral merupakan proses pencatatan data seseorang yang telah diajak untuk membeli maupun menjual suatu produk yang telah ditawarkan oleh suatu perusahaan. Pencatatan data yang dilakukan oleh Bank BCA Ayani Pontianak masih menggunakan sistem pencatatan secara manual dengan menggunakan kertas ataupun google form. Hal ini membuat proses pencatatan menjadi semakin lama, permasalahan ini menyebabkan kerugian waktu dan biaya kepada pihak perusahaan. Untuk meningkatkan efisiensi dan fleksibilitas yang dapat membuat pencatatan menjadi lebih mudah. Maka Bank BCA perlu menerapkan sistem pencatatan dengan menggunakan aplikasi pencatatan berbasis android. Aplikasi ini juga memiliki fleksibilitas, sehingga para karyawan Bank BCA bisa menggunakan aplikasi ini dimanapun dan kapanpun. Hal ini ditunjukan oleh 93% responden menyatakan setuju. Pengujian black box terhadap sistem saat dieksekusi juga menunjukkan keberhasilan aplikasi saat dijalankan. Penerapan metodologi prototyping juga memberikan gambaran kepada pengguna bagiamana aplikasi akan dikembangkan. Dari pengujian yang dilakukan, penulis dapat melakukan peningkatan terhadap kualitas aplikasi

MONITORING FUNCTION OF DPRD TOWARD IMPLEMENTATION OF THE REGIONAL BUDGET REGULATION BULUNGAN REGENCY 2015

Based on the problem of research, the aim of this research are to determine and to asses deeply about monitoring function of Regional House of Representatives (DPRD) toward implementation of regional budget (APBD) regulation in Bulungan Regency in the year of 2015.The type of this research is descriptive-qualitative research which aimed to give a picture or painting of the situation systematically, factual, and accurate related with the research object then the result will be continued with detail explanation. Informan on this research are people who have competency to give information or data which are accurate and accountable related to the problem of research. The informan here are the whole members of Regional House of Representatives (DPRD) Bulungan Regency, that had been chosen randomly without consider their strata. The conclusion of this research said that the monitoring function toward regional budget (APBD) regulation in Bulungan regency had implemented but still not optimal. It is prove that there is a unsynchronized between planning with the result of local development planning consensus (Musrenbang) that was established and become the development priority. It is showed that political commitment of Regional House of Representatives (DPRD) toward budget monitoring still not yet optimal. The author give some suggestions to enforce the role of Regional House of Representatives (DPRD) in the field of monitoring. Regional House of Representatives (DPRD) should increase capability and knowledge, conceptional and operational institutionally aboutmonitoring function which tend to policy, Regional House of Representatives (DPRD) should hire experts which have capability in their fields, that do the assesment for give input

Big Data Analytics for Smart Manufacturing: Case Studies in Semiconductor Manufacturing

Smart manufacturing (SM) is a term generally applied to the improvement in manufacturing operations through integration of systems, linking of physical and cyber capabilities, and taking advantage of information including leveraging the big data evolution. SM adoption has been occurring unevenly across industries, thus there is an opportunity to look to other industries to determine solution and roadmap paths for industries such as biochemistry or biology. The big data evolution affords an opportunity for managing significantly larger amounts of information and acting on it with analytics for improved diagnostics and prognostics. The analytics approaches can be defined in terms of dimensions to understand their requirements and capabilities, and to determine technology gaps. The semiconductor manufacturing industry has been taking advantage of the big data and analytics evolution by improving existing capabilities such as fault detection, and supporting new capabilities such as predictive maintenance. For most of these capabilities: (1) data quality is the most important big data factor in delivering high quality solutions; and (2) incorporating subject matter expertise in analytics is often required for realizing effective on-line manufacturing solutions. In the future, an improved big data environment incorporating smart manufacturing concepts such as digital twin will further enable analytics; however, it is anticipated that the need for incorporating subject matter expertise in solution design will remain

Analisa model sewa stand pujasera di Surabaya

Dalam skripsi ini diteliti tentang analisa model sewa stand pujasera di Surabaya. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah luas stand, periode penyewaan, omset per bulan, dan fasilitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa luas stand, periode penyewaan dan fasilitas berpengaruh signifikan secara parsial untuk model base rent. Hasil pengujian secara serempak terhadap luas stand, periode penyewaan, dan fasilitas hasilnya berpengaruh signifikan terhadap harga sewa stand untuk model base rent. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa luas stand, omset per bulan, dan fasilitas berpengaruh signifikan secara parsial sedangkan periode penyewaan tidak berpengaruh signifikan secara parsial untuk model percentage rent. Hasil pengujian secara serempak terhadap luas stand, periode penyewaan, omset per bulan, dan fasilitas hasilnya berpengaruh signifikan terhadap harga sewa stand untuk model percentage rent