25 research outputs found

    Perancangan UI/UX Design untuk Aplikasi Pemesanan Bus/Travel Berbasis Mobile dengan Metode User Centered Design (UCD)

    Get PDF
    Perancangan sistem user interface memegang peran penting dalam menentukan keberhasilan sebuah aplikasi pemesanan bus/travel berbasis mobile. Perancangan tersebut seharusnya menghasilkan tampilan aplikasi yang dapat memberikan kenyamanan dan kemudahan oleh setiap pengguna. Karena itu, pengalaman pengguna harus dilibatkan dalam proses perancangan sistem user interface aplikasi pemesanan bus/travel berbasis mobile. Penelitian ini menggunakan metode User Centered Design (UCD). Metode User Centered Design merupakan sebuah metode perancangan sistem User Interface dan User Experience (UI/UX) pada aplikasi yang melibatkan pengguna secara langsung dalam kegiatan pengembangan sistemnya. Tahapan implementasi metode ini, mengidentifikasi kebutuhan pengguna, merancang alternatif desain melalui keterlibatan pengguna, membuat prototype, dan evaluasi melalui System Usability Scale (SUS).User interface system design plays an important role in determining the success of a mobile-based bus/travel booking application. This design should produce an application display that can provide comfort and convenience for every user. Therefore, user experience must be involved in the process of designing the user interface system for mobile-based bus/travel booking applications. This research uses the User Centered Design (UCD) method. The UserCentered Design method is a method for designing User Interface and User Experience (UI/UX) systems in applications that involves users directly in system development activities. The stages of implementing this method are identifying user needs, designing alternative designs through user involvement, creating a prototype, and evaluating via the System Usability Scale (SUS)

    APLIKASI INVENTORI BARANG DENGAN PERAMALAN PENGELUARAN BARANG (Studi Kasus : PT. WAKATOBI RESORT)

    Get PDF
    Di dalam pengolahan data sistem persediaan barang pada perusahaan PT. Wakatobi Resort tersebut, umumnya masih menggunakan sistem persediaan barang secara manual (kartu persediaan barang), sehingga belum terkoordinir dengan baik dan dapat mengakibatkan keterlambatan informasi dan kebenaran akan perhitungan kurang terjamin. Untuk mengatasi masalah di atas, maka perlu informasi yang didistribusikan sercara komputerisasi agar informasi yang diberikan lebih akurat, efisien dan tepat guna untuk mengambil suatu keputusan dalam mewujudkan tujuan dari perusahaan bila dibandingkan dengan pengholahan data secara manual. Maka dibuatlah suatu aplikasi sistem inventori barang dengan peramalan pengeluaran barang pada PT. Wakatobi Resort dengan menggunakan pemograman web yang akan membantu dalam proses pengolahan data sercara tersistem. Dalam aplikasi sistem inventori tersebut, juga akan membantu dalam menganalisa jumlah kuantitas pengeluaran barang pada bulan berikutnya dengan menggunakan metode regresi linier. Perangkat lunak yang digunakan dalam membangun aplikasi peramalan keuntungan penjualan dengan menggunakan metode regresi linier yaitu, Sistem operasi Microsoft Window 7 32 bit, Web server XAMPP 1.7.2, Firefox 13.0.1 sebagai web browser, Macromedia Dreamweaver CS3 untuk pengeditan halaman web dan Oracle 10g sebagai database. Dalam aplikasi ini Manajer dapat mengetahui laporan data barang masuk, laporan data barang keluar, laporan data retur barang, laporan persediaan barang, melakukan peramalan pengeluaran barang untuk mengetahui jumlah kuantitas pengeluaran barang pada bulan berikutnya, dan departemen juga dapat melakukan transaksi pengeluaran barang, informasi laporan barang keluar dan informasi persediaan barang. Admin, manajemen dan departemen dapat berinteraksi dengan aplikasi ini sesuai dengan informasi yang dibutuhkan melalui menu yang tersedia. Kata Kunci : Peramalan, Regresi Linie

    ANALISIS SISTEMATIC LITERATURE REVIEW (SLR) ATAS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN

    Get PDF
    Abstract, Companies can no longer avoid disclosing their social duties. On the other hand, because disclosing social responsibility is still a burden for businesses and is voluntary in its standards and substance, businesses that have made large profits must be able to report their social responsibility. Corporate social responsibility is a type of obligation that businesses have towards the environment and the communities in which they operate. The purpose of this research literature is to determine the variables that can influence the disclosure of corporate social responsibility in the mining industry. By presenting research findings on the variables that influence the disclosure of corporate social responsibility, the data analysis method uses a qualitative descriptive approach through literature review (literature review). The most used factor in this study is profitability, followed by leverage, where profitability here is a financial analysis ratio that measures a company's ability to earn profits. While leverage is the ability of a management in managing sources of funds, both company assets and debt. Abstrak, Perusahaan tidak dapat lagi menghindari pengungkapan tugas sosial mereka. Di sisi lain, karena pengungkapan tanggung jawab sosial masih menjadi beban bagi bisnis dan bersifat sukarela dalam standar dan substansinya, bisnis yang telah menghasilkan keuntungan besar harus dapat melaporkan tanggung jawab sosialnya. Tanggung jawab sosial perusahaan adalah jenis kewajiban yang dimiliki bisnis terhadap lingkungan dan komunitas tempat mereka beroperasi. Tujuan dari penelitian literatur ini adalah untuk mengetahui variabel-variabel yang dapat mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan industri pertambangan. Dengan menyajikan temuan penelitian terhadap variabel-variabel yang mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, metode analisis data menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui kajian pustaka (literature review). Faktor yang paling banyak digunakan dalam penelitian ini adalah profitabilitas, diikuti dengan leverage, dimana profitabilitas disini merupakan analisis rasio keuangan yang mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memperoleh laba. Sedangkan leverage adalah kemampuan suatu manajemen dalam mengelola sumber dana, baik kekayaan perusahaan maupun hutang.Abstract, Companies can no longer avoid disclosing their social duties. On the other hand, because disclosing social responsibility is still a burden for businesses and is voluntary in its standards and substance, businesses that have made large profits must be able to report their social responsibility. Corporate social responsibility is a type of obligation that businesses have towards the environment and the communities in which they operate. The purpose of this research literature is to determine the variables that can influence the disclosure of corporate social responsibility in the mining industry. By presenting research findings on the variables that influence the disclosure of corporate social responsibility, the data analysis method uses a qualitative descriptive approach through literature review (literature review). The most used factor in this study is profitability, followed by leverage, where profitability here is a financial analysis ratio that measures a company's ability to earn profits. While leverage is the ability of a management in managing sources of funds, both company assets and debt. Abstrak, Perusahaan tidak dapat lagi menghindari pengungkapan tugas sosial mereka. Di sisi lain, karena pengungkapan tanggung jawab sosial masih menjadi beban bagi bisnis dan bersifat sukarela dalam standar dan substansinya, bisnis yang telah menghasilkan keuntungan besar harus dapat melaporkan tanggung jawab sosialnya. Tanggung jawab sosial perusahaan adalah jenis kewajiban yang dimiliki bisnis terhadap lingkungan dan komunitas tempat mereka beroperasi. Tujuan dari penelitian literatur ini adalah untuk mengetahui variabel-variabel yang dapat mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan industri pertambangan. Dengan menyajikan temuan penelitian terhadap variabel-variabel yang mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, metode analisis data menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui kajian pustaka (literature review). Faktor yang paling banyak digunakan dalam penelitian ini adalah profitabilitas, diikuti dengan leverage, dimana profitabilitas disini merupakan analisis rasio keuangan yang mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam memperoleh laba. Sedangkan leverage adalah kemampuan suatu manajemen dalam mengelola sumber dana, baik kekayaan perusahaan maupun hutang

    Partial liquid ventilation for preventing death and morbidity in adults with acute lung injury and acute respiratory distress syndrome (Review)

    Get PDF
    Background: Acute lung injury (ALI) and acute respiratory distress syndrome (ARDS) are syndromes of severe respiratory failure that are associated with substantial mortality and morbidity. Artifical ventilatory support is commonly required and may exacerbate lung injury. Partial liquid ventilation (PLV) has been proposed as a less injurious form of ventilatory support for these patients. Although PLV has been shown to improve gas exchange and to reduce inflammation in experimental models of ALI, a previous systematic review did not find any evidence to support or refute its use in humans with ALI and ARDS. Objectives: The primary objective of this review was to assess whether PLV reduced mortality (at 28 d, at discharge from the intensive care unit (ICU), at discharge from hospital and at one, two and five years) in adults with ALI or ARDS when compared with conventional ventilatory support. Secondary objectives were to determine how PLV compared with conventional ventilation with regard to duration of invasive mechanical ventilation, duration of respiratory support, duration of oxygen therapy, length of ICU stay, length of hospital stay, incidence of infection, long-term cognitive impairment, long-term health related quality of life, long- term lung function, long-term morbidity costs and adverse events. The following adverse events were considered: hypoxia (arterial P

    IMPLEMENTASI BUDAYA TANDINGAN DALAM KEBUDAYAAN MASYARAKAT TORAJA (RAMBU SOLO')

    No full text
    Pada pembahasan sebelumnya kita telah mempelajari beberapa model- model teologi kontekstual. Setiap model yang telah kita bahas bersama menawarkan kekhasan dari metodenya masing-masing dalam melakukan kontekstualisasi Injil di tengah dunia. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas model yang kedelapan atau model yang terakir yaitu Model Budaya Tandingan. Sama dengan model-model yang lain, model ini memiliki kekhasannya sendiri dalam mengkontekstualisasikan Injil di tengah dunia. Jika kita hendak mengkomunikasikan injil secara tepat maka hendaknya dilakukan dengan menggunakan bahasa dari orang-orang yang menjadi tujuan Injil itu dimaklumkan, dan dibusanakan dalam simbol-simbol yang sarat makna bagi mereka dan kebudayaan bukanlah suatu keburukan atau kejahatan. Namun perlu diingat juga bahwa hasil karya manusia yang berupa kebudayaan itu sendiri menyandang kecenderungan manusia untuk melawan dan melecehkan aturan pencipta dunia. Dalam pembahasan kita ini juga dijeskan apa kaitan model budaya tandingan ini dengan kebudayaan Toraja (Rambu solo’).</p

    Jabatan Gerejawi dan Peran Perempuan dalam Pelayanan Gereja

    No full text
    Dalam jurnal ini saya membahas tentang jabatan gerejawi dan peran perempuan dalam pelayanan Gereja. Peran perempuan dalam pelayana gereja sangatlah banyak mulai dari mengajar sekolah minggu, mengikuti persekutuan wanita, melakukan penginjilan bagi semua orang, juga melakukan perkunjungan bagi anggota gereja dan melakukan pendalaman Alkitab bagi anggota jemaat. Jadi derajat laki-laki dan perempuan sama di dalam Gereja tidak ada bedanya semuanya sama.</p

    Implementasi model budaya tanding dalam kebudayaan masyarakat toraja

    No full text
    Kita telah mempelajari beberapa model- model teologi kontekstual. Setiap model yang telah kita bahas bersama menawarkan kekhasan dari metodenya masing-masing dalam melakukan kontekstualisasi Injil di tengah dunia. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas model yang kedelapan atau model yang terakir yaitu Model Budaya Tandingan. Sama dengan model-model yang lain, model ini memiliki kekhasannya sendiri dalam mengkontekstualisasikan Injil di tengah dunia. Jika kita hendak mengkomunikasikan injil secara tepat maka hendaknya dilakukan dengan menggunakan bahasa dari orang-orang yang menjadi tujuan Injil  itu dimaklumkan, dan dibusanakan dalam simbol-simbol yang sarat makna bagi mereka dan kebudayaan bukanlah suatu keburukan atau kejahatan. Namun perlu diingat juga bahwa hasil karya manusia yang berupa kebudayaan itu sendiri menyandang kecenderungan manusia untuk melawan dan melecehkan aturan pencipta dunia. Dalam pembahasan kita ini juga dijeskan apa kaitan model budaya tandingan ini dengan kebudayaan Toraja (Rambu solo’).</p
    corecore