23 research outputs found
Pemodelan Ko-eksistensi Pariwisata dan Perikanan: Analisis Konvergensi –Divergensi (Kodi) di Selat Lembeh Sulawesi Utara
Perlindungan sebagian kawasan pesisir untuk konservasi dan pariwisata bahari akan memberikan manfaat baik secara ekonomi maupun ekologi. Namun demikian dalam kondisi dimana area yang dilindungi ini tumpang tindih dengan area penangkapan ikan tradisional maka diharapkan kegiatan-kegiatan ini dapat saling ko-eksis. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab issu tersebut melalui pemodelan bio-ekonomi. Dilakukan di Selat Lembeh Sulawesi Utara yang terkenal sebagai area yang dimanfaatkan untuk perikanan tangkap dan pariwisata. Penelitian ini juga menghasilkan empat tipologi interaksi antara pariwisata dan perikanan tergantung dari besaran kapasitas ekonomi dan kapasitas biofisik. Beberapa alternative kebijakan untuk melindungi pengelolaan kawasan pesisir yang mungkin dapat dilakukan adalah melalui kemitraan antara pengelola kawasan konservasi dan wisata dengan nelayan (sebagai guide diving, pemandu wisata). Analisis dinamik merupakan interaksi antara kegiatan perikanan yang diwakili dengan potensi perikanan dengan kegiatan pariwisata yang diwakili jumlah wisatawan. Konvergensi terjadi pada tahun ke 40 dengan nilai biomasa ikan sebesar lebih kurang 13 ton dengan jumlah tersebut wisatawan sebanyak 119 orang. Sementara itu interaksi dinamik melalui analisis phase line memiliki keseimbangan stable focus dimana keseimbangan system jangka panjang akan dicapai melalui penyesuaian antara kedua kegiatan tersebut. Artinya bahwa peningkatan jumlahwisatawan hanya bisa dicapai jika kegiatan perikanan dikurangi
Pemodelan Ko-eksistensi Pariwisata dan Perikanan: Analisis Konvergensi –Divergensi (Kodi) di Selat Lembeh Sulawesi Utara
Perlindungan sebagian kawasan pesisir untuk konservasi dan pariwisata bahari akan memberikan manfaat baik secara ekonomi maupun ekologi. Namun demikian dalam kondisi dimana area yang dilindungi ini tumpang tindih dengan area penangkapan ikan tradisional maka diharapkan kegiatan- kegiatan ini dapat saling ko-eksis. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab issu tersebut melalui pemodelan bio-ekonomi. Dilakukan di Selat Lembeh Sulawesi Utara yang terkenal sebagai area yang dimanfaatkan untuk perikanan tangkap dan pariwisata. Penelitian ini juga menghasilkan empat tipologi interaksi antara pariwisata dan perikanan tergantung dari besaran kapasitas ekonomi dan kapasitas biofisik. Beberapa alternative kebijakan untuk melindungi pengelolaan kawasan pesisir yang mungkin dapat dilakukan adalah melalui kemitraan antara pengelola kawasan konservasi dan wisata dengan nelayan (sebagai guide diving, pemandu wisata). Analisis dinamik merupakan interaksi antara kegiatan perikanan yang diwakili dengan potensi perikanan dengan kegiatan pariwisata yang diwakili jumlah wisatawan. Konvergensi terjadi pada tahun ke 40 dengan nilai biomasa ikan sebesar lebih kurang 13 ton dengan jumlah tersebut wisatawan sebanyak 119 orang. Sementara itu interaksi dinamik melalui analisis phase line memiliki keseimbangan stable focus dimana keseimbangan system jangka panjang akan dicapai melalui penyesuaian antara kedua kegiatan tersebut. Artinya bahwa peningkatan jumlah wisatawan hanya bisa dicapai jika kegiatan perikanan dikurang
The NADI Mathematical Model on the Danger Level of the Bili-Bili Dam
The research discusses the NADI mathematical model due to the overflow of the Bili-Bili dam, using secondary data obtained through online literature review by collecting various information related to the Bili-Bili Dam, starting from the Jeberang River Scheme, the chronology of floods, normal or dry conditions, and dam operation patterns. The aim of this study is to predict the level of danger of Bili-bili dam overflow over time, considering extreme weather factors and standard operating procedures performed by humans. The research uses analytical and computational methods. The study obtained the NADI mathematical model due to the overflow of the Bili-Bili dam, with two equilibrium points: (1) the equilibrium point free of disaster, (2) the disaster equilibrium point, and a basic disaster reproduction number of R0 = 1.219. This indicates that the water discharge from the dam is high and has an impact on the overflowing water for communities around the Jeneberang river. Therefore, it can be concluded that the NADI model can be used to simulate the Bili-bili dam process based on extreme weather and dam SOP, and predict the level of danger of Bili-bili dam overflow, which is also a novelty that has not been done in previous studies
Hubungan personaliti guru besar dan iklim sekolah terhadap kepuasan kerja guru
Kajian ini bertujuan untuk mengenal pasti hubungan personaliti Guru Besar dan Iklim Sekolah terhadap Kepuasan Kerja Guru Sekolah Rendah. Seramai 127 orang guru dari empat buah Sekolah Rendah Zon Apas, Tawau telah dipilih secara rawak sebagai responden kajian. Kajian ini dijalankan menggunakan pendekatan kuantitatif yang mana data dikumpul menerusi soal selidik yang telah diadaptasi dari Big Five Inventory Scale (BFI) dan Job Descriptive Index (JDI) yang telah diterjemahkan oleh Institut Terjemahan Negara Malaysia (ITNM). Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan perisian komputer Statistical Packages for Social Sciences (SPSS) Versi 17.0. Kajian ini juga dijalankan untuk mengenal pasti tahap kepuasan kerja guru dari segi pendapatan, rakan sekerja, kepimpinan sekolah dan peluang kenaikan pangkat dalam kalangan guru. Dapatan kajian menunjukkan personaliti dalam kalangan Guru Besar Zon Apas berada pada tahap yang positif berdasarkan nilai skor min yang diperoleh manakala tahap iklim sekolah dan kepuasan kerja guru berada pada tahap tinggi. Analisis ujian-t pula menunjukkan terdapat perbezaan yang signifikan antara kepuasan kerja guru berdasarkan pengalaman mengajar. Kepuasan kerja menunjukkan bahawa guru yang mempunyai pengalaman mengajar lebih dari 20 tahun mempunyai kepuasan bekerja yang lebih tinggi berbanding dengan guru yang mengajar selama 10 tahun dan ke bawah. Berdasarkan analisis korelasi Pearson mendapati bahawa terdapat hubungan yang signifikan antara personaliti Guru Besar dan Iklim Sekolah terhadap kepuasan kerja guru
Immediate results of using both internal thoracic arteries for coronary artery bypass surgery in patients with ischemic artery disease
Objective: To compare direct results of «in situ» and Y-graft bimammary autoarterial bypass in patients having coronary artery disease.Methods: From January 2018 to November 2020, 107 patients having ischemic artery disease undergone coronary artery bypass surgery in the Cardiac Surgery Department No.1 of the Federal State Budgetary Institution "Federal Center for Cardiovascular Surgery" of the Ministry of Health of the Russian Federation (Krasnoyarsk). The distribution of the groups was carried out in a 3:1 ratio: in the first group (24 patients) both internal thoracic arteries were used for myocardial revascularization according to the «in situ» technique, in the second group (composite bypass surgery) (83 patients) the right internal thoracic artery was anastomosed with a free graft with the left internal thoracic artery (Y- graft).Results: There were no cases of hospital mortality. The duration of operations in the composite bypass group was significantly higher than in the «in situ» group (126.4 minutes ± 20.1 minutes versus 172.3 minutes ± 27.1 minutes, p = 0.038). The reason for extra time is the necessity to put a large number of distal anastomoses. Bleeding in the early postoperative period was observed only in one case (1.2%) in the composite bypass group. Perioperative myocardial infarctions, neurological complications, and deep wound infection of the sternum weren't observed in any group. One patient from the «in situ» group (4.2%) and one patient from the composite bypass grafting group (1.2%), experienced the postoperative period complicated by a superficial wound infection in the area of the sternotomy access (p = 0.649). In the «in situ» group, average blood flow velocity according to flowmetry data was 32 ml / min ± 8.1 ml / min, and in the composite shunting group it counted 51.8 ml / min ± 12.3 ml / min, p = 0.001.Conclusions. Using both internal thoracic arteries for coronary artery bypass surgery provides a favorable effect of surgical treatment in the postoperative period. This operation technique can be safely performed with low mortality rate and less complications. It may be associated with improved long-term patient survival; but this requires further analysis of the study results in a longer period.</jats:p
Design and evaluation of a parallel and optimized light–tissue interaction-based method for fast skin lesion assessment
Acetylcholinesterase inhibitors in Alzheimer's disease influence Zinc and Copper homeostasis
EXTRAPYRAMIDAL SYSTEM, MOTOR GANGLIA AND MOVEMENT DISORDERS
Extrapyramidal system, motor ganglia and movement disorder
