419 research outputs found

    Effect of the Model Application Setting Interactive Learning Cooperative Learning with Concern Interest and Capability to Initial Student Learning Outcomes Grade X MIA SMA State 2 Pangkajene

    Full text link
    Penelitian eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran interaktif setting kooperatif dalam pembelajaran matematika siswa kelas X MIA SMA Negeri 2 Pangkajene Tahun Ajaran 2016/2017. Unit eksperimen dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MIA Thomas Alfa Edison sebagai kelas perlakuan dan kelas X MIA Ki Hajar Dewantara sebagai kelas kontrol. Unit eksperimen diambil secara random sampling 2 kelas dengan jumlah responden kelas perlakuan sebanyak 27 orang siswa dan kelas kontrol sebanyak 28 orang siswa. Pengambilan data dilakukan melalui tes kemampuan awal siswa, tes hasil belajar matematika siswa, kuesioner minat belajar siswa, dan lembar keterlaksanaan model pembelajaran yang digunakan. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan bantuan program pengolahan data statistik SPSS 20.0. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas X MIA Thomas Alfa Edison SMA Negeri 2 Pangkajene yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran interaktif setting kooperatif dikategorikan sedang dengan skor rata-rata 80,52 dengan standar deviasi 9,901 dari skor ideal 100. Minat belajar siswa dikategorikan tinggi dengan skor rata-rata sebesar 147,3 dari skor ideal maksimum 200. Sedangkan lembar keterlaksanaan model pembelajaran siswa dikategorikan terlaksana dengan sangat baik dengan skor rata-rata 3,858. Sedangkan hasil analisis statistik menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas X MIA Ki Hajar Dewantara SMA Negeri 2 Pangkajene yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional dikategorikan sedang dengan skor rata-rata 68,68 dengan standar deviasi 12 dari skor ideal 100. Minat belajar siswa dikategorikan tinggi dengan skor rata-rata sebesar 141,14 dari skor ideal maksimum 200. Sedangkan lembar keterlaksanaan model pembelajaran siswa dikategorikan terlaksana dengan sangat baik dengan skor rata-rata 3,68. Hasil analisis inferensial terhadap skor kemampuan matematika siswa kelas X MIA Thomas Alfa Edison SMA Negeri 2 Pangkajene yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran interaktif setting kooperatif menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran interaktif setting kooperatif dengan memperhatikan minat belajar dan kemampuan awal siswa. Hal tersebut dilihat dari Tabel Hasil Analisis Uji Analisis Kovarians. Dari output Tabel Hasil Analisis Uji Analisis Kovarians diperoleh Sig Corrected Model = 0,000. Nilai p-value lebih kecil dari α (0,05) yang berarti H_0 ditolak atau H_1 diterima. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran interaktif setting kooperatif dengan memperhatikan minat belajar dan kemampuan awal siswa. Kata Kunci. Model Interaktif, Minat Belajar, Kemampuan Awal, Hasil Belaja

    Efektivitas Biopestisida Bacillus Subtilis Bnt 8 Dan Pestisida Nabati Untuk Pengendalian Penyakit Hawar Pelepah Dan Upih Daun Jagung

    Full text link
    Effectiveness of the biopesticide of Bacillus subtilis BNt 8 and botanical pesticide in controlling banded leaf and sheath blight disease on maize. Banded leaf and sheath blight disease (BLSB) caused by the fungus Rhizoctonia solani is difficult to control because it pertained soil borne fungus that can survive in a long time in the soil. Control the disease with synthetic pesticide causing contamination to the environment, so that an environmentally friendly alternative control is needed. This study aimed to obtain a Bacillus subtilis formulation as biological agents and selected botanical pesticides that effective to control BLSB in the field. The study was conducted at the Plant Pathology Laboratory of Indonesia Cereals Research Institutein Maros and at the Bajeng Experimental Farm in Gowa, held from February to August 2015. The reatments consists of several botanical pesticides, B. subtilis formulation, a synthetic fungicide, positive and negative controls. In vitro test was inhibition test between botanical pesticide with R. solani and antagonistic test between the B. subtilis and botanical pesticides, each of them consists of 6 treatments and 3 replications, while the field activity consists of test of effectiveness of single treatment and combination between B. subtilis formulation and botanical pesticides. The results showed that combination of formulated B. subtilis with botanical pesticide of cloves leaves, betel leaves, and turmeric were not significantly different from single treatment of formulated B. subtilis and botanical pesticides. Formulated B. subtilis suppressed the severity of BLSB as much as 39.1% and yield reached 8.4 t/ha

    Penerapan Model Kooperatif Student Teams Achievement Divisions untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa padapembelajaran matematika dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif Tipe STADdengan pendekatan matematika realistik di kelas VIIA semester gasal Tahun Ajaran 2015/2016.Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus, denganmenerapkan model pembelajaran Kooperative Tipe STAD dengan pendekatan matematikarealistik. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIIA SMP Negeri 3 Tinambung. Teknikpengumpulan data penelitian hasil belajar siswa dilakukan dengan mengunakan tes sedangkanaktivitas belajar siswa mengunakan lembar observasi. Teknik analisis data yang digunakanadalah analisis deskriptif yakni menjelaskan arah Perubahan peningkatan hasil belajar siswadalam penerapan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan pendekatan matematikarealistik. Dari analisis data dengan penerapan model pembelajaran Kooperative Tipe STADdengan pendekatan matematika realistik, Pada siklus I rata-rata keterlaksanaan pembelajaransebesar (70,00%), rata-rata aktivitas belajar siswa sebesar (57,89%), serta diperoleh skor rataratahasil belajar siswa sebesar 67 dan pada siklus II rata-rata keterlaksanaan pembelajaransebesar (95,00%), rata-rata aktivitas belajar siswa sebesar (86,87%), serta deperoleh skor rataratahasil belajar siswa sebesar 80, dari data tersebut terlihat bahwa terdapat peningkatanketerlaksanaan pembelajaran dari siklus I ke siklus II sebesar (25,00%), terjadi peningkatanaktivitas belajar siswa siklus I ke siklus II sebesar (28,95%), serta peningkatan ketuntasanbelajar siswa dari siklus I ke siklus II sebesar (23,81%). Pada siklus II ini telah tercapaiindikator ketuntasan belajar yang ditetapkan, jika paling sedikit 70% dari jumlah siswa dalamkelas telah mencapai ketuntasan ≥ 70% tujuan pembelajaran. Hasil penelitian ini membuktikanbahwa penerapan model pembelajaran Kooperative Tipe STAD dengan pendekatan matematikarealistik dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa kelas VIIA SMPNegeri 3 Tinambung

    Biologi, Gejala Serangan, Dan Pengendalian Hama Bubuk Jagung Sitophilus Zeamais Motschulsky (Coleoptera: Curculionidae)

    Full text link
    Salah satu kendala dalam penyimpanan jagung adalah serangan hamagudang. Salah satu hama gudang jagung adalah Sitophilus zeamaisMotschulsky (Coleoptera: Curculionidae). Hama ini ditemukan didaerah panas maupun lembap. Hama ini bersifat polifag, dapatmerusak serealia seperti beras/gabah, jagung, gandum, dan sorgum,namun dilaporkan sebagai hama penting pada jagung. Kehilanganhasil jagung di wilayah tropis akibat S. zeamais berkisar antara 30-100%. Biji jagung yang disimpan selama 6 bulan menunjukkankerusakan 85% dan bobot biji menyusut 17%. Telur hama tersebutdiletakkan di dalam biji dan dalam beberapa hari akan menetasmenjadi larva. Larva menyelesaikan siklus hidupnya di dalam biji.Telur berwarna putih Bening, berbentuk lonjong, lunak dan licin,berukuran 0,7 mm x 0,3 mm. Larva berwarna putih kekuningan,tidak bertungkai, kepala berwarna cokelat, terdiri atas empat instar,panjang 1,5–4 mm. Periode larva berlangsung 25 hari. Imago S.zeamais berukuran 3-4,5 mm. Hama S. zeamais dapat dikendalikandengan cara: 1) menyimpan jagung dalam wadah maupun gudangsecara higienis, 2) menanam varietas tahan, 3) menggunakanmusuh alami yaitu parasit, predator, dan patogen, seperti parasitoidLariophagus distinguendus dan Anisopteromalus calandrae, sertapatogen Beauveria bassiana, 4) memanfaatkan insektisida nabatiyang memiliki toksisitas tinggi terhadap S. zeamais, yaitu Ageratumconnyzoides (bandotan), Andropogon nardus (serai), Allium sativum(bawang merah), Nicotiana tabacum (tembakau), Zingiber officinale(jahe), dan Azadirachta indica (mimba), serta 5) menyemprotkaninsektisida sintetis metil pirimifos

    Penyuluhan Pentingnya Perawatan Hutan Kota dengan Pola Pelibatan Pemuda dan Remaja

    Full text link
    Peran pemuda dalam melestarikan lingkungan hidup sangat penting dan dibutuhkan. Pemuda merupakan generasi penerus yang akan mewarisi bangsa ini, termasuk kekayaan alam dan lingkungan hidup di dalamnya. Bahkan harus meneruskan warisan itu kepada generasi yang akan datang. Warisan kekayaan alam dan lingkungan hidup ibarat warisan berkelanjutan, dan pemuda menjadi bagian di dalamnya. Agar warisan dan amanat itu terjaga, pemuda harus berperan aktif dalam melestarikan lingkungan hidup. Mengapa pemuda dan lingkungan hidup itu tidak bisa dipisahkan, Karena pemuda adalah agen Perubahan. Upaya penguatan ekonomi nasional dan perbaikan kualitas lingkungan hidup Indonesia dimasa depan, harus diawali dengan membekali remaja dan atau pemuda sebagai agen Perubahan. Bukan hanya sebagai penerima manfaat kualitas lingkungan hidup yang baik, peran pemuda harus dapat dioptimalkan sebagai subjek atau pelaku dari berbagai upaya peningkatan kualitas lingkungan hidup, diantaranya; pelestarian hutan, konservasi keanekaragamanhayati, penurunan polusi udara, air, tanah, mitigasi-ataptasi Perubahan iklim, penanggulangan bencana

    Evaluasi Lima Jenis Inner Carrier Dan Formulasi Bacillus Subtilis Untuk Pengendalian Hawar Pelepah Jagung (Rhizoctonia Solani Kuhn)

    Full text link
    Evaluation of five inner carriers and Bacillus subtilis formulation to control banded leaf and sheath blight (Rhizoctonia solani Kuhn). One alternative control method against plant pathogens is the use of antagonistic microorganisms, such as Bacillus subtilis. The use of the antagonistic bacteria on corn especially in Indonesia is still lack. The objective of this research was to evaluate some inner carrier and to make formulated antagonistic B. subtilis to be used as biological control agents on corn diseases. This research consists of laboratory and greenhouse activities. The laboratory activities consist of B. subtilis biomass production, formulation of B. subtilis, and evaluation of five types of inner carrier. In the greenhouse, testing the formulation B. subtilis with talc as an inner carrier, which is compared with the treatment solution of B. subtilis, nordox, metalaxyl fungicides. The data collected in this study were percentage of germination, damping off due to pathogen R. solani, plant height, plant fresh weight, and percentages of R. solani incidence on 14 DAP. The results showed that talc powder and corn flour were the best inner carrier to be used in sorage formulation of antagonistic Bacillus. Formulated Bacillus subtilis TM4 showed no negative affect on seed germination and able to suppress the development of R. solani in greenhouse

    Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Di Kelas IV SDN 12 Biau

    Get PDF
    Penelitian ini di latarbelakangi rendahnya hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan metode diskusi dikelas IV SDN 12 Biau Kabupaten Buol. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan di SDN 12 Biau dengan menggunakan metode diskusi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis da Mc. Taggart yang terdiri atas dua siklus, setiap siklus terdiri empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu memberikan tes awal dengan hasil yang diperoleh yaitu ketuntasan belajar klasikal 13% dan daya serap klasikal 51,53%. Hasil observasi aktivitas guru dan siswa yang di peroleh pada tindakan siklus I yaitu siswa 59,09% dan guru 60,41%. Kemudian pada siklus II hasil observasi aktivitas guru dan siswa mengalami peningkatan, pada hasil observasi aktivitas guru mencapai 85,41% dan siswa mencapai 88,64%. Adapun hasil penelitian yang diperoleh pada tindakan siklus I yaitu ketuntasan belajar klasikal 50% dan daya serap klasikal 71,28%. Pada tindakan siklus II diperoleh ketuntasan belajar klasikal 89,74% dan daya serap klasikal 86,67%,. Hal ini berarti pembelajaran pada siklus II telah memenuhi indikator keberhasilan dengan ketuntasan belajar klasikal minimal 80% dan nilai rata-rata hasil belajar siswa individu minimal 65%. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahawa pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPS di kelas IV SDN 12 Biau
    corecore