9,448 research outputs found
peer reviewer
-Peer Reviewer\ud
Metabolite status of Bali cows during the last trimester of pregnancy
Peer Reviewer
-Peer Reviewer\ud
Analisis faktor peternak dan peternakan sapi potong terhadap keputusan dalam menggunakan sistim perkawinan di Provinsi Sulawesi Selatan
Ovarian Response of Dairy Cows to Progesterone Combined on Estrus Synchronization Using GnRH-PGF2a Based Protocol.
-Ovarian Response of Dairy Cows to Progesterone Combined on Estrus Synchronization Using GnRH-PGF2a Based Protocol
Expanding cellular coverage via cell-edge deployment in heterogeneous networks: spectral efficiency and backhaul power consumption perspectives
Heterogeneous small-cell networks (HetNets) are considered to be a standard part of future mobile networks where operator/consumer deployed small-cells, such as femtocells, relays, and distributed antennas (DAs), complement the existing macrocell infrastructure. This article proposes the need-oriented deployment of smallcells and device-to-device (D2D) communication around the edge of the macrocell such that the small-cell base stations (SBSs) and D2D communication serve the cell-edge mobile users, thereby expanding the network coverage and capacity. In this context, we present competitive network configurations, namely, femto-on-edge, DA-onedge, relay-on-edge, and D2D-communication on- edge, where femto base stations, DA elements, relay base stations, and D2D communication, respectively, are deployed around the edge of the macrocell. The proposed deployments ensure performance gains in the network in terms of spectral efficiency and power consumption by facilitating the cell-edge mobile users with small-cells and D2D communication. In order to calibrate the impact of power consumption on system performance and network topology, this article discusses the detailed breakdown of the end-to-end power consumption, which includes backhaul, access, and aggregation network power consumptions. Several comparative simulation results quantify the improvements in spectral efficiency and power consumption of the D2D-communication-onedge configuration to establish a greener network over the other competitive configurations
PEMBUATAN APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGAJARAN (SIMJAR) BERBASIS WEB
ABSTRAKSistem pengeluaran dan pengisian data surat keterangan mengajar saat ini masih dilakukan secara manual, yaitu masih harus dilakukan dengan manual peng-inputan proses print-out sehingga membutuhkan banyak waktu dan tenaga untuk memproses data-data tersebut. Serta riwayat data mengajar dosen masih tersimpan di dalam database yang hingga sampai kapan pun masih dapat dicetak. Dalam hal ini dibuat suatu sistem yang mampu membantu admin di FMIPA Unsyiah dalam proses pengisian data mengajar dosen akan lebih efektif dan efesien. Sistem ini dibangun dengan bahasa pemrograman PHP sebagai front-end dan MySql sebagai back-end pengelola basis datanya.Kata Kunci : SIMJAR, Basis Data, PHP, MySql
A Low-Complexity Precoding Scheme for the Downlink of Multi-Cell Multi-User MIMO AF System
Because of its simplicity, amplify-and-forward (AF) is one of the most popular cooperative relaying technique. Relays are used in cooperative communication to improve reliability, coverage or spectral efficiency of cell-edge users. However, relays tend to increase the interferences seen by users of adjacent cells, particularly by the cell-edge users, when used in multi-cell systems. In this paper, we propose a low-complexity precoding scheme to mitigate the effect of other-cell interference (OCI) in cooperative communication. The scheme is designed by taking into account the interference plus noise covariance matrix of each user for mitigating the interference at each receiver by means of precoding at the relay node. Simulation results show the effectiveness of the proposed scheme, both in terms of sum-rate and computational complexity, when compared to other existing OCI-aware precoding algorithms for AF
Pengembangan E-learning Mata Pelajaran Teknik Pengukuran di SMK Negeri 1 Simpang Empat
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan media e-learning mata pelajaran teknik pengukuran dengan spesifikasi model dan isi yang ditetapkan, (2)
mengetahui kelayakan media e-learning mata pelajaran teknik pengukuran, dan (3) mengetahui keefektifan mata pelajaran teknik pengukuran dengan e-learning.
Jenis penelitian adalah Penelitian dan Pengembangan (R&D). Prosedur pengembangan meliputi tahap perencanaan, desain, dan pengembangan. Pada tahap perencanaan dan desain dilakukan ongoing evaluation hingga menjadi produk awal.
Pada tahap pengembangan dilakukan validasi ahli media dan ahli materi (tes alfa) untuk mengeliminasi permasalahan prosedur, kesesuaian dengan tujuan, dan alur
komunikasinya. Setelah dilakukan revisi produk awal, maka dilakukan Tes Beta yang melibatkan siswa untuk mengetahui kekurangan e-learning. Media e-learning mata
pelajaran teknik pengukuran diujicobakan kembali (uji coba produk) pada sekelompok siswa untuk mengetahui kekurangannya, dan kemudian direvisi pada tingkat akhir. Setelah itu dilakukan Tes Sumatif untuk mengetes e-learning mata pelajaran teknik pengukuran dalam pembelajaran nyata. Tes Beta dan Tes Sumatif melibatkan siswa. Siswa peserta Tes Beta sebanyak tiga orang. Pada tahap Tes Sumatif, menggunakan dua kelas yaitu kelas X TP 1 dan kelas X TP 2 di mana masing-masing kelas terdiri dari 37 orang. Kelas X TP 2 adalah sampel kelas dengan media e-learning mata pelajaran teknik pengukuran dan X TP 1 dengan media
presentasi. Hal ini dibuat untuk mengetahui bahwa keefektifan pembelajaran teknik pengukuran menggunakan media e-learning lebih baik dari kelas yang menggunakan
media presentasi.
Penelitian ini menunjukkan hasil sebagai berikut. (1) Media e-learning mata pelajaran teknik pengukuran yang dihasilkan adalah sebuah sistem manajemen pembelajaran (LMS) online yang dibuat dengan software aplikasi moodle. E-learning
teknik pengukuran menyajikan materi-materi teknik pengukuran untuk kelas X TP, SK mengukur dengan alat ukur mekanik presisi, KD menjelaskan cara penggunaan alat ukur mekanik presisi dan menggunakan alat ukur mekanik presisi beserta tes dan tugas-tugasnya. (2) Media e-learning teknik pengukuran layak sebagai media pembelajaran teknik pengukuran berdasarkan validasi ahli media, ahli materi, dan
siswa, kelayakannya mencapai rerata skor 3,29 (kategori “sangat baik”). (3) Keefektifan pembelajaran teknik pengukuran dengan menggunakan media e-learning mata pelajaran teknik pengukuran lebih baik daripada media presentasi berdasarkan pencapaian hasil belajar siswa
Tindak Tutur Perlokusi pada Novel Sang Pencerah Karya Akmal Nasery Basral
Penelitian ini berusaha untuk menemukan jawaban terhadap dua persoalan atau masalah utama, yakni: (1) Jenis tindak tutur perlokusi apa sajakah yang digunakan dalam novel Sang Pencerah karya Akmal Nasery Basral? dan (2) Fungsi tindak tutur perlokusi apa sajakah yang terdapat dalam novel Sang
Pencerah karya Akmal Nasery Basral?. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tuturan perlokusi berupa kata dan kalimat yang diambil dari dialog tokohtokoh yang terdapat dalam novel Sang Pencerah karya Akmal Nasery Basral. Jika dilihat dari metode yang digunakan, penelitian ini tergolong dalam jenis penelitian kualitatif. Teknik penyediaan data dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan teknik simak dan teknik catat. Teknik simak digunakan untuk menyimak penggunaan bahasa pada novel Sang Pencerah. Teknik simak yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Simak Bebas Libat Cakap (SBLC) yaitu teknik penyimakan dimana dalam proses penelitian peneliti tidak terlibat dalam proses penuturan. Teknik catat dilakukan dengan pencatatan tindak tutur perlokusi yang terdapat pada novel Sang Pencerah karya Akmal Nasery Basral.
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik pilah unsur penentu (PUP). Teknik pilah unsur penentu digunakan untuk memilahkan macammacam tindak tutur yang terdapat dalam novel Sang Pencerah karya Akmal
Nasery Basral berdasarkan terori tentang tindak tutur perlokusi yang digunakan. Teknik penyajian hasil analisis dalam penelitian ini menggunakan metode informal. Dengan menggunakan metode informal, penjelasan tentang kaidah menjadi lebih rinci dan terurai. Dengan demikian, rumusan yang tersaji relatif panjang. Sesuai dengan rumusan masalah yang telah ditentukan, ada dua hal yang merupakan hasil dari penelitian ini. Pertama, diperoleh empat jenis tindak
perlokusi yaitu tindak tutur representatif, tindak tutur direktif, tindak tutur komisif, dan tindak tutur ekspresif. Kedua ditemukan fungsi tindak tutur perlokusi yang terdapat dalam novel Sang Pencerah karya Akmal Nasery Basral adalah fungsi kompetitif, menyenangkan, bekerja sama, dan bertentangan
- …
