30 research outputs found
SIKAP SYIAH TERHADAP SUNNAH/HADIS NABI SAW
Syiah adalah salah satu kelompok politik dalam Islam yang tertua dan masih eksis hingga sekarang ini, tidak hanya dalam persoalan teologi, dalam dunia hadis pun mereka memiliki manhaj yang berbeda dari para muhaddisun. Berdasarkan hasil pengkajian dalam atikel ini menyebutkan Syiah berkeyakian bahwa hadis atau sunnah tidak hanya terbatas pada perkataan, perbuataan dan ketetapan serta apa-apa yang disandarkan kepada Nabi saja, melainkan juga disandarkan kepada Imam-imam 12 mereka. Sehingga ini memunculkan cara pandang terhadap penilaian terhadap dimana mereka terbagi pada dua keompok; yang pertama kelompok Ikhbaryun dimana mereka tidak perlu lagi mengkaji kebenaran sebuah hadis karena keluar langsung dari mulut Imam mereka, dan kedua yang kelompok Ushuliyyun dimana mereka mengkaji sanad hadis apakah sampai kepada Imam-imam mereka terdahulu. Periwayatan hadis Syiah berpegang pada hanya menerima hadis-hadis yang diriwayatkan oleh para Imam dan Ahl Al-Bait mereka saja, sebagai konskwensinya mereka harus menolak hadis-hadis yang bukan bersumber dari Imam dan Ahl Al-Bait. Oleh karenanya, ini adalah termasuk bentuk dari pengingkaran terhadap sunnah dimana Ahlussunnah pada umumnya sangat meyakini hadis-hadis shahih meskipun bukan berasal dari golongan Ahl Al-Bait
Scanning x-ray microscopy investigations into the electron-beam exposure mechanism of hydrogen silsesquioxane resists
Reaktualisasi hadis berbasis maqasid syariah Jasser Auda
Pemahaman yang keliru terhadap hadis merupakan bukti kekurangan saat ini yang hanya melakukan interpretasi langsung tanpa melalui mekanisme yang diakui. Pemahaman terhadap hadis tidak lagi hanya sebatas pembacaan teks semata, melainkan memerlukan pemahaman yang kontruktif agar dapat memahami dan mengamalkan hadis sesuai dengan sasaran yang dikehendakinya.
Hadis sebagai produk sejarah tengah menghadapi tantangan baru di era modern sekarang ini. Perbedaan sosial dimasa Nabi dengan masa kini, perbedaan zaman di masa Nabi dengan masa kini, memerlukan sebuah pendekatan yang dapat mengakomodasi komponen-kompenen sejarah dan sosial tersebut secara kompleks, utuh, dan terintegrasi.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan penawaran gagasan dalam memahami hadis secara aktual dimasa kini sebagai bentuk reaktulisasi hadis, yakni berbasis maqasid syariah Jasser Auda yang memanfaatkan teori-teori sistem dalam pengaplikasiannya. Upaya ini agar hadis tetap terus relevan di tengan perubahan sosial dan perkembangan zaman dan eksis menjawab tantangan yang terus meluas dan kompleks. Dalam daripada itu untuk menjaga citra Islam dimata dunia, karena hadis merupakan sumber ajaran Islam pada level kedua setelah al-Qur’an.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan berjenis penelitian Library Reseach atau kepustakaan serta menggunakan pendekatan normatif. Dan menganalisa data menggunakan teori pisau analis dan deduksi logika.
Hasil penelitian ini ialah bahwa reaktualisasi hadis yang berbasis maqasid syariah Jasser Auda sangat penting untuk diterapkan dalam mengkaji dan memahami sebuah hadis di era perkembangan zaman sekarang ini. Pendekatan ini tidak hanya memahami hadis secara kontekstual. Melainkan (1) adanya aspek komporasi antara masa kini dan masa kenabian melalui kognisi sistem. (2) Adanya metode induktif dan deduktif yang berujuan menemukan tujuan-tujuan umum dan tujuan-tujuan khusus dari dalil kulliyah dan juziyyah melalui holistik sistem. (3) Adanya persinggungan dengan aspek luar yang turut dipertimbangkan kemaslahatannya karena memiliki tujuan yang sama ditinjau dari berbagai pendekatan sosial, ekonomi kultural dan lain-lain sebagai pertimbangan menuju kemaslahatan melalui keterbukaan sistem. (4) Adanya hierarki keterkaitan antara sosial dan teks-teks hadis yang memiliki tujuan untuk kemaslahatan. (5) Adanya pemanfaatan dari berbagai bidang interdispliner dalam hadis maupun menembus batas multisipliner berupa pendekatan-pendekatan sosial, historis, ekonomi, dan ilmiah. Dan (6) terkahir, adanya tujuan maqasid syariah
SIKAP SYIAH TERHADAP SUNNAH/HADIS NABI SAW
Syiah adalah salah satu kelompok politik dalam Islam yang tertua dan masih eksis hingga sekarang ini, tidak hanya dalam persoalan teologi, dalam dunia hadis pun mereka memiliki manhaj yang berbeda dari para muhaddisun. Berdasarkan hasil pengkajian dalam atikel ini menyebutkan Syiah berkeyakian bahwa hadis atau sunnah tidak hanya terbatas pada perkataan, perbuataan dan ketetapan serta apa-apa yang disandarkan kepada Nabi saja, melainkan juga disandarkan kepada Imam-imam 12 mereka. Sehingga ini memunculkan cara pandang terhadap penilaian terhadap dimana mereka terbagi pada dua keompok; yang pertama kelompok Ikhbaryun dimana mereka tidak perlu lagi mengkaji kebenaran sebuah hadis karena keluar langsung dari mulut Imam mereka, dan kedua yang kelompok Ushuliyyun dimana mereka mengkaji sanad hadis apakah sampai kepada Imam-imam mereka terdahulu. Periwayatan hadis Syiah berpegang pada hanya menerima hadis-hadis yang diriwayatkan oleh para Imam dan Ahl Al-Bait mereka saja, sebagai konskwensinya mereka harus menolak hadis-hadis yang bukan bersumber dari Imam dan Ahl Al-Bait. Oleh karenanya, ini adalah termasuk bentuk dari pengingkaran terhadap sunnah dimana Ahlussunnah pada umumnya sangat meyakini hadis-hadis shahih meskipun bukan berasal dari golongan Ahl Al-Bait. </jats:p
