45 research outputs found
Evaluasi Kapasitas Tampungan Setu Tarisi Kabupaten Majalengka
Setu Tarisi terletak di Desa Babajurang Kecamatan Jati Tujuh Kabupaten Majalengka, saat ini dengan menggunakan tadah hujan, kondisi fisik setu sudah memprihatinkan dan dalam kondisi rusak berat, terdapat retakan pada puncak bendungan baik secara vertikal maupun horisontal, akibat tidak adanya bangunan penahan seperti pasangan batu pada dinding lereng, banyak tumpukan sampah/puing serta endapan sedimentasi pada kedua bangunan pelimpah terletak pada bagian struktur, lantai saluran dan tembok sayap bangunan serta pintu intake yang beberapa item nya rusak atau hilang. Setu Tarisi yang dibangun pada tahun 1928, dapat menampung 270.534 m3 dari yang seharusnya 320.000 m3 air hujan ditahun 2015 dengan tingkat sedimentasi sebesar 0,51 cm/tahun atau volume sedimentasi sebesar 49.466 m3 untuk mengairi sawah sebesar 49 ha pada intensitas curah hujanuntuk 100 tahun
ANALISIS PENAMBAHAN PIPA DISTRIBUSI AIR BERSIH PADA JEMBATAN DIATAS SUNGAI BATEE ILIEK SAMALANGA BIREUEN
In 2018 in order to service coverage krueng peusangan PDAM clean water district bireuen cost in the branches in samalanga there are no optimal of the population lives in samalanga 31.203 /, 6442 households as well as problems passing on the existing bridge a river bate ilieik long 37.5 m. until the leak happened corrosionIn meet the water needs review on a crossing a river by taking into account the analysis lose water (loss head), dimensions pipe the discharge, the pressure pipe in the flow in a pipe and also the pipe. Structure From the analysis of this research are dimensions: diameter pipe taken was, 200 mm discharge flow on 4500 families is 35.94 ltr / seconds. The total loss energy secondary head on pipelines is 44.04 m meanwhile lost energy and water loss energy ( head ) Secondary losses and minor losses dijembatan is: 0.48 meters or 1.09 % and also rest pressure swept obtained 1.48 bar still satisfying the minimum requirements pipe distribution sni 7509: 2011 is 1 bar so system technically capable of distributes water in, gravity for the addition of a pipe at river bridge analysis structure able to the addition of a pipePada Tahun 2018 dalam rangka cakupan pelayanan air bersih PDAM Krueng Peusangan Kabupaten Bireuen di wilayah cabang IKK Kecamatan Samalanga sampai saat ini belum optimal dari total penduduk Kecamatan Samalanga 31.203 jiwa / 6442 KK, dan juga permasalahan pipa existing yang melintas pada jembatan sungai Bate Ilieik panjang 37.5 m terjadi korosi sampai terjadinya kebocoran. Dalam memenuhi kebutuhan air bersih meninjau pada perlintasan sungai dengan memperhitungkan analisis kehilangan air (head loss), dimensi pipa, kebutuhan debit, sisa tekanan aliran di ujung pipa dalam pipa dan juga struktur penambahan pipa. Dari hasil analisis penelitian ini diantaranya dimensi pipa yang dibutuhkan adalah : diameter 200 mm, debit aliran pada 4500 KK adalah : 35.94 ltr/detik, Total head loss energy sekunder pada jaringan pipa adalah : 44.04 m sedangkan kehilangan energi air (head loss energy) sekunder losses dan minor losses dijembatan adalah : 0.48 meter atau 1.09% dan juga sisa tekanan diujung diperoleh 1.48 bar masih memenuhi persyaratan minimum pipa distribusi SNI 7509:2011 adalah 1 bar sehingga system secara teknis mampu mendistribusikan air secara gravitasi, untuk penambahan pipa pada jembatan sungai analisa struktur mampu untuk penambahan pip
ANALYSIS OF DRAINAGE CHANNEL CAPACITY AT SINDANG STREET IN SINDANG HOUSE PUMP AREA
Sindang street, which is located in North Rawabadak Sub-district, Koja District, is one of the areas in North Jakarta Administrative City which is an area that is prone to flooding. Even though a working pump house is available, there are still puddles in several places. One of the problems that occur is the channel that drains water into the storage pool narrowing due to sedimentation in the channel. By analyzing the channel using the Log Pearson III distribution method using data obtained from the STA Tanjung Priok Rainfall Station, the rainfall intensity that occurs in a 5 year cycle is 170.748 mm, the Mononobe equation is used to find the intensity of rain per hour that occurs. Then it can be searched for the planned rain discharge using a Rational Method so that it is known that there are 2 channels, namely (P and Q) unable to accommodate the rainfall that occurs
ANALISIS DEWATERING PADA BASEMENT (STUDY KASUS PROYEK GEDUNG JAKARTA GARDEN CITY JAKARTA TIMUR)
Dewatering adalah pekerjaan sipil yang bertujuan untuk mengendalikan air (air tanah/permukaan) dengan menggunakan pompa agar tidak mengganggu/menghambat proses pelaksanaan suatu pekerjaan konstruksi, terutama untuk pelaksanaan bagian struktur yang berada dalam tanah dan di bawah muka air tanah. Penentuan banyaknya jumlah pompa dan volume air yang dikeringkan mengacu kepada data spesifikasi rencana bangunan, luas galian, kedalaman galian, soil test, dan kondisi lahan disekitar proyek. Pada proyek Jakarta Garden City dengan areal 3847,12 m2 diperlukan lima sumur dewatering, lima sumur recharging, dan lima piezometer (sumur pantau), masing-masing sumur dibor sampai kedalaman minus 12 meter dengan diameter 60 cm casing PVC 12” untuk sumur dewatering; dan diameter 60 cm casing PVC 2” untuk piezometer; dan diameter 60 cm casing PVC 12” untuk recharging. Selain itu diperlukan pompa submersible berkapasitas 60 liter/menit sebanyak lima buah, data permeability k = 5 x 10-5 m/det dengan jumlah air yang dibuang sebesar 133 m3/hari
Evaluation of Kartini V Street Canal Capacity using HEC-RAS
The Kartini V Street channel in Central Jakarta plays a vital role in directing the flow of water to the main channel on Kartini Raya Street through the Kartini Pump House, thus effectively addressing water pooling issues in the Kartini neighborhood area. Evaluation of the capacity of the Kartini V Street channel is carried out by comparing the planned rainfall discharge with the existing channel discharge. Hydrological analysis calculations for the planned discharge with a 5-year return period yield planned discharges of 0.0214 m3/second for channel A-B, 0.0068 m3/second for channel B-C, and 0.0226 m3/second for channel B-D. Meanwhile, calculations for the existing channel discharge result in 6.9756 m3/second for channel A-B, 9.3690 m3/second for channel B-C, and 12.0398 m3/second for channel B-D. The analysis indicates that the existing channel capacity is sufficient to accommodate the planned rainfall discharge
KAPASITAS SALURAN PHB BGR KELAPA GADING JAKARTA UTARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE HEC-RAS
Saluran PHB BGR Gading Kirana terletak di Jalan Raya Gading Kirana pada koordinat 6°08'37,9"- 6°10'14,2" Lintang Selatan, 106°54'09,6"- 106°53'16,2" Bujur Timur. Di daerah sekitar Saluran PHB BGR Gading Kirana masih sering terjadi banjir setiap kali musim hujan tiba karena jarak antar tali-tali air yang terbilang berjauhan, menyebabkan surutnya genangan air menjadi lambat serta terkadang saluran tali air mengalami penyumbatan, inilah yang menyebabkan banjir ketika air pada saluran di bawah trotoar tidak cukup mampu menampung volume air yang masuk. Dari kondisi diatas, maka perlu dilakukan analisis permasalahan banjir di daerah Saluran PHB BGR Gading Kirana untuk mengetahui apakah Saluran PHB BGR Gading Kirana masih dapat menampung debit air berdasarkan curah hujan 25 tahun terakhir dan apakah Saluran PHB BGR Gading Kirana perlu normalisasi. Berdasarkan hasil perhitungan manual dan aplikasi HEC-RAS, Saluran PHB BGR Gading Kirana tidak dapat menampung debit air berdasarkan curah hujan 25 tahun terakhir sebesar 46,95 m3/det. Pada titik 0 – titik 33 perlu dilakukan normalisasi dengan cara penambahan turap dari 4 m menjadi 5,5
Studi Evaluasi Kapasitas Penampang Saluran, Studi Kasus di Desa Sajen, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten dan di Desa Mlese, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten
Curah hujan di Kabupaten Klaten sering menyebabkan banjir dan genangan air, mengakibatkan kerugian berupa terganggunya aktivitas masyarakat, gagal panen dan kerugian material lainnya. Kawasan permukiman di 2 desa ini memiliki luas ± 22,39 Ha. Terjadinya banjir yang disebabkan oleh kondisi saluran drainase eksisting saat ini tidak dapat menampung atau mengalirkan debit limpasan air hujan. Penelitian dilakukan dengan cara menganalisis kapasitas saluran eksisting sehingga nantinya diperoleh kesesuaian kapasitas saluran drainase dengan debit banjir rencana. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh kapasitas saluran drainase eksisting sudah tidak mampu menampung atau mangalirkan debit banjir rencana. Berdasarkan debit aliran (Qs) drainase pada saluran 1 di Catchment 1 sebesar 0,948 m3/detik mempunyai dimensi saluran lebar 0,83 m tinggi 0,90 m, dimensi saluran tersebut tidak dapat menampung debit rencana (Qt) 2 tahunan sebesar 2,004 m3/detik sehingga memerlukan pelebaraan menjadi lebar 1,5 m tinggi 0,9 m mempunyai debit (Qsr) sebesar 2,184 m3/detik sehingga mampu menampung debit rencana (Qt). Berdasarkan debit aliran (Qs) drainase pada saluran 2 di Catchment 2 sebesar 3,175 m3/detik mempunyai dimensi lebar 1,50 m tinggi 1,10 m, dimensi saluran tersebut dapat menampung debit rencana (Qt) 2 tahunan sebesar 1,003 m3/detik sehingga tidak memerlukan pelebaraan. Berdasarkan debit aliran (Qs) drainase pada saluran utama di Catchment 1,2 dan 4 sebesar 0,778 m3/detik mempunyai dimensi saluran lebar 0,87 m tinggi 0,66 m, dimensi saluran tersebut tidak dapat menampung debit rencana (Qt) 2 tahunan sebesar 2,104 m3/detik sehingga memerlukan pelebaraan menjadi lebar 2,50 m tinggi 0,66 m mempunyai debit (Qsr) sebesar 2,208 m3/detik sehingga mampu menampung debit rencana (Qt)
ANALYSIS CAPACITY OF WATERWAY IN ANEKA ELOK EAST JAKARTA
The problem of flooding in Aneka Elok, which is located in the city of East Jakarta, is still a matter of concern, because every rainy season it is always routinely flooded. The catchment area in this study is 0,75 km2 has a primary waterway that flow along the Aneka Elok area which flows northward to the reservoir and pump house. The reservoir in Aneka Elok area is located on an area of 32.000m2, is able to accommodate a flood debit of 225m3 with an average depth of 4m. And has a pump capacity of 1000 liters/second as much as 2 units. With the current capacity of the reservoir and pump capacity, it is still not able to overcome the debit flood existing. This study aims to determine the existing debit in Aneka Elok area according to the return period of 5 years and 25 years, the debit flood existing in the research area, so that it can analyze the required waterway cross section and ideal pump capacity. With a return period of 5 years, the rainfall insensity of I5 is 91,95 mm/hour to calculate the debit flood due the rain and compared to the debit existing flood, it is found that thecapacity of the existing waterway at C1-C2, C4-C9 and C11 is not sufficient to accommodate the current debit flood, so it is necessary to modify the waterway dimension. With a return period of 25 years, the rainfall insensity I25 is 169,66 mm/hour to calculate the pump capacity, it is found that current capacity is still not sufficient so that it is necessary to increase the pump capacity from 2 m3/s to 3,5 m3/s to accelerate water flow
EVALUASI KAPASITAS TAMPUNGAN SETU TARISI KABUPATEN MAJALENGKA
Setu Tarisi terletak di Desa Babajurang Kecamatan Jati Tujuh Kabupaten Majalengka, saat ini dengan menggunakan tadah hujan, kondisi fisik setu sudah memprihatinkan dan dalam kondisi rusak berat, terdapat retakan pada puncak bendungan baik secara vertikal maupun horisontal, akibat tidak adanya bangunan penahan seperti pasangan batu pada dinding lereng, banyak tumpukan sampah/puing serta endapan sedimentasi pada kedua bangunan pelimpah terletak pada bagian struktur, lantai saluran dan tembok sayap bangunan serta pintu intake yang beberapa item nya rusak atau hilang. Setu Tarisi yang dibangun pada tahun 1928, dapat menampung 270.534 m3 dari yang seharusnya 320.000 m3 air hujan ditahun 2015 dengan tingkat sedimentasi sebesar 0,51 cm/tahun atau volume sedimentasi sebesar 49.466 m3 untuk mengairi sawah sebesar 49 ha pada intensitas curah hujanuntuk 100 tahun.Kata kunci: Sedimentasi, rusak berat, tampunga
ANALISA KAPASITAS TAMPUNGAN SETU CILONGKRANG KABUPATEN KUNINGAN
Setu Cilongkrang Terletak di Desa Sukajaya, Kecamatan Cimahi, Kabupaten Kuningan Propinsi Jawa Barat, saat ini dengan menggunakan tadah hujan, kondisi fisik setu sudah hampir memprihatinkan dan dalam kondisi rusak ringan, terdapat retakan pada puncak bendungan baik secara vertikal maupun horisontal, akibat tidak adanya bangunan penahan seperti pasangan batu pada dinding lereng, banyak tumpukan sampah/puing serta endapan sedimentasi pada kedua bangunan pelimpah terletak pada bagian struktur, lantai saluran dan tembok sayap bangunan serta pintu intake yang beberapa item nya rusak atau hilang. Hasil analisa yang dilakukan, Setu Cilongkrang dapat menampung 42.369 m3 dengan luas genangan 7.380 ha dan luas areal 1,52 ha dengan curah hujan 100 tahun
