342 research outputs found
MANAJEMEN IMPLEMENTASI KURIKULUM DAN PROSES PEMBELAJARAN
Pembelajaran dengan strategi tematik-integratif untuk MI dan SD. Di madrasah justru memiliki banyak kesempatan untuk menempatkan pembelajaran agama sebagai basis yang terintegrasi dengan mata pelajaran lainnya seperti Bahasa Indonesia, PKN, Kesenian dan Olahraga. Pembelajaran model ini akan lebih menarik dan bermakna bagi siswa, karena model pembelajaran ini menjanjikan tema-tema pembelajaran yang lebih aktual dan kontektual dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran tematik memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan perhatian, aktivitas belajar dan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajarinya, karena pembelajarannya lebih berpusat pada siswa, memberikan pengalaman langsung kepada siswa, pisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran yang bersifat fleksibel dan hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai minat dan kebutuhan siswa. Pembelajaran tematik agar berhasil dengan baik perlu dilakukan dengan menempuh tahapan perencanaan, penerapan dna evaluasi yang terprogram dengan baik.Kata Kunci: Implementasi Kurikulum, Pembelajaran Tematik, Proses Belaja
PENDIDIKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI DI PAUD ALAM “SAYANG IBU” BANJARMASIN
Pembangunan generasi pembelajaran yang berkarakter, berakhlak mulia, cerdas, kreatif, inovatif, produktif, mandiri, bertanggung jawab, santun dan rendah hati membutuhkan suatu program pembelajaran yang komprehensif, integral dan berkelanjutan. Pelaksanaan pendidikan karakter di PAUD Alam “Sayang Ibu” Banjarmasin yaitu dengan cara mengintegrasikan nilai-nilai pembentuk karakter yang menjadi prioritas kedalam metode pembelajaran, antara lain metode bermain, bercerita, karya wisata dan bercakap-cakap. Mengem-bangkan kreatifitas anak dengan cara kemandirian dan mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup, menyesuaikan diri dengan lingkunganya dan menjadikan karakter yang baik melalui sentra, antara lain sentra bahan alam, sentra bermain peran, sentra balok dan sentra persiapan. Selain melalui kegiatan terprogram, nilai-nilai pendidikan karakter di Paud Alam “Sayang Ibu” Banjarmasin juga dilakukan melalui kegiatan pembiasaan. Kata Kunci: Pendidikan, Karakter, Anak Usia Din
MEMBANGUN KETERLIBATAN SISWA DISEKOLAH SEBAGAI BAGIAN DARI MAKHLUK SOSIAL
Students show negative behavior in class because they are not involved in the lessons that the teacher presents. This may happen because the material presented is not at the academic level for students. Lack of involvement can occur because students do not actively participate in class activities. teachers and administrators have the opportunity to observe the classroom and the learning strategies used to engage students. After the class visit, teachers and administrators have the opportunity to discuss strategies that score high and the types of activities that increase the level of involvement. Teachers who can experience and observe what high student engagement looks like by participating in the learning practice inventory guide can be the school's best resource in educating other teachers.Siswa menunjukkan perilaku negatif di kelas karena mereka tidak terlibat dalam pelajaran yang disajikan guru. Hal ini mungkin terjadi karena materi yang disampaikan tidak berada pada jenjang akademik bagi mahasiswa. Kurangnya keterlibatan dapat terjadi karena siswa tidak secara aktif berpartisipasi dalam kegiatan kelas. guru dan administrator memiliki kesempatan untuk mengamati ruang kelas dan strategi pembelajaran yang digunakan untuk melibatkan siswa. Setelah kunjungan kelas, guru dan administrator memiliki kesempatan untuk membahas strategi yang mendapat skor tinggi dan jenis kegiatan yang meningkatkan tingkat keterlibatan. Guru yang dapat mengalami dan mengamati seperti apa keterlibatan siswa yang tinggi dengan berpartisipasi dalam panduan inventaris praktik pembelajaran dapat menjadi sumber daya terbaik sekolah dalam mendidik guru lain
Development of a Wall Climbing Robot and Ground Penetrating Radar System for NonDestructive Testing of Vertical Safety Critical Concrete Structures
This research aims to develop a unique adhesion mechanism for wall climbing robot to
automate the technology of non-destructive testing (NDT) of large safety critical reinforced
concrete structures such as nuclear power plants, bridge columns, dams etc. This research
work investigates the effect of key design parameters involved in optimizing the adhesion
force achieved from rare earth neodymium magnets. In order to penetrate a nominal
concrete cover to achieve magnetic coupling with buried rebar and generate high enough
adhesion force by using minimum number of permanent magnets, criteria such as distance
between multiple magnets, thickness of flux concentrator are evaluated by implementing
finite element analysis (FEA).
The proposed adhesion module consists of three N42 grade neodymium magnets
arranged in a unique arrangement on a flux concentrator called yoke. The preliminary FEA
results suggest that, using two yoke modules with minimum distance between them
generate 82 N higher adhesion force compared to a single module system with higher forceto-weight
ratio of 4.36. Presence of multiple rebars in a dense mesh setting can assist the
adhesion module to concentrate the magnetic flux along separate rebars. This extended
concentration area has led to higher adhesion force of 135.73 N as well as enabling the
robot to take turns. Results suggest that, having a 50×50 mm rebar meshing can sustain
steep robot rotational movement along it’s centre of gravity where the adhesion force can
fall as low as 150 N. A small, mobile prototype robot with on-board force sensor is built
that exhibited 3600
of manoeuvrability on a 50×50 mm meshed rebars test rig with
maximum adhesion force of 108 N at 35 mm air gap. Both experiment and simulationresults prove that the magnetic adhesion mechanism can generate efficient adhesion force
for the climbing robot to operate on vertical reinforced concrete structures.
In terms of the NDT sensor, an in-depth analysis of the ground penetrating radar (GPR)
is carried out to develop a low cost operational laboratory prototype. A one-dimensional
numerical framework based on finite difference time domain (FDTD) method is developed
to model response behaviour of a GPR. The effects of electrical properties such as dielectric
constant, conductivity of the media are evaluated. A Gaussian shaped pulse is used as
source which propagates through the 1D array grid, and the pulse interactions at different
media interfaces are investigated. A real life application of GPR to detect a buried steel bar
in 1 m thick concrete block is modelled, and the results present 100% accurate detection of
the steel bar along with measured depth of the concrete cover. The developed framework
could be implemented to model multi-layer dielectric blocks with detection capability of
various buried objects. Experimental models are built by utilizing a proposed antenna
miniaturization technique of dipole antenna with additional radiating arms. The resultant
reflection coefficient values indicate a reduction of 55% and 44% in length reduction
compared to a conventional 100 MHz and 200 MHz dipole antenna respectively. The GPR
transmitting pulse generator features an enhanced tuneable feature to make the GPR system
more adaptable to various environmental conditions. The prototype pulse generator circuit
can produce pulses with variable width from 750 ps to 10 ns. The final assembled robotic
GPR system’s performance is validated by its capability of detecting and localizing an
aluminium sheet and a rebar of 12 mm diameter buried under a test rig built of wood to
mimic the concrete structure environment. The final calculations reveal a depth error of
+0.1 m. However, the key focus of this work is to prove the design concept and the error
in measurement can be addressed by utilizing narrower bandwidth pulse that the proposed
pulse generator is capable of generating. In general, the proposed robotic GPR system
developed in this research proves the concept of feasibility of undertaking inspection
procedure on large concrete structures in hazardous environments that may not be
accessible to human inspector
Manajemen Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikanpada MTs Muhammadiyah 3 Al-Furqan Banjarmasin
The existence of schools as formal educational institutions which has its own management becomes increasingly necessary. Therefore the collaboration between community and institution has to be developed sinergically, considering the interests and the same ideals to save and enlighten the future of generation of the nation. The forms of community participation in education at MTs Muhammadiyah 3 Al Furqon Banjarmasin quite diverse, i.e.: 1) participation as madrasah committee board, 2) participation in various madrasah activities, and 3) community participation in keeping madrasah security. Strategy and approach which have been performed in order to foster and develop the community participation in education at MTs Muhammadiyah 3 Al Furqon Banjarmasin include three points: 1) Identification of problems; 2) treatment and approach; 3) development.Key words: Management, participation and communitySekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang mempunyai manajemen tersendiri dalam pengelolaan pendidikan, keberadaannya menjadi semakin dibutuhkan. Karenanya kolaborasi antara masyarakat dengan lembaga harus dikembangkan secara sinergis, mengingat adanya kepentingan dan cita-cita yang sama yakni menyelamatkan dan mencerahkan masa depan generasi bangsa. Bentuk partisipasi masyarakat dalam pendidikan pada MTs Muhammadiyah 3 Al Furqon Banjarmasin cukup beragam, yakni 1) partisipasi sebagai pengurus komite madrasah, 2) partisipasi dalam berbagai kegiatan-kegiatan di madrasah, dan 3) partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan madrasah. Strategi dan pendekatan yang telah dilakukan dalam rangka membina dan menumbuhkembangkan partisipasi masyarakat dalam pendidikan pada MTs Muhammadiyah 3 Al Furqon Banjarmasin meliputi tiga hal yakni: 1) Identifikasi Masalah; 2) Perlakuan dan Pendekatan; dan 3) Pembinaan.Kata kunci: Manajemen, Partisipasi dan Masyaraka
PENDIDIKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI DI PAUD ALAM “SAYANG IBU” BANJARMASIN
Pembangunan generasi pembelajaran yang berkarakter, berakhlak mulia, cerdas, kreatif, inovatif, produktif, mandiri, bertanggung jawab, santun dan rendah hati membutuhkan suatu program pembelajaran yang komprehensif, integral dan berkelanjutan. Pelaksanaan pendidikan karakter di PAUD Alam “Sayang Ibu” Banjarmasin yaitu dengan cara mengintegrasikan nilai-nilai pembentuk karakter yang menjadi prioritas kedalam metode pembelajaran, antara lain metode bermain, bercerita, karya wisata dan bercakap-cakap. Mengem-bangkan kreatifitas anak dengan cara kemandirian dan mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup, menyesuaikan diri dengan lingkunganya dan menjadikan karakter yang baik melalui sentra, antara lain sentra bahan alam, sentra bermain peran, sentra balok dan sentra persiapan. Selain melalui kegiatan terprogram, nilai-nilai pendidikan karakter di Paud Alam “Sayang Ibu” Banjarmasin juga dilakukan melalui kegiatan pembiasaan.
Kata Kunci: Pendidikan, Karakter, Anak Usia Din
Manajemen Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikanpada MTs Muhammadiyah 3 Al-Furqan Banjarmasin
MANAJEMEN IMPLEMENTASI KURIKULUM DAN PROSES PEMBELAJARAN
Pembelajaran dengan strategi tematik-integratif untuk MI dan SD. Di madrasah justru memiliki banyak kesempatan untuk menempatkan pembelajaran agama sebagai basis yang terintegrasi dengan mata pelajaran lainnya seperti Bahasa Indonesia, PKN, Kesenian dan Olahraga. Pembelajaran model ini akan lebih menarik dan bermakna bagi siswa, karena model pembelajaran ini menjanjikan tema-tema pembelajaran yang lebih aktual dan kontektual dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran tematik memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan perhatian, aktivitas belajar dan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajarinya, karena pembelajarannya lebih berpusat pada siswa, memberikan pengalaman langsung kepada siswa, pisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran yang bersifat fleksibel dan hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai minat dan kebutuhan siswa. Pembelajaran tematik agar berhasil dengan baik perlu dilakukan dengan menempuh tahapan perencanaan, penerapan dna evaluasi yang terprogram dengan baik.
Kata Kunci: Implementasi Kurikulum, Pembelajaran Tematik, Proses Belaja
MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MEMBERDAYAKAN KELOMPOK KERJA GURU SE KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN
Profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam SD berdampak pada kualitas pendidikan dasar anak karena SD sebagai pendidikan dasar yang menjadi pondasi bagi sekolah lanjutan pertama dan atas sehingga melalui sistem pembinaan profesionalisme seperti Kelompok Kerja Guru (KKG) menjadi barometer keberhasilan pendidikan di Indonesia.Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana peran Kelompok Kerja Guru (KKG) dalam meningkatkan profesionalisme Guru PAI SD di Kecamatan Banjarmasin Selatan dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Subjek dalam penelitian lapangan ini adalah kepala sekolah dan guru PAI, pembina KKG, dan anggota Kelompok Kerja Guru (KKG) Sekolah Dasar (SD) Kecamatan Banjarmasin Selatan. Dalam penelitian ini, pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumenter. Penulis kemudian mengolah dan menganalisis data dengan melalui tahapan editing dan klasifikasi data, selanjutnya data dianalisis secara deskriptif kualitatifdan mengambil simpulan menggunakan metode induktif. Hasil Temuan adalah peran kelompok kerja guru dalam meningkatkan profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam SD di kecamatan Banjarmasin Selatan melalui peningkatan kreatifitas dan skill serta peningkatan pengetahuan dan wawasan sudah sesuai dengan UU No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang diwujudkan melalui program kerja yaitu program rutin dan pengembangan yang mereka laksanakan sudah cukup membantu meningkatkan profesionalisme guru Pendidikan Agama Islam SD di Kecamatan Banjarmasin Selatan. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi peran kelompok kerja guru dalam meningkatkan profesionalisme guru PAI di Kecamatan Banjarmasin Selatan adalah latar belakang pendidikan guru sudah bergelar sarjana S-1 dan hanya sebagian kecil yang masih D-II namun mereka sudah lulus sertifikasi dan sedang dalam proses gelar S-1, pengalaman guru yang cukup memadai yaitu berkisar hingga 30 tahun, keadaan kesejahteraan guru sudah mencukupi sehingga tidak mengganggu tugas, tingkat keaktifan pengurus yang baik sehinggadalam menjalankan program berdampak pada program yang berjalan sesuai target sehingga dapat membantu tercapainya visi dan misi KKG, komitmen guru dalam mengikuti kegiatan KKG cukup baik sehingga permasalahan-permasalahan guru yang dihadapi dapat diselesaikan dengan baik, namun dana yang tersedia masih minim sehingga terbatasnya kegiatan. Kata kunci: meningkatkan, profesionalisme, guru, pendidikan agama Isla
PENDIDIKAN KARAKTER PADA ANAK USIA DINI DI PAUD ALAM “SAYANG IBU” BANJARMASIN
Pembangunan generasi pembelajaran yang berkarakter, berakhlak mulia, cerdas, kreatif, inovatif, produktif, mandiri, bertanggung jawab, santun dan rendah hati membutuhkan suatu program pembelajaran yang komprehensif, integral dan berkelanjutan. Pelaksanaan pendidikan karakter di PAUD Alam “Sayang Ibu” Banjarmasin yaitu dengan cara mengintegrasikan nilai-nilai pembentuk karakter yang menjadi prioritas kedalam metode pembelajaran, antara lain metode bermain, bercerita, karya wisata dan bercakap-cakap. Mengem-bangkan kreatifitas anak dengan cara kemandirian dan mengembangkan berbagai potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup, menyesuaikan diri dengan lingkunganya dan menjadikan karakter yang baik melalui sentra, antara lain sentra bahan alam, sentra bermain peran, sentra balok dan sentra persiapan. Selain melalui kegiatan terprogram, nilai-nilai pendidikan karakter di Paud Alam “Sayang Ibu” Banjarmasin juga dilakukan melalui kegiatan pembiasaan. Kata Kunci: Pendidikan, Karakter, Anak Usia Din
- …
