3,398 research outputs found

    Meningkatkan Motivasi Belajar Mata Pelajaran IPS Melalui Penggunaan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Posona

    Full text link
    Adapun permasalahan yang ada di SDN 2 Posona adalah bahwa motivasi belajar siswa kelas IV SDN 2 Posona masih sangat rendah yaitu nilai rata-rata 60 padahal KKM yang ditetapkan yaitu nilai rata-rata minimal 65, hal ini disebabkan karena adanya penerapan metode pembelajaran yang kurang tepat. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di kelas IV SDN 2 Posona melalui penggunaan media gambar. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang mengacu pada model pembelajaran Kemmis dan Tanggart yang dilakukan dalam dua siklus yaitu siklus 1 dan siklus 2. Setiap siklus masing-masing empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN 2 Posona yang berjumlah 23 orang. Data dikumpulkan melalui hasil observasi kegiatan siswa yang menunujukan bahwa siswa benar-benar berminat untuk belajar, selain itu untuk memperkuat kevalidasian data penulis juga melihat hasil angket berupa daftar pernyataan yang dibagikan kepada setiap siswa untuk mengetahui bagaimana minat siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan media gambar. Adapun angket menunjukan bahwa motivasi belajar siswa mengalami peningkatan yang cukup berarti dari Siklus I hasil angket dari 23 siswa pada siklus I diperoleh persentase pilihan jawaban 15% yang memilih tidak setuju, 45% yang memilih setuju, dan 40% yang memilih sangat setuju pada 15 daftar pernyataan motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran dan persentase aktivitas guru mencapai 48,21%. Terjadi peningkatan pada siklus II diperoleh persentase pilihan jawaban 13% yang memilih setuju dan 87% yang memilih sangat setuju pada 15 daftar pernyataan motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran dan persentase aktivitas guru 92,85%, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan media gambar dalam proses belajar mengajar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV di SDN 2 Posona

    Timing and correction of stepping movements with a virtual reality avatar

    Get PDF
    Research into the ability to coordinate one’s movements with external cues has focussed on the use of simple rhythmic, auditory and visual stimuli, or interpersonal coordination with another person. Coordinating movements with a virtual avatar has not been explored, in the context of responses to temporal cues. To determine whether cueing of movements using a virtual avatar is effective, people’s ability to accurately coordinate with the stimuli needs to be investigated. Here we focus on temporal cues, as we know from timing studies that visual cues can be difficult to follow in the timing context. Real stepping movements were mapped onto an avatar using motion capture data. Healthy participants were then motion captured whilst stepping in time with the avatar’s movements, as viewed through a virtual reality headset. The timing of one of the avatar step cycles was accelerated or decelerated by 15% to create a temporal perturbation, for which participants would need to correct to, in order to remain in time. Step onset times of participants relative to the corresponding step-onsets of the avatar were used to measure the timing errors (asynchronies) between them. Participants completed either a visual-only condition, or auditory-visual with footstep sounds included, at two stepping tempo conditions (Fast: 400ms interval, Slow: 800ms interval). Participants’ asynchronies exhibited slow drift in the Visual-Only condition, but became stable in the Auditory-Visual condition. Moreover, we observed a clear corrective response to the phase perturbation in both the fast and slow tempo auditory-visual conditions. We conclude that an avatar’s movements can be used to influence a person’s own motion, but should include relevant auditory cues congruent with the movement to ensure a suitable level of entrainment is achieved. This approach has applications in physiotherapy, where virtual avatars present an opportunity to provide the guidance to assist patients in adhering to prescribed exercises

    Budaya Literasi Melalui Program Gls Dalam Menumbuhkembangkan Minat Baca Siswa SD Negeri Melayu

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Budaya Literasi melalui program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) dalam menumbuhkembangkan minat baca siswa di SD Negeri Melayu berdasarkan dari segi implementasi serta peran pihak sekolah dalam mendukung program GLS di SD Negeri Melayu. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Adapun objek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Melayu tahun ajaran 2015/2016. Sumber data dalam penelitian ini terbagi atas dua yakni sumber data primer dan data sekunder yang diperoleh dari wawancara, kuesioner (angket), observasi, studi dokumentasi, studi kepustakaan. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan 3 tahap yaitu data reduction, data display, dan Conclusion drawing/Verification. Program GLS di SD Negeri Melayu mulai diterapkan pada tahun 2016 yang merupakan bentuk kebijakan pemerintah dalam mewujudkan budaya literasi bagi siswa melalui kegiatan membaca 15 menit setiap dari seblum pelajaran dimulai, sebagaimana tertuang dalam Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa: (1) Budaya literasi melalui implementasi GLS dalam menumbuhkembangkan minat baca peserta didik SD Negeri Melayu belum berjalan efektif dari segi tahap-tahap pelaksanaan.Namun,melalui tahap pembiasaan dalam wujud menumbuhkembangkan minat baca siswa SD Negeri Melayu telah dilihat dari kegiatan siswa didalam kelas sebelum memulai pelajaran, telah membiasakan diri untuk membaca selama 15 menit; (2) Peran pihak sekolah dalam mendukung program GLS di SD Negeri Melayu melalui penyediaan sarana dan pasarana, serta arahan dan motivasi guru maupun pustakawan terhadap siswa dalam tahap pembiasaan merupakan wujud kerjasama seluruh pihak sekolah SD Negeri Melayu dalam menumbuhkembangkan minat baca siswa

    Komunikasi Efektif Bagi Pasangan Poligami Harmonis di Kabupaten Bone Bolango

    Full text link
    This study discusses effective communication for polygamy couples in Bone Bolango Regency. This research is a field research with data collection methods such as observation, interviews and documentation. The data collected is processed and analyzed with descriptive qualitative using a communication approach. The results showed that polygamists in Gorontalo Regency in living their household life remained harmonious. This is because the couple always get used to communicating effectively, so that all household problems can be resolved properly
    corecore