386 research outputs found
Previous Experiences with Epilepsy and Effectiveness of Information to Change Public Perception of Epilepsy
Differences with regard to the effectiveness of health information and attitude change are suggested between people with direct, behavioral experiences with a health topic and people with indirect, nonbehavioral experiences. The effects of three different methods of health education about epilepsy, frequently used in health education practice, are assessed in a pretest posttest design with control groups, controlling for experiences with epilepsy. Subjects were 132 students from teacher-training colleges. After all treatments, attitudes, and knowledge about epilepsy were changed in a positive way. Treatments were found to be equally effective. Before treatment, direct behavioral experiences were related to knowledge and a more positive attitude towards epilepsy. After treatment, subjects with direct behavioral experiences with epilepsy showed less change of attitude and knowledge as compared with subjects with indirect experiences. Direct experiences appear to restrain the processing of new information and attitude change
EFFECT OF ROA, GROWTH AND DER, VALUE COMPANIES Study on Manufacturing Companies Listed on Indonesia Stock Exchange In 2017-2019)
The phenomenon that is the background of this study is that during 2017 to 2019 there are still many manufacturing industry companies listed on the Indonesia Stock Exchange, having a Price Book Value (PBV) smaller than one. Many studies produce different results about the factors that affect PBV. The question of determinant factors arises whether that affects the PBV. Whether PBV is affected by Profitability (ROA) sales growth (Growth), And Debt Equity Ratio (DER), this research was conducted to answer the question. The theories used in this study are: signaling theory, trade-off theory. This study used purposive sampling of 75 out of 110 manufacturing companies listed on the Indonesia stock exchange in 2019. The data used is panel data from 2017-2019. The results of this model are expected to make a new contribution to the field of financial management. The main findings of this study are, The direct effect of Growth and DER was not significant to PBV. The effect of ROA on PBV is significant
HUBUNGAN ANTARA SPIRITUALITAS DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBELI PRODUK HALAL STUDI KASUS: MAKANAN CEPAT SAJI SOSIS SO NICE
Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar spiritualitas berpengaruh di Islam saat memutuskan membeli makanan halal. Selain itu, penelitian ini juga menguji dimensi spiritualitas dalam konteks Islam guna mengidentifikasi pengaruhnya saat memutuskan membeli makanan halal. Berdasarkan penelitian ini membeli makanan halal dipengaruhi oleh spiritualitas dalam konteks Islam. Dampaknya pada industri makanan ini mereka memproduksi berdasarkan kehalalan serta bisa bersaing di pasar global. Citra produk halal dalam konteks Islam sangat penting untuk dipertimbangkan disamping makanan yang dianggap berkualitas oleh konsumen agar bisa di terima di pasar dalam negeri maupun global. Kata Kunci: Produk Halal, Spiritualitas dalam konteks Islam, Pengambilan keputusa
Business strategy and the environment: The need for information about environmental consciousness and behavior
Contains fulltext :
3349.pdf (publisher's version ) (Open Access
Análise sorológica revela circulação de vírus influenza C, Rio de Janeiro, RJ
The circulation of influenza C viruses in Rio de Janeiro, Brazil, was studied when significant levels of antibodies were detected (56.7%) with hemagglutination inhibition test, used as a standard methodology for influenza virus studies.Foi estudada no Rio de Janeiro, RJ, Brasil, a circulação de vírus influenza C detectando-se níveis significativos de anticorpos (56,7%) através de reação de inibição de hemaglutinação, o qual é considerada como padrão para estudos em influenzavíru
Medical countermeasures for national security: a new government role in the pharmaceuticalization of society
How do governments contribute to the pharmaceuticalization of society? Whilst the pivotal role of industry is extensively documented, this article shows that governments too are accelerating, intensifying and opening up new trajectories of pharmaceuticalization in society. Governments are becoming more deeply invested in pharmaceuticals because their national security strategies now aspire to defend populations against health-based threats like bioterrorism and pandemics. To counter those threats, governments are acquiring and stockpiling a panoply of ‘medical countermeasures’ such as antivirals, next-generation vaccines, antibiotics and anti-toxins. More than that, governments are actively incentivizing the development of many new medical countermeasures – principally by marshaling the state's unique powers to introduce exceptional measures in the name of protecting national security. At least five extraordinary policy interventions have been introduced by governments with the aim of stimulating the commercial development of novel medical countermeasures: (1) allocating earmarked public funds, (2) granting comprehensive legal protections to pharmaceutical companies against injury compensation claims, (3) introducing bespoke pathways for regulatory approval, (4) instantiating extraordinary emergency use procedures allowing for the use of unapproved medicines, and (5) designing innovative logistical distribution systems for mass drug administration outside of clinical settings. Those combined efforts, the article argues, are spawning a new, government-led and quite exceptional medical countermeasure regime operating beyond the conventional boundaries of pharmaceutical development and regulation. In the first comprehensive analysis of the pharmaceuticalization dynamics at play in national security policy, this article unearths the detailed array of policy interventions through which governments too are becoming more deeply imbricated in the pharmaceuticalization of society
BANK KELILING PEMBURU RENTE DAN INVOLUSI USAHA PEDAGANG PASAR
AbstrakBank keliling pemburu rente (jamak dikenal sebagai bank plecit, bank thithil, mbatak, bank emok) dikenal masyarakat sebagai lembaga permodalan dan atau pembiayaan dengan mengenakan bunga amat tinggi. Faktanya memang demikian. Tak berlebihan bila bank ini kemudian dipersepsikan oleh masyarakat sebagai bank yang bukan membantu para pedagang pasar atau nasabah yang menggunakan jasa bank keliling pemburu rente, tetapi justru menggerogoti usaha para pedagang. Masyarakat pada umumnya menjulukinya dengan istilah rentenir.Dengan pendekatan kualitatif, penelitian ini menemukan bahwa dalam konteks pedagang pasar, dalam situasi dan kondisi tertentu, pilihan alternatif permodalan atau pembiayaan bank keliling pemburu rente adalah pilihan yang rasional. Tidak ada alasan tunggal para pedagang pasar menggunakan jasa bank keliling pemburu rente. Terpepet, misalnya, adalah salah satu alasan; tetapi bukan satu-satunya alasan.Hal menarik lain dari penelitian ini adalah tidak ditemukan informasi dan fakta empiris dan teoretis bahwa bunga bank keliling pemburu rente yang sangat tinggi tersebut mengakibatkan involusi atau pemerosotan usaha. Kata kunci: bank plecit, bank keliling pemburu rente, involusi usaha, pedagang pasar, alternatif permodalan dan pembiayaan, lembaga keuangan informal, laba, tindakan ekonomis
DAMPAK BISNIS KULINER MELALUI GO FOOD BAGI PERTUMBUHAN EKONOMI DI KOTA SEMARANG
Layanan Go-Food merupakan sebuah fitur layanan food delivery pesan antar makanan yang dikembangkan oleh aplikasi Go-Jek pada bulan Maret 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak Bisnis Kuliner melalui Go-food bagi Pertumbuhan Ekonomi.Penelitian ini dilakukan pada pegusaha kuliner yang sudah bergabung dengan Layanan Go-Food yang tersebar di Kota Semarang, BPSPenelitian ini menggunkan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan informan kunci sebanyak 4 pelaku bisnis kuliner online. Dari hasil survey yang didapatkan para pelaku bisnis kuliner online menyatakan bahwa omzet penjualan setelah bergabung dengan Layanan Go-Food meningkat dibandingkan dengan sebelum bergabung dengan Layanan Go-Food, hal ini dikarenakan Go-Food mempromosikan makanan yang di prosuksinya. Selain itu dari pihak BPS juga menyatakan bahwa sector perdagangan dalam hal ini adalah makanan dan minuman menyumbang kenaikan PDRB yang pada akhirnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi
PENDEKATAN HOLISTIK (HOLISTIC APPROACH) SEBAGAI UPAYA EFEKTIF PENGENTASAN KEMISKINAN: STUDI KASUS PADA TIGA KELUARGA MISKIN
AbstrakBerbagai program dan upaya pemerintah untuk mengurangi angka kemiskinan memang pernah digulirkan, antara lain Kredit Usaha Tani (1998) yang mencapai Rp8,4 triliun; Kredit Ketahanan Pangan (2000) yang mencapai 2,3 triliun; juga Program Pengembangan Kecamatan (PPK), Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) dan Jaring Pengaman Sosial. Namun, berbagai upaya itu pun toh tak cukup signifikan mengurangi angka kemiskinan. Setidaknya, data di atas menunjukkan bahwa sejak 2002 sampai dengan 2007 angka kemiskinan tetap bertengger pada angka 16 – 18% sekalipun memang tinggal satu digit pada 2018.Tentu saja kita tidak boleh pesimis bahwa kemiskinan pada dasarnya memang bisa ditekan bahkan bisa dihapuskan. Muhammad Yunus, peraih Nobel Perdamaian 2006 telah membuktikannya di Bangladesh. Tetapi, melihat pengalaman selama 5 tahun terakhir, semua usaha yang dilakukan pemerintah belum memberikan hasil yang berarti.Pertanyaan lain yang muncul, mengapa semua program yang telah menyedot triliunan biaya tersebut tidak mampu membawa dampak signifikan dalam upaya pengentasan kemiskinan? Apakah program-program tanggap darurat (emergent) semacam beras miskin (raskin) dan bantuan langsung tunai (BLT) memang merupakan pendekatan strategis untuk pengentasan kemiskinan?Makalah ini berusaha memotret apa adanya kehidupan tiga keluarga miskin masing-masing Suji (65 tahun), Harni (55 tahun) dan Subadi (61 tahun) sebagai studi kasus. Dari deskripsi apa adanya mengenai kehidupan mereka akan dilakukan analisis untuk mengetahui aspek-aspek yang terkait dengan kemiskinan mereka. Kata kunci: pendekatan holistik, keluarga miski
PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT DALAM TEKNOLOGI DAN INOVASI PRODUK UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN UMKM
Produsen pengolahan bandeng di Kota Semarang sudah mulai tumbuh dengan pesatmeskipun masih menggunakan cara-cara tradisional salah satunya di Kelurahan MirotoKecamatan Semarang Tengah dan Kelurahan Jomblang Kecamatan Candisari. Jenis olahanbandeng presto yang belum tergarap dengan maksimal adalah pengolahan hasil perikanan,terutama modifikasi produk misalkan pemindangan, otak-otak bandeng, abon bandeng danbandeng presto tanpa duri yang awet tahan lama dan higienis. Oleh karena itu diadakanlah PKMusaha kecil dan menengah dalam berbagai produk olahan pada bandeng presto Barokah Hj.Sayati dan bandeng presto ABI di kota semarang. Masalah yang ditemui di lapangan berkisar pada faktor sumberdaya manusia, faktorproduksi, faktor keuangan dan faktor pemasaran dan faktor kondisi fisik lokasi produksi. Targetdari pelaksanaan PKM bagi pelaku pengolah produk ikan bandeng adalah peningkatankemampuan mengelola usaha kecil dan menengah bandeng presto Barokah Hj. Sayati danbandeng presto ABI di Kota Semarang dalam aspek produksi melalui pengenalan teknologimesin giling pemisah daging-duri ikan bandeng, mesin penghancur daging-duri (spinner) sertamesin pengawet produk bandeng anti mikroba (vacoompack) maupun aspek manajemen yangmeliputi aspek keuangan dan pemasaran serta sumber daya manusia. Luaran dari pelaksanaan PKM diversifikasi produk olahan ikan bandeng adalah: dariaspek produksi, para pengelola usaha produk olahan ikan bandeng mampu menghasilkan produkdari ikan bandeng yang berkualitas baik dan tahan lama dengan harga jual yang dapat bersaingdi pasaran. Misalnya produk abon bandeng, pepes bandeng, bakso bandeng dan otak-otakbandeng; dari aspek keuangan, pengelola usaha produk olahan ikan bandeng mampu melakukanperencanaan keuangan untuk hasil produksi olahan yang dijual sekaligus dapat mengelolakeuangan pra produksi sampai dengan pasca produksi dengan baik; dari aspek pemasaran, parapengelola usaha produk olahan ikan bandeng mampu melakukan perencanaan pemasaran untukmenjual hasil produksi olahan, sehingga para pengelola usaha ini dapat memperoleh penghasilanyang lebih tinggi melalui pemasaran lokal maupun domestik; dari aspek sumber daya manusia,para pengelola usaha produk olahan ikan bandeng mampu melakukan perencanaan prosesproduksi, pengorganisasian tugas dan tanggung jawab pekerjaan, pelaksanaan pengolahanproduk dan pengawasan mutu produk, sehingga para pengelola usaha ini dapat memperolehhasil produksi yang lebih baik sekaligus dapat memasarkan secara handal produk olahan ikanbandeng. Mencermati permasalahan tersebut, Lembaga Penelitian dan Pengabdian KepadaMasyarakat (LPPM) USM melalui Fakultas Ekonomi tergerak untuk ikut partisipasimemberikan bantuan pendampingan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat melaluipemberdayaan program pengolahan produk ikan bandeng presto yang berkualitas dan tahanlama. Dengan adanya produk olahan ikan bandeng akan mewujudkan peningkatan pada mutu dan pendapatan masyarakat khususnya di wilayah Kelurahan Miroto Kecamatan Semarang Tengah dan Kelurahan Jomblang Kecamatan Candisari Kota Semarang. Kata Kunci: Program Kemitraan Masyarakat, Olahan ikan bandeng Presto, Usaha Kecil danMenenga
- …
