AKAD YANG DILAKSANAKAN DALAM APLIKASI FOODPANDA: SATU TINJAUAN

Aplikasi perdagangan elektronik telah berkembang pesat sehinggakan semua pemilik peranti elektronik boleh menggunakannya. Aplikasi perdagangan elektronik sebagai contoh Foodpanda telah menjadi aplikasi utama yang digunakan oleh rakyat Malaysia dalam urusan perniagaan, transaksi malahan juga pekerjaan. Maka, berdasarkan kepada kepesatan teknologi yang terdapat pada aplikasi Foodpanda yang merupakan salah satu daripada bentuk perdagangan elektronik, maka akad-akad yang terkandung di dalamnya dilihat semakin kompleks. Agama Islam sendiri menitik beratkan akad yang sah dalam suatu transaksi. Hal ini semestinya bagi mengelakkan berlaku kezaliman atau mencari keuntungan dengan cara yang salah dalam suatu transaksi. Objektif kajian ini ialah untuk mengenal pasti akad yang dilaksanakan dalam penggunaan aplikasi Foodpanda ialah selaras dengan apa yang diperuntukkan oleh syarak. Selain itu, penulisan ini juga ialah untuk mengenalpasti peruntukan undang-undang yang berkaitan dengan aplikasi Foodpanda yang merupakan salah satu bentuk perdagangan elektronik. Tambahan lagi, penulisan ini juga bertujuan untuk mengenalpasti kes-kes yang berlaku berkaitan dengan perdagangan elektronik. Kajian ini menggunakan metodologi kajian perpustakaan untuk mendapatkan maklumat. Seterusnya, kajian ini dihasilkan menerusi analisis terhadap konsep akad-akad yang terdapat pada aplikasi Foodpanda, peruntukan undang-undang dan juga kes-kes yang berkaitan. Hasil kajian ini mendapati bahawa terdapat dua akad yang dilaksanakan apabila seseorang itu menggunakan aplikasi Foodpanda untuk melakukan pembelian

FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT GURU PJOK DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN GODEAN

AbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi adanya kendala guru dalam penyusunan rencana pelaksanaanpembelajaran (RPP) yang menyebabkan guru malas untuk menyusun RPP. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui faktor-faktor yang menghambat guru PJOK dalam penyusunan rencanapelaksanaan pembelajaran (RPP) di Sekolah Dasar Se-Kecamatan Godean. Penelitian ini merupakanpenelitian deskriptif yaitu suatu penelitian yang berusaha mendiskripsikan suatu fenomena/peristiwasecara sistematis sesuai dengan apa adanya faktor-faktor penghambat guru PJOK dalam menyusunrencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) di Sekolah Dasar Se-Kecamatan Godean. Populasipenelitian ini adalah guru PJOK se-Kecamatan Godean yang berjumlah 18 orang dan tersebar di 18Sekolah Dasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Sedangkaninstrumennya menggunakan angket. Adapun teknik untuk menganilisis data dalam penelitian inimenggunakan perhitungan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor yangmenghambat guru PJOK dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) terdiri dari 3faktor yaitu: materi pembelajaran, kompetensi guru, dan sarana prasrana. Dari ketiga faktor tersebut,faktor kompetensi guru merupakan faktor penghambat yang paling tinggi dengan rata-rata nilaisebesar 40,83 (36,74%), urutan kedua adalah faktor materi pembelajaran dengan rata-rata nilai sebesar37,6 (33,83%), dan urutan yang terakhir adalah faktor sarana dan prasarana dengan rata-rata nilaiyaitu 32,71 (29,43%).Kata kunci: Faktor, Penghambat, Guru, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)AbstractThe research background is that there are constraints for teachers to design lesson plans,making them lazy to design lesson plans. This study aims to find out factors inhibiting PhysicalEducation, Sports, and Health (PESH) teachers in designing lesson plans in elementary schools inGodean District. This was a descriptive study trying to describe phenomena/events systematically asthey are, such as factors inhibiting PESH teachers in designing lesson plans in elementary schools inGodean District. The research population comprised PESH teachers in Godean District with a total 18teachers from 18 elementary schools. The study used the survey method. The instrument was aquestionnaire. The data analysis technique was descriptive statistics. The results of the study showthat there are three factors inhibiting PESH teachers in designing lesson plans, namely: learningmaterials, teachers’ competencies, and infrastructure facilities. Of the three factors, the factor ofteachers’ competencies is the highest inhibiting factor with a mean score of 40.83 (36.74%), thesecond is the factor of learning materials with a mean score of 37.6 (33.83%), and the last is the factorof infrastructure facilities with a mean score of 32.71 (29.43%).Keywords: Factors, Inhibiting, Teachers, Lesson Plan

MENTAFSIR KEKAYAAN BUMI: ANALISIS PERUNDANGAN ISLAM TERHADAP PENGEKSTRAKAN MINYAK DAN ETIKA ALAM SEKITAR

Kajian ini melihat kepada kesan moral dan alam sekitar terhadap pengeluaran minyak dalam kerangka perundangan Islam. Ia dilihat mengisi jurang penyelidikan dalam perbahasan akademik semasa. Latar belakang kajian adalah berdasarkan fakta bahawa dunia semakin bergantung kepada minyak. Hal ini seterusnya membawa kepada isu alam sekitar dan moral terutamanya dalam perspektif Islam. Penyataan masalah kajian ini adalah tentang bagaimana mengimbangi keuntungan ekonomi galian minyak dengan akhlak Islam dan pada masa yang sama menjaga bumi. Matlamat kajian ini adalah untuk melihat dan menjelaskan bagaimana hukum Islam memandang pengeluaran minyak seterusnya menyemak bagaimana ia sesuai dengan konsep akhlak Islam dan peraturan alam sekitar. Berdasarkan kaedah penyelidikan perpustakaan, kajian ini melihat dengan teliti beberapa karya perundangan Islam, kajian alam sekitar dan perbincangan etika untuk mendapatkan gambaran penuh. Dapatan kajian menunjukkan bahawa faktor-faktor seperti kebimbangan ekonomi, alam sekitar dan moral mempunyai interaksi yang rumit antara satu sama lain. Undang-undang Islam menyediakan peraturan terperinci yang menggalakkan perlindungan alam sekitar dan bertanggungjawab secara moral apabila mengekstrak minyak. Apabila menggunakan sumber asli, peraturan ini menekankan kepentingan keseimbangan dan menjadi garis panduan yang baik. Kajian ini mengatakan bahawa keadaan boleh menjadi lebih baik jika konsep akhlak Islam dimasukkan ke dalam undang-undang alam sekitar semasa dan amalan perniagaan yang melibatkan galian minyak. Hal ini seterusnya menggesa sarjana Islam, pakar alam sekitar dan orang yang mempunyai kepentingan dalam perniagaan minyak untuk bekerjasama demi mencari resolusi yang mesra alam dan baik dari segi moral untuk mendapatkan minyak

ORPHAN WELFARE PROGRAMS: A COMPARATIVE ANALYSIS USING IMAM SHAFIE'S FRAMEWORK AND TALFIQ

The objective of this study is to do a thorough investigation of orphan welfare initiatives within the framework of Islamic finance, jurisprudence, and ethics. This study aims to assess the compatibility of these programmes with Islamic principles by applying Imam Shafie's framework and the notion of Talfiq within its scope. The utilisation of a literature review approach is employed in order to examine and investigate pre-existing programmes, regulations, and academic perspectives, so establishing a comprehensive and strong basis for subsequent study. The findings demonstrate a complex terrain, shedding light on the merits and constraints of two methodologies, namely Imam Shafie's framework and Talfiq, while evaluating the ethical and legal adherence of programmes aimed at supporting orphan welfare. The study provides suggestions for achieving coherence across different frameworks, capitalising on their individual merits and improving the well-being of orphaned children while adhering to Islamic beliefs. In summary, this research makes a valuable contribution to the ongoing discourse surrounding the optimal provision of support for orphaned children, while simultaneously acknowledging the varying legal perspectives within Islamic jurisprudence. Consequently, it presents a potential avenue for further advancement and enrichment of initiatives aimed at promoting the well-being of orphans, not only within Muslim societies but also in a broader global context

Implementation of Religious Character Education through the Friday Faith Program

This research aims to discuss the implementation of religious character education through the Friday Faith program along with the supporting and inhibiting factors at SMA Negeri 1 Budong-Budong, West Sulawesi. The research method used in this research is a descriptive qualitative research method, while the data collection techniques used are observation, interviews and documentation. Data analysis in this research is by collecting data, reducing data, presenting data, and drawing conclusions or verification. The results of this research show that the implementation of religious character education at SMA Negeri 1 Budong-Budong is going well and is filled with several sessions such as the reading of prayers (tahlil or istighosah, reading juz 30 in groups, reading asmaul husna, and tausiyah. Because of this, several positive values emerged. Some of the supporting factors include the enthusiasm of teachers and students in participating in Friday Faith activities, adequate facilities, optimal time management, while the inhibiting factors are lack of care from parents, the community environment, excessive use of smartphones, and the students' own backgrounds

NAVIGATING HERESY AND MAQASID AL-SHARIAH: A COMPREHENSIVE STUDY OF RESPONSES TO SI HULK'S TEACHINGS IN MALAYSIA

This research examines the intersection of heresy and Maqasid al-Shariah in Malaysia, with a focus on the teachings of Si Hulk, a figure whose beliefs have been declared aberrant by religious authorities. Through the application of Imam Shafi'i's jurisprudential framework, this research seeks to examine exhaustively the theological, legal and sociocultural dimensions of heresy and its responses. The research utilises a literature review, comparative analysis and historical investigation to provide a comprehensive comprehension of heresy, its historical precedents, legal frameworks and sociocultural effects. The results demonstrate the complexities of addressing apostasy in a diverse and multi-religious society, highlighting the need for a balanced approach that includes dialogue, education and tolerance while preserving faith and societal cohesion. Based on these findings, the research provides policymakers, religious authorities and community leaders with recommendations for navigating the challenges posed by heresy, culminating in a comprehensive conclusion that emphasises the significance of upholding the principles of Maqasid al-Shariah while addressing heretical challenges within the unique Malaysian context

BALANCING FAITH AND GAMING: EXPLORING ZAKAT, IN-GAME PURCHASES AND ETHICAL CONSIDERATIONS

This study explores the intricate connection between Zakat, in-game transactions and the related ethical issues in the realm of Islamic law specifically in the contemporary digital age. This study reassesses traditional religious commitments in response to the rising issues presented by the gaming industry. This study employs a dual methodological approach. First, it relies on intensive library research. This action serves as the basis for gathering a wide range of scholarly materials, historical texts and contemporary publications. This methodology guarantees a comprehensive comprehension of the established tenets of Islamic jurisprudence, their historical backdrop and their pertinence to contemporary matters. This study employs a comprehensive investigation guided by Islamic jurisprudence. The ethical framework devised by Imam Shafi'e, which prioritises factors such as purpose, benefit and the greater good is employed to evaluate the ethical ramifications of in-game transactions. This entails analysing the parallels between them and gambling as well as the possibility of manipulating players. The research also employs talfiq, a flexible approach that enables the harmonisation of different jurisprudential viewpoints. It is important to consider whether virtual assets should be included in Zakat calculations as this allows for a detailed and thorough examination. This study highlights the significance of well defined concepts in Islamic law and the advancement of financial literacy within the gaming community. Furthermore, it emphasises the necessity for ongoing academic dialogues in order to establish a connection between religious convictions and gaming behaviours. The primary objective of this research is to promote the concepts of Zakat while advocating for ethical gaming practises. Its objective is to ensure the continued relevance and efficacy of Islamic traditions in solving modern difficulties in the digital age. This comprehensive approach intends to make a substantial contribution to the discussion on combining religious obligations with digital consumption

SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DISTRIBUSI BARANG BERBASIS WEB PADA PT. ARTOMORO PANGAN INDONESIA

Sistem informasi penting untuk diimplementasikan oleh setiap perusahaan, tidak mengenal apakah perusahaan tersebut perusahaan besar ataupun kecil. Dengan adanya sistem informasi, perusahaan dapat dengan mudah melakukan aktivitas bisnis perkantoran atau pengambilan keputusan. Perkembangan bisnis diikuti dengan perkembangan teknologi, untuk itu pada perusahaan PT. Artomoro Pangan Indonesia yang bergerak di bidang pendistribusian membutuhkan sistem informasi untuk peningkatan produktivitas dan penghasilan perusahaan. Metode perancangan menggunakan Waterfall. Perancangan dimulai dengan identifikasi kebutuhan sistem dan perancangan basis data. Sistem ini memiliki kemampuan pengelolaan pendataan, pemesanan dan pengelolaan pengiriman PT. Artomoro Pangan Indonesia. Dengan adanya sistem informasi ini, diharapkan proses bisnis perusahaan menjadi lebih efektif dan efisien, terutama meminimalisir kecurangan dari pihak tertentu

PENYULUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT SERTA PEMBERIAN TOPIKAL APLIKASI FLUORIDE PADA ANAK

Kesehatan manusia secara keseluruhan meliputi kesehatan tubuh dan kesehatan rongga mulut. Kesehatan gigi dan mulut telah mengalami peningkatan pada abad terakhir, tetapi prevalensi terjadinya karies gigi pada anak tetap merupakan masalah klinis yang signifikan. Anak usia sekolah (usia 6-12 tahun) merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap karies sehingga memerlukan perhatian khusus dan perawatan yang lebih intensif. Melalui pemberian flour dapat merubah hidroksi apatid pada enamel sehingga menjadi flour apatit dan dapat bertahan lama terhadap asam dan konsentrat flour dapat menghambat metabolism bakteri. Faktor penyebab masalah gigi dan mulut yaitu perilaku seseorang terkait kesehatan gigi dan mulut. Pendidikan kesehatan gigi dan mulut adalah penambahan pengetahuan dan kemampuan seseorang melalui teknik belajar atau instruksi dengan tujuan mengubah atau mempengaruhi perilaku manusia untuk meningkatkan kesadaran akan nilai kesehatan gigi dan mulut sehingga dengan sadar mau merubah menjadi perilaku yang sehat. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah melakukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut serta pemberian topikal aplikasi fluoride pada anak untuk meningkatkan pengetahuan anak dalam mencegah karies gigi. Dalam kegiatan penyuluhan ini Kepala sekolah ikut berpartisipasi mendorong kegiatan tersebut, diikut sertakan siswa dan guru wali kelas. Pengetahuan anak semakin meningkat setelah mendapatkan informasi melalui penyuluhan oleh tim pengabmas dan pemberian topikal aplikasi fluoride pada siswa secara baik dan berjalan lancar. Maka dapat disimpulkan bahwa penyuluhan ini dapat memberikan pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut