598 research outputs found
Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Penjualan dan Biaya Operasional Perusahaan di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2011
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris pengaruh CSR terhadappenjualan dan biaya operasional Perusahaan di BEI tahun 2007-2011 dalam jangka panjang.Penelitian ini juga melibatkan variabel kontrol yaitu firm size dan produktivitas. CSR diukurdengan rata-rata GRI index tahun 2007-2010, sedangkan penjualan diukur dengan log naturaltotal penjualan, dan biaya operasional diukur dengan perbandingan antara biaya operasionaldengan total penjualan. Sampel yang digunakan sebanyak 65 Perusahaan yang telahmelaporkan kegiatan CSR secara konsisten dalam annual report dan atau sustainability reportselama 2007-2011 serta menggunakan kurs rupiah.Hasil penelitian menyimpulkan bahwa CSR tidak berpengaruh terhadap penjualan danbiaya operasional. Hal ini disebabkan karena pelaksanaan CSR di Indonesia yang mandatorisehingga motivasi Perusahaan-Perusahaan tersebut melakukan CSR adalah untuk dapatmenghindarkan Perusahaan dari konflik dengan masyarakat dan pemerintah, bukan fokusterhadap peningkatan inovasi dan kualitas pada produk, maupun peduli terhadap pemeliharaanlingkungan, penghematan, dan konservasi energi. Variabel kontrol firm size dan produktivitasberpengaruh signifikan terhadap penjualan dan biaya operasional
Kajian Kebijakan Pertanian dalam Memenuhi Kebutuhan Dasar Penduduk di NTT
Bagaimana pengaruh kebijakan strategis pemerintah Provinsi NTT terhadap pemenuhan kebutuhan dasar masyarakatnya?
Salah satu langkah strategis yang dilaksanakan pemerintah adalah revitalisasi pertanian, perikanan dan kehutanan dalam rangka pengurangan kemiskinan dan penggangguran, peningkatan daya saing ekonomi nasional, menjaga kelestarian sumberdaya pertanian, perikanan dan kehutanan, dengan sasaran utama mewujudkan pertanian tangguh untuk memantapkan ketahanan pangan, peningkatan nilai tambah dan daya saing produk pertanian serta peningkatan kesejahteraan petani.
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor unggulan di NTT, karena memberikan kontribusi yang besar terhadap PDRB NTT atas dasar harga konstan tahun 2000 sebesar 39,6%, yang terdiri dari kontribusi subsektor tanaman pangan 19,87%, tanaman perkebunan 4,51%, peternakan 11,26%, kehutanan 0,26% dan perikanan 3,73%. Selain itu sebagian besar penduduk NTT masih menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Pada tahun 2009 terdapat sebanyak 1.675.273 (73,54 %) dari 2.278.031 orang yang bekerja (BPS; 2009). Selain itu sektor pertanian berperanan penting sebagai penyedia pangan bagi masyarakat, penyedia bahan baku bagi industri, merupakan penghasil komoditas ekspor.
Kajian hasil penelitian ini akan menunjukan bagaimana pengaruh kebijakan strategis pemerintah terhadap pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat NTT
Lexical Derivation of the PINT Taxonomy of Goals: Prominence, Inclusiveness, Negativity Prevention, and Tradition
What do people want? Few questions are more fundamental to psychological science than this. Yet, existing taxonomies disagree on both the number and content of goals. We thus adopted a lexical approach and investigated the structure of goal-relevant words from the natural English lexicon. Through an intensive rating process, 1,060 goal-relevant English words were first located. In Studies 1-2, two relatively large and diverse samples (total n = 1,026) rated their commitment to approaching or avoiding these goals. Principal component analyses yielded 4 replicable components: Prominence, Inclusiveness, Negativity prevention, and Tradition (the PINT Taxonomy). Study 3-7 (total n = 1,396) supported the 4-factor structure of an abbreviated scale and found systematic differences in their relationships with past goal-content measures, the Big 5 traits, affect, and need satisfaction. This investigation thus provides a data-driven taxonomy of higher-order goal-content and opens up a wide variety of fascinating lines for future research
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN NEONATUS KURANG BULAN KECIL MASA KEHAMILAN (NKBKMK) DAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUANG NICU, RSUD PROF.DR. W.Z. JOHANNES KUPANG TANGGAL 04 S/D 17 APRIL 2017.
Latar Belakang :Berat Bayi Lahir Rendah ( BBLR) termasuk factor utama dalam peningkatan mortalitas, morbiditas, dan disabilitas neonatus, bayi dan anak. Di Indonesia, setiap lima menit satu bayi dimasa neonatal meninggal, hampir sepertiganya 29% disebabkan bayi berat lahir rendah (BBLR) karena prematuritas, makin rendah masa gestasi, (Sudarti 2013). Menurut (Pantiawati, 2010) pada kasus bayi berat lahir rendah (BBLR) karena prematuritas, makin rendah masa gestasi, (Sudarti, 2013). Menurut Pantiawati,( 2010) pada kasus bayi berat lahir rendah (BBLR), pencegahan atau pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali selama kurun hamilan.
Tujuan: Agar penulis mampu mengembangkan pola pikir ilmiah dalam melaksanakan asuhan kebidanan dengan masalah kebidanan pada bayi baru lahir dengan NKB-KMK dan BBLR di ruang NICU RSUD Prof. Dr. W.Z Johannes Kupang, dengan menggunakan pendekatan asuhan kebidanan 7 langkah varney.
Metode Penelitian: Metode Deskriptif, populasi pada penelitian ini adalah semua BBL yang sedang di rawat diruang NICU RSUD Prof. Dr.W.Z. Johannes Kupang. Sampel dalam penelitian ini adalah satu bayi dengan NKB – KMK dan BBLR diruang NICU RSUD Prof. Dr.W.Z. Johannes Kupang.
Pembahasan : Berdasarkan asuhan yang dilakukan dengan manajemen kebidanan dari peayngumpulan data dasar sampai evaluasi, yaitu jelaskan pada ibu dan keluarga tentang kondisi bayi, observasi tanda infeksi pada bayi, observasi tanda- tanda vital bayi, rawat bayi dengan teknik aseptic, pertahankan suhu tubuh bayi dalam batas normal yaitu 36,5-37,5oC, lakukan tindakan kolaborasi dengan dokter untuk mendapatkan asuhan selanjutnya.
Simpulan : pada tanggal 08 April 2017 pukul 23.00 wita dilakukan observasi keadaan umum bayi masih sesak, tidak siyanosis, bayi tidur tenang, tidak mual muntah, tidak kembung, dan bayi masih rawat di ruang NICU RSUD Prof.Dr.W.Z Johannes Kupang, dan masih dalam perawatan dokter
Recommended from our members
Potential Problems with Peer Responding in ESL Writing Classes
Many native speaker composition classes and increasing numbers of ESL composition classes use small group work and peer responding to improve writing. Teachers who have used peer responding are generally convinced of its usefulness, but many are unaware of the special problems ESL writers and readers face when asked to comment on a classmate’s writing. These problems stem partly from ESL students’ lack of experience in using techniques like peer responding and partly from the varying rhetorical expectations that readers from other cultures bring to a text. This paper discusses the issues surrounding the attempt to bring ESL writers into the American academic discourse community through the use of peer responding in ESL writing classes
A High-Throughput Screen Identifies a New Natural Product with Broad-Spectrum Antibacterial Activity
Due to the inexorable invasion of our hospitals and communities by drug-resistant bacteria, there is a pressing need for novel antibacterial agents. Here we report the development of a sensitive and robust but low-tech and inexpensive high-throughput metabolic screen for novel antibiotics. This screen is based on a colorimetric assay of pH that identifies inhibitors of bacterial sugar fermentation. After validation of the method, we screened over 39,000 crude extracts derived from organisms that grow in the diverse ecosystems of Costa Rica and identified 49 with reproducible antibacterial effects. An extract from an endophytic fungus was further characterized, and this led to the discovery of three novel natural products. One of these, which we named mirandamycin, has broad-spectrum antibacterial activity against , , , methicillin-resistant , and . This demonstrates the power of simple high throughput screens for rapid identification of new antibacterial agents from environmental samples.Version of Recor
Peer feedback content and sender’s competence level in academic writing revision tasks: Are they critical for feedback perceptions and efficiency?
Peer feedback content is a core component of peer assessment, but the impact of various contents of feedback is hardly studied. Participants in the study were 89 graduate students who were assigned to four experimental and a control group. Experimental groups received a scenario with Concise General (CGF) or Elaborated Specific (ESF) feedback by a high or low competent peer. ESF by a high competent peer was perceived as more adequate, but led to more negative affect. Students in CGF groups outperformed ESF groups during treatment. Groups with a low competent peer outperformed groups with a high competent peer during the posttest. Feedback perceptions and performance were uncorrelated
EKSISTENSI KELOMPOK PENGRAJIN TENUN IKAT DESA PRAIBAKUL SUMBA BARAT NTT
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pemberdayaan Perempuan melalui Kelompok Tenun ikat yang beranggotakan Perempaun ibu-ibu rumah tangga yang ada di desa Praibakul Sumba Barat NTT. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan observasi pada pengrajin kelompok Tenun ikat, wawancara mendalam dengan narasumber,dan dokumentasi saat kegiatan menenun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemberdayaan terhadap kelompok pengrajin tenun ikat di desa Praibakul oleh pemerintah sudah dilakukan mulai dari pemberian UMKM, pelatihaan, pendampingan, peningkatan kelompok dengan tujuan untuk meningkatkan hasil tenun agar bisa membantu perekonomian keluarga serta lebih banyak pesanan baik dilingkungan sekitar dan juga luar daerah. Tetapi masih ada tantangan, hambatan yang dialami kelompok pengrain tenun ikat di desa Praibakul sehingga peningkatan taraf hidup, pemasaran kain tenun ikat desa Praibakul kurang maksimal, diantaranya adalah kurangnya SDM, kebutuhan keluarga yang kurang terpenuhi, kurangnya kreatifitas serta kurang minatnya gnerasi muda terhadap kerajinan tenun ikat yang sebenarnya generasi muda sebagai salah satu SDM yang dibutuhkan saat ini
Teknologi Pembuatan Liquid Smoke Daun Kesambi sebagai Bahan Pengasapan Se’i Ikan Olahan Khas Nusa Tenggara Timur
The liquid smoke had been produced from raw material of kesambi leaves using pyrolysis reactor. The composition of kesambi leaves consist of 29.51% lignin, 27.62% selulosa and 15.27% hemiselulosa, and then put into pyrolysis reactor. Pyrolysing processing at 200~450oC for 5 hours and liquid smoke produced was characterized by means physicaly and proximate analyzed of pH parameter, colour, transparency, floating matters, acid, phenol and carbonil. The result of this study showed that the liquid smoke of grade 3 was generally brownish-red color, clouded, pH 2.25 and tar. For grade 2 was characterized by yellow color, slightly clouded, floating matters, pH 2.2 and grade 1 was characterized by colorless, transparent, no floating matters and pH 2.17. Proximate analyzed for liquid smoke was total phenol grade 3 was 2.57%, total acid was 13.67%, carbonil was 14.13%. On the other hand, liquid smoke grade 1 have total phenol was 0.49%, total acid was 9.78% and carbonil was 10.07%. Application of liquid smoke kesambi leaves pyrolysis results 400oC on making fish se’i meat with liquid smoke concentration of 5%, 10%, 15.20%, and 25% showed different results, both in terms of chemical components, physical and sensory properties of the fish se’i meat
- …
