453 research outputs found

    Pengembangan Bahan Bacaan Cerita Bergambar Berorientasi Pendidikan Karakter untuk Pembelajaran Membaca Siswa Kelas II SD di Balikpapan Utara

    Get PDF
    Penelitian bahan bacaan cerita bergambar berorientasi pendidikan karakter memiliki tujuan sebagai berikut. Pertama, menghasilkan produk berupa bahan bacaan berorientasi pendidikan karakter yang berkualitas. Kedua, mendeskripsikan keefektifan produk bahan bacaan ditinjau dari KKM. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Prosedur pengembangan dalam penelitian ini meliputi: (1) pendahuluan; (2) pengembangan produk; (3) evaluasi produk; (4) produk akhir. Uji coba dilaksanakan di SD Negeri 020 Balikpapan Utara dan SD Negeri 004 Balikpapan Utara dengan dua guru yang berbeda. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar validasi, lembar penilaian guru, lembar angket siswa, dan tes hasil belajar. Analisis data kevalidan dan kepraktisan dilakukan dengan cara mengkonversi data kuantitatif berupa skor hasil penilaian menjadi data kualitatif berupa nilai standar skala tiga. Penelitian pengembangan ini dapat disimpulkan sebagai berikut. (1) Hasil evaluasi oleh ahli materi, ahli media, dan guru kelas II SD ditinjau dari aspek pembelajaran, aspek isi, dan aspek tampilan menunjukkan bahwa produk bahan bacaan cerita brgambar berorientasi pendidikan karakter berkualitas ‘baik’. (2) Produk bahan bacaan cerita bergambar berorientasi pendidikan karakter terbukti efektif dalam pembelajaran ditinjau dari KKM

    EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE*E TERHADAP PENGUBAHAN KONSEPSI SISWA SMP PADA KONSEP TEKANAN ZAT CAIR

    Get PDF
    Fakta di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak siswa mengalami miskonsepsi. Untuk mengatasi miskonsepsi tersebut, diperlukan pembelajaran yang mampu mengubah miskonsepsi siswa menuju konsepsi ilmiah (pengubahan konsepsi), dalam hal ini peneliti menggunakan strategi pembelajaran Predict, Discuss, Explain, Observe, Discuss, Explore, Explain (PDEODE*E). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang efektivitas strategi pembelajaran PDEODE*E dalam memfasilitasi pengubahan konsepsi siswa pada konsep tekanan zat cair. Metode penelitian yang digunakan adalah mixed methods dengan desain concurrent embeded. Dari hasil penelitian yang dilakukan di salah satu SMP Negeri di Kabupaten Bandung Barat diperoleh bahwa penggunaan strategi pembelajaran PDEODE*E lebih efektif diterapkan bila dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Hal ini dapat dilihat dari ukuran efektivitas menggunakan effect size (d-Cohen) sebesar 3,1 termasuk kategori tinggi. Selain itu, hasil analisis menyatakan penurunan miskonsepsi pada kelas eksperimen lebih besar bila dibandingkan dengan kelas kontrol. Keberhasilan pengubahan konsepsi siswa dengan strategi pembelajaran PDEODE*E dapat dilihat dari banyaknya siswa mengalami pengubahan konsepsi yang dapat diterima (Acceptable) yakni sebesar 60%. Hal ini membuktikan perlakuan berupa penerapan strategi PDEODE*E lebih efektif dalam mengubah konsepsi siswa ke arah positif (Scientific Conceptions). Kata kunci: Strategi PDEODE*E, pengubahan konsepsi, tekanan zat cair On the facts in the field show that many students had misconceptions. To overcome these misconceptions, required learning is able to change the misconceptions of students towards scientific conception (conceptual change), in this case the researchers used Predict, Discuss, Explain, Observe, Discuss, Explore, Explain (PDEODE * E) teaching strategy. This study aimed to obtain about effectiveness of PDEODE*E teaching strategy in facilitating the conceptual change students on fluid pressure concept. The method used is mixed methods with Concurrent Embeded Design. From the results of research conducted at one of the Junior High School in West Bandung showed that the use of PDEODE*E teaching strategy more effectively applied when compared to conventional learning. It can be seen from the effectiveness by using the effect size (d-Cohen) of 3,1 including high category. In addition, the results of the analysis stated misconceptions decline in the experiment class is greater than the control class. The success of conceptual change students with PDEODE*E teaching strategy can be seen from many students has conceptual change of satisfactory (Acceptable) which amounted to 60%. This proves the treatment of the application of PDEODE*E teaching strategy is more effective to change students’ conception of the positive direction. Keywords: PDEODE*E teaching strategy, conceptual change, fluid pressur

    Analisa Pengaruh laju Alir Fluida Terhadap Nilai Efektivitas Pada Alat Heat Exchanger (Analysis of Fluid Flow rate Influence Effectiveness Of Value On the Tools Heat Exchanger )

    Get PDF
    As a device to exchange heat from hot fluid to colder fluid, a heat exchanger is supposed to have high effectiveness. Theoretically, the increase of fluid rate would increase the effectiveness. Yet, it makes the contact time among the fluids become shorter. Based on this phenomenon, a research is carried on to find out how the fluid rate affects the effectiveness of a Shell-and-Tube Heat Exchanger. The working fluid used is air. It is found out that the effectiveness would up to a certain value if the fluid rate increases and then it would decrease. Keywords: effectiveness, shell-and-tube heat exchanger

    PENGGUNAAN MODEL AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MATERI KENAMPAKAN ALAM PADA SISWA KELAS IV SDN CICALENGKA 10 KABUPATEN BANDUNG (Penelitian Tindakan Kelas IV di Sekolah Dasar Negeri Cicalengka 10 Kab.Bandung )

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS materi kenampakan alam pada siswa kelas IV SDN Cicalengka 10 dengan menerapkan model Audio Visual . penelitian ini di laksanakan di kelas IV SDN Cicalengka 10 Kabupaten Bandung . Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus , setiap siklus dilakukan dalam 2 kali pertemuan . Subjek penelitian sebanyak 30 orang yang akan terdiri dari 18 laki-laki dan 12 siswa perempuan . Target penelitian dinyatakan berhasil apabila 80% dari jumlah siswa mendapat katagori sangat baik untuk aktivitas dan hasil belajar yang di tunjukan dan 80% dari jumlah siswa mendapatkan nilai di atas KKM yaitu 70 . Hasil penelitian secara keseluruhan telah mencapai bahkan melebihi target penelitian yang ditetapkan. Pada siklus 1 aktivitas belajar siswa mencapai 55% dan pada siklus 2 mengalami peningkatan yaitu sebanyak 87%. Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan yang segnifikan setiap siklusnya. Pada siklus 1 persentase siswa yang tuntas sebesar 75,2% dan pada siklus 2 mengalami peningkatan 93 %. Dari hasil observasi di setiap siklusnya, siswa menunjukan hasil yang positif terdapat pembelajaran IPS dengan menerapkan model Audio Visual , karena model Audio Visual ini berpusat pada siswa dimana siswa dapat mengembangkan pengetahuan berfikir yang telah mereka miliki maupun pengetahuan baru untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata yang diaplikasikan dengan pembelajaran yang berlangsung. Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Berdasarkan hasil tersebut , dapat disimpulkan bahwa penerapan model Audio Visual dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan Aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS materi masalah kenampakan alam dikelas IV SDN Cicalengka 10 Kabupaten Bandung. Kata Kunci : Model Audio Visual, Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Sisw

    Potency of Medicinal Plants for Eradication of Avian Influenza : in Vitro Test on Vero Cells

    Get PDF
    Some of medicinal plants indicate their potency as anti-viral such as Sambiloto (Andrographis paniculata Nees), Temu Ireng (Curcuma aeruginosa L.), Beluntas (Pluchea indica L.) Sirih Merah (Piper crocatum) and Adas (Foeniculum vulgare). Avian Influenza (AI) H5N1 strain viruses used in this study was isolated from field in Cikole area, West Java in July 20th 2007. To explore the potency of medicinal plants as anti-viral substance, the consecutive assays were performed by virus infection inhibition test in in vitro study using Vero cells. After the Vero cells were growing confluently, they were treated with sterilized-extract of medicinal plants either in single or combination. Furthermore, the culture cells were infected with AI H5N1 strain virus, then incubated at 37oC and examined for cytopathic effect (CPE) microscopically. The result showed that extract of Sambiloto and combination of Sambiloto and Temu Ireng were stronger than others in inhibition of virus attachment and infection to the cells. The Vero cells still alive up to 3rd day post infection with AI H5N1 virus after treatment with Sambiloto and Temu Ireng. In conclusion, extract of Sambiloto and Temu Ireng showed their potency as candidate for anti-viral substances that may needed for eradicating AI infection

    Penampilan Hasil Persilangan Nomor-nomor Harapan Jambu Mete (Anacardium Occidentale L.)

    Full text link
    Growth, yield and quality performances of cashew(Anacardium occidentale L.) resulted from hybridization Cashew is not an Indonesian native plant. Although it has been welladapted and widely cultivated in Indonesia, its productivity and nut qualityis still low. To improve productivity and nut quality, ten crossingcombinations were made among and between high yielding lines withsmall nut size (C-Wonogiri, F-Jepara, M-Madura and A-Tegineneng) anda line with big nut size (S-Segayung). The crosses were made from 1994 to1995 at Muktihardjo Experimental Garden, Pati, Central Java. Ten hybridcombinations, i.e. CxF, CxM, CxA, CxS, FxM, FxA, FxS, MxA, MxS,AxS, and its parents were planted in 1996 in a randomized block designwith three replications, plant spacing 6 x 6 m and 6 plants per unit.Parameters observed were growth rates indicated by plant height, canopysize and trunk circumference and yield and nut weight. The hybrid plantsshowed fast vegetative growth indicated by increase in plant height, trunkcircumference and canopy diameter with more than 1.5 m per year at thefirst four years, then decline when entered the reproductive stage.Growth rate at the vegetative stage varied among crossing combinations,then tend to be similar at the reproductive stage, except for FxM and MxS,the plants were smaller that the others. At the first few bearing years,CxA and FxS produced high yield, but at 6 years after planting, the highestyield was obtained from FxS and CxS combinations. Crossingcombination with S as the male parent showed variation in fruit and nutweight, 7,10 – 8,41 g per nut with kernel weight 2.03 – 2.33 g, bigger thanthe nut weight of the local varieties (3-4 g). Crossing with S as the maleparent improved nut weight of the local varieties by 77,5 – 112%, but theweight was still below the nut weight of the S parent (11 – 13 g/nut). TheS parent is suitable as the male parent for improving nut quality in cashew

    Potensi Sumbangan Kapas Bt untuk Peningkatan Produksi Kapas di Indonesia

    Full text link
    Indonesia termasuk lima belas besar negara penghasil tekstil di dunia. Namun, bahan dasar industri tekstil ini, yaitu kapas, 99,5% masih diimpor, padahal lahan potensial untuk penanaman kapas terbilang cukup besar. Ada beberapa hal yang memengaruhi produksi kapas, antara lain belum tersedianya benih kapas bermutu tinggi yang tahan serangan hama dan penyakit. Teknologi rekayasa genetika telah terbukti menghasilkan benih kapas transgenik berpotensi hasil tinggi yang tahan hama utama. Pada tahun 2001–2002, Indonesia pernah menanam kapas transgenik (kapas Bt) terbatas di tujuh kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan. Pada waktu itu, produksi rerata kapas Bt mencapai 220% lebih tinggi daripada kapas lokal Kanesia. Namun karena beberapa hal penanaman kapas Bt dihentikan. Setelah penanaman kapas Bt terhenti selama lebih kurang 12 tahun, produksi kapas nasional tetap rendah dan cenderung menurun sehingga impor kapas terus meningkat. Kondisi yang berbeda bila dibandingkan dengan negara lain seperti India yang mengalami perkembangan pesat penanaman kapas Bt. Pada tahun 2014, India telah menjadi negara pengekspor kapas utama di dunia mengalahkan Cina dan Amerika Serikat. Berdasarkan pengalaman Indonesia menanam kapas Bt dan keberhasilan yang telah dibuktikan oleh negara lain terutama India dalam meningkatkan produksi kapas, untuk meningkatkan produksi kapas nasional, Indonesia perlu mempertimbangkan untuk menanam kembali kapas Bt di sentra produksi kapas di Indonesia. Tujuan tinjauan ini adalah memberikan informasi tentang pengalaman Indonesia menanam kapas Bt, potensi kapas Bt, dan kebijakan yang disarankan untuk meningkatkan produksi kapas nasional
    corecore