5,407 research outputs found
Seleksi Penerimaan Karyawan Baru Menggunakan Metode WP (Weighted Product) dengan Bahasa Pemrograman PHP dan MySQL
Seleksi karyawan merupakan proses pencarian dan penarikan tenaga kerja yang memiliki potensi untuk mengisi lowongan pekerjaan, tenaga kerja yang berkualitas sangat berpengaruh pada performa kemajuan Perusahaan. Dalam proses pengambilan keputusan penerimaan karyawan baru masih dipengaruhi faktor subjektifitas dan Perusahaan sering kali mengalami kesulitan dalam memilih karyawan, karena banyaknya calon karyawan yang melamar sedangkan yang akan diterima menjadi karyawan sangat terbatas. Tujuan dari penelitian ini yaitu merancang sebuah aplikasi pengambilan keputusan yang dapat membantu penerimaan calon karyawan baru.Salah satu metode yang digunakan untuk pengambilan keputusan yaitu metode WP karena metode WP merupakan metode penyelesaian multi kriteria dimana dalam perekrutan atau seleksi calon karyawan banyak kriteria yang harus dipertimbangkan.Metode pengembangan pada sistem ini menggunakan metode waterfall. Bahasa pemograman yang digunakan adalah PHP dan MySQL sebagai database server.Dari hasil penelitian ini yaitu memberi kemudahan dalam pengambilan keputusan untuk menentukan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan dan Kriteria Perusahaan
Analisis Pemasaran Hasil Tangkapan Lobster (Panulirus SP) Di Tempat Pelelangan Ikan (Tpi) Se-kabupaten Gunungkidul
Lobster merupakan salah satu komoditas perikanan penting di Kabupaten Gunungkidul. Nilai ekonomis lobster cukup tinggi yaitu mencapai Rp.200.000,- sampai Rp.400.000,- perKg. Lobster juga merupakan komoditas ekspor. Produksi lobster di Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2012 mencapai 88,27 ton. Produksi perikanan yang besar harus diimbangi dengan adanya pemasaran yang efisien mengingat dari hasil perikanan yang mudah rusak. Pemasaran merupakan hal yang paling penting dalam menjalankan sebuah USAha perikanan karena pemasaran merupakan tindakan ekonomi yang berpengaruh terhadap tinggi rendahnya pendapatan nelayan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bentuk saluran distribusi, margin pemasaran, keuntungan dan menganalisis efisiensi pemasaran pada tiap-tiap lembaga pemasaran. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Secara khusus metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus dan metode pengambilan sampel accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bentuk saluran distribusi di setiap TPI ada 2 saluran yaitu Produsen à Pedagang Pengumpul à Konsumen dan Produsen à PedagangPengumpul à Eksportir. Margin pemasaran untuk saluran kedua di semua TPI dari pedagang pengumpul sama yaitu sebesar Rp. 50.000,-/kg. Margin pemasaran untuk saluran pertama di TPI Gunungkidul Lobster batu antara Rp.15.000,-/kg sampai Rp.25.000,-/kg, Lobster pasir antara Rp. 20.000,-/kg sampai Rp. 30.000,-/kg. Nilai efisiensi pemasaran yang paling efisien adalah saluran kedua, dimana nilai efisiensi saluran kedua lebih kecil dibandingkan nilai efisiensi saluran pertama. Lobster is one of fisheries commodities in Gunungkidul. Lobster is valued around Rp. 200.000,- to Rp. 400.000,- / kilogram and it makes lobster has high economic value. Lobstor is also one of export commodities. The lobster production in Gunungkidul Regency in 2012 reached 88,72 tons. The high production of fish must be balanced with the efficient marketing of fishery products that are easily damaged. Marketing is the most important point in running a fishing business because marketing is an economic action that influences the fishermen\u27s income. The research was intended to analyze the distribution network, marketing margin, profit and the marketing efficiency in every market. Descriptive method was used in this research, specifically descriptive method using study case approach and accidental sampling method. The result has shown that there are two distribution channels in every TPI 2 channels namely 1) Producer à fish wholesaler à Consumers and 2) Producer à fish wholesaler à Exporter. The marketing margins for the second line in all TPI from the same wholesaler is Rp. 50.000, - / kg. The marketing margin for the first line rock lobster between Rp.15,000,-/kg to Rp.25,000,-/kg. Sand lobster between Rp.20,000,-/kg to Rp.30,000,-/kg. The most efficient market value is the second line where the efficiency value is less than the first line\u27s efficiency value
Analisis Faktor Produksi Jaring Insang Lingkar (Encircling Gill Net) Di Ppi Pulolampes, Brebes
Jaring insang lingkar (koncong) menjadi alat tangkap dominan ke dua di PPI Pulolampes Brebes, keberadaanya semakin ditinggalkan karena kalah saing jumlah hasil target tangkapan yang sama dengan pukat cincin mini yang menjadi andalan masyarakat setempat. Pukat cincin mini memiliki tingkat selektifitas yang rendah dibandingkan jaring koncong, sedangkan penelitian terdahulu menunjukkan terjadi kecenderungan overfishing di perairan Brebes. Untuk meningkatkan hasil tangkapan jaring insang lingkar secara tepat dibutuhkan penelitian lebih lanjut tentang faktor faktor yang mempengaruhi produksi, serta menentukan model hubungan faktor produksi dengan pendekatan fungsi Cobb-Douglass. Penelitian dilaksanakan di PPI Pulolampes, Bulakamba Brebes pada bulan November 2015 – Januari 2016. Faktor yang diduga berpengaruh ialah panjang alat tangkap, lebar alat tangkap, ukuran perahu, kekuatan mesin, lama trip, jumlah BBM, jumlah ABK, dan pengalaman nelayan. Hasil analisis dengan menggunakan uji t menunjukkan bahwa faktor produksi yang berpengaruh dengan taraf nyata 95% ialah panjang alat tangkap, lama trip, jumlah BBM, jumlah ABK dan umur kerja. Hasil penelitian menunjukkan tidak semua faktor berpengaruh positif terhadap hasil tangkapan, disimpulkan panjang alat tangkap memiliki pengaruh negatif terhadap hasil produksi. Sedangkan faktor yang paling dominan terhadap peningkatan hasil produksi ialah jumlah BBM. Dari hasil analisis statstika tersebut dapat disimpulkan, peningkatan produksi dicapai jika jarak fishing ground, jumlah ABK dan pengalaman kerja nelayan ditingkatkan. Tetapi panjang alat tangkap diberi ketentuan maksimum. Encircling Gill Net become one of two dominant fishing gear in Coastal Fishing Port Pulolampes Brebes, its existence being abandoned because of less competitive hauling number than the fishing gear mainstay of a local community, which is Mini purse sein. Unfortunately, Mini Purse Sein has a low standard of selectivity compared to Encircling Gill Net, whereas previous studies showed a trend towards overfishing in the waters of Brebes. To increase optimality of gill net hauling number, this research aims to analysis factors that affecting production, as well as determining production factors relationship model with Cobb-Douglass function approach. Research located at the Coastal Fishing Port Pulolampes, Bulakamba in November 2015 - January 2016. There\u27s eight factors thought to affect fishing gear, such as Gill Net length, Gill Net-wide, vessel dimension, engine power, a length of trip, amount of fuel, the number of crews, and fisherman work experience. The results of analysis using the t test showed that the production of factors affect 95% of the production are Gill Net length, amount of fuel, the number of crew and fisherman work experience. The results showed that not all factors positively affects the catch, the length of fishing gear have a negative effect on production. While the most dominant factor whose increasing the production is the amount of fuel. From the statistic analysis, it can be concluded, to increasing the production is achieved if the distance fishing ground, the number of crew and the fishing improved work experience. But Gill Net length ought to give maximum provision
Pengaruh Model Pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) Menggunakan Media Animasi dan Kartu terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Larutan Elektrolit dan Larutan Nonelektrolit
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media animasi dan kartu melalui model pembelajaran TGT, terhadap hasil belajar siswa pada materi larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit di Madrasah Aliyah Negeri Limboto tahun Pelajaran 2017/2018. Motode penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan metode purposive sampling, yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas X Mia1 sebagai kelas kontrol menggunakan metode konvensional (pengajaran langsung) dan kelas X Mia 2 sebagai kelas eksperiment diberi model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) menggunakan media animasi dan kartu. Hasil penelitian menyatakan bahwa berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan uji t-tes dan hasil yang didapat dari analisis statistik bahwa (thitung = 17,0753 > ttabel = 2,12) pada α = 0,05 hal ini menunjukan bahwa model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) menggunakan media animasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa secara signifikan pada materi larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit
Kepemilikan Tanah Hak Milik yang Dikuasai Bersama Warga Negara Indonesia (WNI) dan Warga Negara Asing (WNA) yang Diperoleh Berdasarkan Warisan di Provinsi Aceh
Pasal 21 ayat (3) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 menyatakan bahwa orang asing yang sudah berlakunya Undang-undang ini memperoleh hak milik karena pewarisan tanpa wasiat atau percampuran harta karena perkawinan, demikian pula warga negara Indonesia yang mempunyai hak milik dan setelah berlakunya undang-undang ini kehilangan kewarga-negaraannya wajib melepaskan hak itu didalam jangka waktu satu tahun sejak diperolehnya hak tersebut atau hilangnya kewarga-negaraan itu. Jika sesudah jangka waktu tersebut lampau hak milik tidak dilepaskan, maka hak tersebut hapus karena hukum dan tanahnya jatuh pada negara, dengan ketentuan bahwa hak-hak pihak lain yang membebaninya tetap berlangsung. Namun dalam Kenyataannya hak-hak milik tersebut ada yang belum dilepas oleh WNA. Article 21 paragraph (3) of Law No. 5 of 1960 about foreigners who already enactment of this Act property rights because inheritance without a will or an engaging treasure because marriage, as well as citizens of Indonesia who have owned and after the enactment this Act lost his citizenship was obliged to relinquish rights within a period of one year from obtaining such rights or loss that citizenship. If after that time period past the property are not removed, then the right remove because of the law and the land falls on the state, provided that the rights of other parties which encumber still persists. However, in fact the property rights there is still not released by the WNA
Kesan penambahan limonena terhadap mikroemulsi asid oleik/Cremophor rh 40/Transcutol/Air
Gambar rajah fasa pseudo-ternari sistem mikroemulsi asid oleik/Cremophor rh 40/Transcutol/Air diperoleh melalui pentitratan air pada nisbah surfaktan:kosurfaktan (Km) yang berbeza. Nisbah optimum bagi surfaktan/kosurfaktan adalah Km=2:1. Kesan penambahan limonena sebagai fasa minyak campuran terhadap sistem mikroemulsi diuji pada nisbah limonena:asid oleik (1:1, 2:1 dan 3:1). Penambahan limonena berupaya menghasilkan rantau mikroemulsi yang lebih besar sehingga 70%-80 % bt. air bagi kesemua nisbah limonena:asid oleik. Nisbah limonena:asid oleik (1:1) memberikan rantau mikroemulsi yang paling luas pada nisbah minyak:surfaktan/kosurfaktan (Minyak:S/KoS=1:9). Sifat isotropik mikroemulsi ditentukan dengan menggunakan mikroskopi cahaya polarasi. Mikroemulsi dibangunkan pada nisbah Km=2:1 dan Minyak:S/KoS (1:9) serta limonena:asid oleik (1:1). Kestabilan dan saiz partikel bagi sistem dikaji dan penambahan limonena didapati tidak merubah sifat serta mikro-struktur sistem mikroemulsi. Kajian konduktiviti elektrik dan kelikatan sistem menunjukkan pembentukan mikroemulsi jenis air-dalam-minyak (10% dan 20 % bt. air) dan dwiselanjar (30%-50 % bt. air). Kesemua sistem mempunyai potensi sebagai sistem penghantar bahan aktif dan menunjukkan kestabilan yang baik pada suhu 4, 25 dan 37°C dalam tempoh lebih daripada 6 bulan
Using durian rind as bridging material to overcome fluid loss and lost circulation problems in drilling operations
Lost circulation is one of the drilling operational problems. It refers to the total or partial loss of drilling fluid into highly permeable zones or natural or induced fractures. This problem is likely to occur when the hydrostatic head pressure of drilling fluid in the hole exceeds the formation pressure. Today, managing lost circulation remains a significant challenge to oilwell drilling operations because it may contribute to high non-productive time. It is imperative to note that the overbalance pressure situation also can cause the invasion of mud filtrate into production zones which will result in formation damage. To address these problems, an experimental investigation has been done on durian rind as an alternative fluid loss and lost circulation materials in water-based mud. Durian rind was selected as a mud loss control material because it contains close to 20% pectin which may complement the formation of high quality mat-like bridges across openings of the formation. The test involved the use of standard mud testing equipment and a lost circulation test cell. Durian rind powder was prepared by cleaning and cutting the durian rind into small pieces of 1 to 2 cm, and then dried them in an oven at 60°C for 48 hours before grinding into five different sizes from coarse to ultra-fine while Hydro-plug, the commercial lost circulation material was supplied by Scomi Energy. The fluid loss test was conducted using a standard low pressure filter press while the bridging test was carried out at 100 psi of pressure difference and ambient temperature using a lost circulation cell. Fine durian in the water-based mud gave the best fluid loss control compared to coarse durian rind, fine and coarse Hydro-plug. The experimental results also showed that at 15 lb/bbl (42.8 kg/m3) optimum concentration, coarse and intermediate durian rind have outperformed Hydro-plug by showing an excellent control of mud losses in 1 and 2 mm simulated fractures
- …
