17 research outputs found
Anticipative Measures on Exotic and Zoonotic Diseases for International Trade
The awareness on the advantage of the international trade role for social welfare encourage a number of countries, including Indonesia to establish regional/international economic organisations aiming at building mutual economic strength. Several prominent economic cooporations are ASEAN Free Trade Area (AFTA), Asia Pacific Economic Cooperation (APEC), and General Agreement on Tariffand Trade (GATT). It is expected that through economic integration trade barriers in the form of tariff barriers and non tariff barrier present among the member countries can be reduced or even eliminated, with a result that the trading goods traffic (including livestock and its products), services, and investment among countries in a region can be carried out more smoothly . From the aspect of animal health, the increase in the traffic of livestock and its products will bring risks due to the entry of animal diseases into Indonesian regions. Indonesia that has been stated to be free from 13 out of 15 contagious diseases according to list A and several diseases based on list B of OIE (Office Internationale des Epizootes) needs to anticipate this through policy reorientation by obeying the agreement on Sanitary and Phytosanitary for food safety, and animal and plant health protection. For livestock and its product commodities, the Directorate General of Livestock Production Building has issued a decree number 71/TN.690/Kpts. DJP/Deptan/2000 regarding the import of livestock and its products using a standard procedure. Besides that, it is necessary to carry out risk analysis, harmonisation, transparency, and the same treatment on products from abroad. In order to maintain animal health status, monitoring, surveillance, optimal reporting system, campaign to enhance the society attention, and quarantine action are required. Key words: Exotic and zoonotic diseases, international trad
The Coastal Hazard Wheel system for coastal multi-hazard assessment & management in a changing climate
STRATEGI BERTAHAN HIDUP PEDAGANG KAKI LIMA DI MASA PANDEMI COVID-19 (Studi Kasus: Kawasan Kampus Universitas Bengkulu, Kecamatan Muara Bangkahulu, Kelurahan Kandang Limun)
Covid-19 (coronavirus disease 2019) adalah jenis penyakit baru yang sering
disebut virus Corona. dampak covid-19 masih terus dirasakan masyarakat yang
bekerja di sektor informal sebagai pedagang kaki lima yang mencari nafkah untuk
memenuhi kebutuhan hidup keluarga. dampak Covid-19 mengakibatkan pedagang
kaki lima kebingungan karena pendapatan menurun. penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui strategi bertahan hidup pedagang kaki lima di masa pandemi Covid 19 di
Kawasan Kampus Universitas Bengkulu Kelurahan Kandang Limun. Penelitian ini
menggunakan jenis penelitian kualitatif, Informan dalam penelitian ini terdapat 8
informan yang menjadi sumber pengumpulan informasi. Adapun teknik pengumpulan
data dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa pedagang kaki lima menerapkan tiga strategi untuk tetap bertahan
hidup dan memenuhi kebutuhan keluarga. Strategi aktif pedagang kaki lima yaitu
menambah jam kerja dan memanfaatkan peran anggota keluarga. Peran anggota
keluarga adalah isteri dan anak ikut bekerja. lalu strategi pasif menerapkan pola
hemat. menerapkan budaya hidup hemat seperti makan dengan lauk seadannya.
pedagang kaki lima juga menggunakan strategi jaringan dengan cara meminta
bantuan kepada kerabat, tetangga dan relasi lainnya baik secara formal maupun
informal. Para pedagang kaki lima umumnya meminjam uang ke koperasi keliling.
Kesimpulan yang didapat bahwa pedagang kaki lima menerapkan strategi jaringan
yang bersifat negatif. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan Pekerja sosial dapat
berperan sebagai broker dengan sistem sumber yang dibutuhkan maupun stake holder
yang dapat membantu dalam proses penanganan. seperti menghubungkan masalah
pedagang kaki lima ini kepada pemerintah, sehingga pemerintah dapat membuat
kebijakan yang tepat terkait masalah yang dihadapi oleh pedagang kaki lima. Hasil
penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan bagi stakeholder seperti kebijakan
pemerintah dalam pengentasan kemiskinan. Berbagai macam program dan bantuan
sosial pemerintah seperti program keluarga harapan (PKH), Bantuan sosial pangan,
bantuan pangan non tunai, dan program bantuan lainnya. Program yang diberikan
pemerintah sebagai stimulan untuk selanjutnya pedagang berusaha keras menjadi
lebih sejahtera dan tidak ketergantungan pada program tersebut. Dengan demikian
pedagang kaki lima dapat memiliki keberlangsungan hidup, berdaya, serta memiliki
ketahanan
Early Diagnosis and Treatment of a Small Gastric Stromal Tumor – A Case Report and Literature Review
Gastrointestinal stromal tumor (GIST) is the most common mesenchymal tumor of the gastrointestinal tract and the stomach is the most affected site. Clinical manifestation is erratic depending on the tumor’s location, size, histological type, and stage. Ultrasound is useful in detecting gastric intramural tumor whereas computed tomography is the imaging modality of choice in further evaluating tumor characteristics and expansion, treatment planning, and monitoring recurrence. Definite diagnosis of GISTs is based on the immunohistochemical study. Early diagnosis and complete surgical resection of the tumor yield good long-term outcomes. We present a case of a small gastric GIST which was early detected and treated and the patient has tumor-free during 8 years of follow-up.</jats:p
