1,182 research outputs found
Validitas Perangkat Pembelajaran Materi Ikatan Kimia Berbasis Model Pembelajaran Pemaknaan untuk Melatihkan Sensitivitas Moral Siswa SMA
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran materi ikatan kimia berbasis model pembelajaran pemaknaan yang valid untuk melatihkan sensitivitas moral siswa SMA. Pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan model 4D (Four D). Hasil penelitian yang didapatkan, yaitu perangkat pembelajaran yang dikembangkan meliputi buku siswa, RPP, LKPD, dan angket sensitivitas moral telah memiliki validitas dengan kategori sangat valid. Hasil penelitian telah menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran materi ikatan kimia berbasis model pembelajaran pemaknaan valid untuk melatihkan sensitivitas moral siswa SMA
Pengaruh Model Pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) Disertai Media Kartu Pintar terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Materi Larutan Penyangga Kelas XI di SMA Negeri 1 Kabila
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan model pembelajaran NHT disertai media kartu pintar dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa pada materi larutan penyangga. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah posttest –only control design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh kelas XI MIA SMA Negeri 1 Kabila dan sampel dalam penelitian ini yakni kelas XI MIA 3 dengan jumlah siswa 29 sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran NHT disertai media kartu pintar dan kelas XI MIA 4 dengan jumlah siswa 29 sebagai kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional disertai tanya jawab. Pengumpulan data penelitian menggunakan instrumen tes berupa tes objektif beralasan sebanyak 20 butir soal. Analisis data menggunakan kriteria pengujian hipotesis yaitu terima H0 jika thitung < ttabel atau tolak H0 jika thitung > ttabel. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai (thitung = 4,43 dan ttabel = 2,003), maka Ho ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) di sertai media kartu pintar terhadap prestasi belajar siswa
Identifikasi Miskonsepsi Siswa Kelas XI IPA 1 di SMA Negeri 3 Gorontalo Utara pada Konsep Larutan Penyangga
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yang bertujuan untuk mengidentifikasi miskonsepsi siswa terhadap konsep larutan penyangga. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas XI IPA 1 di SMA Negeri 3 Gorontalo Utara menggunakan tes piihan ganda (multiple choice) dengan alasan terbuka. Instrumen ini dapat membedakan antara siswa yang tahu konsep, tidak tahu konsep dan miskonsepsi. Pengamblan sampel dilakukan dengan cara sampling jenuh. Hasil penelitian secara keseluruhan menunjukkan bahwa miskonsepsi siswa kelas XI IPA 1 di SMA Negeri 3 Gorontalo Utara pada konsep larutan penyangga berada pada kategori tinggi yaitu nilai rata-rata sebesar 44,17%, tahu konsep nilai rata-rata 10,8%, tahu konsep tetapi kurang yakin nilai rata-rata 2,13% dan tidak tahu konsep nilai rata-rata sebesar 42,9%
Analisis Miskonsepsi pada Konsep Hidrolisis Garam Siswa Kelas XI SMAN 1 Telaga
Siswa yang mengalami miskonsepsi pada konsep dasar kimia akan mengalami kesulitan untuk mempelajari materi lanjutan dalam kimia. Hal-hal yang menyebabkan miskonsepsi perlu diketahui sehingga siswa akan dapat dengan maksimal menerima materi yang diberikan. Tujuan dari penelitian ini adalah dapat menganalisis miskonsepsi pada konsep hidrolisis garam yang terjadi pada siswa kelas XI SMAN 1 Telaga. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Instrumen yang digunakan adalah tes pemahaman konsep hidrolisis garam dengan menggunakan CRI (Certainty of Response Index) dilanjutkan dengan wawancara. Data tes direduksi untuk mencari miskonsepsi pada siswa. Selanjutnya siswa diwawancarai untuk melihat bagaimana pemahaman mereka mengenai konsep-konsep mereka yang keliru. Data dari hasil wawancara direduksi untuk menghilangkan hal-hal yang dianggap tidak terlalu penting dalam fokus penelitian sehingga lebih dapat mengkerucutkan tujuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan terdapat miskonsepsi dalam setiap indikator pembelajaran namun miskonsepsi tersebut diketahui tidak berpengaruh kuat kepada siswa. Miskonsepsi yang terjadi pada siswa yaitu siswa keliru dalam (1) mengaitkan pengertian asam basa menurut para ahli; (2) menentukan asam dan basa; (3) mengaitkan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan mereka sendiri; (4) memahami bahasa ilmiah dalam kimia; (5) menggunakan perhitungan penentuan pH; (6) memperlihatkan gambaran submikroskopik garam dalam air; dan (7) mengaitkan pengaruh Ka, Kb, volume, dan konsentrasi pada larutan garam
Pengaruh Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) yang Disertai dengan Peta Konsep terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI TPHP SMK Negeri 2 Gorontalo pada Materi Sistem Koloid
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model pembelajaran project based learning (PjBL) yang disertai dengan peta konsep terhadap hasil belajar siswa pada materi sistem koloid. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, dengan desain Posttest-Only Control Group. Sampel berjumlah 46 siswa SMK Negeri 2 Gorontalo yang terdiri dari dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol yang masing-masing berjumlah 23 siswa. Kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran project based learning (PjBL) yang disertai dengan peta konsep sementara kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional. Pengumpulan data menggunakan tes sebagai instrumen, dengan materi sistem koloid. Analisis data dilakukan menggunakan uji t untuk menguji hipotesis penelitian. Berdasarkan hasil statistika diperoleh nilai rata-rata post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing adalah 81,32 dan 64,43. Hasil analisis data untuk hasil belajar menunjukkan bahwa dalam taraf signifikan 0,05 diperoleh nilai thitung > ttabel atau (16,96 > 1,681) maka H0 ditolak atau dengan kata lain menerima H1. Maka dengan demikian penggunakan model pembelajaran project based learning (PjBL) yang disertai dengan peta konsep berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
Pengaruh Model Pembelajaran Simayang Tipe II terhadap Peningkatan Kemampuan Representasi Kimia Siswa Kelas X pada Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit di SMA Terpadu Wira Bhakti Gorontalo
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan melihat pengaruh penggunaan model pembelajaran SiMaYang Tipe II terhadap peningkatan kemampuan representasi kimia siswa pada masing-masing level representasi kimia (makroskopik, submikroskopik, dan simbolik). Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan pretest-posttest control group design. Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan subyek penelitian adalah siswa kelas X SMA Terpadu Wira Bhakti Gorontalo tahun ajaran 2017/2018. Jumlah sampel yang dipilih sebanyak dua kelas yakni kelas kontrol dan kelas eksperimen. Sampel pada penelitian ini secara keseluruhan berjumlah 34 orang siswa. Kemampuan representasi kimia siswa diukur melalui tes materi larutan elektrolit dan nonelektrolit dalam bentuk pilihan ganda beralasan terbuka. Tes ini berjumlah 17 soal dengan 3 level representasi kimia untuk melihat kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal makroskopik, submikroskopik, dan simbolik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Persentase skor representasi kimia dengan menggunakan SiMaYang Tipe II di level makroskopik pada pretest sebesar 48% dengan kriteria kurang dan pada posttest menjadi sebesar 79% dengan kriteria baik, untuk level submikroskopik skor pretest sebesar 40% dengan kriteria sangat kurang dan pada posttest menjadi sebesar 92% dengan kriteria sangat baik, dan pada level simbolik skor pretest sebesar 27% dengan kriteria sangat kurang dan posttest menjadi sebesar 88% dengan kriteria sangat baik. (2) Perhitungan nilai indeks gain pada kelas eksperimen menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan representasi kimia pada level makroskopik diperoleh sebesar 0,39 dengan kategori sedang, pada level submikroskopik sebesar 0,84 dengan kategori tinggi, dan pada level simbolik sebesar 0,86 dengan kategori tinggi; (3) Berdasarkan uji statistik diperoleh harga thitung = untuk taraf signifikansi (α) 5% (0,05) dengan dk = 32 dan nilai ttabel = 1,69. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan metode pembelajaran SiMaYang Tipe II terhadap peningkatan kemampuan representasi kimia pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit
Expression and Activity Patterns of Nitric Oxide Synthases and Antioxidant Enzymes Reveal a Substantial Heterogeneity Between Cardiac and Vascular Aging in the Rat
We investigated the effects of aging and ischemia-reperfusion (I/R) injury on the expression and activity of nitric oxide (•NO) synthases and superoxide dismutase (SOD) isoforms. To this end we perfused excised hearts from young (6months old) and old (31-34months old) rats according to the Langendorff technique. The isolated hearts were, after baseline perfusion for 30min, either subjected to 20min of global no-flow ischemia followed by 40min of reperfusion or were control-perfused (60min normoxic perfusion). Both MnSOD and Cu,ZnSOD expression remained unchanged with increasing age and remained unaltered by I/R. However, SOD activity decreased from 7.55 ± 0.1U/mg protein in young hearts to 5.94 ± 0.44 in old hearts (P<0.05). Furthermore, I/R led to a further decrease in enzyme activity (to 6.35 ± 0.41U/mg protein; P<0.05) in myocardium of young, but not in that of old animals. No changes in myocardial protein-bound 3-nitrotyrosine levels could be detected. Endothelial NOS (eNOS) expression and activity remained unchanged in aged left ventricles, irrespective of I/R injury. This was in steep contrast to peripheral (renal and femoral) arteries obtained from the same animals where a marked age-associated increase of eNOS protein expression could be demonstrated. Inducible NOS expression was undetectable either in the peripheral arteries or in the left ventricle, irrespective of age. In particular when associated with an acute pathology, which is furthermore limited to a certain time frame, changes in the aged myocardium with respect to enzymes crucially involved in maintaining the redox homeostasis, seem to be much less pronounced or even absent compared to the vascular aging process. This may point to heterogeneity in the molecular regulation of the cardiovascular aging proces
Expression and Activity Patterns of Nitric Oxide Synthases and Antioxidant Enzymes Reveal a Substantial Heterogeneity Between Cardiac and Vascular Aging in the Rat
We investigated the effects of aging and ischemia-reperfusion (I/R) injury on the expression and activity of nitric oxide (•NO) synthases and superoxide dismutase (SOD) isoforms. To this end we perfused excised hearts from young (6months old) and old (31-34months old) rats according to the Langendorff technique. The isolated hearts were, after baseline perfusion for 30min, either subjected to 20min of global no-flow ischemia followed by 40min of reperfusion or were control-perfused (60min normoxic perfusion). Both MnSOD and Cu,ZnSOD expression remained unchanged with increasing age and remained unaltered by I/R. However, SOD activity decreased from 7.55 ± 0.1U/mg protein in young hearts to 5.94 ± 0.44 in old hearts (P<0.05). Furthermore, I/R led to a further decrease in enzyme activity (to 6.35 ± 0.41U/mg protein; P<0.05) in myocardium of young, but not in that of old animals. No changes in myocardial protein-bound 3-nitrotyrosine levels could be detected. Endothelial NOS (eNOS) expression and activity remained unchanged in aged left ventricles, irrespective of I/R injury. This was in steep contrast to peripheral (renal and femoral) arteries obtained from the same animals where a marked age-associated increase of eNOS protein expression could be demonstrated. Inducible NOS expression was undetectable either in the peripheral arteries or in the left ventricle, irrespective of age. In particular when associated with an acute pathology, which is furthermore limited to a certain time frame, changes in the aged myocardium with respect to enzymes crucially involved in maintaining the redox homeostasis, seem to be much less pronounced or even absent compared to the vascular aging process. This may point to heterogeneity in the molecular regulation of the cardiovascular aging proces
- …
