122 research outputs found
Membaca dan Menafsirkan Temuan Gambar Prasejarah di Pulau Misool Raja Ampat, Papua Barat
Traces and evidence of prehistoric civilization in the Indonesian Archipelago have been found, and one of the archaeological types of remains that was the hot topic for researchers nowadays is rock paintings on the walls of karst caves (known as limestone area). We found that karst has the function of conveying historical messages through paintings as a form of communications of Homo sapiens. Based on results of surveys among the karst island of Misool in Raja Ampat islands, we can identify five categories of rock paintings, which are: hands, fauna, anthropomorphic, symbolical (non-figure), circles that resemble wheels/the sun, and square lines. The main and dominant characteristics of Misool rock paintings, particularly in paintings of fish, are their various sizes and rich variations. The prehistoric artworks are very interesting to be investigated more thoroughly to study and understand better the human life in the past. The archaeological survey has yielded new evidence and traces of human life in the past, such as habitation, migration, and modes of living hundreds or maybe even tens of thousand years ago, or during the prehistoric period. This research is the initial step and was carried out using documentation and descriptive methods to be analyzed afterward by various approaches that are being developed nowadays, as well as visual communication through form and non-form analyses
Hubungan Fungsi Afektif Keluarga terhadap Kecerdasan Emosional Remaja
Latar Belakang : Perkembangan emosional di remaja penting untuk mengetahui dan peduli dengan orang tua dan penyedia layanan kesehatan . Ini karena saat ini ada banyak Perubahan emosional termasuk perasaan malu , kesadaran diri , kesepian dan depresi yang lebih kuat dari usia lainnya . Juga dalam usia ini , remaja memiliki perasaan kemerdekaan dan juga perlu intim dan dukungan oleh orang tua yang dapat terwujud dalam fungsi afektif dari family.Therefore , selama periode ini ada banyak konflik di orang tua dan anak-anak karena itu. Jadi fungsi afektif keluarga yang diperlukan untuk melindungi dan mendukung terutama untuk remaja . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara fungsi afektif keluarga dan emosional kecerdasan pada remaja Abad 12-15 Tahun , Metode penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan teknik pengambilan sampel insidental sampling. 84 responden berusia 12-15 tahun ( laki-laki 48 dan perempuan 36 orang ) . Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2012. Hasilnya diolah dengan uji Chi -Square studi komputer software.This menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara fungsi afektif keluarga dan kecerdasan emosional dalam remaja berusia 12-15 tahun di Jogoroto Jombang
( p value 0,018 , α ≤ 0,05 ) dan OR = 3,214 .
Kata kunci : Fungsi afektif Keluarga , Emotional Intelligence , Remaj
Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etil Asetat Kulit Akar Senggugu (Clerodendrum Serratum) Asal Imogiri, YOGYAKARTA
Senggugu (Clerodendrum serratum) is one of the potential plants as the source of natural antioxidant. Traditionally, some Asian countries, as well as Indonesia, has been applied this plant for treatment in various diseases. The leaf and stems of Clerodendrum pholimidis and Clerodendrum viscosum that are the same genus with senggugu indicated that they are potential as an antioxidant. The Senggugu plants growing in India, China and Malaysia have been reported that the extracts of the plant are also active as an antioxidant. The objective of this work is to study antioxidant activity of ethyl acetate extracts of the senggugu root-stem collected from Imogiri, Yogyakarta. The extract was obtained through sequential maceration technique using n-hexane, ethyl acetate, and methanol solvents. The antioxidant activity of the extract was then examined by DPPH (2,2-dipphenyl-1-pycryl hydrazyl) and rutin as the standard antioxidant. The results showed that the ethyl acetate extracts of root-stem of the senggugu have antioxidant activity property with IC50 of 30.968±0.686 μg/mL and IC50 of 1.741±0.091 μg/mL for rutin as the standard antioxidant
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Harga Diri Penderita Kusta di Puskesmas Jogoloyo Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang.
Lepra disebabkan oleh mycobacterium leprae yang pertama kali menyerang saraf tepi dan selanjutnya menyerang kulit serta organ tubuh lainnya. Bakteri ini akan menyerang seseorang apabila imunnya lemah dan kontak langsung secara terus menerus. Orang yang terkena penyakit lepra memerlukan dukungan dari keluarga dimana keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam pencapaian harga diri yang tinggi pada penderita penyakit kronis seperti lepra. Penelitian ini menggunakan semua populasi penderita lepra di Puskesmas Jogoloyo dengan sampel 35 responden dan rancangan penelitian ini menggunakan metode cross sectional dan dikaji hubungan dukungan keluarga dengan harga diri penderita lepra. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Jogoloyo dengan menggunakan kuesioner kemudian data dianalisa menggunakan rumus spearman rho dengan kemaknaa
Pengembangan Model Pendidikan Karakter Berdasarkan Sifat Fitrah Manusia
: This study aimed at developing character education model based on human's natural characteristics. This was a research and development (R&D) study. The subjects or respondents of the study were students of Physics, Mathematics, Automotive Engineering Education Study Programs, Faculty of Education Science, Universitas Muhammadiyah Purworejo. The focus of the study was on the use of character education model. The data collection was conducted through expert judgment, questionnaires, interviews, and observation. The data were analyzed using an inductive analysis technique. The results showed that character education model based on human's natural characteristics was acceptable to the lecturers and the students. This can be seen from the subjects' responses: 94% of the respondents stated their agreement, 2% decided to disagree, and 4% were abstain. Hence, the character education model based on human's natural characteristics can be used as an education model at the higher education
Pengaruh Terapi Bermain Kolase Kartun Terhadap Tingkat Kooperatif Anak Usia PRA Sekolah Selama Prosedur Nebuleser Di Rumah Sakit Airlangga Jombang
Pengembangan Model Pendidikan Anti Korupsi Terintegrasi Dalam Pembelajaran Al-Islam Dan Kemuhammadiyahan Di Universitas Muhammadiyah Purworejo
In the introductory stage, the preliminary research begins through literature study, and then doing in-depth interviews by involving lecturers, as well as doing field surveys by distributing questionnaire as the research instrument by using Likert scale in the form of check list. The instrument is used to measure the respondent's attitude toward the needs of anti – corruption education in the right model. The result of the questionnaire shows the average scores = 4,1. It means that college students agree with anti – corruption education in UMP to be integrated into the learning of Al-Islam and Kemuhammadiyahan. The developmental stages involve 1) the product design (1st draft) by arranging the curriculum and the learning strategies, 2) Validating the design by consulting to the expert of curriculum and evaluating, as well as analyzing the 1st draft which is done by the lecturer of Al-Islam.Commonly, the expert considered that the curriculum is good enough and it only needs perfecting in the assessment section, 3) next, the revision of the product, 4) Evaluation and perfection, then 5) hypothetical model – the last model. In this last stage, it has resulted curriculum, syllabus, SAP and the model of learning strategies which are divided into two – in-class discussion model for the 1st – 6th semesters and model of general stadium through the activity of baitul arqam which is for the 7th and 8th semesters by inviting the law practitioners, ulama, KPK and community leaders. Then it is followed by the activity of Focus Group Discussion. After finishing the process of hypothetical model, the researchers socialize the product to the AIK lecturer as the use
Aksesibilitas Ruang Terbuka Publik Bagi Kelompok Masyarakat Tertentu Studi Fasilitas Publik Bagi Kaum Difabel di Kawasan Taman Suropati Menteng-Jakarta Pusat
Taman merupakan fasilitas umum yang memiliki fungsi ruang yang sangat penting dan merupakan salah satu ruang terbuka publik kota yang di mana berlaku universal bagi setiap orang dan berhak untuk menikmati dan menggunakannya. Bukan hanya milik orang yang normal saja namun juga kaum difabel terutama para tuna daksa (penyandang cacat fisik) yang memiliki hak yang sama untuk dapat hidup layak dan bermasyarakat seperti orang-orang lainnya yang normal, sangat jarang terlihat menggunakan ruang terbuka publik kota seperti di kawasan Taman Suropati Menteng yaitu melakukan berbagai macam kegiatan aktivitas seperti masyarakat lainnya. Hal tersebut diakibatkan karena tidak tersedianya fasilitas kemudahan yang membantu pergerakan mereka atau aksesibilitas. Tujuan dari studi identifikasi ini adalah merumuskan upaya untuk mengefektifkan pelaksanaan penyediaan aksesibilitas bagi kaum difabel. Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai tujuan tersebut adalah Perumusan prinsip perancangan ruang terbuka publik yang dapat juga digunakan oleh difabel terutama tuna daksa yang dilakukan dengan studi pustaka, peniliaian kelangkapan peraturan yang berlaku dengan mengacu pada hasil Perumusan prinsip perancangan, penilaian pelaksanaan penyediaan aksesibilitas di ruang terbuka publik Kawasan Taman Suropati Menteng Jakarta Pusat dengan mengunankan prinsip perancangan serta peraturan yang berlaku sebagai dasar penilaian, serta identifikasi persoalan yang dihadapi dalam penyediaan aksesibilitas bagi kaum difabel terutama tuna daksa yang didapat melalui wawancara. Upaya agar penyediaan aksesibilitas bagi kaum difabel dapat dilaksanakan dengan efektif dan untuk mewujudkan kesamaan kesempatan hidup bagi kaum difabel adalah dengan menyusun dan melengkapi suatu peraturan dan standar di tingkat daerah dan usulan perancangan teknis yang dilengkapi oleh ilustrasi berupa gambar dan foto dengan jelas, membentuk badan khusus yang bertugas untuk melakukan sosialisasi perda yang proses didalamnya melibatkan secara langsung para kaum difabelnya sendiri serta koordinasi dengan dinas terkait, pemberian insentif bagi pengembang dan masyarakat serta menyediaakan dana untuk penyediaan aksesibilitas
- …
