Iterative H.264 Source and Channel Decoding Using Sphere Packing Modulation Aided Layered Steered Space-Time Codes

The conventional two-stage turbo-detection schemes generally suffer from a Bit Error Rate (BER) floor. In this paper we circumvent this deficiency by proposing a three-stage turbo detected Sphere Packing (SP) modulation aided Layered Steered Space-Time Coding (LSSTC) scheme for H.264 coded video transmission over correlated Rayleigh fading channels. The soft-bit assisted H.264 coded bit-stream is protected using low-complexity short-block codes (SBCs), combined with a rate-1 recursive inner precoder is employed as an intermediate code which has an infinite impulse response and hence beneficially spreads the extrinsic information across the constituent decoders. This allows us to avoid having a BER floor. Additionally, the convergence behaviour of this serially concatenated scheme is investigated with the aid of Extrinsic Information Transfer (EXIT) Charts. The proposed system exhibits an Eb/N0 gain of about 12 dB in comparison to the benchmark scheme carrying out iterative source-channel decoding as well as Layered Steered Space-Time Coding (LSSTC) aided Sphere Packing (SP)demodulation, but dispensing with the optimised SBCs

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN TINGGI BADAN DENGAN KEMAMPUAN LOMPAT TINGGI PADA MAHASISWA PENJASKESREK ANGKATAN 2014 TAHUN 2016

ABSTRAKMinallah, Fazlan. 2012. Hubungan Daya Ledak Otot Tungkai dan Tinggi Badan dengan Kemampuan Lompat Tinggi pada Mahasiswa Penjaskesrek Angkatan 2014 Tahun 2016. Skripsi, Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala. Pembimbing:(1)Drs. Nuzuli, MS (2) Maimun Nusufi, S.Pd., M.Pd.Kata kunci: daya ledak otot tungkai, tinggi badan, kemampuan lompat tinggiLompat tinggi adalah salah satu nomor yang terdapat pada nomor lompat cabang olahraga atletik. Lompat tinggi adalah lompatan yang dilakukan dengan awalan lari, bertumpu dengan satu kaki untuk berusaha melewati bilah lompat yang dipasang di atas penopang tiang lompat tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan daya ledak otot tungkai dan tinggi badan dengan kemampuan lompat tinggi pada mahasiswa Penjaskesrek angkatan 2014 Tahun akademik 2016. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan teknik analisis korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Penjaskesrek angkatan 2014 yang mendapat nilai (A) pada mata kuliah TP. Atletik lanjutan yang berjumlah 20 orang. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah porposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara: (1) tes daya ledak otot tungkai (vertical jump) (2) tes tinggi badan (3) tes kemampuan lompat tinggi. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan rumus analisis korelasi ganda. Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut: terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara daya ledak otot tungkai dan tinggi badan dengan kemampuan lompat tinggi (F=6,26), daya ledak otot tungkai memberi kontribusi sebesar 29,19%, dan tinggi badan 43,56% dengan kemampuan lompat tinggi.Simpulan penelitian ini adalah, koefisien korelasi antara (X1) dan (X2) dengan (Y) berarti, maka hipotesis menyatakan terdapat kontribusi antara daya ledak otot tungkai dan tinggi badan dengan kemampuan lompat tinggi pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala Angkatan 2014 Tahun Akademik 2015/2016 dapat diterima kebenarannya. Selain itu juga didukung oleh teknik yang dikuasai oleh atlet, semakin baik teknik yang dikuasai atlet maka hasil yang diperoleh akan semakin optimal

ANALISIS PENGARUH ROI, CASH RATIO, CURRENT RATIO DAN DER TERHADAP CASH DEVIDEND DI BURSA EFEK INDONESIA

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ROI, Cash Ratio, Current Ratio dan DER terhadap Cash Devidend. Penelitian ini merupakan studi empiris, dengan populasi perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2006 – 2007 berjumlah 142. Dalam penelitian ini diambil sampel 30 perusahaan manufaktur di BEI. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi. Data diolah menggunakan program SPSS for Windows V.10. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik meliputi; uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heterokedastisitas dan autokorelasi. Dari pengujian asumsi klasik (normalitas, multikolinierita, heterokedastisitas dan autokorelasi) diperoleh bahwa dalam model yang digunakan sudah tidak terjadi penyimpangan asumsi klasik, artinya model regresi pada penelitian dapat digunakan sebagai dasar analisis. Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan analisis Regresi Linier Berganda, uji t dan uji R². Berdasarkan hasil perhitungan, bahwa ROI mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Cash Devidend, ditunjukkan oleh nilai thitung > ttabel yaitu 3,890 > 1,960 atau probabilitas dibawah 0,05 yaitu sebesar 0,000 0,05. Current Ratio mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap Cash Devidend, ditunjukkan oleh nilai thitung 0,05. DER mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap Cash Devidend, ditunjukkan oleh nilai thitung 0,05

Self-concatenated coding and multi-functional MIMO aided H.264 video telephony

Abstract— Robust video transmission using iteratively detected Self-Concatenated Coding (SCC), multi-dimensional Sphere Packing (SP) modulation and Layered Steered Space-Time Coding (LSSTC) is proposed for H.264 coded video transmission over correlated Rayleigh fading channels. The self-concatenated convolutional coding (SECCC) scheme is composed of a Recursive Systematic Convolutional (RSC) code and an interleaver, which is used to randomise the extrinsic information exchanged between the self-concatenated constituent RSC codes. Additionally, a puncturer is employed for improving the achievable bandwidth efficiency. The convergence behaviour of the MIMO transceiver advocated is investigated with the aid of Extrinsic Information Transfer (EXIT) charts. The proposed system exhibits an Eb /N0 gain of about 9 dB at the PSNR degradation point of 1 dB in comparison to the identical-rate benchmarker scheme

Retrieval of Land Surface Temperature of Lahore Through Landsat-8 TIRS Data

Land surface temperature (LST) is an important parameter in global climate change and urban thermalenvironmental studies. The significance of land surface temperature is being acknowledged gradually and interest isincreasing in developing methodologies for the retrieval of LST from Satellite Remote Sensing (SRS) data. ThermalInfrared Sensor (TIRS) of Landsat-8 is the newest TIR sensor for the Landsat Data Continuity Mission (LDCM),offering two adjacent thermal infrared bands (10, 11), having significant beneficiary for the land surface temperatureinversion. The spectral radiance can be estimated through TIR bands 10 and 11 of Landsat-8 OLI_TIRS satellite image.In the present study, the radiative transfer equation-based method has been employed in estimating LST of Lahore andthe analysis demonstrated that estimated LST has the highest accuracy from the radiative transfer method through band10. Land Surface Emissivity (LSE) was derived with the aid of the NDVI’s threshold technique. The present studyresults show that as the built-up area increases and vegetation cover decreases in urban surface, they are linked toincrease in urban land surface temperature and conversely larger vegetation cover associated with lower urbantemperature. The output exposed that LST was high in built-up and barren land, whereas it was low in the area wherethere were more vegetation cover and water

Kualitas Pelayanan Pajak Kendaraan Bermotor Pada Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap Putri Hijau Medan Utara

This research aims to determine and analyze to analyze the quality of service at the Office of the One Roof One-Stop Administration System (SAMSAT) Putri Hijau, Medan Utara. To answer the service quality of Motor Vehicle Tax at the SAMSAT Putri Hijau, the researchers used five dimensions of public service quality proposed by Zeithaml et al in Hardiansyah, namely Tangible, Reliability, Responsiveness. ), Assurance (Guarantee), and Emphaty (Empathy). This study uses a descriptive research method with a qualitative approach. Data collection techniques using interviews, observation, and documentation. Based on the results of the study, it can be concluded that the service quality of the Motor Vehicle Tax (PKB) at the SAMSAT Putri Hijau can be assessed from five dimensions, namely Tangibel, Reliability, Responsiveness, Assurance, and Emphaty, however, there are several indicators. which have not been fulfilled properly, such as regarding the comfort of the place of storage and the existence of discrimination or prioritizing relatives in the motor vehicle tax collection process

Desain Pabrik Sodium Karbonat Dari CO2 Flue Gas Pabrik Semen

Dengan semakin meningkatnya kebutuhan energi di Indonesia selama beberapa tahunn terakhir ini, semakin juga meningkatkan bertambahnya gas rumah kaca yang dihasilkan. Gas rumah kaca (GRK) yang terdiri dari CO2, CH4, N2O, HCFC, dan CFC serta uap air (H2O), dimana yang menjadi sumber utama terjadinya pemasan global. Terutama pada pabrik yang menghasilkan GRK itu sendiri selama proses produksi, seperti pabrik semen 15.107.267 ton, pabrik produksi kapur 3.688.147 ton, dan pabrik kaca/gelas 170.000 ton. Prospek soda abu (nama pasar sodium karbonat) di Indonesia masih dalam kondisi baik karena kebutuhan komoditas ini semakin bertambah dengan rate 3,4% pertahun untuk industri kapur, industri gelas, dan industri keramik. Selama ini kebutuhan soda abu di Indonesia masih dipenuhi dengan adanya impor dari negara lain, karena belum adanya produsen natrium karbonat di dalam negeri yang menjadikan komoditas ini sebagai produk utama dari pabriknya. Pabrik ini direncanakan akan didirikan di Kabupaten Tuban, JawaTimur dengan estimasi waktu mulai produksi pada tahun 2017. Penentuan lokasi pabrik berdasarkan pada sumber bahan baku. Hal ini karena bahan baku yang digunakan adalah flue gas dari pabrik semen. Untuk menemuhi kebutuhan akan sodium karbonat kapasitas produk sodium karbonat ini sebesar 86,37 ton/jam. Pabrik beroperasi selama 24 jam per hari dengan hari kerja 330 hari per tahun. Proses pembuatan soda abu dengan proses karbonasi terdiri dari empat unit proses, yaitu dust removal unit, absorption unit, crystalization unit, dan soda ash unit. Dari analisa perhitungan ekonomi didapat Investasi Rp79.285.526.850, IRR sebesar 26%, POT selama 4,39 tahun, dan NPV positif 15 tahun sebesar Rp589.068.911.634. Umur dari pabrik ini diperkirakan selama 15 tahun dengan masa periode pembangunannya selama 2 tahun di mana operasi pabrik ini 330 hari/tahun

Studi Pemanfaatan Sampah Kota Menjadi Energi Terbarukan Listrik-Biogas

Kebutuhan energi dunia terutama yang bersumber pada bahan bakar fosil di dunia semakin meningkat seiring dengan perkembangan peradaban manusia. Namun berbanding terbalik dengan cadangan energi fosil tersbut, sehingga perlu adanya pengembangan penelitian mengenai energi terbarukan. Salah satu energi terbarukan alternatif tersebut adalah pemanfaatan biogas. Biogas merupakan produk akhir/degradasi anaerobik oleh bakteri methanogen. Ada dua langkah yang dilakukan pada proses produksi biogas, yaitu persiapan starter dan proses produksi biogas. Pertama, starter yang digunakan adalah kotoran sapi sebanyak 200 kg (39% massa total starter) ditambah air sebanyak 300 kg (59% massa total starter) dan sampah sayuran sebanyak 10 kg (2% massa total starter). Setelah terbentuk gas yang sudah dapat dibakar (kandungan CH4 diatas 40%), dimasukkan feed sampah sayuran seberat 200 kg (40% massa total feed) yang dicampur dengan air sebanyak 300 kg (60% massa total feed). Biogas yang dihasilkan oleh feed kemudian dipurifikasi untuk menghilangkan pengotor yang terkandung di dalam biogas demi memperoleh spesifikasi pipeline gas. Setelah itu dilakukan tes untuk mengetahui load maksimal generator menggunakan load bank test. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati produk biogas yang dihasilkan dari fermentasi anaerobik dengan feed sampah sayuran untuk memaksimalkan potensi kebermafaatan sampah sayuran kota sebelum menjadi pupuk kompos, menganalisis secara ekonomi proses purifikasi dan dehidrasi untuk menghasilkan efisiensi overall generator listrik, menganalisis efek pemanasan pada proses purifikasi, dan menganalisis load maksimal generator yang digunakan pada berbagai macam beban pada load bank test. Hasil dari penelitian ini adalah biogas dengan komposisi CH4 sebesar 46,45%, CO2 22,87%, dan sisanya merupakan campuran gas (O2, N2, CO, H2 dan H2S) sebesar 30,68% dengan produksi biogas/kg feed sebesar 0,04852 Nm3/kg feed (0,4013 Nm3/kg COD feed). Dari proses purifikasi, biogas terpurifikasi dengan NaOH 0,5 N dan dengan perbandingan L/G=1:12,5 dengan pemanasan memiliki % removal CO2 terbesar, yakni 94,88%, sedangkan biogas terpurifikasi dengan NaOH 0,5N dan dengan perbandingan L/G=1:12,5 dengan proses pemanasan memiliki nilai yang ekonomis karena harga unit operation cost cukup rendah, yaitu sebesar Rp 4.163,63/ liter CO2 terabsorpsi. Setelah proses purifikasi, dihasilkan biogas dengan komposisi CH4 sebesar 82,7%, CO2 2,01%, dan sisanya merupakan campuran gas (O2, N2, CO, H2 dan H2S) sebesar 15,29%. Berdasarkan percobaan load bank test, didapatkan potensi yang dapat dihasilkan untuk 4,773073 mol biogas adalah 3222,582 kJ dengan efisiensi sebesar 36%. ==================================================================== The world's energy needs are sourced primarily on fossil fuels in the world is increasing along with the development of human civilization. It is inversely proportional to the fossil energy reserves. Therefore, there is the more the need of research on the development of renewable energy. One such alternative renewable energy is the utilization of biogas. Biogas is the end product of anaerobic degradation by methanogen bacteria. There are two steps in production of biogas, preparation of starter and production of biogas. First, 200 kg cow dung (39% of total starter mass), 300 kg water (59% of total starter mass), and 10 kg organic waste (2% of total starter mass) used to be starter. After the starter produced flammable gas (CH4 content more than 40% of total volume), organic waste feed (200 kg, 40% of total feed mass) and water (300 kg, 60% of total feed mass) was put into digester. The produced biogas was purified for eliminate polluter for reach the pipeline specification. After that, the biogas is tested to determine maximum load of generator using load bank test. This study aims to observe the products of biogas produced from anaerobic fermentation with organic waste feed to maximize the potential municipal city waste before it becomes compost manure, to analyze the economics of the process of purification and dehydration to produce efficient overall electrical generator, to analyze the heat effects during purification process, and to analyze the maximum load generator used in a wide variety of load in load bank test. Results from this study are biogas was producing CH4 by 46.45%, CO2 by 22.87%, and the remaining gas (O2, N2, CO, H2, and H2S) by 30,68% with produced biogas/kg feed was 0.04013 Nm3/kg feed (0.4013 Nm3/kg COD feed).From the purification process, purified biogas with NaOH solution 0,5N and the ratio L/G=1:12.5 with heating has the biggest % removal CO2, which is 94.88%, while the purified biogas with NaOH solution 0,5N and the ratio L/G = 1: 12.5 with heating has economic value because it has quite low cost of operation units, Rp4.163.63 / liter CO2 absorbed. After the purification process, generated biogas has composition CH4 by 82.7%, CO2 by 2.01%, and the remaining gas (O2, N2, CO, H2, and H2S) by 15.29%. Based on load bank test, energy potential energy that can be used for 4,773073 moles biogas is 3222,582 kJ with 36% efficiency

Industrial Noise Pollution and Its Impact on the Hearing Capacity of Workers: A Case Study of Gujranwala City, Pakistan

The main purpose of this study was to analyze and evaluate the impacts of industrial noise pollution onhearing of workers in Gujranwala. Noise pollution levels were measured at fifty locations with the help of sound levelmeter, which was placed at a height above 1.2 meters from the ground. Two hundred workers were interviewed throughquestionnaire method. Different statistical tests correlation and chi-square were applied to analyze the noise pollutionlevel in Gujranwala city. Impacts of industrial noise pollution on hearing of workers were shown in different mapsusing interpolation and buffers. The present study concluded that noise pollution levels were exceeding the WHOpermissible limit of noise pollution at all sample locations. Workers of factories were suffering from annoyance,hypertension, irritation, interference with speech communication and sleep disturbance. Thus, it is necessary to possessa hearing discussion program in factories. One of its main parts is education to raise the consciousness of workers aboutnoise risks and techniques of prevention. Lastly, the issues of noise annoyance should be included in all future studieson the usage of hearing protection devices

Hyperparameters analysis of long short-term memory architecture for crop classification

Deep learning (DL) has seen a massive rise in popularity for remote sensing (RS) based applications over the past few years. However, the performance of DL algorithms is dependent on the optimization of various hyperparameters since the hyperparameters have a huge impact on the performance of deep neural networks. The impact of hyperparameters on the accuracy and reliability of DL models is a significant area for investigation. In this study, the grid Search algorithm is used for hyperparameters optimization of long short-term memory (LSTM) network for the RS-based classification. The hyperparameters considered for this study are, optimizer, activation function, batch size, and the number of LSTM layers. In this study, over 1,000 hyperparameter sets are evaluated and the result of all the sets are analyzed to see the effects of various combinations of hyperparameters as well the individual parameter effect on the performance of the LSTM model. The performance of the LSTM model is evaluated using the performance metric of minimum loss and average loss and it was found that classification can be highly affected by the choice of optimizer; however, other parameters such as the number of LSTM layers have less influence